Prospek dan Tantangan Pengembangan Ekonomi Syariah di Indonesia dalam Sektor Industri Perbankan
Contents Prospek Tantangan 1 II MES, 8 Juni 2011 “Peranan Pemerintah dan DPR dalam meningkatkan market share perbankan syariah” Dimulai dengan uraian ttg karakteristik pendirian dan pengembangan islamic bank di berbagai region (lihat materi IBEx), yaitu materi yang menjelaskan tentang perkembangan perbankan syariah di timteng, eropa, malaysia, dan indonesia dengan fenomena yang berbeda satu sama lain. Pembangunan kesadaran bahwa fenomena pengembangan perbankan islam di indonesia ini memiliki karakteristik sosial ekonomi yang berbeda dengan pengembangan perbankan syariah di negara lain. Untuk itu, kita perlu menyadari tentang situasi dan kondisi lingkungan sosial dan ekonomi yang ada khusus di indonesia Karakteristik apa yang ada di indonesia? Populasi dan kekayaan alam yang renewable (pertanian, perkebunan, perikanan). Setelah menyadari itu, perlu dikembangkan materi berikutnya, yaitu tentang potensi indonesia 10, 20, 30 tahun yad. Dari situ, kita ingin sampaikan perbankan syariah harus mengambil peran dalam mengusung perkembangan indonesia. Kita akan mengusulkan bagaimana caranya perbankan syariah mengusung perkembangan ekonomi nasional ke depan sesuai dengan ciri khas ekonomi dan sosial di indonesia. Dari situ, kita bisa mengarah lebih lanjut pada materi yang berisi: peranan apa yang diharapkan dari pemerintah dan DPR untuk membantu memberdayakan perbankan islam di indonesia supaya dapat berperan aktif dalam mengusung kebangkitan indonesia. Di bagian ini ada hal-hal yang perlu dieksplor secara kreatif....... Gagasan: Yang terpenting: menjadikan perbankan syariah berada pada playing field yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu dengan cara membuang hal-hal yang menghambat perbankan syariah yang tidak ada di perbankank konvensional. Menyediakan policy regulasi untujk mmbuat perbankakn syariah berada pd playing field yang sama. Bila ini dilakukan, maka perbankan syariah bisa berkompetisi secara fair. Perlu dikembangkank contoh2nya: Tetapi pada kenyataannya bila perbankan syariahi tidak memiiki kecukupan sumber daya, maka itu akan menjadi bumerang. Nah, mempersiapkan SDM itu tidak bisa dilakukan secara terburu2. Harus dilakukan secara natural dengan partisipasi dari dunia pendidikan. Penyiapannya itu perlu komunikasi dengan pelaku industri supaya teori2 yang dikembangkan di lembaga pendidikan bukan ilmu menara gading. Setelah itu, kita bisa juga mengusulkan agar sebagai industri yang masih muda, perbankan syariah mendapatkan insentif, asalkan itiu tidak membuat perbankan syariah tumbuh secara terpaksa dan menjadi tidak sehat. Salah satu contoh: dengan memberikan kemudahan2 tertentu pada aspek perpajakan. Bagian ini masih perlu dikaji lebih lanjut.
