METODE PENGHITUNGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Evaluasi KD 5.2 START.
Advertisements

LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan ekonomi suatu negara atau daerah, memerlukan bermacam macam data statistik untuk dasar penentuan strategi dan kebijaksanaan,
KELOMPOK V / KELAS 2A NAMA: PEMBAHASAN: AYU ROSITA SARI ( )
Konsep dan Indikator Pembagunan
PENDAPATAN NASIONAL Pertemuan ke
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PENDAPATAN NASIONAL Mengukur tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai dan perubahan serta pertumbuhannya dari tahun ke tahun $ DR. NURITA ANDRIANI.
Klasifikasi/Pengelompokan/ Penggolongan/Stratifikasi
PENGANTAR ILMU EKONOMI
ILLUSTRATED WEEKLY NEWSPAPER
BAB 7 PENDAPATAN NASIONAL
Mengukur Pendapatan Suatu Negara
PELAKU EKONOMI PERTEMUAN 10.
Tugas Individu Tugas di buat masing-masing oleh 2 orang.
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
TEORI EKONOMI MAKRO 3 Sujarwo, SP., MP.
ekmakro08-ittelkom-mna
PERTUMBUHAN EKONOMI ,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI , DAN KRISIS EKONOMI
GROSS DOMESTIC PRODUCT
Bab 2. PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Produk Domestik Regional Bruto
II. ALAT ANALISIS EKONOMI
Berita Resmi Statistik
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan national Pertemuan 9.
OLEH : HERTIANA IKASARI, SE,MSi
Berbagai Istilah Dalam Perhitungan Pendapatan Nasional
PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN I TAHUN 2014
Berita Resmi Statistik
Pertemuan 7 Penghitungan Pendapatan Nasional
ARUS PERPUTARAN EKONOMI
KONSEP PENGHITUNGAN OUTPUT NASIONAL Penghitungan GDP dan Pendekatannya
PENDAPATAN NASIONAL.
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN II TAHUN 2015
Pertemuan 8 Penghitungan Pendapatan Nasional
PERTEMUAN KE-2 PENDAPATAN NASIONAL
METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Pengantar Ekonomi 2 Izzani Ulfi, SE.Sy., M.Ec.
Beberapa istilah pendapatan nasional
Pengantar ekonomi makro
PELAKU – PELAKU EKONOMI
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
Indeks harga dan inflasi
PENDAPATAN NASIONAL Teori Ekonomi Makro Ekonomi Pembangunan.
PRODUKSI NASIONAL PERPUTARAN PEREKONOMIAN
PELAKU – PELAKU EKONOMI
Macam penggunaan hasil produksi (expend)
Kinerja Kebijakan Ekonomi & Perekonomian
INFLASI.
GROSS DOMESTIC PRODUCT
METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Chapter 21: Perhitungan Pendapatan Nasional
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PENDAPATAN NASIONAL STIESS BATANG.
I. MASALAH-MASALAH DALAM PEREKONOMIAN
Bab 2. PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
MK. PIE BY: TRIANI RW, S.PD., M.PD.
03 PEREKONOMIAN INDONESIA PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
KONSEP DASAR PENDAPATAN NASIONAL
TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN SAMPANG 2018
SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN WILAYAH
EKONOMI MAKRO Pertemuan 3 IVAN AKMAL NUR, M.EP JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS PERADABAN 2016.
Bab 2 Data, Variabel, dan Indikator Ekonomi Makro
Kelompok 1: Abdan Maskuri Adzhar Irsyaduddin M. Faisal Hanif Syakur Mubarok Toni Solehhudin.
MEMAHAMI ILMU EKONOMI Nuryana Haprin. Teori Ekonomi Mikro Teori Ekonomi Mikro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis bagian-bagian kecil.
1 Pendapatan Nasional 1. 1.Konsep Dasar Pendapatan Nasional 2. 2.Metode Perhitungan Pendapatan Nasional 3. 3.Perbedaan GDP vs GNP 4. 4.Pertumbuhan Pendapatan.
Transcript presentasi:

METODE PENGHITUNGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)

PENGERTIAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) BAGIAN I PENGERTIAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)

