ERGONOMI MULYONO.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SMK MARSUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
Advertisements

MANUAL HANDLING Manual Handling :
BLOK ELEKTIF KEDOKTERAN KERJA Isna Qadrijati, dr.,MKes
Aspek Ergonomik.
Handout Analisis & Pengukuran Kerja
MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA (Improving Work Efficiency) Pertemuan 3
KELELAHAN KERJA DWI HURRIYATI, S.Psi., M.Si..
BAJU WIDJASENA BAGIAN K3 FKM UNDIP
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Senam Hamil; Langkah bijak mempersiapkan persalinan
Budaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkungan
Chandra Setya Nugraha SMAK PENABUR HI
ERGONOMI MULYONO.
ORGANISASI KERJA DAN NIGHT SHIFT WORK (kerja malam bergilir)
Syamsul Gultom SKM, M.Kes
KAPASITAS KERJA DAN BEBAN KERJA
Lemak dan protein Hindari daging berlemak
DAMPAK KESEHATAN PADA PEMAKAIAN KOMPUTER
Modul-4, data M Arief Latar
Aspek Ergonomi Dalam IMK
manual material handling
LINGKUNGAN FISIK DAN ANALISIS RESIKO
KECEPATAN METABOLISME DAN PENGUKURANNYA
POSTUR KERJA.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
KONSUMSI ENERGI KERJA Pertemuan 7 Pertemuan 8.
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Aplikasi Ergonomi untuk perancangan tempat kerja
LATIHAN FISIK PADA LANSIA
oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH
Istilah kelelahan biasanya menunjukan kondisi yang berbeda-beda dari
MODUL 10. Analisa & Perancangan Kerja II
PENGUKURAN ENERGI FISIK SEBAGAI TOLOK UKUR PERBAIKAN TATA CARA KERJA
Pengukuran Energi Fisik Sebagai Tolak Ukur Perbaikan Tata Cara Kerja
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
BEBAN KERJA & PRODUKTIVITAS
ERGONOMI DAN FISIOLOGI KERJA
KESEHATAN KERJA.
(efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien)
FISIOLOGI KERJA Modul 13.
Dosen : Ratih Setyaningrum,MT
PENGELOLAAN SDM : ERGONOMI KERJA.
PERSENTASE CAIRAN (LIQUID)
Aspek Ergonomi Dalam IMK
BIOMEKANIKA.
FAAL KERJA: METABOLISME & KAPASITAS KERJA
Ergonomi, Gizi dan Psikologi Kerja
Sistem Manusia Mesin Desain Perancangan SMM Fahrul ArdiansyahRizal Maulana.
KESEHATAN KERJA SYAFRIANI, M.Kes.
ASPEK ERGONOMIK KELOMPOK : 1. Noval Azmi 2. Yulizar Ikhsan. F 3. M. Wahyu Setiawan 4. Riki Supriyadi 5. Adi Gilang Wahyu. A 6. Achmad Rinandar. F AMIK.
ERGONOMI.
PENGARUH LINGKUNGAN PADA FISIOLOGI KERJA
ERGONOMI.
Dr. Iphov Kumala Sriwana, ST., M.Si
Ayu Cahyani Noviana, dr., M.KKK
Aplikasi batas angkat aman
Konsep Dasar Ergonomi Kerja
PENGORGANISASIAN KERJA YANG BAIK
SIKAP TUBUH YANG ERGONOMI DALAM BEKERJA DAN DAMPAKNYA
Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja
Ergonomi, Gizi dan Psikologi Kerja
Fatique dan jam biologis
ERGONOMI DAN FAAL KERJA OLEH KELOMPOK 5 Alief Wijayanto Vivi Sefrinta Izza Afkarina Dewi Titah
ERGONOMI MULYONO. PENGERTIAN Ergon = kerja Nomos = aturan Ergonomi = aturan/tatacara dalam bekerja (secara harfiah) Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari.
Dasar K3 By Wartini, S.KM., M.Sc.
Ergonomi: sistem kerangka dan otot manusia
ERGONOMI. PENGERTIAN Ergon = kerja Nomos = aturan Ergonomi = aturan/tatacara dalam bekerja (secara harfiah) Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari manusia.
FAKTOR ERGONOMI & PSIKOLOGI
MANUAL HANDLING. Apa Itu Manual Handling ? Salah satu tujuan utama dari kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja untuk menciptakan kondisi.
ERGONOMI DASAR PERTEMUAN 1
Transcript presentasi:

