Kuliah Prasarana Transportasi Pertemuan 6

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PONDASI 1.
Advertisements

Tanah Agregat Beton Bata Geotextile
Perkerasan Jalan By Leo Sentosa.
Pengertian Struktur Jalan Rel Kriteria Struktur Jalan Rel
SISTEM PNEUMATIK 1.1.         Umum. Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan.
PROGRAM UNGGULAN KEBUMIAN
Overview of Transportation Engineering
BAB 4 SPESIFIKASI BATU GERINDA
. KELOMPOK STRUKTUR JALAN LENTUR
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
TKS 4008 Analisis Struktur I
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
KLASIFIKASI TANAH.
Komponen Jalan Rel.
TANAH / PEDOSFER OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd.
Cetakan, Inti & Perhitungannya
KEMANTAPAN LERENG.
PEMBEBANAN PADA STRUKTUR JALAN REL
Agregat By Leo Sentosa.
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005)
Perancangan Perkerasan
Pertemuan Ke-8 Perencanaan Sambungan Baut
Konstruksi Balas.
Pertemuan 10 Elastisitas
Fungsi Bantalan Mengikat rel sehingga lebar sepur tetap terjaga.
3. AGREGAT Agregat dalam beton digunakan sebagai bahan pengisi, dan dipandang sebagai bahan untuk mempermurah harga beton. Agregat dalam beton menempati.
BANTALAN (BEARING).
PEMBENTUKAN TANAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS ESA UNGGUL
1 MOTOR BAKAR c b W d a V V2 V1 Motor Bensin
JENIS-JENIS KERUSAKAN PERMUKAAN JALAN
Hubungan Tegangan dan Regangan (Stress-Strain Relationship) Untuk merancang struktur yang dapat berfungsi dengan baik, maka kita memerlukan pemahaman.
PRAKTIKUM MATERIAL JALAN
Geologi Teknik Mineral, Batuan Norma Puspita, ST. MT.
Batuan Sedimen Ira Kusuma Dewi,S.Si,M.T.
PEDOSFER.
AGREGAT DAN PRODUKSINYA
Elemen-elemen Konstruksi Bangunan: Fondasi Pertemuan 2
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
AGREGAT KASAR Pertemuan 03
BERSUMBER DARI MATERI YANG DIAJARKAN DI JURUSAN POLITEKNIK NEGERI MALANG DENGAN DOSEN DANDUNG NOVIANTO, ST.MT.
Kuliah ke-3 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
BATUAN DAN TANAH.
BUMI DAN ALAM SEMESTA Bagian 01..
PENGECILAN UKURAN PRODUK PERTANIAN
Mata Pelajaran GEOGRAFI Kelas X - Semester GENAP
* CIBINONG * SD IT AL MADINAH
PENYIAPAN BAHAN-BAHAN UNTUK PERKERASAN JALAN
Dr. Ir. Kasifah, M.P., Unismuh Makassar
ASPAL.
Tugas Mekanika Batuan Tawakkal Mursyid
CAMPURAN BERASPAL Campuran  Beraspal  Panas  adalah  campuran  aspal  dan  batuan  yang dicampur di  Unit  Pencampur  Aspal  (AMP),  dihampar  dan  dipadatkan.
Kelompok 11: Dwi luthfiah Siti Sofiatul H Faris Aldy.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2012
TEKNIK PERKERASAN JALAN Oleh: Fadila Fitria Wulandari S1 PTB TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG 14 Maret 2017 Pengembangan Sumber Belajar.
Agregat By Leo Sentosa By Leo Sentosa. Pengertian Agregat Dalam Kontruksi Perkerasan Jalan Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir-butir.
Kuliah Pertemuan Minggu ke-4 Penambat Rel (Rail Fastening)
9 PROYEK CIVIL – Stone Crusher TEKNOLOGI DAN MANAGEMEN ALAT BERAT
KERETA API DI INDONESIA ZION SOPHOS PATUAN NIM : UNIVERSITAS MEDAN AREA.
Agregat By Leo Sentosa.
MODUL 4 : Penambat rel dan balas
Fredy Jhon Philip.S,ST,MT
Fredy Jhon Philip.S,ST,MT
AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS KELOMPOK : 1.Monang J.E Sitinjak 2.Elwy Asrianto Marbun 3.Agung Yudha Pratama.
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005) Batu-batuan yang sangat banyak dipakai dalam pembangunan gedung, irigasi, dan lain-lian mempunyai sifat & karakteristik.
AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Bung Hatta By. Yulcherlina.
Agregat Reni K. Kinasih.
Agregat By Leo Sentosa By Leo Sentosa. Pengertian Agregat Dalam Kontruksi Perkerasan Jalan Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir-butir.
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN SABO PERENCANAAN BANGUNAN SABO
A. Pengertian dan Fungsi. Pondasi banguan adalah konstruksi yang paling pentingpada suatu bangunan karena pondasi berfungsi sebagai : Penahan seluruh beban.
Transcript presentasi:

