PENDIDIKAN DAN LATIHAN MODERNISASI IRIGASI Ciamis
PERBAIKAN KINERJA PROYEK IRIGASI BELAJAR DARI PENGALAMAN
Kinerja dari proyek irigasi dan drainase terlalu sering meleset dari harapan perencana, pemerintah dan lembaga keuangan
Pendekatan umum pembangunan irigasi pada tahun 60-an adalah hanya membangun saluran primer dan sekunder. Petani diharapkan membangun saluran tersier dan kegiatan usahataninya.
Konstruksi hanya pada sistem utama Model ini tidak sesuai untuk di negara-negara dengan luas pemilikan lahan usahatani yang kecil. konstruksi petak tersier secara sistematik sudah dapat diterima dengan baik. Beberapa negara memutuskan untuk melanjutkan dengan konsolidasi lahan (Maroko).
Masih belum cukup untuk mendorong kinerja suatu sistem irigasi ke tingkat yang diharapkan
Reaksi umum pada th 70-an adalah meningkatkan pengembangan usahatani, termasuk pengenalan cara penggunaan air yang modern dan penyiapan lahan yang akurat….. dan pembentukan P3A.
Bantuan/asistensi dari pihak luar untuk pendekatan tersebut seperti terjadi di Pakistan, Mesir dan Philipina
Pendekatan ini hanya menyelesaikan sebagian saja dari permasalahan yang ada Sebagian besar P3A menjadi tidak aktif setelah selesainya lining saluran air (di Pakistan) Mesir (Pengenalan pompa merusak /terganggu sisi keadilan) Philipina (dijelaskan berikutnya)
Reaksi lainnya adalah promosi pemasangan alat ukur disemua titik cabang saluran Pengukuran debit aliran air tidak mengurangi kesalahan pemakaian bangunan pengontrol Penggunaan yang berulang-ulang dari alat ukur yang konvensional memerlukan pelatihan dan dedikasi dari operator (juru pintu) Sistem irigasi bukan suatu laboratorium hidrolika
Pemikiran baru tahun 80–an: Kekurangan didalam manajemen dan permasalahan-permasalahan kelembagaan, BUKAN TEKNOLOGI, adalah faktor penentu utama dari rendahnya kinerja sistem irigasi, (ICID)
Pemikiran ini mendorong aspek teknis sedikit diabaikan dalam pengembangan irigasi selama kurun waktu dua dasawarsa terakhir
CONTOH – CONTOH DARI KEGAGALAN MODERNISASI
Sistem irigasi tradisional di Bali, Indonesia Perubahan pembagian proporsional ke sistim pengoperasian pintu secara manual Proyek pada akhirnya tertolong oleh oposisi dari petani.
Adopsi sistem yang berdasarkan kebutuhan tanaman di Pakistan Barat Laut Peningkatan kapasitas saluran dari yang bersifat perlindungan (proteksi) ke irigasi intensif tanpa perencanaan operasi dan pemasangan bangunan irigasi yang cukup memadai untuk operasi saluran yang kondisi aliran airnya berubah-ubah Sistem utama (saluran primer) dioperasikan dengan pola debit maksimum tetapi saluran sekunder tidak bisa dioperasikan dengan prinsip tersebut. Akhirnya air yang tidak tersalurkan ke petak lahan mengalir ke saluran drainase serta kembali lagi ke sungai
Dau Tieng (Vietnam Selatan)
Bangunan Pengatur (Cross Regulator) dan Pengambilan (Penyadapan)
Strategi Mengontrol Air Pengendalian Hulu Pengendalian Hilir Volume konstan Variasi pengendalian hilir
Dalam Praktek Muka air setempat dibuat konstan
Tinggi Muka Air (tanggul) Aliran maksimum Aliran nol
Dau Tieng dioperasikan dengan sistem pengendalian hilir
Adopsi teknologi hemat air bertekanan di Nigeria Kurang pemeliharaan yang canggih terhadap sprinkler dan alat pemancarnya (nozzle) Pelayanan pendistribusian air irigasi dari sistem utama (saluran primer) ke bangunan sadap di petak lahan usahatani tidak memadai