ERGONOMI MULYONO

PENGERTIAN Ergon = kerja Nomos = aturan Ergonomi = aturan/tatacara dalam bekerja (secara harfiah) Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam hubungan dengan pekerjaan, dengan segala aspek dan ruang lingkupnya

Konsep dasar ergonomi What is ergonomic ? - Berasal dari bahasa Yunani,”ergon = kerja,”nomos = aturan -Biotechnology >>>> Scandinavia -Personal research >>>> USA -Human factors engineering >>>> Inggris . Why is ergonomic ? -Pekerjaan yg tidak ergonomis menyebabkan ketidak nyamanan, biaya tinggi,penurunan performa,efisiensi,daya kerja dan kecelakaan

Konsep dasar ergonomi Where is ergonomi applied ? - Diterapkan dimana saja: di rumah, di tempat kerja, di perjalanan dll. . When is ergonomic ? - Diterapkan kapan saja selama 24 jam . Who must apply ergonomics ? - Setiap individu maupun kelompok dari usia bayi sampai dewasa . How is ergonomics applied ? - Semua disiplin ilmu

Tujuan Ergonomi Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja Meningkatkan kesejahtaran sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek : teknis, ekonomis, antropologis, dan budaya dari setiap sistem kerja yang dilakukan, sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi

Ergonomi sebagai applied sciences Enginering & Physical sciences (mekanika, matematika,fisika dan kimia) Biological sciences ( anatomi dan fisilogi) Social & behavioral sciences (sosiologi, psikologi, antropologi

Konsep Keseimbangan Ergonomi Work capacity : personal capacity, fisiological capacity, psicological capacity, biomechanical capacity Task demand : material characteristics, task/work place characteristics, organizational characteristics, Environmental characteristics Performance ditentukan oleh kapasitas kerja/kemampuan kerja dan tuntutan tugas

Konsep keseimbangan ergonomi Jika tuntutan tugas > kemampuan kerja => over stress, discomfort, lelah, cidera,celaka, sakit, produktivitas Jika tuntutan tugas < kemampuan kerja => under stress, bosan, lesu, tidak produktif Harapannya adalah antara tuntutan tugas = kemampuan tugas => performa optimal

SISTEM MANUSIA Sub sistem : pernafasan, pencernaan, peredaran darah, penginderaan, kerangka, otot dan syaraf Sub-sub sistem : mata, telinga, hidung, lidah kulit, jantung, paru dll. Manusia merupakan faktor penentu yang dipengaruhi oleh internal faktor dan ekternal faktor

INTERNAL FAKTOR Faktor somatis : sex, umur, ukuran tubuh, kondisi kesehatan, status gizi Faktor psikis : kepercayaan, motivasi, keinginan, kepuasan, dll.

EKSTERNAL FAKTOR Jenis pekerjaan Peralatan Bahan baku Proses produksi Pembagian jam kerja, istirahat Lingkungan kerja Internal + Eksternal faktor  pendekatan ergonomi

KAPASITAS KERJA Kemampuan Kebolehan Keterbatasan Ketiga komponan diatas dipengaruhi oleh :bentuk dan besar tubuh, umur, sex, ras, status kesehatan, nutrisi, kesegaran jasmani, pendidikan, ketrampilan.

BENTUK DAN BESAR TUBUH Semakin besar dan panjang ukuran otot, maka semakin banyak dan panjang jumlah serat otot yg menyusunnya  kemampuan kerja semakin besar 1 cm otot menghasilkan tenaga 4 kg gaya Besar dan panjang otot dipebgaruhi : faktor keturunan, gizi selama pertumbuhan, latihan

Cara kerja otot : statis atau dinamis, efisiensi kerja otot ditentukan oleh adanya koordinasi antara otot, susunan syaraf dan pancaindera Kontraksi otot Stimulus  asetilkholin Aktin + myosin ===== aktomyosin  kontraksi

KERJA OTOT STATIS Tegangan bertambah, tetapi panjangnya tetap  pembuluh darah terjepit oksigen keotot terganggu  menghambat perubahan asam laktat menjadi glukosa  cepat lelah Merupakan kebalikan dari kerja otot dinamis

FAKTOR UMUR DAN SEX Kapasitas kerja mencapai puncaknya pada usia 25-30 th, dan menurun di usia >30th. Penurunan terbanyak pada usia 60 th.pada otot 25%, kemampuan syaraf 60 %, pancaindera, jantung, paru dan organ lain. Kapasitas kerja laki dan wanita berbeda karena perbedaan sistem hormonal, kultur,pendidikan dan kebiasaan

FAKTOR RAS Tiap suku bangsa mempunyai reputasi tersendiri pada jenis pekerjaan yg cocok dikarenakan perubahan yg terjadi secara evolusioner dan akhirnya bersifat heriditair.

