Hormon Kelamin Pria http://contoh.in.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Reproduksi.
Advertisements

2. SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
OOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS
Wellcome to Biologi.
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA.
S I S T E M R E P R O D U K S I.
ORGAN REPRODUKSI DAN GAMETOGENESIS
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN,HEWAN DAN MANUSIA.
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DISUSUN OLEH: SUMIATI (E1A012053)
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PADA LAKI-LAKI
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
ENDOKRIN.
Sistem Reproduksi Manusia
Oleh : Kelompok IV Hafizhah Al-Amanah Nur Indah Sari Nurjannah Rosmila Nur Hikmah.
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Program Studi D.IV Bidan Pendidik dan Klinik Nany Suryani, S.Gz.
REPRODUKSI ♂ ♀.
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA. PETA KONSEP Reproduksi Setiap mahluk hidup selalu bereproduksi, MENGAPA ?
Sistem Reproduksi Manusia
Organ Reproduksi Manusia
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN,HEWAN DAN MANUSIA.
SISTEM REPRODUKSI BETINA DAN JANTAN
Peran hormon dalam fertilisasi
TUGAS BIOLOGI DASAR MANUSIA ELMA SURYANI PANE NIM :151362
SISTIM REPRODUKSI MANUSIA SMA NEGERI 1 BATANGAN, KAB. PATI
2. SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
2. SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI PADA PRIA
CARA KERJA HORMONE BY. TIA ELPIKAA.
FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Alat Reproduksi Manusia
SISTEM GENETALIA/REPRODUKSI (REPRODUCTIVE SYSTEM)
Kesehatan reproduksi.
SISTEM REPRODUKSI.
Hormon lh, fsh, estrogen DAN progesteron
Oleh : Ika Putri R., M. Biomed
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN,HEWAN DAN MANUSIA.
SISTEM REPRODUKSI Nama anggota : Riska Novitasari Novemia Melinda.H I Wayan Wendy.A Yunita Gugu Lusianawati Firda Arum Indah Moh.Fajrin.
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Proses pembentukan sel kelamin jantan yang terjadi pada testis
ORGAN REPRODUKSI WANITA
Kompetensi Dasar Ke 10 SISTEM REPRODUKSI MANUSIA.
SEMANGAT BELAJAR FOR MY STUDENT
SISTEM REPRODUKSI.
“HORMON REPRODUKSI”.
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN,HEWAN DAN MANUSIA.
STIMULASI HORMON REPRODUKSI THD SPERMATOGENESIS IKAN
FISIOLOGI FUNGSI ORGAN REPRODUKSI LAKI-LAKI
Sistem Reproduksi Pria
ORGAN REPRODUKSI PADA MANUSIA.
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
KELOMPOK 5 SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Adaptasi Fisiologi Hormon Sistem Endokrin Pada Masa Pubertas Oleh: Mahasiswa NIM Ganjil DIII Keperawatan STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR.
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
SISTEM ORGAN REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN,HEWAN DAN MANUSIA.
SIKLUS HORMONAL Ade Sylvia N Margaretha Novi . K Meldawati Leni Ayu.
SISTEM REPRODUKSI. SISTEM REPRODUKSI PRIA Struktur luar terdiri dari penis dan skrotum Struktur dalamnya terdiri dari testis, epididimis, vas deferens,
STRUKTUR SPERMATOZOA DARI KELOMPOK 2. NAMA ANGGOTA KELOMPOK Halimah Tusya ‘Diah(04) I Gede Agus Ananda Putra(05) I Gusti Lanang Janu Tantipala(06)
ORGAN REPRODUKSI LAKI - LAKI OLEH ENGGAR. PETA KONSEP.
DISUSUN OLEH: RAHMADANI ( ). Organ reproduksi laki-lakiOrgan reproduksi laki-laki sebenarnya terdiri dari bagian eksternal dan internal. Mungkin.
SISTEM REPRODUKSI. Sistem reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam organisme yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. SISTEM.
Transcript presentasi:

Hormon Kelamin Pria http://contoh.in

Nama Kelompok Yohanes Alfonsus Agung Wibowo Reyner R.L Kevin Yanuar

Hormon Kelamin Pria Fungsi reproduksi pada pria dapat dibagi menjadi tiga bagian utama : 1. Spermatogenesis, yang berarti pembentukan sperma 2. Kinerja kegiatan seksual 3. Pengaturan fungsi reproduksi pria oleh berbagai hor- mon Spermatogenesis terjadi didalam semua tubulus semi niferus selama kehidupan seksual aktif sebagai aki- bat rangsangan oleh hormon gonadotropin hipofisis anterior, dimulai rata-rata pada usia 13 tahun dan ber lanjut sepanjang hidup.

Faktor-Faktor Hormonal Yang Merangsang Spermatogenesis Hormon yang memainkan peranan penting dalam spermatogenesis : A. Testosteron yang disekresikan oleh sel-sel Leydig yang terletak di interstisium testis B. Hormon lutein,disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior akan merangsang sel-sel Leydig untuk mensekresi tes tosteron C. Hormon perangsang folikel juga disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior, untuk merangsang sel-sel Sertoli, tanpa rangsangan ini pengubahan spermatid menjadi sper ma (proses spermatogenesis ) tidak akan terjadi.

membawa keduanya kecairan dalam lumen tubulus se D. Estrogen dibentuk dari testosteron oleh sel-sel Sertoli Sel-sel Sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testosteron dan estrogen serta membawa keduanya kecairan dalam lumen tubulus se miniferus, membuat kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma E. Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur latar belakang testis.Hormon pertumbuhan ini secara khusus meningkatkan pembelahan awal spermatogenis.

Kinerja kegiatan seksual pria Organ Reproduksi Organ Reproduksi Dalam Organ Reproduksi Luar

Organ Reproduksi Dalam Testis Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum) Saluran Pengeluaran Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra. Epididimis Vas deferens Saluran ejakulasi Uretra Kelenjar Asesoris Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper Vesikulasi Kelenjar Prostat Kelenjar Cowper

Organ Reproduksi Luar Penis Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi). Skrotum Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.

Pengaturan fungsi seksual oleh hormon Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan. Testoteron Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder. LH (Luteinizing Hormone) LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron

FSH (Follicle Stimulating Hormone) FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi. Estrogen Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma. Hormon Pertumbuhan Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.

Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria Hipogonadisme Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon. Kriptorkidisme Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan. Uretritis Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.

Prostatitis Prostatitis adalah peradangan prostat Prostatitis Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri. Epididimitis Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia. Orkitis Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.

Gambar Sperma

Gambar Penampang Kelamin Pria

Gambar Penampang Penis

APAKAH ADA PERTANYAAN?