PDB merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

Keynesian Model’s Y = C + G + I + S + (X - I) NTBi = Kons. Rt + Kons. Pem. + PMTB + Perubahan Stok + (Ekspor –Impor) PDB Sektoral = PDB Penggunaan

UNSUR-UNSUR POKOK DALAM PENGHITUNGAN PDB A. Output (Nilai Produksi) Output adalah nilai barang atau yang dihasilkan dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Jenis output ada 3 (tiga) macam yaitu: Output utama (output utama produksi), Output sampingan, bukan tujuan utama produksi, dan Output ikutan, output yang terjadi bersama-sama/tak dapat dihindarkan dengan output utamanya. B. Biaya Antara Biaya antara adalah barang-barang dan jasa tidak tahun lama yang digunakan/habis dalam proses produksi.

UNSUR-UNSUR POKOK DALAM PENGHITUNGAN PDB C. Nilai Tambah c.1 Nilai Tambah Bruto (NTB) Output - Biaya Antara yang merupakan produk dari proses produksi. Produk ini terdiri atas : a. Pendapatan faktor yang terdiri dari : -  Upah dan gaji sebagai balas jasa pegawai -   Sewa tanah sebagai balas jasa tanah -   Bunga sebagai jasa modal, dan -   Keuntungan sebagai balas jasa kewirswasta b. Penyusutan barang modal yang dipakai untuk produksi c. Pajak tidak langsung neto, yakni pajak langsung dikurangi subsidi c.2. Nilai Tambah Neto (NTN). NTN = NTB - Penyusutan.

PDB dapat dinyatakan sebagai : a. PDB Atas Dasar Harga Berlaku (PDB adhb). nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun. b. PDB Atas Dasar Harga Konstan (PDB adhk). nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun (tahun dasar) tertentu sebagai dasar dalam hal ini tahun 1993.

Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan, yaitu : METODE PENGHITUNGAN PDB ATAS DASAR HARGA BERLAKU (PDB adhb) Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan, yaitu : 1. Pendekatan produksi. 2. Pendekatan pendapatan. 3. Pendekatan pengeluaran.

METODE PENGHITUNGAN PDB ATAS DASAR HARGA BERLAKU (PDB adhb) 1. Menurut Pendekatan Produksi. Menghitung nilai  tambah seluruh kegiatan ekonomi dengan cara mengurangkan  biaya  antara dari masing-masing  total nilai produksi (output) tiap-tiap  sektor  atau subsektor. Output b,t = Produksit x Hargat NTBb,t = Outputb,t – Biaya Antarab,t Atau NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo Dimana : Output b,t = Ouput/nilai produksi bruto atas dasar harga berlaku tahun t NTBb,t =Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku tahun ke t Produksit = Kuantum produksi tahun ke t Hargat = Harga produksi tahun ke t Rasio NTB = Perbandingan NTB terhadap Output (NTB/Ouput) Rasio NTBo = Rasio NTB pada tahun dasar (o)

METODE PENGHITUNGAN PDB ATAS DASAR HARGA BERLAKU (PDB adhb) 2. Menurut Pendekatan Pendapatan. PDB Merupakan balas jasa yang diterima oleh faktor- faktor produksi. PDB = Upah & Gaji + Surplus Usaha + Penyusutan + Pajak Tak Langsung Neto. 3. Menurut Pendekatan Pengeluaran. PDB adalah penjumlahan semua komponen permintaan akhir. PDB = Konsumsi rumahtangga + Konsumsi Pemerintah + PMTB + Perubahan stok + (Ekspor - Impor).

Ada tiga metode yang dapat digunakan, yaitu : METODE PENGHITUNGAN PDB ATAS DASAR HARGA KONSTAN (PDB adhk) Ada tiga metode yang dapat digunakan, yaitu : Revaluasi 2. Ekstrapolasi. 3. Deflasi.

