PENELITIAN KUALITATIF MATERI MATA KULIAH METODE PENELITIAN 1
APA ITU PENELITIAN ? Adalah kegiatan yang berkaitan dengan mengumpulkan, memproses dan menginterpertasi data. Dalam proses tersebut butuh keahlian tertentu dan keahlian yang dibutuhkan adalah metoda penelitian Yang dipertanyakan : apa tujuan penelitian, apa problem penelitian, informasi apa dan siapa informan yang dibutuhkan, apa cara terbaikuntuk menjawab problem penelitian, desain apa yang yang harus diikuti pada situasi penelitian, bagaimana data dikumpulkan, bagaimana data diproses, apakah semua data yang telah diproses perlu dimaknai, dan bagaimana cara terbaik untuk mengkomunikasikan temuan (findings) 2
KRITERIAKRITERIA POSITIVISME menempatkan ilmu sosial seperti ilmu alam, yaitu metode terorganisir untuk mengkombinasikan ‘deductive logic’ melalui pengamatan empiris, agar mendapatkan konfirmasi tentang hukum kausalitas yang dapat dipakai memprediksi pola umum gejala sosial tertentu INTERPRETATIF memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis atas ‘socially meaningful action’ melalui pengamatan langsung terhadap aktor sosial dalam setting alamiah agar dapat memahami dan menafsirkan bagaimana aktor sosial menciptakan dan memelihara dunia sosial TEORI KRITIS mentakrifkan ilmu sosial sebagai proses kritis menguingkap ‘the real structure’ dibalik ilusi dan kebutuhan palsu yang ditampakan dumia materi, guna mengembangkan kesadaran sosial untuk memperbaiki kondisi kehidupan subyek penelitian 3 PERSPEKTIF DALAM ILMU-ILMU SOSIAL (3)
Lanjutan ………. REALITASREALITAS POSITIVISME Obyektif Dipersepsikan melalui indera Dipersepsikan seragam Diatur oleh hukum- hukum universal Terintegrasi dengan baik demi kebaikan semua INTERPRETATIF Subyektif Diciptakan, bukan ditemukan Diinterpretasi-kan TEORI KRITIS Berada diantara subyektifitas dan obyektifitas Merupakan satu hal yang kompleks Diciptakan manusia, bukan ada dengan sendirinya Berada dalam ketegangan, penuh kontradiksi Didasarkan pada mekanisme opresi dan eksploitasi terhadap pihak yang lemah. 4
MANUSIAMANUSIA POSITIVISME Individu rasional Mengikuti hukum di luar diri Tidak memiliki kebebasan kehendak INTERPRETIF Pencipta dunia Memberikan arti pada dunia Tidak dibatasi hukum di luar diri Menciptakan rangkaian makna TEORI KRITIS Dinamis pencipta nasib Mengalami brain washing, diarahkan secara tidak tepat, dikondisikan Dihalangi dari realisasi potensinya secara penuh 5 Lanjutan ……
POSITIVISMEINTERPRETIFTEORI KRITIS ILMUILMU Didasarkan pada prosedur ketat Deduktif Didasarkan pada impresi indera Bebas nilai Didasari pengetahuan sehari-hari Induktif Didasarkan pada interpretasi Tidak bebas nilai Diantara positivisme dan interpretif, kondisi- kondisi sosial membentuk kehidupan tetapi hal tersebut dapat diubah Membebaskan dan memampukan Menjelaskan dinamika sistem yang tercipta 6 Lanjutan ……
TUJUANTUJUAN POSITIVISME Menjelaskan fakta, penyebab dan efek Meramalkan Menekankan fakta (obyektif, ‘di luar’) Menekankan peramalan INTERPRETIF Menginterpre- tasi dunia Memahami kehidupan sosial Menekankan makna Menekankan pemahaman TEORI KRITIS Mengungkap yang di balik permu- kaan Mengungkap mitos dan ilusi Menekankan terbukanya keyakinan keliru Lanjutan …… 7
POSITIVISMEINTERPRETIFTEORI KRITIS CoNTOH TEORICoNTOH TEORI Ekonomi Politik Liberal Teori modernisasi, teori pembangunan negara berkembang Interaksionis me Simbolik (Iowa School) Agenda Seting, Teori fungsi Media Konstruktivis me ekonomi Politik (Golding&Mur- dock) Fenomenologi, Ethnometodol ogi Interaksionis me Simbolik (Chicago School) Konstruksioni sme (Social construction of reality Peter Berger) Strukturalisme Ekonomi Politik (Schudson) Instrumentalism e Ekonomi Politik (Chomsky, Gramsci, dan Adorno) Teori Tindakan Komunikasi (Jurgen Hubermas) Lanjutan …… 8
