Oleh: WAHYUMI EKAWANTI, MSi AKUNTANSI PERSEDIAAN Oleh: WAHYUMI EKAWANTI, MSi
PERSEDIAAN Aset dalam bentuk barang atau perlengkapan(supplies) yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional atau barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu 12 bulan dari tanggal perolehan. Wahyumi Ekawanti, MSi
CAKUPAN PERSEDIAAN Barang atau perlengkapan untuk operasional Bahan atau perlengkapan untuk proses produksi Barang dalam proses produksi Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan Wahyumi Ekawanti, MSi
CONTOH PERSEDIAAN Barang konsumsi Amunisi Bahan untuk pemeliharaan Suku cadang Persediaan untuk tujuan strategis/ berjaga-jaga Materai baku Barang dalam proses/setengah jadi Wahyumi Ekawanti, MSi
Barang atau perlengkapan - Barang Habis Pakai (supplies) yg digunakan sendiri - Barang Tak Habis Pakai dalam rangka kegiatan operasional - Barang Bekas Pakai Barang yang dibeli untuk dijual atau diserahkan kepada konsumen. Barang yang digunakan dalam - Barang Baku atau supplies proses produksi jika - Barang Dalam Proses memproduksi sendiri (setengah jadi) (swakelola) - Barang jadi Wahyumi Ekawanti, MSi
JENIS PERSEDIAAN Perusahaan dagang Persediaan berupa barang yang dibeli dengan tujuan untuk dijual Perusahaan manufaktur Bahan baku dan penolong, Barang dalam proses, Barang jadi/produk selesai Wahyumi Ekawanti, MSi
PENGAKUAN PERSEDIAAN Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah Harga Pokok (Cost) Persediaan adalah jumlah semua pengeluaran langsung atau tidak langsung yang berhubungan dengan perolehan, penyiapan dan penempatan persediaan tersebut agar dapat dijual. Wahyumi Ekawanti, MSi
MASALAH KEPEMILIKAN BARANG Barang sudah dicatat sebagai persediaan didasarkan pada hak kepemilikannya. Penentuan perpindahan hak atas barang antara lain timbul dalam keadaan: Barang dalam perjalanan (Good in Transit) Barang yang dipisahkan Barang Konsinyasi Barang Angsuran Wahyumi Ekawanti, MSi
Goods on Transit FOB Shipping Point : hak atas seluruh muatan beralih ke pembeli dengan pada saat pengiriman. Ketika barang dalam perjalanan dimasukkan dalam persediaan si pembeli. FOB Destination : hak tidak beralih sampai barang diterima oleh pembeli. Ketika barang dalam perjalanan dimasukkan dalam persediaan si penjual, Wahyumi Ekawanti, MSi
Barang yang Dipisahkan Apabila melakukan pembelian tetapi pengiriman tidak dilakukan sekaligus maka pembeli dapat mencatat pembelian dan menambah persediaan barangnya. Wahyumi Ekawanti, MSi
Barang Konsinyasi Sebelum barang tersebut dijual masih tetap menjadi persediaan pihak yang menitipkan (consignor) dan pihak yang menerima titipan (consignee) tidak mempunyai hak atas barang tersebut sehingga tidak mencatat sebagai persediaan Wahyumi Ekawanti, MSi
Penjualan Angsuran Hak atas barang tetap pada penjual sampai seluruh harga jualnya dilunasi. Penjual akan melaporkan barang tersebut dalam persediaannya dikurangi dengan jumlah yang sudah dibayar. Pembeli akan melaporkan barang-barang tersebut dalam persediaannya sejumlah yang sudah dibayarkan. Wahyumi Ekawanti, MSi
PENGUKURAN PERSEDIAAN Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri Nilai wajar apabila apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan Wahyumi Ekawanti, MSi
Biaya Perolehan Persediaan diperoleh dengan pembelian = Harga Pembelian + Biaya Pengangkutan + Biaya Penanganan – Potongan Harga- Rabat Biaya Standar Persediaan diperoleh dg memproduksi sendiri = Biaya langsung+ Biaya tidak langsung Nilai wajar Persediaan diperoleh dengan cara lain, misal donasi/rampasan = Nilai tukar aset secara wajar Wahyumi Ekawanti, MSi