METODE PENGHITUNGAN PDB ATAS DASAR HARGA KONSTAN (PDB adhk) Revaluasi yaitu perkalian kuantum produksi tahun yang berjalan dengan harga tahun dasar (tahun 1993) , menghasilkan langsung PDB adhk. Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut : Output k,t = Produksit x Hargao NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo Ekstrapolasi yaitu dengan  cara  mengalikan nilai tahun  dasar  dengan suatu indeks kuantum dibagi 100. Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut : Output k,t = Output k,o x (IKPt/100) NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo

METODE PENGHITUNGAN PDB ATAS DASAR HARGA KONSTAN (PDB adhk) Deflasi yaitu dengan cara membagi nilai pada tahun berjalan dengan suatu indeks harga dibagi 100. Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut : Output k,t = Outputb,t /(IHt /100) NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo

KEGUNAAN STATISTIK PENDAPATAN NASIONAL BAGIAN II KEGUNAAN STATISTIK PENDAPATAN NASIONAL

Manfaat yang dapat diperoleh dari data PDB antara lain adalah : PDB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu negara. PNB harga berlaku menunjukkan pendapatan yang memungkinkan untuk dinikmati oleh penduduk suatu negara. 3. PDB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun. 4. Distribusi PDB harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu negara. Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu negara.

PDB harga berlaku menurut penggunaan menunjukkan produk barang dan jasa digunakan untuk tujuan konsumsi, investasi dan diperdagangkan dengan pihak luar negeri. Distribusi PDB menurut penggunaan menunjukkan peranan kelembagaan dalam menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor ekonomi. PDB penggunaan atas dasar harga konstan bermanfaat untuk mengukur laju pertumbuhan konsumsi, investasi dan perdagangan luar negeri. PDB dan PNB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB dan PNB per kepala atau per satu orang penduduk. PDB dan PNB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu negara.

METODE PENGHITUNGAN PDB MENURUT LAPANGAN USAHA BAGIAN III RUANG LINGKUP, SUMBER DATA DAN METODE PENGHITUNGAN PDB MENURUT LAPANGAN USAHA

SEKTOR PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN 1.1. Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan 1.2. Sub Sektor Tanaman Perkebunan 1.3. Sub Sektor Peternakan dan Hasil-hasilnya 1.4. Sub Sektor Kehutanan 1.5. Sub Sektor Perikanan Jasa Pertanian  

SEKTOR PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN Secara umum metode penghitungan output dan NTB sama yaitu : NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu: Output b,t = Produksit x Hargat NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo NTB adhk menggunakan metode revaluasi yaitu: Output k,t = Produksit x Hargao NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo Khusus untuk sub sektor peternakan, penghitungan produksinya Produksi = Selisih Polpulasi + Pemotongan + (ekspor - impor)

SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 2.1. Sub Sektor Pertambangan Migas 2.2. Sub Sektor Pertambangan Non Migas Metode penghitungan output dan NTB sama yaitu : NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu: Output b,t = Produksit x Hargat NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo NTB adhk menggunakan metode revaluasi yaitu: Output k,t = Produksit x Hargao NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo

SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 2.3. Sub Sektor Penggalian Metode penghitungan output dan NTB yaitu : NTB adhk menggunakan metode ekstrapolasi yaitu: Output k,t = Output k,o x (Indeks sektor bangunant/100) NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu: Output b,t = Output k,o x (Indeks HPB penggaliant/100) NTB b,t = Output b,t x Rasio NTBo

SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 2.3. Sub Sektor Penggalian Khusus output dan NTB komoditi garam kasar yaitu : NTB adhk menggunakan metode ekstrapolasi yaitu: Output k,t = Output k,o x (Indeks jumlah pendudukt/100) NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu: Output b,t = Output k,o x (Indeks HPB garamt/100) NTB b,t = Output b,t x Rasio NTBo

SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN 3.1. Sub Sektor Industri Pengolahan Migas Metode penghitungan output dan NTB yaitu : NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu: Output b,t = Produksit x Hargat NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo NTB adhk menggunakan metode revaluasi yaitu: Output k,t = Produksit x Hargao NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo

SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN 3.2. Sub Sektor Industri Pengolahan Non Migas Terbagi menurut kegiatan utama yang disajikan dalam 2 digit Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) : industri makanan, minuman dan tembakau (31), industri tekstil, pakaian jadi dan kulit (32), industri kayu, bambu, rotan dan perabot rumahtangga (33), industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan penerbitan (34), industri kimia dan barang dari bahan kimia, batubara, karet dan plastik (35), industri barang galian bukan logam kecuali minyak bumi dan batubara (36), industri logam dasar (37), industri barang dari logam, mesin dan peralatannya (38), industri pengolahan lainnya (39).

SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN 3.2. Sub Sektor Industri Pengolahan Non Migas Masing-masing industri pengolahan tanpa migas tersebut terbagi menurut jumlah tenaga kerjanya yaitu a). industri pengolahan tanpa migas besar sedang (tenaga kerja > 20 orang), b). industri pengolahan tanpa migas kecil (tenaga kerja 5 – 19 orang) dan c). industri pengolahan tanpa migas kerajinan rumah tangga (tenaga kerja kurang dari 5).

SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN 3.2. Sub Sektor Industri Pengolahan Non Migas Industri Besar Sedang (per 3 Digit KLUI) NTB adhk menggunakan metode ekstrapolasi yaitu: Output k,t = Output k,o x (IPt/100) NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo NTB adhb diperoleh dengan menginflate yaitu: Output b,t = Output k,o x (IHPBt/100) NTB b,t = Output b,t x Rasio NTBo

SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN 3.2. Sub Sektor Industri Pengolahan Non Migas Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga (IKKR) (per 3 Digit KLUI) NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu: Output b,t = TKt x Output per TKt NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo NTB adhk menggunakan metode revaluasi yaitu: Output k,t = TKt x Output per TKo NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo

SEKTOR LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 4.1. Sub Sektor Listrik NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu: Output b,t = KWHt x Hargat NTBb,t = Outputb,t - Biaya Antara NTB adhk menggunakan metode revaluasi yaitu: Output k,t = KWHt x Hargao NTBk,t = Outputk,t x Rasio NTBo

SEKTOR LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 4.2. Sub Sektor G a s NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu: Output b,t = Kuantum Gast x Hargat NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTB NTB adhk menggunakan metode revaluasi yaitu: Output k,t = Kuantum Gast x Hargao NTBk,t = Outputk,t x Rasio NTBo

SEKTOR LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 4.3. Sub Sektor Air Bersih NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu: Output b,t = Kuantum Air Bersiht x Hargao NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo NTB adhk menggunakan metode revaluasi yaitu: Output b,t = Kuantum Air Bersiht x Hargat NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTB

B A N G U N A N NTB adhK menggunakan pendekatan ekstrapolasi yaitu: Output k,t = Outputk,o x (IP bahan bangunant/100) NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo NTB adhb menggunakan menginflate yaitu: Output b,t = Output k,t x (IHPBt/100) NTB b,t = Output b,t x Rasio NTBt

PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 6.1. Sub Sektor Perdagangan Menghitung output sektoral (adhb maupun adhk) untuk sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, industri dan impor. Menghitung output (adhb dan adhk) sebsektor perdagangan dengan mengalikan output sektoral dengan rasio margin perdagangan dan rasio barang yang diperdagangkan. Menghitung NTB (adhb dan adhk) subsektor perdagangan dengan mengalikan total output sektoral dengan rasio NTBnya. Menjumlahkan nilai tambah bruto yang diperoleh dengan pajak penjualan dan bea masuk barang impor

PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 6.2. Sub Sektor Hotel NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu: Output b,t = Jumlah malam kamart x rata-rata tarif perkamart NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTB NTB adhk menggunakan metode ekstrapolasi yaitu: Output k,t = Outputk,t x Indeks jumlah malam kamart NTBk,t = Outputk,t x Rasio NTBo

PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 6.3. Sub Sektor Restoran NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu: Output b,t = Produksit x Hargat NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo NTB adhk menggunakan metode deflasi yaitu: Output k,t = Outputb,t / (IHK Makanan Jadit/100) NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo

Atas dasar harga berlaku Atas dasar harga konstan PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 7.1. Sub Sektor Pengangkutan Jenis Angkutan Atas dasar harga berlaku Atas dasar harga konstan Metode Indikator Produksi Indikator Harga Indeks a. Rel Pendapatan   - Ekstrapolasi - Jumlah penumpang barang b. Jalan raya Jumlah kendaraan wajib uji Rata-rata output per kendaraan Jumlah kendaraan c. Laut - Rata-rata Output per Rata-rata out- put per barang Esktrapolasi Rata-rata tertimbang penumpang dan d. Sungai, danau dan penyebr. kendaraan - Rata-rata out- put per pnpang - Rata-rata out-put per barang Rata-rata out-put per e. Udara

