ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GOITER

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Space Occupying Lession
Advertisements

DASAR DIETETIK untuk pasieN
Darwis Dosen Jurusan Gizi
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
Mungkinkah tidak punya gejala DM tapi dinyatakan menderita DM ? Mungkinkah punya gejala DM tapi dinyatakan tidak menderita DM?
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DIABETES MELLITUS
ASUHAN KEPERAWATAN SNNT (STRUMA NODUSA NON TOKSIK)
Kacang Hijau: Si Hijau yang Menyehatkan
HIPERTIROID Ana Fitriani ANA FITRIANI ( )
SINDROM NEFROTIK IGNATIUS WARSINO.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI
OLEH Ns. I GEDE SATRIA ASTAWA, S.Kep
ASUHAN KEPERAWATAN KOMA MIKSEDEMA
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
Askep Lansia dengan Gangguan sistem pencernaan
Askep Pd Keluarga Yg Menanti kelahiran Oleh kelompok 5 PUTRI DRISSIANTI KHAIRUL AFRIZAL REZA IBRAHIM.
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
ASUHAN KEPERAWATAN CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA
PROSES KEPERAWATAN MENU UTAMA
MALNUTRISI Abdullah Luthfi (D ) Agistha Ghina R (D ) Dini Rizki (D )
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL
Irma Nur Amalia, S.kep.,Ners., M.Kep
Hipertensi.
LANSIA DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
DIABETES MELLITUS.
Gizi Pada Ibu Hamil dan Komplikasinya
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
Jenis, Penyebab, Patofisiologi dan gambaran klinis pada ibu MASTITIS
PENgKAJIAN DATA PADA NEONATUS,BAYI BARU LAHIR,BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH TIA ELPIKA
GAKY By Ninis Indriani.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOCARDIUM
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
PRISKILA APRILIA HAMBER
MERILIZA WATI S NIM: TINGKAT III B.
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
PENYAKIT HIPOKALEMIA.
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI (MASTITIS)
HIPERTIROID By Ninis Indriani.
GIZI PADA LANSIA Intan Julianingsih I A.
Apsari tri respati ( ) Siti Fatimah ( )
ASKEP EFUSI PLEURA KELOMPOK 7. ANALISA DATA NO.DATAMASALAH 1. DS : Klien mengatakan sesak DO : Klien terlihat kelelahan, RR=35x permenit, terdapat cuping.
Kelompok 3 PARU - PARU.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN FRAKTUR
Asuhan keperawatan hipoglikemia
Karsinoma Gaster.
Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks.[1] Proses ini membutuhkanenergi dari.
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
ANATOMI FISIOLOGI KANKER PAYUDARA DISUSUN OLEH : ANGGI LESTARI
Atika Yasmine Wulandari Herlinda Puspitasari
SEROSIS HEPATIS Ariana. D
ILMU GIZI / FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ASKEP COLITIS ULSERATIF
Manfaat Zat-Zat Bagi Wanita Sepanjang Daur Kehidupannya (Protein)
KONSEP DAN TATALAKSANA GIZI HIV
Oleh : ERIKA NUR SAPFUTRI NPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN BANJARMASIN,
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
MALNUTRISI.
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
CEREVASKULER ATTACK (CVA)
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
Transcript presentasi:

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GOITER Created by Wiwin Nur Aeni, S.Kep.,Ns.

General Outcome Mahasiswa mampu mengelola asuhan keperawatan pada pasien hipotiroidisme (Goiter) Specify Outcome Mahasiswa mampu menjelaskan : Pengertian, tanda gejala, etiologi, patofisiologi, dan komplikasi Goiter Asuhan keperawatan pada pasien Goiter Mencakup usia bayi baru lahir sampai lansia

TIPE GOITER Goiter nontoksik Goiter toksik Simple goiter atau Goiter koloid Goiter noduler

Prevalensi Goiter Goiter non toksik merupakan gangguan yang sangat sering dijumpai dan menyerang sampai 16 % wanita dan 4 % pria yang berusia antara 20-60 tahun (patofisiologi, EGC hal. 1077) Berdasarkan kejadiannya atau penyebarannya ada yang disebut struma endemis dan sporadik. Endemis  dijumpai pada sekelompok orang didaerah tertentu dihubungkan dengan penyakit defisiensi yodium. Sering dijumpai pada daerah pegunungan, namun ada juga yang ditemukan di dataran rendah dan ditepi pantai. Sporadik  dijumpai menyebar diberbagai tempat atau daerah. Disebabkan faktor goitrogenik, anomali, penggunaan obat-obat anti tiroid, peradangan dan neoplasma

Pengertian Goiter Pembesaran kelenjar tiroid akibat pertambahan ukuran sel/jaringan, yang membuat kelenjar tersebut terlihat pada leher (tumor), sering dikenal dengan gondok (Susanne, keperawatan medikal bedah Brunner, hal.1315).

