Manajemen Piutang Manajemen Keuangan
Pendahuluan Piutang tercipta pada saat perusahaan melakukan penjualan secara kredit. Penjualan kredit dilakukan dalam upaya meningkatkan penjualan. Dengan penjualan yang semakin meningkat diharapkan laba juga semakin meningkat. Memiliki piutang menimbulkan berbagai biaya bagi perusahaan. Untuk itu perusahaan perlu melakukan analisis ekonomi tentang piutang. Tujuan analisis ekonomi tentang piutang untuk menilai apakah manfaat memiliki piutang lebih besar ataukah lebih kecil dari biayanya. Analisis tersebut merupakan salah satu bagian dari pengelolaan piutang (manajemen piutang). Untuk mengendalikan piutang, perusahaan perlu menetapkan kebijaksanaan kredit, yang berfungsi sebagai standar. Apabila pelaksanaan penjualan kredit dan pengumpulan piutang tidak sesaui dengan standar, maka perusahaan melakukan perbaikan. Manajemen Keuangan
Analisis Ekonomi Piutang Setiap analisis ekonomi menyangkut perbandingan antara manfaat dan pengorbanan. Sejauh manfaat diharapkan lebih besar dari pengorbanan, suatu keputusan dibenarkan secara ekonomi. Manajemen Keuangan
Analisis Ekonomi Piutang (Lanjutan) Penjualan Kredit tanpa Diskon Analisis Penjualan secara Kredit Penjualan Kredit dengan Diskon Kemungkinan Piutang tidak Terkumpul Manajemen Keuangan
Analisis Ekonomi Piutang (Lanjutan) … Penjualan Kredit tanpa Diskon Contoh 1: Suatu perusahaan semula melakukan penjualan secara tunai. Penjualan yang tercapai setiap tahun rata-rata sebesar Rp 800 juta. Perusahaan kemudian merencanakan akan menawarkan syarat penjualan n/60. Diperkirakan dengan syarat penjualan tersebut perusahaan akan bisa meningkatkan penjualan sampai dengan Rp 1.050 juta. Profit margin yang diperoleh 15%. Apakah perusahaan perlu beralih ke penjualan kredit. Diketahui pula bahwa biaya dana sebesar 16%. Manajemen Keuangan
Tambahan laba karena tambahan penjualan. 1. Manfaat : Tambahan laba karena tambahan penjualan. (Rp 1.050 juta – Rp 800 juta) x 15% = Rp 37,50 2. Pengorbanan: Perputaran piutang 360/60 = 6 kali/tahun Rata-rata piutang Rp 1.050 juta/6= Rp 175 juta Dana yang diperlukan untuk membiayai piutang : 0,85 x Rp 175 juta = Rp 148,75 juta. Biaya dana yang harus ditanggung 16% x Rp 148,75 = Rp 23,80 Tambahan manfaat = Rp 13,70 Hasil : Manfaat > Pengorbanan kebijakan yang menguntungkan Manajemen Keuangan
Analisis Ekonomi Piutang (Lanjutan) … Penjualan Kredit dengan Diskon Contoh 2: Dengan menggunakan data pada contoh 1, dimisalkan perusahaan menawarkan syarat penjualan 2/20; n/60. Ini berarti bahwa kalau pembeli melunasi pembeliannya pada hari ke 20 atau sebelumnya mereka akan memperoleh diskon 2%. Tetapi kalau lebih dari hari ke 20 harus membayar dengan harga penuh. Diperkirakan 50% akan memanfaatkan diskon dan sisanya membayar pada hari ke 60. Apakah perusahaan sebaiknya mengintrodusir diskon atau menjual kredit tanpa diskon ? Manajemen Keuangan
Rata-rata periode pembayaran piutang: 0,5(20) + 0,5(60)= 40 hari 1. Manfaat : Rata-rata periode pembayaran piutang: 0,5(20) + 0,5(60)= 40 hari Perputaran piutang 360/40 = 9 kali Rata-rata piutang Rp 1.050 juta/9 = Rp 116,67 juta Dana untuk membiayai piutang: 0,85 x Rp 116,67 = Rp 99,17 juta Penurunan biaya dana: (Rp 148,75 juta – Rp 99,17 juta) x 16% = Rp 7,93 2. Pengorbanan : Diskon yang diberikan: 2% x 50% x Rp 1.050 juta = Rp 10,50 Manfaat bersih =(Rp 2,57) Hasil: Manfaat < Pengorbanan tidak menguntungkan Manajemen Keuangan