Faktor kesehatan, kesegaran jasmani dan nutrisi Merupakan kesatuan yang saling menunjang dan saling terkait dengan kemampuan fisik seseorang Kesegaran jasmani dapat dipelihara dgn meningkatkan kemampuan otot dan kecepatan dengan cara latihan dan olah raga secara teratur menyebabkan performa kerja dan ketahanan kerja akan lebih baik

KETRAMPILAN Tujuan : kerja menjadi lebih efisien Didapat melalui proses pendidikan dan latihan Fungsi latihan :pembinaan koordinasi syaraf kearah otomatisasi/reflektoris, kontraksi otot yg tidak perlu ditiadakan, kosumsi energi berkurang, efisiensi waktu

BEBAN KERJA Tubuh manusia dirancang untuk melakukan pekerjaan, massa otot beratnya hampir ½ berat badan, memungkinkan dpt menggerakan tubuh Setiap beban kerja yg diterima oleh pekerja harus sesuai baik terhadap kemampuan fisik, kognitif maupun keterbatasan manusia

FAKTOR-2 YG MEMPENGARUHI BEBAN KERJA Faktor internal : faktor somatis dan psikis Faktor eksternal Tugas-2 yg bersifat fisik : beban yang diangkat/diangkut, sikap kerja, alat dan sarana kerja, kondisi/medan kerja,dll. Tugas yg bersifat psikis : tingkat kesulitan, tanggung jawab dll. Organisasi kerja : lamanya waktu kerja, kerja bergilir, sistem pengupahan, sistem kerja, istirahat, sistem pelimpahan tugas/wewenang

Lingkungan kerja (beban tambahan) : fisik, kimia, biologi, fisiologi dan psikologi Ketiga aspek diatas merupakan stressor yg berasal dari luar tubuh

PENILAIAN BEBAN KERJA (menurut Christensen,1991 PENILAIAN BEBAN KERJA (menurut Christensen,1991.Encyclopaedia of Occupational Health and Safety.ILO Geneva. Beban kerja Konsumsi 02 l/mnt ventilasi paru l/mnt Suhu rectal Denyut jantung ringan 0,5-1,0 11-20 37,5 75-100 sedang 1,0-1,5 20-31 37,5-38 100-125 berat 1,5-2,0 31-43 38-38,5 125-150 Sangat berat 2,0-2,5 43-56 38,5-39 150-175 Sgt berat sekali 2,5-4,0 60-100 >39 >175

Beban kerja berdasarkan kebutuhan kalori(Kepmenaker No.51 th1999) Beban kerja ringan : 100-200 Kkal/jam Beban kerja sedang : >200-350 Kkal/jam Beban kerja berat : >350-500 Kkal/jam

KEBUTUHAN DAN PENGELUARAN ENERGI / ENERGI EXPENDITURE EE : energi yang dikeluarkan tubuh pada saat bekerja Cara penentuan : tidak langsung  mengukur penggunaan oksigen, 1 L oksigen rerata menghasilkan 4,8 kkal. Langsung menggunakan Kalorimeter Menurut RDA (The Recommended Dietary Allowance For Use in Indonesia) dibuat Direktorat Gizi Depkes th 1969. Patokan (referensi) dalam perhitungan dlm suhu 25º C. laki-2 sehat, umur 25 th , BB 55 kg Wanita sehat, umur 25 th, BB 47 kg

JENIS KEGIATAN KERJA L (55KG) W (47 KG) RINGAN 2400 KKAL 1900 KKAL SEDANG 2800 KKAL 2200 KKAL BERAT 3900 KKAL 3100 KKAL

CONTOH Laki-laki dengan BB x Kg bekerja ringan  memerlukan energi sebesar : x/55 X 2400 kkal