Cont…Pengertian Goiter Dampak yang ditimbulkannya hanya bersifat lokal yaitu sejauh mana pembesaran tersebut mempengaruhi organ disekitarnya seperti pengaruhnya pada trachea dan esophagus.

Etiologi Goiter Defisiensi iodium < 40 mg/hari atau gangguan kimia intra tiroid oleh berbagai faktor seperti goitrogenik glikosida agent (zat atau bahan ini dapat mensekresi hormon tiroid)  ubi kayu, jagung, lobak, kangkung, kubis bila dikonsumsi secara berlebihan, obat-obatan anti tiroid, anomali, peradangan dan tumor/neoplasma (patofisiologi, EGC hal. 1077)

Patofisiologi Goiter Akibat defisiensi iodium atau gangguan kimia intra tiroid kapasitas kelenjar tiroid untuk mensekresi tiroksin terganggu, mengakibatkan peningkatan kadar TSH dan hiperplasia dan hipertropi folikel-folikel tiroid. Pembesaran kelenjar tiroid pada pasien goiter non toksik sering bersifat eksaserbasi dan remisi disertai hiperevolusi dan involusi pada bagian-bagian kelenjar tiroid. Hiperplasia mungkin bergantian dengan fibrosis, dan dapat timbul nodula-nodula yang mengandung folikel-folikel tiroid.

GAMBARAN KLINIS Penonjolan di 1/3 bagian bawah leher. Goiter yang besar dapat menimbulkan masalah kompresi mekanik, disertai pergeseran letak trakea dan esofagus, dan gejala-gejala obstruksi. Sesak nafas Sulit menelan Leher bartambah besar atau tidak Suara serak atau parau Pada palpasi kelenjar tiroid, nodul tunggal atau ganda dengan konsistensi keras atau tidak. Tes TSH serum meningkat Biasanya tanpa rasa nyeri kecuali bila timbul perdarahan di daerah nodul.

PENGOBATAN Terapi goiter antara lain dengan penekanan TSH oleh hormon tiroid. Pengobatan dengan tiroksin yang lama akan mengakibatkan  penekanan TSH hifofisis, dan penghambatan fungsi tiroid disertai atropi kelenjar tiroid. Goiter yang besar mungkin perlu dibedah untuk menghilangkan gangguan mekanis dan kosmetis yang diakibatkannya. Pada masyarakat dimana goiter timbul sebagai akibat kekurangan iodium maka garam dapur harus diberi tambahan iodium.

PENCEGAHAN Goiter endemik  memberikan senyawa iodium kepada anak-anak di kawasan yang kandungan iodiumnya buruk. Di Amerika Serikat, garam beriodium merupakan satu-satunya cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit goiter dalam masyarakat yang rentan.

ASUHAN KEPERAWATAN Pengkajian 1. Aktifitas/istirahat Gejala  : insomnia, sensivitas meningkat, otot lemah, gangguan koordinasi, kelelahan berat. Tanda   : atropi otot 2. Sirkulasi Gejala   : palpitasi, nyeri dada (angina) Tanda    : disritmia (vibrilasi atrium), irama gallop, murmur, peningkatan tekanan darah dengan takanan dada yang berat, takhikardi saat istirahat, sirkulasi kolap, syok (krisis tirotoksikosis). 3. Eliminasi Gejala : urine dalam jumlah yang banyak, perubahan dalam faeces.

Cont… Pengkajian 4. Integritas ego Gejala : mengalami stress yang berat baik maupun fisik Tanda : emosi labil (euphoria sedang sampai delirium), depresi. 5. Makanan/cairan Gejala : kehilangsn berat badan mendadak, nafsu makan meningkat, makannya sering, kehausan, mual dan muntah. Tanda : pembesaran tiroid, goiter, edema non pitting terutama daerah pretibial. 6. Neurosensori Tanda : bicara cepat dan parau, gangguan status mental dan perilaku, seperti bingung, disorientasi, gelisa, peka rangsang, delirium, psikosis, stupor, koma, tremor halus pada tangan, tanpa tujuan, beberapa bagian tersentak-sentak, hiperaktif reflek tendon dalam (RTD). 7. Nyeri/kenyamanan Gejala : nyeri orbital/fothopobia

