Chapter 4 ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KHALISH SHOES Jakarta
Advertisements

Chapter 2 ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK DALAM LINGKUNGAN PEMANUFAKTURAN MAJU
JUST IN TIME.
UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2013
Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
Activity Based Costing
ACTIVITY BASED COSTING
ACTIVITY BASED COSTING & ACTIVITY BASED MANAGEMENT
Activities Based Costing-
ACTIVITY BASED COSTING
Activity Based Costing  merupakan penentuan harga pokok produk yang ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok produk secara cermat untuk.
ACTIVITY BASED COSTING (AKUNTANSI BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS)
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
ACTIVITY – BASED MANAGEMENT DEVI ASTRIANI YEDI APRIYADI
PERENCANAAN LABA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA:
Pertemuan 7 Biaya Aktivitas (ABC System)
BAB III-V Penentuan HPP(harga pokok produk) dalam lingkungan pemanufakturan maju, pengambilan keputusan dalam pemanufakturan maju,pengukuran kinerja dan.
Full accounting information, full cost dan full costing
Activity based costing
ACTIVITY BASED COSTING
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
Full accounting information, full cost dan full costing
BAB 4 KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIFITAS Pertemuan 5 & 6 – Minggu 3
Mata kuliah : F Akuntansi Biaya I
ACTIVITY BASED COSTING
Prilaku Biaya Aktivitas (ACTIVITY BASED COSTING)
BAB 4. PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
BAB 5 Kalkulasi Biaya berdasarkan-aktivitas (ABC) dan
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (Activity Based Costing-ABC)
Kalkulasi Activity Base Costing
PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PENUH DALAM PENENTUAN HARGA TRANSFER
INFORMASI AKUNTANSI PENUH
Activity Based Costing (ABC)
ACTIVITY BASED COSTING
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
ACTIVITY BASED COSTING AND ACTIVITY BASED MANAGEMENT
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK DALAM LINGKUNGAN PEMANUFAKTURAN MAJU
ACTIVITY BASED COSTING & ACTIVITY BASED MANAGEMENT
AKUNTANSI MANAJEMEN BAB-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
Prilaku Biaya Aktivitas (ACTIVITY BASED COSTING)
BAB 3 JUST IN TIME & ACTIVITY-BASED COSTING
COST MANAGEMENT SYSTEM DAN ACTIVITY BASED COSTING
Activity Based Costing  merupakan penentuan harga pokok produk yang ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok produk secara cermat untuk.
Kalkulasi Activity Base Costing
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN BAB-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2016
KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
Anggaran Variabel 7th Lecture.
Activity Based Costing  merupakan penentuan harga pokok produk yang ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok produk secara cermat untuk.
PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PENUH DALAM PENENTUAN HARGA TRANSFER
Bab 14 AKUNTANSI AKTIVITAS:PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
SLIDE 2&5 yang 4 udah dijelasin di slide 2 ya
Sesi 12 Anggaran BOP Alex Murtin, SE., M.Si., Ak.
Activity based costing
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC)
ACTIVITY BASED COSTING
AKUNTANSI BIAYA IEG3A3 Program Studi Teknik Industri
BREAK EVEN POINT PERTEMUAN KE -9
BREAK EVEN POINT PERTEMUAN KE -9
Activity Based Costing (ABC)
ACTIVITY-BASED PRODUCT COSTING DALAM UMKM & KORPORAT By:
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC)
ACTVITY BASE COSTING (ABC) Dr. Sailendra, M.Ak Seri: Akuntansi Manajemen Kontemporer UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA FAKULTAS EKONOMI.
Transcript presentasi:

Chapter 4 ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING Activity – Based Cost Systems

Exh. The Traditional Exh. The Activity Based Resource cost Resource cost Frist Stage Frist Stage Cost pools Departments Cost pools Activities Second Stage Second Stage Cost object Cost object

Exh. ABC Expenses Flow Resource Resource Driver Activity Activity Cost No. or Receipts Maintenance Setup Hours Driver Hours $/Receipts $/Maint. Hours $/Setup Hoyrs Product/Service /Customers Indirect Labor Maintain Machines Setup Machine Incoming Material

Activity Cost Driver Unit-level activities Batch-level activities Product-sustaining activities Customer-sustaining activities

TERIMA KASIH

Perbedaan Sistem ABC dengan Sistem Tradisional Activity Based Costing mempunyai perbedaan-perbedaan yang memdasar dengan tradisional costing, anatara lain : Tradisional costing menggunakan ukuran unit–level sebagai dasar alokasi biaya overhead ke output. Sedangkan Activity Based Costing menggunakan aktivitas sebagai dasar alokasinya. Activity Based Costing membagi biaya kedalam 4 tingkatan / kategori, yaitu: Unit-level, batch-level, product sustaining level, dan facility sustaining level. Traditional costing membagi biaya overhead dalam unit dan “yang lain”. Traditional costing memfokuskan pada kinerja keuangan jangka pendek, seperti laba. Activity Based Costing memfokuskan pada biaya, mutu, dan faktor waktu. Activity Based Costing lebih memerlukan data dari seluruh departemen-departemen di perusahaan. Analisis varian didalam Activity Based Costing berkurang tingkat kepentingannya, karena didalam Activity Based Costing kelompok biaya dan pemicunya mengidentifikasikan lebih jelas dan akurat.