I. Prospek Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia a. Masukkan teks surat Hud: 61 dan teks Imam syatibi
Posisi & Market Share DPK Market share Rp Milyar 4,14% 3,25% 2,65% 2,10% 1,85% 1,61% 1,38% Market share
Posisi & Market Share Pembiayaan Market share Rp Milyar 4,77% 3.86% 3,26% 2,92% 2,79% 2,58% 2,19% Market share
Negara Muslim Terbesar di Dunia Populasi Argumen Populasi Negara Muslim Terbesar di Dunia Country Moslem Population % of Total Population % of World Moslem Pop Table 1: 10 largest Moslem Population Countries in the World
Populasi Argumen Populasi Negara Muslim Terbesar di Dunia
BANK SYARIAH Pendidikan syariah (hukum, ekonomi, keuangan, dll) Peranan Perbankan Syariah Dalam Pengembangan Ekonomi Syariah di Indonesia Layanan Hukum Syariah (arbitrase, peradilan, dll) Pendidikan syariah (hukum, ekonomi, keuangan, dll) BANK SYARIAH Instrumen keuangan syariah (SBSN, Sukuk Ritel, Reksadana Syariah, dll) Dewan Pengawas Syariah Lembaga Keuangan Syariah Lain (asuransi, multifinance, dll) Majelis Ulama Sampai dengan sekarang, Perbankan Syariah di Indonesia telah tumbuh sangat pesat Pertumbuhan bank syariah telah memicu tumbuhnya kesyariahan di berbagai bidang, seperti layanan hukum, pendidikan, lembaga keuangan dan lembaga bisnis syariah lainnya.
Pelaku LKS Jumlah Market Share Bank Syariah 11 (full pledge) + 19 (windows) 2,6% Asuransi Syariah 3 (full pledge) + 48 (unit) 2,0% Reasuransi Syariah 3 Broker Asuransi Sekuritas 22 Reksa Dana Syariah 41 unit Obligasi Syariah 26 unit 3,0% SBSN 4 unit Saham Emiten & Perusahaan Publik 196 perusahaan Penjaminan 1 unit Pegadaian BPRS 146 BMT 4.000 Koperasi Syariah 3.500 Multifinance 17 Sumber: BI, DJLK – DEPKEU, BAPEPAM LK, dan lain-lain
Sumber: PKES, MES, DSN, dan lain-lain
Contents Prospek Tantangan 1 II MES, 8 Juni 2011 “Peranan Pemerintah dan DPR dalam meningkatkan market share perbankan syariah” Dimulai dengan uraian ttg karakteristik pendirian dan pengembangan islamic bank di berbagai region (lihat materi IBEx), yaitu materi yang menjelaskan tentang perkembangan perbankan syariah di timteng, eropa, malaysia, dan indonesia dengan fenomena yang berbeda satu sama lain. Pembangunan kesadaran bahwa fenomena pengembangan perbankan islam di indonesia ini memiliki karakteristik sosial ekonomi yang berbeda dengan pengembangan perbankan syariah di negara lain. Untuk itu, kita perlu menyadari tentang situasi dan kondisi lingkungan sosial dan ekonomi yang ada khusus di indonesia Karakteristik apa yang ada di indonesia? Populasi dan kekayaan alam yang renewable (pertanian, perkebunan, perikanan). Setelah menyadari itu, perlu dikembangkan materi berikutnya, yaitu tentang potensi indonesia 10, 20, 30 tahun yad. Dari situ, kita ingin sampaikan perbankan syariah harus mengambil peran dalam mengusung perkembangan indonesia. Kita akan mengusulkan bagaimana caranya perbankan syariah mengusung perkembangan ekonomi nasional ke depan sesuai dengan ciri khas ekonomi dan sosial di indonesia. Dari situ, kita bisa mengarah lebih lanjut pada materi yang berisi: peranan apa yang diharapkan dari pemerintah dan DPR untuk membantu memberdayakan perbankan islam di indonesia supaya dapat berperan aktif dalam mengusung kebangkitan indonesia. Di bagian ini ada hal-hal yang perlu dieksplor secara kreatif....... Gagasan: Yang terpenting: menjadikan perbankan syariah berada pada playing field yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu dengan cara membuang hal-hal yang menghambat perbankan syariah yang tidak ada di perbankank konvensional. Menyediakan policy regulasi untujk mmbuat perbankakn syariah berada pd playing field yang sama. Bila ini dilakukan, maka perbankan syariah bisa berkompetisi secara fair. Perlu dikembangkank contoh2nya: Tetapi pada kenyataannya bila perbankan syariahi tidak memiiki kecukupan sumber daya, maka itu akan menjadi bumerang. Nah, mempersiapkan SDM itu tidak bisa dilakukan secara terburu2. Harus dilakukan secara natural dengan partisipasi dari dunia pendidikan. Penyiapannya itu perlu komunikasi dengan pelaku industri supaya teori2 yang dikembangkan di lembaga pendidikan bukan ilmu menara gading. Setelah itu, kita bisa juga mengusulkan agar sebagai industri yang masih muda, perbankan syariah mendapatkan insentif, asalkan itiu tidak membuat perbankan syariah tumbuh secara terpaksa dan menjadi tidak sehat. Salah satu contoh: dengan memberikan kemudahan2 tertentu pada aspek perpajakan. Bagian ini masih perlu dikaji lebih lanjut.
