Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Dalam TIK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TIPS ERGONOMI BAGI PENGGUNA KOMPUTER
Advertisements

BAB IV – Mulai bekerja di komputer
4 Bab Mulai Bekerja di Komputer Teknologi Informasi dan Komunikasi
MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA (Improving Work Efficiency) Pertemuan 3
TIPS ERGONOMI BAGI PENGGUNA KOMPUTER
TEORI KEJURUAN ANIMASI
K3.
Oleh: NAWAN PRIMASONI, M.Or
Prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan kerja k3
Oleh: NAWAN PRIMASONI, M.Or
FAKTOR MANUSIA.
Senam Hamil; Langkah bijak mempersiapkan persalinan
TATA ARTISTIK 1: PENATAAN PANGGUNG
Oleh : Wahyuni Tri Widayati
KOMUNIKASI NON VERBAL Merupakan proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata dan tulisan.
1. PENGUATAN ABDOMINAL DASAR
Klasifikasi Sistem Lambang menurut Tadeuz Kowzan
Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
KARPAL SYNDROME Baehaqi - Indoforum. Hati Hati TerLaLu sering Menggunakan Mouse Komputer!! Bisa Terkena KARPAL SINDROM! Bagi Anda yang selalu bekerja.
DAMPAK KESEHATAN PADA PEMAKAIAN KOMPUTER
2 Kompetensi Dasar Indikator
Aspek Ergonomi Dalam IMK
ASPEK ERGONOMIK.
Asrinah_ “Hardware” MONITOR.
SMA SWASTA HARAPAN MEDAN
DRAMA Senada dengan film, drama adalah karangan yang berbentuk dialog/percakapan antara pemainnya. Dialog dalam drama tidak jauh berbeda dengan percakapan.
KONSEP DASAR GERAK.
ETIKA dan KETENTUAN dalam Teknologi Informasi dan Komuikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi SMA Negeri 1 Mantewe Tahun Pelajaran 2016/2017.
MODUL 9. Analisa & Perancangan Kerja
SENI TEATER.
LATIHAN FISIK PADA LANSIA
Desain Tempat Kerja Rahmi Lubis,S.Psi.,M.Psi..
Media Pembelajaran ADP
Memelihara Kesehatan Rangka Tubuh, Kelainan Dan Penyakit Pada Rangka
Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
K3 DALAM MENGGUNAKAN PERANGKAT TEKNOLOGI INFORMASI
MENGAPRESIASI DRAMA ANAK
PRINSIP-PRINSIP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
Data dan Informasi.
1. PENGUATAN ABDOMINAL DASAR
SENAM HAMIL MATERI PERKULIAHAN MAHASISWA FISIOTERAPI
Menanggapi pementasan drama
KARYA DALAM DUA DIMENSI
FAKTOR MANUSIA (2) (LANJUTAN) DOSEN. UTAMI DEWI WIDIANTI.
ASPEK ERGONOMIK KELOMPOK : 1. Noval Azmi 2. Yulizar Ikhsan. F 3. M. Wahyu Setiawan 4. Riki Supriyadi 5. Adi Gilang Wahyu. A 6. Achmad Rinandar. F AMIK.
RAHASIA SEHAT DIBALIK GERAKAN SHOLAT
Mempelajari Administrasi Perkantoran
PENGERTIAN OTOMATISASI PERKANTORAN DAN SYARAT-SYARATNYA
A. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
MENGAPRESIASI DRAMA ANAK
PRINSIP-PRINSIP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
SIKAP TUBUH YANG ERGONOMI DALAM BEKERJA DAN DAMPAKNYA
TIPS ERGONOMI BAGI PENGGUNA KOMPUTER
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Muhammad Fauzi. M.Ds
MEMAHAMI KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN JASA
FUNGSI TATA CAHAYA DAN SIFAT CAHAYA
Nindha Pramusinta 25 X AP.
PENERANGAN SYAFRIANI PROGRAM S1 KESEHATAN MASYARAKAT STIKES TT RIAU
Dasar Perlengkapan Pementasan
Interaksi Manusia & Komputer Minggu 4, 5 April 2010
Kesehatan, Keselamatan Kerja (K3) dalam Menggunakan TIK
Kesehatan, Keselamatan Kerja (K3) dalam Menggunakan TIK
Imanuel Christiansen Mamudi, S.Pd, Gr. MENGIKUTI PROSEDUR KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KEAMANAN (K3)
PROSES PENGAMBILAN GAMBAR
POKOK-POKOK PEMENTASAN KARYA SASTRA
Komputer dan Kesehatan
Desain Tempat Kerja Rahmi Lubis,S.Psi.,M.Psi..
PRINSIP-PRINSIP ANIMASI 12 Principles of Animation.
ROLLING DEPAN, SIKAP LILIN DAN KAPAL TERBANG PADA SENAM LANTAI.
Transcript presentasi:

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Dalam TIK Kemajuan ilmu dan teknologi mampu meningkatkan kesejahteraan hidup manusia dan disisi lain dapat menyesatkan hasil peradaban dan kebudayaan yang tercipta. Dengan demikian menguasai teknologi (komputer) yang disinergikan dengan internet menjadikan manusia dapat menguasai dunia. Namun sebagai perangkat teknologi, komputer juga dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi penggunanya.

