ASET TETAP Penilaian Kembali
Perubahan Harga Perolehan dan Taksiran Umur/Masa Manfaat Dalam masa penggunaan AT, seringkali timbul biaya-biaya yang akan dikapitalisasi dalam rekening AT, sehingga harga perolehannya akan berubah. Perubahan ini mempengaruhi depresiasi AT tersebut. Begitu juga bila diketahui bahwa taksiran umur AT sudah dilakukan dengan tidak benar, hal ini mengakibatkan perhitungan depresiasinya juga tidak benar.
Perubahan Harga Perolehan Perhitungan depresiasi selama umur suatu AT mungkin perlu diubah jika terjadi pengeluaran-pengeluaran yang dikapitalisasi dalam rekening AT tersebut. Pengeluaran2 yang dikapitalisasi adalah pengeluaran2 untuk memperbesar fungsi AT. Karena harga perolehan AT berubah, maka perhitungan depresiasinya juga perlu diubah.
Contoh: Mesin yang dibeli dengan harga Rp200.000,00 ditaksir umurnya 20 tahun. Sesudah mesin ini digunakan selama 12 tahun, dikeluarkan biaya untuk memperbaiki keadaan mesin itu sebesar Rp40.000,00. Perbaikan ini tidak ditambah umur mesin. Depresiasi sesudah adanya perbaikan dihitung sebagai berikut:
Harga perolehan pertama = Rp200.000,00 : 20 = Rp10.000,00 Perbaikan = Rp40.000,00 : 8 = 5.000,00 Depresiasi tahunan sesudah perbaikan = Rp15.000,00 Jurnal biaya perbaikan: Mesin Rp40.000,00 Kas Rp40.000,00
Apabila perbaikan di atas itu dapat menambah umur AT, maka biaya perbaikannya akan dicatat dengan mendebet rekening akumulasi depresiasi mesin. Dalam contoh di atas, perbaikan dengan biaya Rp40.000,00 dapat memperpanjang umur mesin dengan waktu 2 tahun. Dengan demikian sisa umur mesin adalah = (20 - 12) + 2 = 10 tahun. Depresiasi sesudah perbaikan dihitung sebagai berikut:
Depresiasi tiap tahun = Rp120.000,00 : 10 = Rp12.000,00 Harga perolehan mesin Rp200.000,00 Akumulasi depresiasi = 12/20 x Rp200.000,00 = Rp120.000,00 Perbaikan mesin 40.000,00 (-) 80.000,00 Nilai buku (sisa umur = 10 tahun) Rp120.000,00 Depresiasi tiap tahun = Rp120.000,00 : 10 = Rp12.000,00 Biaya perbaikan Rp40.000,00 yang dapat menambah umur 2 tahun di atas dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Akumulasi depresiasi – Mesin Rp40.000,00 Kas Rp40.000,00
Kadang-kadang suatu bagian dari mesin harus diganti dengan bagian yang baru. Penggantian seperti ini harus diperhitungkan dalam perhitungan depresiasi sesudah penggantian. Contoh: Mesin dibeli dengan harga Rp200.000,00, umur 5 tahun. Sesudah dipakai selama 3 tahun, suatu suku cadang mesin yang ditaksir merupakan 20% dari harga perolehan, rusak dan diganti. Harga beli suku cadang yang baru sebesar Rp50.000,00 dan suku cadang ini akan dapat dipakai sampai mesin habis umurnya. Suku cadang yang lama laku dijual dengan harga Rp5.000,00
Kejadian di atas dicatat dengan jurnal sbb: Kas Rp5.000,00 Akumulasi depresiasi mesin 24.000,00 Rugi penggantian suku cadang 11.000,00 Mesin RP40.000,00 Perhitungan : Harga perolehan suku cadang (taksiran) = 20% x Rp200.000,00 = Rp40.000,00 Depresiasi = 3/5 x Rp40.000,00 = 24.000,00 Nilai buku = Rp16.000,00 Harga jual = 5.000,00 Rugi Rp11.000,00 Pembelian Suku cadang baru dicatat sebagai berikut: Mesin Rp50.000,00 Kas Rp50.000,00
Karena ada penggantian suku cadang , maka perhitungan depresiasi sekarang dihitung sebagai berikut: Harga perolehan pertama = (Rp200.000-RP40.000):5 = Rp32.000 Suku cadang = Rp50.000 : 2 = 25.000 Depresiasi tahunan = Rp57.000 Apabila sudah diketahui lebih dulu bahwa selama waktu penggunaan mesin akan dilakukan penggantian suku cadang, maka depresiasi untuk suku cadang itu harus dihitung lebih tinggi agar pada saat penggantian, nilai buku suku cadang itu sudah menjadi 0 dan tidak ada kerugian yang timbul pada saat penggantian.