7.2. Sub Komunikasi NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu: NTBb,t = Outputb,t - Biaya Antara b,t NTB adhk menggunakan metode deflasi yaitu: Output k,t = Outputb,t / (IHK Komunikasit/100) NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo

KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 8.1. Sub Sektor Bank NTB adhb menggunakan pendekatan pendapatan yaitu: Output b,t = NTBb,t + Biaya Antara NTBb,t = Upah & gaji + Surplus Usaha + Pajak Tak Langsung Neto + Penyusutan NTB adhk menggunakan metode ekstrapolasi yaitu: NTBk,t = Upah & gajit / (IHK Umum (93=100)t/100) + (SU + PTLN + Pst) /(I. Implisit PDB Tanpa Bankt / 100)

KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 8.2. Sub Sektor Lembaga Keuangan Bukan Bank Kegiatan Atas dasar harga berlaku Atas dasar harga konstan Metode Indikator Produksi Indikator Harga Indeks a. Asuransi Pendapatan   - Ekstra-polasi Jumlah peserta/ nasabah b.Dana pensiun Deflasi IHK Umum c. Pegadaian Jumlah Nasabah d. Lembaga pembiayaan Jumlah Perusahaan

KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 8.3. Sub Sektor Jasa Penunjang Keuangan NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu: NTBb,t = Outputb,t - Biaya Antara b,t NTB adhk menggunakan metode deflasi yaitu: Output k,t = Outputb,t / (IHPB Umumt/100) NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo

KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 8.4. Sub Sektor Sewa Bangunan Sewa Bangunan Tempat Tinggal NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu: Outputb,t = Konsumsi perkapita rt untuk sewab,t x penduduk pertengahan tahunt NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo NTB adhk menggunakan metode deflasi yaitu: Output k,t = Outputb,t / (IHK Biaya Tempat Tinggalt/100) NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo

KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 8.4. Sub Sektor Sewa Bangunan Sewa Bangunan Bukan Tempat Tinggal NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu: Outputb,t = Luas bangunan yang disewab,t x Rata-rata tarif sewa per m2t NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo NTB adhk menggunakan metode revaluasi yaitu: Outputb,t = Luas bangunan yang disewab,t x Rata-rata tarif sewa per m2o NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo

KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 8.5. Sub Sektor Jasa Perusahan NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu: Output b,t = Indikator Produksit x Indikator Hargat NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo NTB adhk menggunakan metode ekstrapolasi yaitu: Output k,t = Outputk,t x Indeks indikator produksit NTBk,t = Outputk,t x Rasio NTBo

JASA-JASA 9.1. Sub Sektor Jasa Pemerintahaan Umum NTB adhb menggunakan pendekatan pendapatan yaitu: NTBb,t = Belanja Pegawai (Belanja Rutin)t + Belanja Pegawai (Belanja Pembangunan)t + Penyusutant Biaya Antara b,t = Belanja Barangt Output b,t = NTBb,t + Biaya Antarat NTB adhk menggunakan metode ekstrapolasi yaitu: NTBk,t = NTBk,o x (Indeks Jumlah Pegawait/100) BAk,t = BAb,t / (IHPB Tanpa Eksport /100) Output k,t = NTBk,t + BAk,t

JASA-JASA 9.2. Sub Sektor Jasa-jasa Swasta Jasa Sosial Kemasyarakatan NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu: Output b,t = Indikator Produksit x Indikator Hargat NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo NTB adhk menggunakan metode ekstrapolasi yaitu: Output k,t = Outputk,t x Indeks indikator produksit NTBk,t = Outputk,t x Rasio NTBo

JASA-JASA 9.2. Sub Sektor Jasa-jasa Swasta Jasa Hiburan dan Rekreasi NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu: Output b,t = Indikator Produksit x Indikator Hargat NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo NTB adhk menggunakan metode deflasi yaitu: Output k,t = Outputk,t /(IHK rekreasi dan olah ragat /100) NTBk,t = Outputk,t x Rasio NTBo

JASA-JASA 9.2. Sub Sektor Jasa-jasa Swasta Jasa Perorangan dan Rumah Tangga NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu: Output b,t = Jumlah TKt x Rata-rata output per TKt NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo NTB adhk menggunakan metode deflasi yaitu: Output k,t = Outputk,t x Indeks indikator produksit NTBk,t = Outputk,t x Rasio NTBo