A. Komputer dan Kesehatan Komputer sebagai produk dan sebagai teknologi memiliki keunggulan antara lain : 1) mampu berakses dengan cepat dan tepat, 2) menghasilkan informasi dari data yang lampau, 3) mampu memproses data yang sangat besar menjadi informasi 4) mampu menyimpan data yang sangat banyak (sampai dengan giga byte), 5) mampu melakukan importing dan exporting data yang dirancang secara khusus.

Mengatur Posisi Tubuh Posisi Kepala dan leher Pada saat berkeraja dengan komputer, posisi kepala dan leher harus tegak dengan wajah menghadap langsung kelayar monitor. Leher tidak boleh membungkuk atau mengadah karena hal ini dapat menyebabkan sakit pada leher. Posisi Punggung Posisi punggung yang baik saat menggunakan komputer adalah posisi punggung yang tegak, tidak miring ke kiri atau ke kanan, tidak membungkuk dan tidak bersandar terlalu miring ke belakang. Untuk mendapatkan posisi punggung yang baik, seharusnya ditunjang dengan tempat duduk yang baik dan nyaman.

Posisi Pundak Posisi pundak yang baik adalah posisi pundak yang tidak terlalu terangkat dan tidak terlalu ke bawah. Bila otot-otot di bahu masih tegang, ini berarti posisi pundak belum benar. Posisi Lengan dan siku Posisi lengan yang baik adalah apabial dapat mengetik dan menggunakan mouse yang nyaman. Masing-masing orang mempunyai posisi nyaman tersendiri. Posisi lengan yang baik adalah bila tangan berada disamping badan dan siku membentuk sudut yang lebih besar dari 90 derajat.

Posisi Kaki Pada saat berkerja dengan komputer, kaki harus dapat diletakan di lantai atau sandaran kaki dengan seluruh tapak kaki menyentuh lantai dan siku yang membentuk sudut tidak kurang dari 90 derajat.

Bagian-bagian dari teknologi informasi yang berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan kerja Monitor Monitor komputer pada umumnya menggunakan tabung gambar (CRT) yang dapat menyebabkan intensitas cahaya yang dipancarkan oleh monitor cukup tinggi untuk diterima oleh retina mata manusia. Oleh karena itu, bagian dari perangkat ini harus memiliki layar anti radiasi, agar mata terhindar dari kerusakan karena radiasi sinar cahaya dari komputer.

Untuk mengurangi keluhan pada mata, ada beberapa layar monitor yang perlu diperhatikan. a. Harus meletakan monitor sedemikian rupa diruangan sehingga layar monitor tidak memantulkan cahaya dari sumber cahaya lain. b. Letakanlah monitor lebiih rendah dari garis hoizontal mata, agar tidak mengadah atau menunduk. c. Aturlah cahaya monitor agar tidak terlalu terang dan gelap. d. Sering-seringlah mengedipkan mata untuk menjaga agar mata tidak kering. Sesekali memandang jauh ke luar ruangan.

CPU ( Central Processing Unit ) Bagian dari perangkat komputer ini tidak boleh langsung bersentuhan dengan tangan (basah) karena aliran listrik yang ada pada CPU dapat menyetrum manusia. a. Tangan yang basah baik oleh air atau keringat tidak boleh langsung bersentuhan dengan CPU. b. Aliran listrik yang ada pada CPU dapat menimbulkan setrum.

Kabel Komputer Bagian dari perangkat komputer ini harus dihindari dari air, karena dapat menyebabkan korsleting. Korsleting ini dapat mengakibatkan hubungan arus listrik yang dapat menyebabkan kebakaran.

Keyboard Penelitian menunjukan bahwa posisi keyboard merupakan salah satu faktor penyebab nyeri otot dan persendian. Penyebab nyeri otot dan tulang yang disebabkan oleh keyboard adalah penggunaan jari-jari tertentu saja dalam waktu yang lama. Hal ini terutama apabila sedang bermain game. Hindarkan tertumpahnya air pada keyboard yang dapat mengakibatkan : a. Keyboard hange / rusak b. Keyboard berlumut kekuning-kuningn dan tidak indah c. Korsleting

Tata Cahaya/Lampu Tata cahaya/lampu adalah unsur tata artistik yang cukup penting dalam pertunjukan teater. Sejak ditemukannya lampu sebagai penerangan, manusia menciptakan modifikasi dan menemukan hal-hal baru yang dapat digunakan untuk menerangi panggung pementasan. Seorang penata cahaya/ lampu perlu mempelajari pengetahuan dasar dan penguasaan peralatan tata cahaya/lampu yang selanjutnya dapat diterap-kan dan dikembangkan untuk kepentingan artistik pemang-gungan.

a. Fungsi Tata Cahaya/Lampu Tata cahaya/lampu yang hadir di atas panggung dan menyinari semua objek sesungguhnya menghadirkan kemung-kinan bagi sutradara, aktor dan penonton untuk saling melihat dan berkomunikasi. Semua objek yang disinari memberikan gambaran yang jelas kepada penonton tentang segala sesu-atu yang akan dikomunikasikan. Dengan cahaya, sutradara dapat menghadirkan ilusi imajinatif. Banyak hal yang bisa difungsikan bekaitan dengan peran tata cahaya/lampu tetapi fungsi dasar tata cahaya/lampu ini ada empat, yaitu pene-rangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir .

Penerangan. Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya Penerangan. Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan pada pemain dan setiap objek yang ada di atas panggung. Istilah penerangan dalam tata cahaya/panggung bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat tetapi juga memberi penerangan bagian tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak semua area di atas panggung memiliki tingkat terang yang sama tetapi diatur de-gan tujuan dan maksud tertentu sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan melalui laku aktor di atas pentas.

Dimensi. Dengan tata cahaya/lampu kedalaman sebuah obj-ek dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan memba-gi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung. Jika semua objek dite-rangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh mata penonton menjadi datar. Dengan penga-turan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi objek akan muncul.

Pemilihan. Tata cahaya/lampu dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang hendak disinari. Jika dalam film dan televisi sutradara dapat memilih adegan mengguna-kan kamera maka sutradara panggung melakukannya dengan cahaya. Dalam teater, penonton secara normal dapat melihat seluruh area panggung, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu. Pengaturan tata cahaya/lampu ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian penonton tetapi juga bagi para aktor di atas pentas serta keindahan tata pang-gung yang dihadirkan.

Atmosfir. Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya/lampu adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang mempe-ngaruhi emosi penonton. Kata “atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam pe-ristiwa lakon. Tata cahaya/lampu mampu menghadirkan sua-sana yang dikehendaki oleh lakon. Sejak ditemukannya tek-nologi pencahayaan panggung, efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbe-da dengan siang hari.

Gerak. Tata cahaya tidaklah statis Gerak. Tata cahaya tidaklah statis. Sepanjang pementasan, cahaya selalu bergerak dan berpindah dari area satu ke area lain, dari objek satu ke objek lain. Gerak perpindahan cahaya ini mengalir sehingga kadang-kadang perubahannya disadari oleh penonton dan kadang tidak. Jika perpindahan cahaya bergerak dari aktor satu ke aktor lain dalam area yang berbe-da, penonton dapat melihatnya dengan jelas. Tetapi perganti-an cahaya dalam satu area ketika adegan tengah berlangsung terkadang tidak secara langsung disadari. Tanpa sadar penon-ton dibawa ke dalam suasana yang berbeda melalui perubah-an cahaya.

Gaya. Cahaya dapat menunjukkan gaya pementasan yang sedang dilakonkan Gaya. Cahaya dapat menunjukkan gaya pementasan yang sedang dilakonkan. Gaya realis atau naturalis yang mensya-ratkan detil kenyataan mengharuskan tata cahaya mengikuti cahaya alami seperti matahari, bulan atau lampu meja. Dalam gaya Surealis tata cahaya diproyeksikan untuk menyajikan imajinasi atau fantasi di luar kenyataan seharihari. Dalam pe-mentasan komedi atau dagelan tata cahaya membutuhkan tingkat penerangan yang tinggi sehingga setiap gerak lucu yang dilakukan oleh aktor dapat tertangkap jelas oleh penonton.

Penekanan. Tata cahaya dapat memberikan penekanan ter-tentu pada adegan atau objek yang dinginkan. Penggunaan warna serta intensitas dapat menarik perhatian penonton se-hingga membantu pesan yang hendak disampaikan. Sebuah bagian bangunan yang tinggi yang senantiasa disinari cahaya sepanjang pertunjukan akan menarik perhatian penonton dan menimbulkan pertanyaan sehingga membuat penonton me-nyelidiki maksud dari hal tersebut.

Pemberian tanda. Cahaya berfungsi untuk memberi tanda selama pertunjukan berlangsung. Misalnya, fade out untuk mengakhiri sebuah adegan, fade in untuk memulai adegan dan black out sebagai akhir dari cerita. Dalam pementasan te-ater tradisional, black out biasanya digunakan sebagai tanda ganti adegan diiringi dengan pergantian set.

b. Peralatan Tata Cahaya/Lampu Kerja tata cahaya/lampu adalah kerja pengaturan sinar di atas pentas. Kecakapan dalam mendisitribusi cahaya ke atas pentas sangat dibutuhkan. Dengan peralatan tata cahaya, kontrol atau kendali atas distribusi cahaya itu dapat dikerjakan. Penata cahaya perlu mengendalikan intensitas, warna, arah, bentuk, ukuran, dan kualitas cahaya serta gerak arus cahaya. Semua kendali itu bisa dimungkinkan karena adanya peralatan tata cahaya/lampu yang memang dirancang untuk tujuan ter-sebut. Penguasaan peralatan tata cahaya/lampu wajib dipela-jari oleh penata cahaya.

kelompok Abdul Basir Habil Abuy Windra Irwani Joni Hermanto Zuliandani