Islamic Banking Indonesia II. Tantangan a. Perkembangan Bank Syariah (Islamic Banking) di Dunia Society–driven iB to retain Petrodollar & to reach int’l investment Middle East Europe Islamic Banking Malaysia Indonesia Abundant Petrodollars Government-driven iB Different country/nation has different characteristics in developing Islamic banking; There is a need for developing nation-based iB product development.
Asumsi 1 Ringgit Malaysia Perbandingan Pertumbuhan: Indonesia vs Malaysia ... perbankan syariah Indonesia tumbuh lebih tinggi dibandingkan perbankan syariah Malaysia... Asset Financing Funding CAGR Asset Funding Financing Indonesian Islamic Bank 40.34% 41.05% 38.09% Malaysian Islamic Bank 23.18% 24.63% 23.30% Dem: Kuantitatif! Ket: Asumsi 1 Ringgit Malaysia 2007 2008 2009 Rp2,828 Rp3,153 Rp2,747 2010 2011 Rp2,916 Rp2,853
b. Tantangan Pengembangan Bank Syariah Berdirinya bank syariah di Indonesia didorong oleh faktor society-driven Dibutuhkan pemahaman masyarakat lebih luas tentang perbankan syariah Masih kurangnya jumlah SDM yang menguasai ilmu perbankan syariah Dibutuhkan dukungan fatwa-fatwa untuk pengembangan Bank Syariah di sektor consumer banking dan Agribisnis Tantangan inovasi produk
1. Pemahaman sempit syariah Legal Formal, Hukum, Fiqih
(Gambling, speculation) Pemahaman 1. Pemahaman sempit syariah Legal Formal, Hukum, Fiqih Haram Syubhat Makruh Mubah/Halal Sunnah Wajib MAGHRIB Maysir (Gambling, speculation) Gharar (Uncertainty) Haram Riba Engagement in risky business transactions on the chance of quick or considerable profit. Tambahin HARAM Tambahin caption berisi 1) kesimpulan halaman ini, 2) bridging ke halaman berikutnya Transactions involving forbidden the underlyings or the process. Engagement in covered, unclear, hidden or not tranparent transactions (uncertainty to both parties ). Taking return from capital sharing or lending with predetermined rate of return. sds MAGHRIB dijadikan dudukan utama syariah partikulir Padahal syariah itu seharusnya universal dan dinamis 16
2. Pemahaman terbatas syariah Islam secara keseluruhan Syariah = Agama Syariah, Agama (Dīn) dan Millah adalah semakna. (Tafsīr al-Manār, Muhammad Rasyīd Ridha.) Syariah mencakup seluruh ketentuan syara` yang berkaitan dengan aqidah, akhlak, ibadah dan muamalat. (Al-Madkhal li Dirāsah al-Syarī`ah al-Islāmiyyah, Dr. `Abd al-Karīm Zaidān.) (QS. Al-Māidah [5]: 48.) “Untuk tiap-tiap (umat) di antara kamu Kami jadikan syir`ah (syariah) dan jalan yang terang.” (QS. Al-Māidah [5]: 48.)