Kelebihan dan Kekurangan ABC serta manfaat ABC Dibandingkan dengan sistem tradisional, Activity Based Costing mempunyai keunggulan-keunggulan sbb: Activity Based Costing mengakui hubungan kausal antara cost driver dengan aktivitas. Dengan memfokuskan pada pemicu biaya dari aktivitas-aktivitas dalam proses usaha, penyebab biaya akan lebih dapat ditentukan sehingga keputusan-keputusan yang diambil akan lebih baik. Activity Based Costing memberikan informasirmasi yang lebih baik tetg aktivitas-aktivitas dan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan aktivitas-aktivitas tersebut. Degan adanya informasi ini, Activity Based Costing akan sangat menolong dalam proses perbaikan kerja dengan meyediakan informasi yang lebih baik untuk mengidentifikasi aktivitas mana yang memerlukan perhatian yang lebih. Semakin banyak biaya overhead dapat ditelusuri ke produk. Activity Based Costing memberi perhatian pada semua aktivitas sehingga kalkulasi biaya produk dilakukan diluar dasar tradisional. Activity Based Costing memfokuskan perhatian pada sifat riil dari perilaku biaya dan memabantu dalam mengurangi biaya dan mengidektifikasi aktivitas yang bernilai tambah bagi produk.

Activity Based Costing juga memiliki kelemahan-kelemahan, antara lain: Activity Based Costing membutuhkan pengumpulan daya yang jauh lebih banyak dan mendalam, yang melampaui kebutuhan. untuk membuat laporan kepada pihak eksternal. Hal ini mengakibatkan munculnya kesulitan untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Sedangkan sistem tradisional hanya membutuhkan data yang sudah mencukupi untuk penyusunan laporan keuangan dan untuk keperluan sampai-perpajakan. Kemungkina terjadinya salah konsepsi dengan menurunkan jumlah aktivitas pemicu biaya, misalnya dalam penanganan pemesanan, yaitu dengan hanya menerima pemesanan dengan jumlah besar. Ini akan menyebabkan pelanggan yang hendak memesan dalam frekuensi yang cukup tinggi dengan jumlah sedikit beralih ke perusahaan pesaing . Dapat mengakibatkan manajemen terlalu menekankan informasi yang dihasilkan Activity Based Costing untuk menekan biaya sehingga tidak melihat faktor kendala yang ada. Aktivitas untuk menjalankn suatu usaha jumlahnya banyak, sehingga sulit untuk memonitor semua aktivitas-aktivitas yang ada didalam proses kerja. Suatu sistem Activity Based Costing yang lengkap dengan banyak kelompok biaya dan cost driver merupakan suatu sistem yang kompleks dibandingkan dengan sistem tradisional sehingga lebih sulit dan lebih mahal untuk diadministrasikan.

Biaya Overhead dibebankan dengan menggunakan jam kerja langsung. Contoh Kasus PT.Cindel Abang memproduksi berbagai peralatan elektronik. Salah satu dari pabriknya memproduksi dua printer dot-matrix yaitu super dan biasa. Informasi aktivitas dan biaya pada bulan Oktober 2008, adalah sbb:   NO KETERANGAN SUPER BIASA 1 2 3 4 Kuantitas Harga jual/Unit B.Utama per unit Jam kerja langsung 200 Unit Rp. 475.000 Rp. 180.000 2.000 Jam 300 Unit Rp. 300.000 Rp. 110.000 1.500 Jam   Biaya Overhead dibebankan dengan menggunakan jam kerja langsung. Dengan menguji data yang ada, manager pemasaran terkesan dengan profitabilitas per unit untuk printer super dan menyarankan untuk lebih menekankan pada produksi dan penjualan produk ini. Manajer pabrik memperhatikan strategi dan mempunyai argumentasi bahwa biaya printer super biayanya ditentukan terlalu rendah.

kompetitif dibandingkan dengan Tradisional kepada PT.Cindel Abang? Dia berpendapat bahwa biaya overhead dapat dibebankan secara lebih akurat dengan menggunakan cost driver majemuk yang mencerminkan konsumsi produk terhadap overhead. Untuk meyakinkan manajemen puncak bahwa tarif majemuk dapat menghasilkan perbedaan dalam biaya produk,, dia memperoleh informasi berikut dari controller untuk output produksi sebelumnya:     NO Ativitas Overhead Cost Driver Pool Rate Konsumsi Aktivitas Super Biasa 01 02 03 04 Setup Mesin Teknis Pengepakan Jumlah setup Jam mesin Jam tehnis Rp.20.000.000 Rp.30.000.000 Rp.15.000.000 Rp. 5.000.000   5 2.500 55 200 15 3.500 95 300 Bagaimana Manajer dapat menyakinkan bahwa sistem ABC memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan dengan Tradisional kepada PT.Cindel Abang?