BAGAIMANA MEMASUKI BIDANG PENELITIAN KUALITATIF ? 1. Peneliti kualitatif : Memanfaatkan sarana kepakaran metodologisnya sendiri dengan menggunakan strategi, metode atau data empiris apapun yang ada. Fokus perhatian dengan beragam metode (wawancara hingga observasi, refleksi introspeksi) Proses penelitian merupakan proses interaksi yang dibentuk oleh life history, biografi, gender, kelas sosial, ras, sekaligus orang berada dalam konteks. 9
Lanjutan …… 2. PENELITIAN KUALITATIF SEBAGAI TEMPAT BAGI BERAGAM METODOLOGI DAN PRAKTEK PENELITIAN PENELITIAN KUALITATIF SEBAGAI PRAKTEK INTERPRETIF,TIDAK MENGUNGGULKAN SATU METODOLOGI. PENELITIAN KUALITATIF TIDAK PUNYA SEPERANGKAT METODE YANG BERBEDA YANG MURNI MILIKNYA (MEMANFAATKAN SEMIOTIK, ANALISIS NARATIF, ISI, WACANA, ARSIP) SEBAGAIAN BESAR METODE DAN PRAKTEK PENELITIAN JUGA DIGUNAKAN DALAM KONTEKS LAIN DI LINGKUP ILMU HUMANIORA (ETNOGRAFI, ETNOLOGI, SOSIOLOGI, ANALISIS TEKSTUAL, HERMEUNITIKA, FEMINIS DLL) 10
Lanjutan …… Keragaman makna dan metode = sulit menghasilkan kesepakatan. Implikasi keragaman dalam mendefinisikan Nelson mengatakan : “penelitian kualitatif merupakan bidang antar disiplin, lintas disiplin dan kadang kontra disiplin. Penelitian kualitatif menyentuh humaniora, ilmu- ilmu sosial, dan ilmu fisik. Penelitian kualitaif bermakna banyak hal pada saat yang sama. Ia memiliki fokus perhatian dengan beragama paradigma. Para praktisinya peka dengan nilai pendekatan aneka metode. Mereka teguh dengan sudut pandang naturalistik sekaligus kukuh dengan pemahaman interpretif mengenai pengalaman manusia. Pada saat yang sama, bidang ini khas berciri politis dan dibentuk oleh beragam posisi etis dan politis” 11
Lanjutan …………. “ Penelitian kualitatif merangkul dua ketegangan pada saat yang sama. Pada satu sisi ia diseret menuju pada pemahaman yang kritis, feminis, post modern, interpretif dan luas. Pada sisi lain ia diarahkan menuju konsepsi tentang pengalaman manusia dan analisis post positivis dan positivisnya yang didefinisikan secara sempit “ Jadi ‘penelitian kualitatif sebagai seperangkat praktek, merangkul ketegangan dan kontradiksi seputar proyek dirinya ke dalam beragam sejarah disi-plinnya sendiri meliputi metode dan bentuk temuan serta interpertasi yang digunakannya. Bidang ini merangkak di antara dan menerobos semua disiplin ilmu humaniora, yang bahkan meliputi, dalam beberapa kasus, ilmu-ilmu fisik. Para penggiatnya kukuh dengan pemahaman dan pendekatan modern dan postmodern terhadap penelitian kualitatif yang dikandung oleh pemahaman tersebut” 12
Metode Kualitatif = Percakapan Paradigma Paradigma: “cara pandang” tentang sesuatu yang di dalamnya mengandung sejumlah asumsi yang tertentu teori yang tertentu metode yang tertentu model yang tertentu solusi yang tertentu 13
Penelitian Kualitatif vs Penelitian Kuantitatif 1. Penelitian Kualitatif : penekanan pada proses dan makna yang tidak dikaji secara ketat atau belum diukur, menekankan sifat realita vyang terbangun secara sosial, hubungan erat antara yang diteliti dengan peneliti, tekanan situasi yang membentuk penyelidikan, sarat nilai, menyoroti cara munculnya pengalaman sosial sekaligus perolehan maknanya. 2. Penelitian Kuantitatif : menitikberatkan pada pengukuran dan analisis hubungan sebab-akibat antara bermacam-macam variabel, bukan prosesnya, penyelidikan dipandang berada dalam kerangka bebas nilai. 14
Kuantitatif vs Kualitatif : Kompetisi Diskursus 15 Diskursus Aliran utama: Kuantitatif—Kualitatif: Terus berlangsung Diskursus tersembunyi: Kualitatif: Komplementer/suplementer kuantitatif Diskursus Alternative : Kuantitatif—Kualitatif: kepercayaan dasar
Perhatian Utama Kuantitatif 16 __“kebenaran universal”__ __“objektivitas”__“generalisasi”__ __”pola”__”pengujian teori”__”hipothesis”__ __”variabel”__”definisi operasional”__”indikator”__ __”instrumen”__”validitas”__ ”reliabilitas”__ __”akurasi”__”presisi”__ ”skala”__ __”kuesioner tertutup”__ __”responden”__“probing”__”coding”__ __”statistik”__”populasi”__ __”sample”__”random”__