METODE PENCATATAN PERSEDIAAN Metode Fisik/Periodic, pada metode fisik setiap ada mutasi persediaan tidak ada catatannya sehingga untuk mengetahui nilai persediaan harus dilakukan dengan penghitungan secara fisik. Begitu juga harga pokok penjualan baru dapat dihitung setelah persediaan akhir sudah dihitung. Metode Buku/Perpectual, pada metode ini setiap ada mutasi persediaan selalu dilakukan pencatatan sehingga sewaktu-waktu dapat diketahui saldo dari persediaan. Wahyumi Ekawanti, MSi
PERBEDAAN PENCATATAN Pembelian Persediaan - Periodic Hutang Dagang 3,000 Penjualan periode berjalan - Periodic Piutang Dadang 4,125 Penjualan 4,125 Pembelian Persediaan - Perpetual Persediaan Barang Dagang 3,000 Utang Dagang 3,000 Penjualan selama periode - Perpetual Piutang Dagang 4,125 Penjualan 4,125 Harga Pokok Penjualan 2,750 Peresediaan Barang Dagang 2,750 Wahyumi Ekawanti, MSi
METODE PENENTUAN HARGA POKOK PERSEDIAAN Metode Identifikasi Khusus (Specific Identification) Metode FIFO (First In First Out) Metode LIFO (Last In First Out) Metode Rata-Rata (Average) Metode LCM (Lower of Cost or Market) Metode Taksiran ; Retail Methode, Gross Profit Methode, Wahyumi Ekawanti, MSi
Identifikasi Khusus Metode ini berdasarkan anggapan bahwa arus barang harus sama dengan arus biaya. Tiap jenis barang dipisah berdasarkan harga pokoknya dan tiap kelompok dibuatkan kartu persediaan sendiri. Contohnya ponsel merek A tipe 123 dibuatkan kartu persediaan sendiri. Harga pokok penjualan terdiri dari harga pokok barang-barang yang dijual, dan sisanya merupakan persediaan akhir. Metode ini dapat digunakan perusahaan yang menggunakan prosedur pencatatan persediaan dengan cara periodik maupun perpectual. Tetapi karena cara ini menimbulkan banyak pekerjaan tambahan maupun gudang yang luas maka jarang digunakan. Metode ini biasanya diterapkan pada perusahaan yang menjual produk dengan harga mahal, jumlah dan jenis produknya terbatas. Wahyumi Ekawanti, MSi
Melaporan Persediaan dalam neraca akhir Contoh Metode Identifikasi Khusus : Mobil A Mobil B Mobil C Pembelian Rp 40.000 Rp 50.000 Rp 180.000 Penjualan Rp 45.000 Jurnal untuk mencatat pembelian : Pembelian (Mobil A) Rp 40.000,00 Pembelian (Mobil B) Rp 50.000,00 Pembelian (Mobil C) Rp 180.000,00 Kas ( Hutang) Rp 270.000,00 Jurnal untuk mencatat penjualan : Kas ( Piutang ) Rp 45.000,00 Penjualan Rp 45.000,00 Menentukan persediaan akhir: Mobil yang belum terjual adalah mobil B dan Mobil C yang nilai belinya adalah : Rp. 50.000,00 + Rp. 180.000,00 = Rp. 230.000,00 Melaporan Persediaan dalam neraca akhir Wahyumi Ekawanti, MSi
Perpetual Inventory Costs Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan FIFO and LIFO Perpetual Systems Item 127B Units Cost Price Jan. 1 Inventory 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 Cost of Mdse. Sold Wahyumi Ekawanti, MSi
Fifo Perpetual Wahyumi Ekawanti, MSi
FIFO Perpetual Inventory Account Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan. 1 10 20 200 Perusahaan memulai usahanya dengan 10 units barang 127B senilai $200. Wahyumi Ekawanti, MSi
FIFO Perpetual Inventory Account Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan FIFO and LIFO Perpetual Systems Item 127B Units Cost Price Jan. 1 Inventory 10 $20 4 Penjuala 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 Cost of Mdse. Sold 4 Januari, 7 units barang 127B terjual seharga @ $30. Wahyumi Ekawanti, MSi
FIFO Perpetual Inventory Account Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan. 1 10 20 200 Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 Penjualan 7 units menyisakan saldo 3 units. 4 Januari , 7 units barang 127B terjual seharga @ $30. Wahyumi Ekawanti, MSi