Perubahan MANAJEMEN dan Partisipasi Para Pemakai Air PENGALAMAN DARI BEBERAPA NEGARA
PILIHAN-PILIHAN Instansi irigasi Kepentingan masyarakat umum Perusahaan Koperasi Perusahaan swasta Perkumpulan petani pemakai air (P3A)
PERKUMPULAN PARA PEMAKAI (PENGGUNA) Manajemen secara langsung Pengaturan para pegawai Kontraktor Dewan Partisipasi
PERKUMPULAN-PERKUMPULAN TRADISIONAL Ukurannya kecil dan umum (Nepal, Afghanistan) Ada ikatan sosial diantara para pengguna:Kolega Aturan yang alokasi air (pendistribusian air) komplek (rumit) Bangunan pengatur sederhana : transparan Dewan pengadilan : bagus
Perubahan yang mendasar dari konstruksi ke isu manajemen Kritik tentang konstruksi yang bias : “pendekatan dengan memakai batu-bata dan semen”
PENGALAMAN TAHUN 70 – 80 an Asia Tenggara Manajemen bersama Perkumpulan pemakai berskala kecil Pelaksanaan secara “berangsur-angsur” dan tidak penuh (sebagian saja)
PAKISTAN 18.000 perkumpulan (20 % di lembah Sistem Sungai Indus) Dibentuk sebagai syarat untuk penyemenan (lining) saluran. P3A tidak aktif setelah peliningan selesai Sejak th. 1995 PENDEKATAN BARU dilaksanakan
PHILIPINA Penyuluhan dari NIA - pengumpulan biaya pendistribusian air - pengorganisasian tenaga kerja untuk pekerjaan perbaikan Sangat sedikit P3A yang mencapai mampu memenuhi kebutuhan sendiri (self sufficiency) Diprioritas untuk mengalihkan biaya O & P proyek (pemompaan) yang tinggi Perusakan dan gangguan dari para petani (90% di bangunan pengontrol)
PENGALAMAN TAHUN 90-an P3A dikelola seperti usaha bisnis Keuangan yang mandiri Bertanggung jawab penuh pada kegiatan operasi dan pemeliharaan (O&P) Manajemen profesional Skala ekonomi
MEXICO Pengembalian biaya (recovery) turun dari 95 % di awal tahun 1950-an menjadi ± 20 % pada akhir tahun 1980-an Kebijakan pembebasan harga Undang-undang baru tentang air tahun ’92 92 % dari 3 juta ha sudah dialihkan kepada hampir 400 perkumpulan Hasil pengumpulan iuran naik dari 20 menjadi lebih 80 % (100% di wilayah menerima pengalihan secara penuh) Federasi (gabungan) P3A mengelola jaringan irigasi utama (main system)
TURKI Total areal yang telah dialihkan : 1.280.000 ha (1997) 222 P3A mengelola antara ratusan hingga 34.000 ha dengan cakupan areal seluas 1.162.000 ha 209 organisasi desa mengelola wilayah seluas 30.500 ha 105 kabupaten kota mengelola wilayah seluas 51.600 ha Pada th 1955 sekitar 700.000 ha telah dialihkan
Andhra Pradesh INDIA Pemberlakuan Undang-undang Manajemen Petani dalam sistem irigasi Pendekatan “ledakan besar ” : menciptakan kurang lebih sekitar 10.300 perkumpulan yang mencakup luasan 4,8 juta ha dalam SATU waktu (melalui pemilihan umum di tingkat daerah) Sistem dua atau tiga lapis bertingkat Persiapan dan mobilisasi yang intensif organisasi penyaluran (distributary) selesai dibentuk
PENGALAMAN-PENGALAMAN DARI NEGARA LAINNYA MAROCO : tidak ada motivasi diantara para pengguna - secara relatif pelayanan baik - sistem teknis KAZAKSTAN : Perencanaan penganggaran pemerintah tidak realistis (kontribusi dari para pengguna : 70 % untuk biaya rehabilitasi) COLOMBIA : petani meminta kebebasan yang nyata dan pemilikan dari prasarana yang ada.