2. Pemahaman terbatas syariah Islam secara keseluruhan Syariah = Agama “Dia mensyariatkan kepada kalian tentang agama, apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan `Isa yaitu tegakkanlah agama dan jangan kamu berpecah belah tentangnya.” (QS. Al-Syūrā [42]: 13.)
3. Pemahaman universal syariah Segala hukum Allah Syariah = Segala hukum Allah (kauniyyah dan qauliyyah)
3. Pemahaman universal syariah Segala hukum Allah Syariah = Segala hukum Allah (kauniyyah dan qauliyyah) Etimologis: الطَّريْقَة – الصراط – السَّبِيْل - السُّلُوك (Jalan/way) Terminologis: الْأََحْكَامُ الَّتِيْ شَرَعَهَا اللهُ لِعِبَادِهِ (Hukum-hukum yang Allah tetapkan bagi para hamba-Nya) Referensi: Al-Madkhal li Dirāsah al-Syarī`ah al-Islāmiyyah, Dr. `Abd al-Karīm Zaidān
3. Pemahaman universal syariah Segala hukum Allah Syariah = Segala hukum Allah (kauniyyah dan qauliyyah) “Dia mensyariatkan kepada kalian tentang agama, apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan `Isa yaitu tegakkanlah agama dan jangan kamu berpecah belah tentangnya.” (QS. Al-Syūrā [42]: 13.) “Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur setelah (Kami tulis dalam) adz-Dzikr (Lauh Mahfuzh), bahwa bumi ini diwariskan bagi para hamba-Ku yang saleh.” (QS. Al-Anbiyā’ [21]: 105.)
3. Pemahaman universal syariah Segala hukum Allah Syariah = Segala hukum Allah (kauniyyah dan qauliyyah) Beberapa prinsip agama yang memuat kebenaran universal dari hukum Allah:
3. Pemahaman universal syariah Segala hukum Allah Syariah = Segala hukum Allah (kauniyyah dan qauliyyah) Contoh universalisme dan semangat keterbukaan Syariah Islam: Penggunaan jumlah hari dari peradaban Mesopotamia. Penggunaan Mata uang Dinar dari imperium Romawi dan Dirham dari Imperium Persia. Penggunaan akad-akad muamalah yang telah dikenal oleh Arab Jahiliah: Murabahah, Mudharabah, dll. Pengembangan arsitektur masjid dengan penambahan kubah dari Bizantium dan menara dari Persia. Dalam contoh di atas, Islam mengambil apa yang sudah baik dan memberikan nilai baru yang lebih baik (al-muhaafazhah `alal qadiim ash-shaalih wal akhdzu bil jadiid al-ashlah).
4. Implementasi pemahaman syariah universal
Tujuan Syariah (Kesejahteraan Umat) Pemahaman Tujuan Syariah (Kesejahteraan Umat) Middle Class Affluent Poor At least, 4 billion people live on less than $2 a day Source: CK Prahalad, 2004. The Fortune at The Bottom of The Pyramid Sharia banks should become the locomotive in flipping up the economic pyramid The flipped economic pyramid once occurred in caliphate of `Umar ibn `Abd al-`Aziz, where it was very difficult to find zakat beneficiary (mustahiqq)
Spirit: promotes equalization Pemahaman Tujuan Syariah (Kesejahteraan Umat) Spirit: promotes equalization Caption:
1. Human Capital: Quantity to Fulfill Sumber Daya Manusia 1. Human Capital: Quantity to Fulfill Islamic Banking Asset (IDR Trillion) Human Resource (Thousand) 1.800* 97.5 101* 83 thousand human resources gap to be solved 18 2010 2020 Islamic banking needs addtitional 83 thousands resources How to cope with this challenge? What kind of education we need to deal with? * Assumption: the ratio of asset per employee increases by 13% per year based on data 2007 to 2010 Asset growth 34% p.a.
