TANDA-TANDA VITAL (VITAL SIGNS) FAQIH RUHYANUDIN
TERMASUK: SUHU TUBUH NADI PERNAFASAN TEKANAN DARAH (NYERI : sering disebut tanda-tanda vital yang ke-5) Status fisiologis fungsi tubuh seseorang dapat direfleksikan oleh indikator TTV perubahan TTV indikasikan perub. kesehatan
Pengukuran TTV Sesuai permintaan, untuk melengkapidata dasar pengkajian Sesuai permintaan dokter Sekali sehari klien stabil Setiap 4 jam 1 /> TTV abnormal Setiap 5 – 15mnt klien tidak stabil atau resiko perubahan fisiologi secara cepat post op Ketika kondisi klien tampakberubah
Setiap menit atau lebih sering, bila ada perubahan signifikan dari hasil pengukuran sebelumnya Ketika klien merasa tidak seperti biasa Sebelum,selama dan setelah transfusi Sebelum pemberian obat efek perubahan TTV
SUHU TUBUH SUHU TUBUH MENUNJUKKAN KEHANGATANTUBUH MANUSIA Panas tubuh Diproduksi : exercise dan metabolisme makanan Hilang : melalui kulit, paru, dan produk sisa melalui proses radiasi, konduksi,konveksi, evaporasi
Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas, dan diukur dalam unit panas yang disebut derajat. Ada 2 macam suhu tubuh: Suhu inti jaringan dalam tubuh: rongga abdomen dan rongga pelvic Relatif konstan Suhu permukaan suhu kulit, SC, dan lemak SC naik dan turun merespon thd lingkungan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PANAS 1. BMR : jumlah energi yang digunakan ubuh untuk melakukan aktivitas utama seperti bernafas 2. AKTIVITAS OTOT: termasuk menggigil, meingkatkan metabolisme rate 3. TYROXINE OUTPUT: meningkatnya output tyroxine akan meningkatkan metabolisme sel seluruh tubuh
4. Stimulasi/respon Epineprin, norephinephrine, simpatis 4. Stimulasi/respon Epineprin, norephinephrine, simpatis. Hormon ini dengan seketika meningkatkan metbolisme sel dibeberapa jaringan tubuh 5. Fever, meningkatkan jumlah metabolisme tubuh
MEKANISME KEHILANGAN PANAS Radiasi adalah pemindahan panas dari permukaan objek tertentu ke permukaan onjek yang lain tanpa adanya kontak antara kedua objek, yang paling sering adalah dengan sinar inframerah. (atau penyebaran panas dengan gelombang elektromagnetik) Konduksi adalah perpindahan panas ke objek lain melalui kontak langsung
Evaporasi (penguapan) adalah perubahan dari cairan menjadi uap Evaporasi (penguapan) adalah perubahan dari cairan menjadi uap. Seperti cairan tubuh dalam bentuk keringat menguap dari kulit Konveksi adalah penyebaran panas oleh karena pergerakan udara dengan kepadatan yang tidak sama. orang yang menggunakan kipas angin
Mekanisme perpindahan panas
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU TUBUH Circadian Rhythms perubahan fisiologis, seperti perubahan suhu dan TTV yang lain secara fluktuatif : pagi hari lebih rendah dibandingkan sore hari, suhu tubuh berfluktuasi 0,28o – 1,1oC selama periode 24jam Usia suhu tuuh bayi dan anak-anak berubah lebih cepat dalam merespon perubahan panas dan dingin
Hormonal perempuan cenderung lebih fluktuatif dibandingkan dengan laki-laki, karena perubahan hormon Stress respon tubuh terhadap stress fisik dan emosi akan meningkatkan produksi epineprin dan nor epineprin sehingga mengakibatkan peningkatan metabolisme rate peningkatan suhu tubuh
SUHU TUBUH NORMAL Suhu Permukaan : 36,8o – 37,4o C (96,6o – 99,3o F) Suhu inti : 36,4o – 38o C (97,5o – 100,4o F) Suhu diukur dengan termometer. Termometer yang paling dikenal Celsius (C), Reaumur (rankine) (R), Fahrenheit (F), Kelvin (K), dengan perbandingan antara satu dan lainnya mengikuti: C:R:(F-32) = 5:4:9 Contoh: oC=5/9(F-32) dan F=9/4R+32
PENGATURAN SUHU Suhu manusia dikendalikan oleh HIPOTHALAMUS Anterior hilangnya panas Posterior produksi dan menyimpan panas Menyesuaikan dengan sirkulasi darah Piloerectile (mengatur konstriksi atau dilatasi pori-pori kulit) Respon menggigil Vasodilatasi dan bengkak
Hipotalamus meningatkan produksi panas denngan cara meningkatkan metabolisme melalui sekresi hormon thyroid, yaitu epinephrin dan norepinephrin medulla adrenalis Dalam keadaan normal, hipotalamus menjaga suhu inti “set point”(suhu tubuh optimal) sebesar 1˚C oleh perubahan suhu permukaan tubuh dan darah Dan < Suhu > 41°C, dan < 34°C indikasi kerusakan di pusat pengaturan hipotalamus
Pengaturan Suhu Tubuh oleh HIPOTALAMUS
PENGUKURAN SUHU ORAL Termometer diletakkan di dibawah lidah sublingual artery - biasanya hasil pengukuran 0,5 – 0,8 °C dibawah suhu inti