LANJUTAN MALI – Kantor du Niger - Keanggotaan Dewan pengurus terdiri jumlah yang sama antara pegawai pemerintah dan wakil dari P3A dalam memutuskan : - anggaran tahunan - rencana pemeliharaan - iuran pelayanan irigasi - personalia
CHINA Dikontrakkan ke swasta - propinsi Shaanxi : di jaringan tingkat tersier Perusahan penyedia air : membiayai sendiri kegiatan irigasi drainase di wilayahnya - dimiliki, dibiayai dan bertanggung jawab oleh/kepada P3A dan penanam modal - Dewan pengurus : 40 % merupakan wakil dari para petani
VIETNAM : dari pengumpulan iuran ke perbaikan ekonomi bebas IDMC : Manajemen perusahaan irigasi dan drainase - Perusahaan umum dimiliki oleh pemerintah Koperasi : organisasi ekonomi mandiri dibentuk berdasarkan sukarela dari para pekerja yang mempunyai kebutuhan dan kepentingan yang sama: - Dimodali oleh para anggota penerima manfaat yang memiliki aset koperasi tersebut - Dikelola oleh badan koperasi
POKOK-POKOK BAHASAN Rangsangan untuk para pengguna Strategi pelaksanaan Organisasi utama Penyebaran & menugaskan kembali para petugas di bidang irigasi Rehabilitasi atau perbaikan sebelum atau sesudah transfer teknologi Keanggotaan
Rangsangan bagi para pengguna air untuk menerima transfer Perbaikan kualitas pelayanan Penghentian kerusakan-kerusakan infrastruktur Pengurangan biaya Menghapus sikap/kebiasaan “ cari untung/kesempatan” sendiri Perbaikan produktifitas Mempercepat pelaksanaan perbaikan
Strategi Pelaksanaan Pelan, bertahap, manajemen bersama (NIA) Mempercepat program transfer tingkat nasional Big – bang (Andra-Pradesh)
Organisasi Utama Pengorganisasi (organizer) petani dari badan pemerintah Pengorganisasi masyarakat dari luar (organisasi non pemerintah/LSM/NGO) Pegawai negeri diperankan seperti petugas penyuluh Tenaga teknis (Turki, Meksiko)
Pengurangan/pemindahan petugas operasi & pemeliharaan (O&P) di bidang irigasi Transfer ke departemen lain (Turki) Pensiun lebih awal Dipekerjakan oleh P3A
Rehabilitasi/perbaikan sebelum atau sesudah transfer - Praktek yang salah dari berbagai pemeliharaan akan terulang kembali - Persepsi bahwa pemerintah akan kembali lagi Sesudah - petani mungkin menolak menerima pengalihan jika sistem dalam kondisi yang kurang baik - perasaan ditinggalkan Pilihan : alat tawar untuk meningkatkan transfer
KUNCI SUKSES DALAM TRANSFER MANAJEMEN IRIGASI KE PERKUMPULAN PENGGUNA AIR Komitmen kuat dari pemerintah Motivasi para pengguna Peraturan perundangan Akuntabilitas P3A kepada para pengguna
Lanjutan Definisi tanggung jawab dari pemerintah dan P3A yang jelas Penentuan interface (moda komunikasi) dengan baik Batas tanggung jawab P3A didasarkan pertimbangan hidrolika Satu kesatuan sumber air (manajemen sumber daya bersama) Tanggung jawab dan akuntabilitas P3A Sarana & prasarana didesain untuk pengoperasian yang baik dan dalam kondisi berfungsi
DAMPAK DARI TRANSFER MANAJEMEN Peningkatan yang besar dalam pengumpulan iuran : Mexico dan Turki Mengurangi volume air yang disalurkan ke petak lahan per ha Memperkuat kemampuan keuangan wilayah irigasi Tidak ada bukti yang kuat dampaknya terhadap produksi
BELAJAR DARI PENGALAMAN MENGOREKSI KEKURANGAN/ KELEMAHAN KELEMBAGAAN DAN KEBIJAKAN YANG ADA TIDAK CUKUP UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI
Lanjutan UNTUK MENCAPAI DERAJAT KINERJA YANG LEBIH TINGGI TRANSFER MANAJEMEN IRIGASI HARUS DIIKUTI DENGAN PROGRAM PENINGKATAN DAN PERBAIKAN FISIK YANG BERTUJUAN UNTUK MEMPERBAIKI SISTEM OPERASI DAN KUALITAS PELAYANAN
Lanjutan REFORMASI MEMERLUKAN KEBERANIAN PARA PENGGUNA AIR DALAM PELAYANAN PENDISTRIBUSIAN AIR DAN PENGATURAN AIR UNTUK PELAYANAN TERSEBUT
Bahkan perkumpulan petani kecil dapat dipercaya mengelola sistem irigasi yang besar melalui sistem bertingkat Afganistan Nepal Andra Pradesh
GAMBARAN PARTISIPAN MENGENAI MODERNISASI: Issue ? Aksi ?