Analisis Ekonomi Piutang (Lanjutan) … Penjualan Kredit tanpa Diskon dengan Kemungkinan Piutang tidak Tertagih Contoh 3: Berdasarkan data pada contoh 1, dimisalkan dari penjualan dengan syarat n/60, diperkirakan 1% tidak dibayar. Apakah perusahaan sebaiknya menjual secara kredit ataukah tetap tunai ? Manajemen Keuangan
Tambahan keuntungan karena tambahan penjualan: 1. Manfaat : Tambahan keuntungan karena tambahan penjualan: (Rp 1.050 juta – Rp 800 juta) x 15% = Rp 37,50 2. Pengorbanan : Perputaran piutang 360 hari/60 hari = 6 x Rata-rata piutang Rp 1.050 jt/6 = Rp 175 Dana untuk membiayai piutang: 0,85 x Rp 175 juta = Rp 148,75 Biaya dana piutang 0,16 x Rp 148,75 = Rp 23,80 Rugi karena piutang tidak dibayar : 1% x Rp 1.050 jt = Rp 10,50 Total tambahan = Rp 34,30 Tambahan manfaat bersih = Rp 3,20 Hasil: Manfaat > Pengorbanan Menguntungkan Manajemen Keuangan
Analisis terhadap Calon Pembeli. Permohonan pembelian kredit dikabulkan bila expected profit >0 Expected profit: Probabilitas akan membayar – probabilitas tidak membayar Contoh 4: Seorang pembeli akan membeli secara kredit dengan harga Rp 100 juta. Harga Pokok barang Rp 80 juta, dan diperkirakan probabilitas pembeli tersebut akan melunasi pembeliannya adalah 0,95. Apakah permohonan tersebut sebaiknya dikabulkan ? Manajemen Keuangan
Karena expected profit > 0 maka permohonan tersebut dikabulkan. = 0,95 (Rp 100 jt – 80 jt) – 0,05 ( Rp 80 jt) = 19 – 4 = 15 Karena expected profit > 0 maka permohonan tersebut dikabulkan. Cara menentukan Probabilitas pembeli 0 = p (100jt – 80jt) – (1 – p)(80jt) = 20p – 80 + 80p p = 0,80 atau 80% Apabila p ≥ 80%, maka permohonan tersebut sebaiknya dikabulkan. Manajemen Keuangan
Contoh 5: Dasar pemikiran yang sama dapat diterapkan untuk persoalan berikut. Mis, data historis menunjukan bahwa kelompok pembeli yang “baik” mempunyai rata-rata periode pengumpulan piutang 30 hari. Rata-rata biaya pengumpulan Rp 100 dan probabilitas tidak terbayar 2%. Biaya variabel (biaya marginal) Rp 1.800 dan laba marginal (tambahan laba yang diperoleh dari setiap tambahan satu unit penjualan) Rp 1.200, tingkat keuntungan yang disyaratkan 18%. Manajemen Keuangan
(1 – Prob tdk dibayar)(laba marginal unit yang dibeli) Permohonan pembelian kredit dikabulkan kalau biaya penerimaan lebih kecil daripada biaya penolakan. Biaya Penerimaan: Prob tdk membayar (biaya variabel unit yang dibeli) + tingkat keuntungan yang disyaratkan (periode pengumpulan/360)(biaya variabel unit yang dibeli)+biaya pengumpulan. Biaya Penolakan: (1 – Prob tdk dibayar)(laba marginal unit yang dibeli) Manajemen Keuangan
Biaya Penerimaan = 0,02(1.800X)+0,18(30/360)1800X+100 Apabila X adalah unit yang dibeli maka untuk kelompok baik biaya penerimaan dan penolakan yang diharapkan adalah : Biaya Penerimaan = 0,02(1.800X)+0,18(30/360)1800X+100 = 36X + 27X + 100 = 63X + 100 Biaya Penolakan = (1 – 0,02)1.200X = 1.176X Apabila X membeli 3.000 unit maka, Biaya Penerimaan = 63(3.000) + 100 = Rp 189.100 Biaya penolakan = 1.176 (3.000) = Rp 3.528.000 Biaya penerimaan < biaya penolakan, permohonan pembelian dikabulkan. Manajemen Keuangan
KERJAKAN SOAL DI BUKU SUAD HUSNAN HAL 128 - 129 LATIHAN: KERJAKAN SOAL DI BUKU SUAD HUSNAN HAL 128 - 129 Manajemen Keuangan