KONTRA INDIKASI PENGUKURAN SUHU DI ORAL: Klien tidak kooperatif Bayi atau toodler Tidak sadar Dalam keadaan menggigil orang yang biasa bernafas dengan mulut Pembedahan pada mulut Pasien tidak bisa menutup mulut
Untuk menjamin keakuratan hasil pengukuran perlu dikaji: Pengukuran dilakukan 30 menit setelah klien : Mengunyah permen/permen karet Merokok Makan dan minum panas atau dingin
2. Rektal Berbeda 0,1°C dengan suhu inti Kontraindikasi Diare Pembedahan rektal Clotting disorders Hemorrhoids
3. Aksila Hasil pengukuran 0,6°C lebih rendah dibandingkan suhu oral Paling sering dilakukan mudah, nyaman Contraindication of axillary temperature Pasien kurus Inflamasi Lokal daerah aksila Tidak sadar, shock Konstriksi pembuluh darah perifer
Ekuivalen Pengukuran suhu TEMPAT PENGUKURAN CELCIUS Oral 37° Rektal (setara) 37,5° Aksila (setara) 36,4 °
4. Telinga (Aural) Riset menunjukkan suhu ditelinga pada membran timpani paling mendekati suhu inti tubuh Kesimpulan ini didasarkan pada 2 fakta anatomi: Membran tympani hanya berjarak 3,8 cm dari hipotalamus Darah pada arteri karotis internadan eksterna, adalah pembuluh darah yang menyuplai hipotalamus dan membran tympani
Tympanic Thermometer
PENINGKATAN SUHU TUBUH Pyrexia : istilah yang digunakan untuk menggambarkan suhu tubuhlebih tinggi dari set point normal Fever (demam) : suhu tubuh > 37,4°C, tanda dan gejala: Kulit kemerahan Gelisah, irratibilitas (lekas marah) Tidak nafsu makan Pandangan menurun dan sensitif terhadap cahaya
3. Hiperthermi : suhu tubuh > 40,6°C Banyak Keringat Sakit kepala Nadi dan RR meningkat Disorientasi dan bingung (jika suhu terlalu tinggi) Kejang pada infantdan anak-anak 3. Hiperthermi : suhu tubuh > 40,6°C sangat beriko terjadi kerusakan otak bahkan kematian kerusakan pusat pernafasan
TAHAPAN DEMAM (FEVER) Prodromal phase : gejala tidakspesifik sebelumpeningkatan suhu Onset or invasion phase (fase serangan) peningkatan suhu tubuh, menggigil 3. Stationary phase : demam menetap 4. Resolution phase : suhu kembali normal
Intervensi Keperawatan klien dengan fever: Monitor tanda-tanda vital Kaji warna kulit dan temperatur Monitor sel darah putih, HCT, dan hasil laboratorium lain yang mengindikasikan infeksi dan dehidrasi Gunakan pakaian yang tipis pada klien merasa kepanasan, dan gunakan baju hangat pada klien kedinginan Ukur intake dan output Berikan nutrisi dan cairan yang adequat Kurangi aktivitas fisik untuk menurunkan produksi panas.
Kolaborasi pemberian antipyretic Lakukan oral hygiene untuk menjaga kelembaban mukosa mulut. Berikan kompres hangat untuk meningkatkan kehilangan panas dengan konduksi. Berikan baju dan linen kering.
Hypothermia; adalah suhu inti tubuh dibawah batas normal Hypothermia; adalah suhu inti tubuh dibawah batas normal. Mekanisme fisiologis hypothermia adalah: Kehilangan panas yang berlebihan Inadequate produksi panas untuk mengimbangai kehilangan panas Lemahnya hypothalamic thermoregulation
penurunan suhu tubuh, nadi, dan respirasi rate Menggigil Tanda-tanda klinis hypothermia: penurunan suhu tubuh, nadi, dan respirasi rate Menggigil Perasaan dingin dan kedinginan Pucat, kulit dingin Hypotensi Penurunan output urin Penurunan koordinasi otot Disorientasi Penurunan kesadaran sampai koma Frostbite (nose, fingers, toes)
Intervensi Keperawatan pada klien Hypothermia Ciptakan lingkngan yang hangat Berikan pakaian yang kering Kenakan baju hangat Jaga ekstremitas tubuh tertutup Cover the client's scalp with a cap Supply warm oral or intravenous fluids Apply warming pads
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERHUBUNGAN DENGAN SUHU TUBUH Resiko Trauma Hyperthermia Hypothermia Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh Ineffektif termoregulasi
PROSEDUR PEMERIKSAAN SUHU Pastikan frekuensi dan cara pemeriksaan suhu sesuai dengan permintaan dokter atau rencana keperawatan (nursing care plan) Identifikasi pasien Jelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien Pastikan termometer dalam keadaan siap pakai Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila ada indikasi Pilih letak pemasangan termometer
7. Ikuti tahap-tahap pengukuran sesuai pedoman secara berurutan menyesuaikan dengan jenis termometer 8. Cuci tangan 9. catat hasil pengukuran