KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA OLEH : ARNIATI ASMI YURIANA DEWI
A. PENDAHULUAN Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting, karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin.
Leeuw (dalam Risti yenti: 2009) mengatakan : Pemecahan masalah pada hakikatnya belajar berfikir (learning to think) atau belajar bernalar (learning to reason) yaitu berpikir atau bernalar mengaplikasikan pengetahuan-pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya untuk memecahkan masalah-masalah baru yang belum pernah dijumpai.
B. MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH Suatu soal dikatakan suatu “masalah”, merupakan hal yang sangat relative. Suatu soal yang dianggap masalah bagi seseorang, tetapi bagi orang lain mungkin hanya merupakan hal rutin belaka.
Pemecahan masalah matematika adalah proses yang menggunakan kekuatan dan manfaat matematika dalam menyelesaikan masalah yang juga merupakan metode penemuan solusi melalui tahap-tahap pemecahan masalah.
Indikator pemecahan masalah matematika (Sumarno:2003) antara lain: Mengidentifikasi unsur–unsur yang diketahui, yang ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan. Merumuskan masalah matematika atau menyusun model matematika Menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah (sejenis dan masalah baru) dalam atau luar matematika. Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil permasalahan menggunakan matematika secara bermakna.
1. Soal rutin 2. Soal tidak rutin Untuk memilih soal yang merupakan masalah, perlu dilakukan perbedaan antara: 1. Soal rutin 2. Soal tidak rutin
1. WAKTU 2. PERENCANAAN 3. SUMBER 4. TEKNOLOGI 5. MANAJEMEN KELAS C. BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM MENGAJARKAN PEMECAHAN MASALAH 1. WAKTU 2. PERENCANAAN 3. SUMBER 4. TEKNOLOGI 5. MANAJEMEN KELAS
D. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH Menurut Polya dalam pemecahan masalah terdapat empat langkah yang harus dilakukan, yaitu: (1) memahami masalah, (2) merencanakan pemacahan, (3) menyelesaikan masalah sesuai rencana langkah ke dua (4) memeriksa kembali hasil yang diperoleh (looking back).
DENGAN STRATEGI 1. Strategi Act It Out 2. Membuat gambar atau diagram 3. Menemukan pola 4. Membuat tabel Memperhatikan semua kemungkinan secara sistematik
6. Memperhatikan semua kemungkinan secara sistematik 7 6. Memperhatikan semua kemungkinan secara sistematik 7. Strategi kerja mundur 8. Menentukan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan informasi yang diperlukan. 9. Menggunakan kalimat terbuka 10.Menyelesaikan masalah yang mirip atau masalah yang lebih mudah 11.Mengubah strategi pandang
E. PENTINGNYA PEMERIKSAAN KEMBALI HASIL (LOOKING BACK) Salah satu cara terbaik untuk mempelajari pemecahan masalah dapat dilakukan setelah penyelesaian masalah selesai dilakukan, yaitu dengan memikirkan atau menelaah kembali langkah – langkah yang telah dilakukan dalam pemecahan masalah merupakan kegiatan yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan anak dalam pemecahan masalah
F. METAKOGNISI suatu kata yang berkaitan dengan apa yang dia ketahui tentang dirinya sebagai individu yang belajar dan bagaimana dia mengontrol serta menyesuaikan perilakunya atau suatu bentuk kemampuan untuk melihat pada diri sendiri sehingga apa yang dia lakukan dapat terkontrol secara optimal
G. CONTOH PENERAPAN STRATEGI PENYELESAIAN PEMECAHAN MASALAH MENURUT POLYA Ada berapa cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh jumlah uang sebesar Rp. 25.000,00 dengan pecahan puluhan ribu, lima ribuan dan ribuan?