Cont… Pengkajian 8. Pernafasan Tanda : frekwensi pernafasan meningkat, takipnea, dispnea, sumbatan jalan nafas, terjadi penekanan. 9. Keamanan Gejala : tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan, kebutuhan meningkat akan iodium (G), alergi etrhadap iodium (Hi). Tanda : suhu meningkat 37,4 derajat celcius. Diaforesisi, kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus, exoftalmus: retraksi, iritasi padakonjungtiva dan berair. Puritus, lesi, eritema ( sering terjadi pada pretibial) yang menjadi sangat parah. 10. Seksualitas Tanda : penurunan libido, hipomenorhea dan impotensi.

Cont… Pengkajian 11. Penyuluhan/pembelajaran Gejala : adanya riwayat keluarga mengalami masalah itroid, riwayat hipotiroidisme, terapi hormon tiroid atau pengobatan antitiroid, dihentikan terhadap pengobatan antitiroid, dilakukan pembedahan tiroidektomi sebagian, riwayat pemberian insulin yang menyebabkan hipoglikemia, gangguan jantung atau pembedahan jantung, penyakit yang baru terjadi (pnemonia), trauma, periksaan rontgen fhoto dengan zat kontras.

Diagnosa Keperawatan 1. Nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya pembesaran jaringan pada leher, penekanan trakhea. 2. Perubahan pola nutrisi berhubungan dengan adanya penekanan daerah oesofagus, penurunan nafsu makan. 3. Gangguan konsep diri (harga diri rendah) berhubungan dengan tidak efektifnya coping individu, adanya pembesaran pada leher. 4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi.

Intervensi Diagnosa 1 Rencana tindakan : 1. Pantau frekwensi pernafasan , kedalaman, dan kerja pernafasan 2. Auskultasi suara nafas, catat adanya perubahan suara patologis 3. Waspadakan klien agar leher tidak tertekuk/posisikan semi ekstensi atau eksensi pada saat beristirahat. 4. Ajari klien latiahan nafas dalam 5. Selidiki keluhan kesulitan menelan 6. Persiapkan operasi bila diperlukan.

Intervensi Diagnosa 2 Rencana tindakan : 1. Kaji adanya kesulitan menelan, selera makan, kelemahan umum dan munculnya mual dan muntah. 2. Pantau masukan makanan setiap hari dan timbang berat bada setiap hari serta laporkan adnaya penurunan. 3. Dorong klien untuk makan dan meningkatkan jumlah makan dan juga beri makanan lunak, dengan menggunakan makanan tinggi kalori yang mudah dicerna. 4. Beri/tawarkan makanan kesukaan klien. 5. Kolaborasi : konsultasikan dengan ahli gizi untuk memberikan diet tinggi kalori, protein, karbohidrat dan vitamin.

Intervensi Diagnosa 3 Rencana tindakan : 1. Kaji tingkat perubahan rentang harga diri rendah 2. Pastikan tujuan tindakan yang kita lakukan adalah realistis 3. Sampaikan hal-hal yang positif secara mutlak untuk klien, tingkatkan pemahaman tentang penerimaan anda pada pasien sebagai seorang individu yang berharga. 4. Tentukan untuk perilaku manipulatif, identifikasi konsekensi untuk pelanggaran ini dengana cara yang berbelit-belit. 5. Diskusikan masa depan klien, bantu klien dalam menetapkan tujuan-tujuan jangka pendek dan panjang.

Intervensi Diagnosa 4 Rencana tindakan : 1. Tinjau kembali proses penyakit dan harapan masa datang 2. Berikan informasi yang tepat dengan keadaan individu 3. Identifikasi sumber stress dan diskusikan faktor pencetus krisis tiroid yang terjadi, seperti orang/sosial, pekerjaan, infeksi, kehamilan 4. Berikan informasi tentang tanda dan gejala dari penyakit gondok serta penyebabnya 5. Diskusikan mengenai terapi obat-obatan termasuk juga ketaatan etrhadap pengobatan dan tujuan terapi serta efek samping obat etrsebut 6. Beri dukungan moril dapat menjalankan semua anjuran/informasi yang didapat baik oleh petugas kesehatan maupun keluarga.

Note Folikel : kantung/struktur berisi cairan Hiperplasia : peningkatan jumlah sel Remisi : hilangnya sebagian atau keseluruhan tanda gejala suatu penyakit sebagai respon pengobatan