PENGORGANISASIAN KERJA Organisasi kerja menyangkut waktu kerja, waktu istirahat, shift kerja, kerja lembur, sistem kerja harian/borongan, masuk kerja, sistem pengupahan, insentif dapat berpengaruh terhadap produktivitas. Jam kerja yg berlebihan, kerja lembur di luar batas kemampuan akan mempercepat kelelahan, menurunkan ketepatan, kecepatan dan ketelitian kerja  tubuh perlu keseimbangan yg ritmis antara asupan energi & istirahat

Pengaturan waktu kerja dan istirahat Mutlak disesuaikan dengan kapasitas kerja, beban kerja, jenis pekerjaan, dan faktor lingkungan Jam kerja yg pendek tidak adekwat Jam kerja yg panjang tidak efisien, mempercepat kelelahan, menurunya ketelitian,berkurangnya kecepatan, meningkatnya angka kesakitan dan kecelakaan Ahli fisilogi merekomendasi bahwa kerja optimal 8jam/hr atau 40 jam/mgg

Istirahat pendek dengan sedikit kudapan ditengah-tengah 4 jam pertama dan kedua menjamin output dipertahankan Tujuan istirahat : mencegah terjadinya kelelahan, pemulihan/penyegaran dan memberi kesempatan waktu kontak sosial &spiritual

Macam-macam istirahat Istirahat spontan : istirahat pendek setelah pembebanan Istirahat curian : beban kerja tidak sesuai dgn kemampuan kerja Istirahat karena prosedur kerja Istirahat yang ditetapkan atas dasar perundang-undangan yg berlaku

Jumlah hari kerja dalam seminggu Di Indonesia ada 2 sistem hari kerja (5 hr dan 6 hr kerja Sistem 5 hari kerja : Keuntungannya : mempunyai 2 hr libur untuk aktivitas sosial /rekreasi. Di Amerika produktivitas meningkat 1,5-16,1 % Kerugiannya : jam kerja /hr lebih panjang sehingga menjadi tdk efisien

Shift malam Menurut ILO : aktivitas kerja yg dilakukan malam hari melebihi waktu antara jam 23.00 dan jam 05.00 Kerja malam hari menurut ahli fisiologi tidak ergonomis Demi efisiensi mesin dan SDM untuk meningkatkan produksi dalam mencapai profit yg tinggi

Pekerja yg tidak diperkenankan shift malam Mengalami inversi fluktuasi temperatur tubuh Mempunyai kelainan/penyakit seperti : insomnia, epilepsi, diabetus mellitus, gastritis Tidak bisa beradaptasi (38%), 62 % dapat beradaptasi : 1-3 hr (27%), 4-6 hr (12%), > 6 hr (23%)

Masalah yg timbul pd pekerja shift malam Gangguan tidur Gangguan sistem pencernaan makanan Gangguan kehidupan sosial Gangguan mental, berupa keluhan 64 % pek malam dan 25 % pek. siang

Kerja lembur Kurang produktif dan tdk efisien, memberikan hasil yg kurang memuaskan Untuk menghindari kerja lembur, hal-2 yg perlu diperhatikan : Pengorganisasian kerja Memperbaiki desain alat dan mesin Pemberian insentif dan promosi Pemberian motivasi & human relation

3. Syarat kerja lembur Naker sehat menurut pemeriksaan dokter Jumlah jam kerja tidak melebihi 50 jam /mgg termasuk jam lemburnya Tidak terdapat bahan kimia/bahan lain yg berbahaya Bukan pada pekerja tua Makanan tambahan cukup Kendaraan antar jemput

KESEGARAN JASMANI Ditinjau dari fisiologi : kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan adaptasi terhadap pembebanan fisik yg diberikan kepadanya tanpa menimbulkan kelelahan yg berlebihan Definisi lain tentang kj : kemampuan untuk pelaksanaan tugas sehari2 dgn giat dan kewaspadaan, tanpa mengalami kelelahan yg berarti masih tersisa kapasitas utk menikmati waktu & menghadapi hal2 tak terduga

KOMPONEN KESEGARAN JASMANI NUTRISI KOMPOSISI TUBUH KECUKUPAN ISTIRAHAT KEKUATAN OTOT KETAHANAN OTOT DAN KARDIOVASKULER KECEPATAN KELENTURAN TUBUH