FIFO Perpetual Inventory Account Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan FIFO and LIFO Perpetual Systems Item 127B Units Cost Price Jan. 1 Inventory 10 $20 4 Sale 7 $30 10 Purchase 8 21 22 Sale 4 31 28 Sale 2 32 30 Purchase 10 22 Cost of Mdse. Sold 10 January , perusahaan membeli 8 units seharga @ $21. Wahyumi Ekawanti, MSi
FIFO Perpetual Inventory Account Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 Karena harga pembelian $21 berbeda dengan harga perolehan sebelumnya 3 units persediaan yang ada, saldo bersediaan sebesar 11 units perhitungkan secara terpisah. 10 January, perusahaan membeli 8 units seharga @ $21. Wahyumi Ekawanti, MSi
FIFO Perpetual Inventory Account Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan FIFO and LIFO Perpetual Systems Cost of Mdse. Sold Item 127B Units Cost Price Jan. 1 Inventory 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 22 Januari, perusahaan menjual 4 units @ $31. Wahyumi Ekawanti, MSi
FIFO Perpetual Inventory Account Item 127B Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance 22 January, perusahaan menjual 4 units @ $31. Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 22 3 20 60 1 21 21 7 21 147 Untuk 4 units yang terjual, 3 diantaranya berasal dari persediaan yang pertama masuk (fifo) seharga @ $20. Wahyumi Ekawanti, MSi
FIFO Perpetual Inventory Account Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan FIFO and LIFO Perpetual Systems Cost of Mdse. Sold Item 127B Units Cost Price Jan. 1 Inventory 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 28 Januari , perusahaan menjual 2 units @ $32. Wahyumi Ekawanti, MSi
FIFO Perpetual Inventory Account Item 127B Pembelian Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 22 3 20 60 1 21 21 7 21 147 28 2 21 42 5 21 105 28 Januari , perusahaan menjual 2 units @ $32. Wahyumi Ekawanti, MSi
FIFO Perpetual Inventory Account Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan FIFO and LIFO Perpetual Systems Cost of Mdse. Sold Item 127B Units Cost Price Jan. 1 Inventory 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 30 Januari, pembelian 10 units tambahan barang 127B seharga @ $22. Wahyumi Ekawanti, MSi
FIFO Perpetual Inventory Account Item 127B Penjualan Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 30 January , pembelian 10 units tambahan barang 127B seharga @ $22. 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 22 3 20 60 1 21 21 7 21 147 28 2 21 42 5 21 105 30 10 22 220 5 21 105 10 22 220 Totals 18 $388 13 $263 15 $325 Wahyumi Ekawanti, MSi
Lifo Perpetual Wahyumi Ekawanti, MSi
LIFO Perpetual Inventory Account Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan. 1 10 20 200 Perusahaan memulai awal tahun dengan 10 units barang 127B yang tersedia dengan total harga $200. Wahyumi Ekawanti, MSi
LIFO Perpetual Inventory Account Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 4 January , perusahaan menjual 7 units seharga @ $30. Wahyumi Ekawanti, MSi
LIFO Perpetual Inventory Account Item 127B Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 Penyajian data persediaan yg terkini. 10 January , perusahaan membeli 8 units seharga @ $21. Wahyumi Ekawanti, MSi
LIFO Perpetual Inventory Account Item 127B Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 22 4 21 84 3 20 60 4 21 84 4 units terjual, semuanya berasal dari pembelian yang paling terakhir seharga @ $21. On January 22, the firm sells four units at $31 each. Wahyumi Ekawanti, MSi
LIFO Perpetual Inventory Account Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 22 4 21 84 3 20 60 4 21 84 28 2 21 42 3 20 60 2 21 42 28 Januari, terjual 2 units seharga @ $32 . Wahyumi Ekawanti, MSi