Kuliah Prasarana Transportasi Pertemuan 6 Konstruksi Balas Sri Atmaja P. Rosyidi, ST., M.Sc.C.Eng, PE. Staff Pengajar Bidang Transportasi Jurusan Teknik Sipil UMY

FUNGSI BALAS Mendukung bantalan dan bersifat kenyal Menyebarkan beban yang diterima sehingga memperkecil tekanan beban vertikal yang dibebankan kepada tanah dasar Bahan porous yang memungkinkan untukmeloloskan air (fungsi drainasi) Menahan bergesernya bantalan baik arah membujur/longitudinal (akibat gaya rem, gaya jejakan roda, gaya pengembangan suhu pada rel) maupun arah melintang/lateral (akibat gaya sentakan roda oleh snake motion,)

Konstruksi Balas STRUKTUR BALAS/ LAPISAN FONDASI ATAS STRUKTUR SUBBALAS/ LAPISAN FONDASI BAWAH

Beberapa Bentuk Konstruksi Balas Pada Struktur Jalan Rel

Jenis Batuan 1 Granit (granite), merupakan batuan plutonic yang mempunyai tekstur dan terbentuk dari sebagian besar feldspar dan quartz. Batuan plutonic merupakan formasi batuan yang terbentuk pada kedalaman tertentu oleh perubahan kimia. Karakteristik batuan ini merupakan batuan berbutir medium hingga besar, atau bertekstur bergranit. Traprock adalah batuan berbutir halus non-granit hypabyssal berwarna gelap atau batuan ekstrusif (extrusive rock). Hypabyssal – Pertaining hingga Igneous Intrusion (intrusi batuan beku) atau hingga batuan dimana intrusi terjadi pada kedalaman tingkat menengah (intermediate) di antara plutonic dan permukaan.

Jenis Batuan 2 Quartzite merupakan batuan metamorf granoblastic yang tersusun dari sebagian besar komponen quartz dan terbentuk dari pengkristalan kembali batuan pasir (sandstone) atau chert melalui kedua proses perubahan regional atau suhu. Quartzite adalah batuan yang sangat keras tetapi formasi batuan pasir yang tidak mengalami metamorforsis tersusun dalam sebagian besar butiran quartz dan silica yang batuannya terpisah satu dengan yang lainnya. Granoblastic adalah jenis tesktur yang merupakan sebuah jenis batuan metamorpik nonschistose dimana formasi pengkristalan kembali secara mendasar merupakan kristal equidimensional dengan batas-batas normal yang baik, sedangkan chert merupakan suatu batuan sediment cryptocrystalline yang padat dan kuat dimana yang didominasi oleh susunan kristal-kristal quartz yang saling mengunci (interlocking).