Perhatian utama Kualitatif 17 __“makna”__“interpertasi subjektif” __“realitas sebagai konstruksi sosial”__ __”keragaman kebenaran”__ __”pembangunan teori”__”suara”__ __”refleksivitas”__”subyek/informan”__ __”representasi”__”otentisitas”__ __”narasi”__”thick description”__ __”subyek sebagai ahli/expert”__”hubungan baik/good rapport”__ __”getting-in, getting along, getting out”__ __”wawancara mendalam”__”sejarah tutur”__
Apa itu Penelitian Kualitatif ? Observasi secara langsung dalam perspektif subyek. Mendeskripsikan secara mendalam atas setiap setting Memahami tindakan dan makna dalam konteks sosial mereka Menekankan waktu dan proses Rancangan penelitian lebih terbuka dan relatif tidak terstruktur. 18
Preferensi pada setting alami sebagai sumber data primer. Setia pada fenomena dalam suatu penelitian-- memerlukan deskripsi kultural tentang makna fenomena pada partisipan. Penggunaan metodologi induktif, yang menghindari pengujian hipotesis yang prematur. 19
ISU PENELITIAN KUALITATIF 20 Makro Vs Mikro: Instititusi sebagai kekuatan pengarah tujuan Vs Individu sebagai produsen makna subjektif Struktural Vs Non-Struktural determinasi struktur Vs individu creative Positivisme Vs Non-Positivisme Realitas objektif Vs realitas yang ditangkap Kuantitatif Vs Kualitatif juimlah Vs mendengarkan suara
Metode Kualitatif: Beberapa Implikasi 21 Tidak tunggal tetapi jamak; Bukan protokol tetapi pendekatan penuh asumsi; Teori dan metode tak dapat dipisahkan; Rekonstruksi teori yang relevan dengan data adalah tujuan penting; Pemahaman data menurut perspektif subjek/informan adalah esensi dalam pengumpulan dan analisis data;
1. Metode Kualitatif: Definisi Umum Metode kualitatif merujuk pada “cara-cara” mempelajari berbagai aspek kualitatif dari kehidupan sosial yang mencakup ragam dimensi sosial dari tindakan (actions) dan keadaan (circumstances) hingga proses (processes), dan peristiwa (events) sebagaimana dimengerti dan berdasarkan konstruksi dan makna yang dorganisasikan oleh dan melalui praktik- praktik sosial (social practices). Metode Kualitatif memperlakukan teori dan metode sebagai isu yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, metode tidak hanya penting dalam menuntun bagaimana data dikumpulkan tetapi juga terhadap bagaimana data hendak dianalisis. Dengan kata lain, metode kualitatif tidak hanya merujuk pada logika yang mengatur prosedur (the logic of procedure) tetapi juga logika analisis (the logic of analysis). Membangun integrasi di antara teori, metode, dan data adalah tujuan dari penelitian kualitatif. 22
2. Metode Kualitatif: Model Umum Tidak ada model yang bersifat seragam dalam hal bagaimana metode kualitatif itu diaplikasikan dalam penelitian sosial. Tetapi terdapat kecenderungan untuk memulai uraian tentang isi bab yang membahas metode penelitian kualitatif itu dengan uraian tentang perspektif penelitian (sebagian orang memakai istilah “paradigma penelitian”). Uraian tentang perspektif penelitian berisi asumsi-asumsi dasar yang dipakai oleh peneliti dalam melihat isu-isu strategis di sekitar realitas sosial yang dipelajari dan hubungan di antara teori, metode, dan data yang dihasilkan. Perspektif penelitian menjelaskan secara menda-lam bagaimana peneliti membangun teori dan metode secara sistematis sebagai pijakan awal untuk mengorganisasikan data dan menginter-pretasikannya ke dalam sebuah bangunan teoretis yang terintegrasi. 23
3. Metode Kualitatif: Pertanyaan Penelitian (1) Pertanyaan penelitian (research question[s]) adalah jangkar bagi penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Lebih dari penelitian kuantitatif, pertanyaan penelitian kualitatif merepresentasikan seluruh kesatuan paradigma yang dipakai oleh peneliti dalam melihat realitas. Pertanyaan penelitian, oleh karena itu, sangat ditentukan oleh paradigma yang dioperasikan oleh peneliti. Mereka yang menggunakan paradigma interaksi simbolik, misalnya, akan sangat menekankan kajiannya pada upaya untuk memahami makna dari sebuah “realitas” sebagaimana dimengerti secara subjektif oleh para subjek yang diteliti. 24