Perubahan Taksiran Umur/Masa Manfaat Apabila diketahui bahwa taksiran umur AT dibuat dengan tidak benar, maka tindakan perbaikan/koreksi dapat dilakukan dengan salah satu cara berikut: Nilai buku AT pada saat diketahui kesalahan tidak diubah, perubahan dilakukan terhadap perhitungan depresiasi untuk sisa umur AT untuk mengimbangi kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi.
Contoh : Mesin dengan harga perolehan RP.100.000,00 umur ekonomis 5 tahun. Sesudah dipakai selama 2 tahun, ditaksir mesin masih dapat dipakai selama 4 tahun. Karena adanya perubahan umur mesin, maka akan terjadi perubahan dalam beban depresiasi. Depresiasi sebelum perubahan umur ( tahun 1 dan 2) = Rp100.000,00:5 =Rp20.000,00 per tahun. Deperesiasi untuk tahun ketiga dan seterusnya dihitung sebagai berikut:
Harga perolehan mesin Rp100.000,00 Akumulasi depresiasi mesin (2 tahun) 40.000,00 Nilai buku mesin awal tahun ke-3 Rp60.000,00 Depresiasi untuk tahun ke-3 dan seterusnya adalah sebesar : Rp60.000,00 : 4 = Rp15.000,00
Nilai buku AT direvisi sehingga menunjukkan jumlah yang sesuai dengan taksiran umur yang baru. Depresiasi tahun-tahun yang lewat direvisi dan perhitungan depresiasi tahun-tahun berikutnya didasarkan pada taksiran umur yang baru Contoh: Mesin dibeli dengan harga Rp100.000,00 umur ditaksir 4 tahun tanpa residu. Sesudah dipakai 2 tahun diketahui bahwa mesin tersebut masih dapat dipakai selama 3 tahun
Nilai buku mesin sebelum dikoreksi: Harga perolehan mesin Rp100.000,00 Akumulasi depresiasi mesin 2/4x100.000 50.000,00 Nilai buku mesin Rp50.000,00 Dengan adanya taksiran umur yang baru, nilai buku mesin pada akhir tahun ke-2 seharusnya:
Harga perolehan mesin Rp100.000,00 Akumulasi depresiasi mesin 2/5x100.000 40.000,00 Nilai buku mesin Rp60.000,00 Nilai buku mesin sebelum koreksi jumlahnya terlalu rendah Rp10.000,00 dibandingkan nilai buku yang baru, sehingga nilai buku mesin harus dinaikkan menjadi Rp60.000,00 Jurnal koreksi nilai buku: Akumulasi depresiasi mesin Rp10.000,00 Koreksi laba tahun-tahun lalu Rp10.000,00
Jika koreksi atas beban depresiasi yang sudah lewat akan dilaporkan dalam Lap Laba Rugi, maka rekening yang dipakai adalah seperti di atas. Tetapi jika koreksi ini akan dilaporkan di Lap Laba Ditahan, maka kreditnya adalah rekening Laba Ditahan SAK menghendaki adanya Lap Laba Rugi all-inclusive, sehingga koreksi atas depresiasi tahun-tahun yang sudah lewat dilaporakan dalam Lap Laba Rugi
Dalam contoh di atas, depresiasi tahun-tahun yang sudah lewat terlalu besar. Jika depresiasi tahun-tahun yang sudah lewat terlalu kecil, maka jurnal koreksinya adalah sbb: Koreksi laba tahun-tahun lalu Rp10.000,00 Akumulasi depresiasi mesin Rp10.000,00 Cara kedua ini sekarang tidak dapat dilakukan lagi, karena perubahan taksiran akuntansi tidak dikoreksi ke periode sebelumnya. Perubahan taksiran ini hanya mempengaruhi tahun berjalan dan tahun berikutnya seperti car 1 di atas.