Jenis Batuan 3 Batuan karbon (carbonate rock) merupakan batuan sedimen yang utamanya tersusun dari materi karbon seperti limestone dan dolomite. Slag merupakan material yang disusun oleh pemisahan fluxstone, coke dan partikel logam selama proses pembuatan bahan logam (metal). Secara umum, slag terdiri dari dua bagian yaitu slag dari hasil pemanasan besi/Fe (iron blast furnace slag) dan slag dari proses pemanasan baja (steel furnace slag). Iron blast furnace slag diproduksi selama proses pemanasan tinggi dan biasanya tersusun atas materi silica dan kapur alumino silica, dan bahan dasar lainnya. Steel furnace slag merupakan produksi dari pembakaran baja pada area terbuka, pembakaran elektrik maupun pembakaran oksidasi dan susunan utamanya adalah oxides dan silica.

Properti untuk Material Balas Durability Test, seperti Los Angles Test (LAA), Mill Abrasion (MA) and Deval/British Standard Attrition Test. Clay Lumps dan Friable particles Crushing Test Impact Test Shape Test Flakiness/Flatness Elongation Surface Texture Gradation Unit Weight Triaxial Test

Persyaratan Balas Batu pecah yang keras, tidak mudah pecah karena pembebanan. Batu memiliki nilai keawetan dan tidak cepat aus karena pengaruh gesekan dan tidak cepat lapuk karena cuaca. Batu bersudut angular dan mempunyai gradasi tertentu yang diharapkan mempunyai sifat inter-locking Substansi merugikan dibatasi, misalnya material lunak < 3 %, material yang lolos saringan No.200 < 1 %, Gumpalan lempung < 0.5 %, Keausan Tes LA. < 40 %, Berat Padat per Meter > 1400 kg, Partikel tipis/panjang (L>5T) < 5 %.

Bentuk & Ukuran Balas K1 M d2 d1 L/2 X B Balas Subbalas K2

Bentuk & Ukuran Balas Kelas Jalan V maks (km/j) d1 (cm) b c k1 d2 e k2 I 120 30 150 235 265 – 315 15 – 50 25 375 185 – 237 II 110 III 100 140 225 240 – 270 22 325 170 – 200 IV 90 215 240 – 250 15 – 35 20 300 170 – 190 V 80 135 210

Rumus Perhitungan Dimensi Struktur Balas dan Subbalas B > L/2 + X X = 50 cm (I & II), 40 cm (III & IV), 35 cm (V) K1 > B + 2 d1 + M + T (Jalan Lurus) K1d = K1, K1l = B + 2 d1 + M + 2 E (Jalan Tikungan) E = (B + ½) x h/l + T d2 = d – d1 > 15 cm σ1 = dihitung dengan beam on elastic foundation model T = tebal bantalan , l = jarak diantara kedua sumbu, h = peninggian rel

Berkurangnya Kemampuan Balas Penyebab Internal Gesekan antar partikel mengakibatkan terjadinya keausan Mud Pumping Penyebab External Sampah buangan, debu dan partikel

MUD PUMPING P

MUD PUMPING

Efek Mud Pumping : Ballast Pocket

Perawatan Balas : Tamping Process Under repeated loading from traffic, track progressively moves vertically and laterally causing deviations from the desired geometry. Those reasons will cause increased geometry deteriorations. Ballast tamping is used to correct track geometry effects that result from repeated loading. Tamping is the process of lifting and laterally adjusting track to the desired geometry while rearranging the upper portion of the ballast layer to fill resulting voids under the sleepers.

Tamping Process

Tamping Sequence

Tamping Machine

Tamping Machine

Tamping Machine

Perawatan Balas : Stoneblowing Pengukuran geometrik pada track yang telah ada. Perhitungan pengangkatan track yang benar/akurat sebagaimana dipersyaratkan pada setiap bantalan untuk mengembalikan pada geometrik yang tepat. Penentuan volume batuan yang perlu ditambahkan di bawah bantalan untuk memenuhi tingginya elevasi yang telah ditetapkan. Penetapan volume ini didasari oleh hubungan yang telah diketahui/dihitung di antara volume batuan yang ditambahkan dan nilai sisa ketinggian dari posisi yang telah ditetapkan. Track telah dilakukan penambahan balas.

Stoneblowing Process

Stoneblowing Machine

Perawatan Balas : Ballast Cleaning

Ballast Cleaner : Excavator