METODE PENGHITUNGAN PDB MENURUT PENGGUNAAN BAGIAN IV RUANG LINGKUP, SUMBER DATA DAN METODE PENGHITUNGAN PDB MENURUT PENGGUNAAN

KONSUMSI RUMAH TANGGA A. Nilai Konsumsi Makanan Rumah Tangga Nilai Konsumsi Makanan Rumah Tangga NTB adhb menggunakan pendekatan produksi : Total konsumsi makanan penduduk = Rata-rata konsumsi makanan perkapita per bulan x 12 x Jumlah penduduk pertengahan tahunt Nilai konsumsi makanan rumah tanggab,t = Total konsumsi makanan pendudukt x harga konsumen/ harga ecerant Nilai Konsumsi Makanan Rumah Tangga NTB adhk menggunakan metode revaluasi : Nilai konsumsi makanan rumah tanggak,t = Total konsumsi makanan pendudukt x harga konsumen/ harga ecerano

KONSUMSI RUMAH TANGGA B. Nilai Konsumsi Bukan Makanan Rumah Tangga Nilai Konsumsi Bukan Makanan Rumah Tangga NTB adhk menggunakan pendekatan revaluasi : Konsumsi bukan makanan perkapita per bulan = Konsumsi perkapita per bulan / (IHK yang sesuai dengan pengeluaran jenis barang dan jasa yang dikonsumsi /100) Nilai konsumsi bukan makanan rumah tanggak,t = Penduduk pertengahan tahun t x Konsumsi bukan makanan per kapita per bulan penduduko Nilai Konsumsi Bukan Makanan Rumah Tangga NTB adhb dengan menginflate : Nilai konsumsi bukan makanan rumah tanggab,t = Nilai konsumsi bukan makanan rumah tanggak,t x (IHKt/100)

KONSUMSI PEMERINTAH Nilai Konsumsi Pemerintah NTB adhb : Pengeluaran Konsumsi Pemerintahb,t = Belanja Rutint + Pembangunant + Belanja Barangt + Penyusutant Nilai Konsumsi Pemerintah NTB adhk : Pengeluaran Konsumsi Pemerintahb,t = {(Belanja Rutino + Pembangunano + Penyusutan o) x (Indeks Jumlah pegawait/100)} + {Belanja barangt / (IHPB tanpa eksport /100)}

PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO Pembentukan modal tetap bruto dapat dibedakan atas : Pembentukan modal tetap dalam bentuk bangunan/konstruksi; pembentukan modal dalam bentuk mesin-mesin dan alat-alat perlengkapannya. Metode yang dipakai dalam penghitungan pembentukan modal tetap adalah pendekatan arus barang (commodity flow approach). Penghitungan ADHK Menggunakan Metode Ekstrapolasi (Produksinya masing-masing) dan Deflasi (IHPB Impor).

PERUBAHAN STOK Perubahan Stok = Total PDB Menurut Lapangan Usaha – Nilai Konsumsi Rumah Tangga – Nilai konsumsi Pemerintah – Nilai Pembentukan Modal tetap Bruto – (Ekspor – Impor)

EKSPOR DAN IMPOR Ekspor dan impor merupakan kegiatan transaksi barang dan jasa antara penduduk Indonesia dengan penduduk negara lain, yang meliputi ekspor dan impor barang, jasa pengangkutan, jasa asuransi, komunikasi, pariwisata dan jasa lainnya.

Contoh Penyajian PDB

MEMBERIKAN INFORMASI TENTANG PERUBAHAN DAN PERGESERAN MEMBERIKAN INFORMASI TENTANG PERUBAHAN DAN PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI ANTAR PERIODE/WAKTU.

MENUNJUKKAN PERTUMBUNAN EKONOMI BAIK SECARA MENYELURUH MAUPUN SECARA SEKTOR/ SUBSEKTOR/KOMODITI.

MEMBERIKAN GAMBARAN INFLASI HARGA PRODUSEN KARENA PENILAIAN NILAI TAMBAH BERDASARKAN HARGA PRODUSEN

S E L E S A I