Mereka yang menggunakan paradigma fenomenologi, sebagai misal yang lain, akan sangat berhasrat untuk menganalisis bagaimana sebuah relaitas dikonstruksikan secara sosial oleh para informan yang ditelitinya.Mereka yang menggunakan paradigma fenomenologi, sebagai misal yang lain, akan sangat berhasrat untuk menganalisis bagaimana sebuah relaitas dikonstruksikan secara sosial oleh para informan yang ditelitinya. Mereka yang menggunakan paradigma postmodernisme, sebagai misal yang lain lagi, akan memfokuskan perhatiannya bagaimana sebuah wacana berkompetisi dengan wacana lainnya dalam proses mengkonstruksikan atau mendekonstruksikan realitas.Mereka yang menggunakan paradigma postmodernisme, sebagai misal yang lain lagi, akan memfokuskan perhatiannya bagaimana sebuah wacana berkompetisi dengan wacana lainnya dalam proses mengkonstruksikan atau mendekonstruksikan realitas. Dengan paradigma yang sama, seorang peneliti lainnya mencoba mempelajari bagaimana identitas etnik Mandar itu diberi makna oleh anggota komunitasnya dan sehubungan dengan itu merespon realitas politik di sekitar pembentukan Provinsi Sulawesi Barat (Gusti, 2006).Dengan paradigma yang sama, seorang peneliti lainnya mencoba mempelajari bagaimana identitas etnik Mandar itu diberi makna oleh anggota komunitasnya dan sehubungan dengan itu merespon realitas politik di sekitar pembentukan Provinsi Sulawesi Barat (Gusti, 2006). Lanjutan ……. 25
Metode Kualitatif : Pertanyaan Penelitian(2) Melalui paradigma konstruktivis, utamanya dari Berger and Luckman (1989), seorang peneliti mencoba memahami identitas ke-Cina-an seseorang dikonstruksikan melalui proses-proses sosial yang melibatkan subjektivitas dan inter- subjektivitas (Azaria, 2006). Mereka yang berparadigma postmodernisme, melalui analisis wacana (discourse analysis), mencoba mengidentifikasikan elemen-elemen pokok dari wacana dominan Orde Baru di sekitar tema-tema tentang “pembangunan”, “persatuan dan kesatuan”, “Demokrasi Pancasila”, dan “Dwifungsi Abri” (Sparringa, 1997). 26
Metode Kualitatif: Beberapa Tips Penelitian kualitatif memiliki bahasa yang khas (specific and unique). Kuasai “bahasa” itu dengan membiasakan diri menggunakan terminologi dan jargon serta ekspresi yang biasa dipakai peneliti kualitatif. Tips #1: baca sebanyak mungkin jurnal penelitian kualitatif. Penguasaan paradigma adalah esensial dalam penelitian kualitatif. Adalah mustahil melakukan penelitian kualitatif tanpa didasarkan pada penguasaan yang memadai tentang asumsi, teori, metode, yang relevan dengan masalah yang sedang dikaji. Tips #2: Kuasai peta paradigma kualitatif dalam ilmu sosial. 27
Lanjutan …… 28 Kemampuan melakukan rekonstruksi realitas melalui proses abstraksi dan menemukan esensi dari realitas sosial adalah dua keahlian yang sangat pokok dalam membangun konsep dan teori dalam penelitian kualitatif. Tips #3: Jadilah pengamat yang perseptif dan memiliki imajinasi yang kuat: rajinlah melakukan observasi dan melakukan rekonstruksi atas hasil observasi itu.Kemampuan melakukan rekonstruksi realitas melalui proses abstraksi dan menemukan esensi dari realitas sosial adalah dua keahlian yang sangat pokok dalam membangun konsep dan teori dalam penelitian kualitatif. Tips #3: Jadilah pengamat yang perseptif dan memiliki imajinasi yang kuat: rajinlah melakukan observasi dan melakukan rekonstruksi atas hasil observasi itu. Metode kualitatif menuntut ketrampilan menulis dengan kalimat-kalimat yang berkondisi kompleks. Tips #4: kuasai ekspresi yang rumit dalam bahasa yang ketat, padat, dan kokoh. Gunakan konsep.Metode kualitatif menuntut ketrampilan menulis dengan kalimat-kalimat yang berkondisi kompleks. Tips #4: kuasai ekspresi yang rumit dalam bahasa yang ketat, padat, dan kokoh. Gunakan konsep.