Intenational Labor Org. (ILO) - Indonesia Sumber Daya Manusia 2. Human Capital: Quality to Enhance Quality of the educational system How well does the educational system in your country meet the needs of a competitive economy? [1 = not well at all; 7 = very well] Therefore, to fully utilize the ‘window of opportunity’ in 2020-2030, Indonesia needs to immediately initiate policies and programs to prepare high quality human capital to meet the rapid changing demand of labor Source: Klaus Schwab. 2010. The Global Competitiveness Report 2010–2011. World Economic Forum. Geneva, Switzerland 2010 Intenational Labor Org. (ILO) - Indonesia Since, education in Indonesia has not matched yet with business needs Supposedly, educational institution can play hand in hand with business player, especially Islamic banking players Industry should play more on addressing this by providing scholars to engage with industry. And at the same time, practitioner should improve their competency by enriching their academic terminology. Source: ILO Jakarta News Letter. 2008. Indonesia-ILO to Continue Tackling the Worst Forms of Child Labour. http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/documents/publication/wcms_101368.pdf .
Kebutuhan Potensi Kompetensi Sumber Daya Manusia Kendala yang dihadapi perbankan syariah dalam memperoleh SDM Kompetensi Potensi Kebutuhan
Kompetensi Fungsional Sumber Daya Manusia Kompetensi yang diharapkan* 1 Kompetensi Inti Karakteristik utama yang harus dimiliki oleh seluruh karyawan 2 Kompetensi Perilaku Karakteristik perilaku spesifik yang harus dimiliki untuk dapat menampilkan kinerja efektif 4 Kompetensi Peran Karakteristik yang harus dimiliki untuk dapat berkontribusi secara efektif dalam mencapai tujuan kelompok (unit kerja) 3 Kompetensi Fungsional Pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki untuk dapat menampilkan kinerja efektif *R. Pallan
Utama yang harus dimiliki oleh seluruh Pegawai Sumber Daya Manusia Kompetensi yang diharapkan* 1 Kompetensi Inti Karakteristik Utama yang harus dimiliki oleh seluruh Pegawai Corporate: Visi Misi Values Culture *R. Pallan
2 Kompetensi Perilaku Karakteristik Sumber Daya Manusia Kompetensi yang diharapkan* 2 Kompetensi Perilaku Karakteristik Perilaku spesifik yang harus dimiliki untuk dapat menampilkan kinerja efektif Analythical Thinking Innovation Inf. Seeking Quality & Accuracy Flexibility Org. Savvy Self Control Rel. Building … GHIRAH SYARIAH *R. Pallan
Kompetensi Fungsional Sumber Daya Manusia Kompetensi yang diharapkan* 3 Kompetensi Fungsional Pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki untuk dapat menampilkan kinerja efektif Fundamental of Sharia Banking Banking Operations Financing Adm. & Reporting Financing Analysis dst… *R. Pallan
Sumber Daya Manusia Kompetensi yang diharapkan* 4 Team Leadership Strategic Orientation Leading Change Developing Others … Kompetensi Peran Karakteristik yang harus dimiliki untuk dapat berkontribusi secara efektif dalam mencapai tujuan kelompok (unit kerja) *R. Pallan
Utama yang harus dimiliki oleh seluruh Pegawai Kompetensi Fungsional Sumber Daya Manusia Kompetensi yang diharapkan* 2 Kompetensi Perilaku Karakteristik Perilaku spesifik yang harus dimiliki untuk dapat menampilkan kinerja efektif 1 Kompetensi Inti Karakteristik Utama yang harus dimiliki oleh seluruh Pegawai = 3 Kompetensi Fungsional Pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki untuk dapat menampilkan kinerja efektif 4 Kompetensi Peran Karakteristik yang harus dimiliki untuk dapat berkontribusi secara efektif dalam mencapai tujuan kelompok (unit kerja) Kebutuhan Perusahaan *R. Pallan
Terima kasih