FAKTOR-2 YG MEMPENGARUHI KESEGARAN JASMANI UMUR JENIS KELAMIN KONDISI KESEHATAN OLAH RAGA FAKTOR GENETIK

UJI KESEGARAN JASMANI Menghitung nadi kerja : pembebanan maksimum untuk dewasa muda = 200/menit dan untuk usia >40 th batas max. = 170/menit Berat ringannya pekerjaan ditentukan oleh selisih antara nadi kerja dgn nadi sebelum kerja dan waktu pemulihan Kelemahan : denyut nadi dipengaruhi oleh emosi, sikap tubuh, merokok, dll Keuntungan : denyut nadi mencerminkan beban tambahan, kerja otot statis/dinamis

B. Harvard step up test Prinsip : waktu kerja denyut nadi meningkat kemudian mengalami pemulihan setelah selesai kegiatan Alat yg digunakan : bangku setinggi 47 Cm (lk) dan 40 Cm (pr), metronom dan stopwatch Naik turun bangku dg kec. 120 langkah/mnt, lamanya sampai merasa lelah kurang lebih 5 mnt. Denut nadi dihitung selama 30 dt dan dimulai berturut2 tiap 1 mnt setelah kgt dihentikan,shg didapat p1,p2 dan p3

MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH)/ANGKAT ANGKUT/ANGKAT JINJING Ada 3 hal yang harus diperhatikan : A. task variabel : - asesibilitas(benda dapat dipegang/dijangkau) - ukuran dan bentuk obyek - ketinggian - berat dan jarak tempuh - ada tidaknya pegangan (handle) - posisi kerja (normal atau tidak) - frekuensi & lama waktu

MMH B. Human variables : - umur dan jenis kelamin - kesegaran jasmani - dimensi tubuh(kekekaran otot, panjang lengan,dll) - status kesehatan

MMH C. Environmental variables : - panas - bising - vibrasi - debu - kabut - ventilasi - ruang kerja - hubungan dgn pekerja lain dan manajemen

BERAT ANGKAT ANGKUT (NIOSH) Karakteristik beban Laki-laki Wanita Sisi rata (smooth) Max 20 kg 14-18 kg Sisi tidak rata/tajam Max 14 kg Beban diangkut 2 org jarak dekat Max 90 kg - Beban diangkut 2 org jarak jauh Max 45 kg Mengangkut dgn ransel 22,5-25 kg 17,5-20 kg

PELETAKAN /PEMINDAHAN DENGAN BERBAGI KETINGGIAN (std org Amerika) LAKI-LAKI WANITA Antara bahu s/d kepala 10 kg - Antara panggul s/d bahu 17,5 kg Antara lutut s/d panggul Lebih rendah dari lutut 20 kg 22,5 kg

BERAT BEBAN MENURUT ILO Jenis kelamin Berat beban Laki-laki dewasa 50 kg dg interval 45-55 kg Wanita dewasa 25 kg dg interval 20-25 kg Laki-2 umur 16-18 th Wanita umur 16-18 th 20 kg dg interval 20-23 kg 15 kg dg interval 10-15 kg

POSISI MEMBAWA BARANG DI BAHU DENGAN ALAT BANTU/TIDAK DI PUNGGUNG DI PINGGUL DI ATAS KEPALA DI KEPALA DENGAN TALI YANG DILEKATKAN DI DAHI DI JINJING DENGAN SATU ATAU DUA TANGAN DLL. SESUAI DENGAN DAERAH MASING-2

Beban kardio-vaskuler Faktor-2 yang harus diperhatikan : - keadaan iklim - status gizi dan kesehatan kardiorespirasi (jantung dan paru) - pembebanan maksimum diharuskan dlm waktu yang singkat (4-5 menit) - pembebanan fisik yg tdk melebihi 1/3 kapasitas kerja max dpt bekerja cukup lama(bbrp jam)

PARAMETER PRAKTIS UNTUK MENENTUKAN KEMAMPUAN KERJA MAKSIMUM NADI KERJA : diusahakan tidak melebihi 30-40 denyut/menit di atas denyut nadi sebelum bekerja dan nadi akan turun seperti nadi sebelum kerja dalam waktu kurang dari 15 mnt. Pembebanan fisik dikatakan optimal jika nadi kerja menetap selama waktu kerja (stady state) dg kriteria ini naker dpt bekerja 8 jam/hr atau 40 jam/mgg.