Metode Kualitatif: Contoh (1) 3.1 Perspektif Penelitian 3.2 Subjek Penelitian 3.3 Pengumpulan Data 3.4 Analisis Data 3.5 Sistematika Penulisan 29 Bab III: Metode Penelitian
Ketrampilan yang Dibutuhkan untuk Menerapkan Penelitian Kualitatif Meninjau kembali dan menganalisis situasi secara kritis. Mengenali dan menghindari bias. Mendapatkan data yang sahih dan andal; Berpikir secara abstrak. Kepekaan teoretis dan sosial; Kemampuan menjaga jarak analisis, sekaligus memanfaatkan pengalaman terdahulu dan pengetahuan teoretis untuk memahami apa yang terlihat Kemampuan pengamatan yang cermat dan Kecakapan berinteraksi. 30
DASAR FILOSOFI DESAIN PENELITIAN KUALITATIF DESAIN PENELITIAN KUANTITATIF ONTOLOGI (Persepsi tentang realitas) Peneliti berasumsi bahwa realitas terbentuk secara obyektif dan jamak Peneliti berasumsi bahwa realitas itu obyektif dan tunggal EPISTEMO- LOGI (Peran Peneliti) Peneliti berasumsi bahwa mereka harus berinteraksi dengan fenomena yang dipelajari Peneliti berasumsi bahwa mereka independen dari variabel dalam studi 31 PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF SEBAGAI STRATEGI
AKSIOLOGI (Nilai Peneliti) Peneliti secara terbuka bertindak dengan dibebani nilai dan tampak bias Peneliti secara terbuka bertindak dalam cara bebas nilai dan tidak bias RETORIKA (Gaya Bahasa) Peneliti menggunakan bahasa personal, informal dan dibebani konteks Peneliti sering menggunakan teks impersonal, formal dan teks yang didasarkan pada aturan METODOLO GI (Pendekat- an Peneli- tian) Peneliti cenderung menerapkan inter- aksi induksi, multi- proses, mengikuti metode terikat dengan konteks Peneliti cenderung menggunakan deduksi, memba- tasi hubungan sebab akibat de- ngan metode be- bas dari konteks 32
PENELITIAN KUALITATIF SEBAGAI SUATU PROSES FASEURAIAN Periset sebagai subyek penelitian multikultural Penelitian bersifat historis dan penelitian tradisi, konsep dari diri dan semuanya, tergantung pada etika dan politik penelitian Paradigma teoritis dan interpretatif Positivisme, post-positivisme, kons- truktivisme, feminisme, model ethnik, model Marxis, cultural studies Strategi Penelitian Desain studi, studi kasus, ethno- grafi, observasi partisipasi, feno- menologi, grounded theory, meto-de biografi, metode historis, penelitian tindakan. 33
Lanjutan FASEURAIAN Metode pengumpulan dan analisis data empiris Interviu, observasi, artefak, dokumen, dan rekaman, metode visual, metode pengalaman priobadi, analisis dengan bantuan program komputer, dan analisis tekstual Pengembangan interpretasi dan pemaparan Kriteria dari kesepakatan, seni dan politik penafsiran, penafsiran tulisan, strategi analisis, tradisi evaluasi, dan penelitian terapan 34
Terimakasih 35