PENGUKURAN DENYUT NADI (BROUHA) DIUKUR 3 KALI SETELAH BERHENTI BEKERJA YAITU SELAMA 30 DETIK TERAKHIR DARI MENIT PERTAMA, KEDUA DAN KETIGA (P1,P2,P3) BATAS AMAN YANG DIPERKENANKAN ADALAH P1 = 110 DENYUT/MNT DAN P3 = 90 DENYUT/MNT

CARA MENGANGKAT YG ERGONOMIS Mula-2 berjongkok untuk mencari posisi seimbang dg kaki setengah terbuka, merapatkan badan kearah benda, pada saat benda akan terangkat punggung harus lurus, dagu diangkat agar kepala dan badan tidak cenderung membungkuk/sedapat mungkin tegak lurus

CARA MENGANGKAT B) Langkah mengangkat, pegangan tangan harus kuat dan mengerahkan tenaga yg ditanggung oleh tulang dan otot, tegakan dan luruskan kaki, maka terangkatlah benda tsb. C) Langkah terakhir, meluruskan badan bagian atas sehingga lurus dg kaki dan sedapat mungkin tegak lurus dg lantai

MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) Keluhan muskuloskeletal yang dirasakan bisa ringat sampai berat. Apabila otot menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu yg lama akan menyebabkan kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon (MSDs) MSDs di industri yang sering dikeluhkan adalah otot rangka : leher, bahu lengan, tangan, jari, punggung, pinggang (Low Back Pain =LBP) dan otot-2 bagian bawah

PENYEBAB MSDs Peregangan otot berlebhan (over exertion)  cidera otot skeletal Aktivitas berulang tanpa relaksasi Sikap kerja tdk alamiah (semakin jauh posisi bagian tubuh dari pusat gravitasi tubuh  ketidak sesuain antara alat dan stasiun kerja dg ukuran tubuh pekerja Penyebab skunder : tekanan pd jaringan lunak, getaran, mikroklimat Faktor individu : umur, sex, kebiasaan merokok, kesegaran jasmani, kekuatan fisik dan ukuran tubuh (antropometri)

MENCEGAH TERJADINYA MSDs Rekayasa teknik; eliminasi, substitusi,ventilasi Rekayasa manajemen : diklat, pengaturan waktu kerja, pengawasan yg intensive Pemakaian APD

FATIGUE PENGERTIAN : - Secara fisiologis  batas kemampuan otot dan sistem persyarafan untuk bekerja - Merupakan mekanisme perlindungan tubuh untuk menghindari kerusakan - Aneka keadaan yg disertai penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja

PERUBAHAN PADA KELELAHAN Tata kimia dalam otot (energi menurun dan terjadi penimbunan sampah metabolisme) Fungsi persyarafan : - rasa lelah - kelambatan waktu reaksi

GEJALA KELAINAN OTOT Tenaga untuk konsentrasi menurun Waktu latent (waktu relaksasi dan kontraksi) bertambah Berkurangnya koordinasi gerakan otot Tremor (gerakan dengan gemetar)

SISTEM PERSYARAFAN Sistem persyarafan juga mengalami perubahan yaitu berkurangnya enzim-2 yang menghambat kerja syaraf (Acetyl cholin dan Cholin esterase)

CAUSES OF FATIGUE Environment  climate, light and noise Intensity and duration of mental and physical work Mental causes responsibility wornes and conflicts Disease and pain nutrition monotony

UJI KELELAHAN Test waktu reaksi : start  reaksi , pemanjangan waktu reaksi menandakan kelelahan Flicker Fusion Test (test kecepatan persepsi cahaya) : subyek yg diteliti melihat sumber cahaya dg frek. 0,5-6 Hz, kemudian frek. Kedipnya ditingkatkan sampai subyek merasakan cahaya berkedip seperti garis lurus, maka dianggap lelah

UJI KELELAHAN 3) Elektro Encephalograms  mengukur gelombang getaran di dalam otak. Gejala : - rasa lelah,letih,lesu,lemah (4L) - mengantuk - motivasi kerja menurun - rasa pesimis 4) Test koordinasi dan efisiensi gerakan fisik test grakan jari-2 tangan, test koordinasi mata dan tangan