LIFO Perpetual Inventory Account Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 22 4 21 84 3 20 60 4 21 84 28 2 21 42 3 20 60 2 21 42 30 10 22 220 3 20 60 2 21 42 10 22 220 30 January, pembelian 10 units seharga @ $22 . Wahyumi Ekawanti, MSi
LIFO Perpetual Inventory Account Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 22 4 21 84 3 20 60 4 21 84 28 2 21 42 3 20 60 2 21 42 30 10 22 220 3 20 60 2 21 42 10 22 220 Wahyumi Ekawanti, MSi Totals 18 $388 13 $266 15 $322
Fifo Periodic Wahyumi Ekawanti, MSi
Fifo Periodic Jan. 1 Persediaan Awal 200 units @ $9 300 units @ $10 Mar. 10 Pembelian 400 units @ $11 Sept. 21 Pembelian 100 units @ $12 Nov. 18 Pembelian 1,000 units tersedia untuk dijual Wahyumi Ekawanti, MSi
Nilai persediaan tersedian untuk dijual Fifo Periodic 200 units @ $9 = $1,800 Jan. 1 = 3,000 Mar. 10 = 4,400 Sept. 21 = 1,200 Nov. 18 300 units @ $10 400 units @ $11 100 units @ $12 1,000 units tersedia untuk dijual $10,400 Nilai persediaan tersedian untuk dijual Wahyumi Ekawanti, MSi
Fifo Periodic Perhitungan fisik pada 31 December menunjukkan bahwa 700 dari 1,000 units telah terjual. Menggunakan fifo, unit yang pertama kali dibeli secara teori adalah yang pertama dikeluarkan. Kita mulai dengan perhitungan pada 1 January . Wahyumi Ekawanti, MSi
Fifo Periodic 200 units @ $9 Terjual 200 = $ 0 Jan. 1 = $1,800 Jan. 1 = 3,000 Mar. 10 = 0 Mar. 10 400 units @ $11 Sold 200 of these 200 units @ $11 = 2,200 Sept. 21 = 4,400 Sept. 21 100 units @ $12 = 1,200 Nov. 18 1,000 units tersedia untuk dijual $ 3,400 $10,400 Persediaan Akhir Wahyumi Ekawanti, MSi
Fifo Periodic Nilai persediaan tersedia u/ dijual $10,400 Dikurangi persediaan akhir 3,400 Harga Pokok Penjualan $ 7,000 Wahyumi Ekawanti, MSi
Summary of Fifo Periodic Persediaan Tersedia u/ Dijual Harga Pokok Penjualan Persediaan Tersedia u/ Dijual Pembelian $1,800 200 units at $9 Jan. 1 200 units at $9 $1,800 $3,000 300 units at $10 Mar. 10 300 units at $10 $3,000 $2,200 200 units at $11 Sep. 21 400 units at $11 $7,000 700 units $4,400 Merchandise Inventory Nov. 18 100 units at $12 $1,200 $2,200 200 units at $11 1,000 units $10,400 $1,200 100 units at $12 $3,400 300 units Wahyumi Ekawanti, MSi
Lifo Periodic Wahyumi Ekawanti, MSi
Lifo Periodic 200 units @ $9 Jan. 1 Persediaan Awal 300 units @ $10 Mar. 10 Pembelian 400 units @ $11 Sept. 21 Pembelian 100 units @ $12 Nov. 18 Pembelian 1,000 units tersedia untuk dijual Menggunakan lifo, barang yang terakhir dibeli adalah barang yang pertama dikeluarkan untuk dijual Wahyumi Ekawanti, MSi
Asumsikan lagi bahwa 700 units terjual selama periode berjalan . Lifo Periodic 200 units @ $9 Jan. 1 Persediaan Awal Asumsikan lagi bahwa 700 units terjual selama periode berjalan . 300 units @ $10 Mar. 10 Pembelian 400 units @ $11 Sept. 21 Pembelian 100 units @ $12 Nov. 18 Purchase 1,000 units tersedia untuk dijual Wahyumi Ekawanti, MSi
Lifo Periodic 200 units @ $9 = $1,800 Jan. 1 = 3,000 Mar. 10 = 4,400 Sept. 21 = 1,200 Nov. 18 100 units @ $10 300 units @ $10 Sold 200 of these 1,000 Sold these 400 400 units @ $11 100 units @ $12 Sold these 100 1,000 units tersedia untuk dijual Persediaan Akhir $2,800 $10,400 Wahyumi Ekawanti, MSi
Lifo Periodic Nilai persediaan tersedia untuk dijual $10,400 Dikurangi persediaan barang akhir 2,800 Harga Pokok Penjualan $ 7,600 Wahyumi Ekawanti, MSi
Merchandise Inventory Persediaan Tersedia u/ Dijual Summary of Lifo Periodic Merchandise Inventory Persediaan Tersedia u/ Dijual Pembelian $1,800 200 units at $9 $1,800 Jan. 1 200 units at $9 $1,000 100 units at $10 $1,800 $2,800 300 units Mar. 10 300 units at $10 $3,000 Harga Pokok Penjualan Sep. 21 400 units at $11 $4,400 $2,000 200 units at $10 Nov. 18 100 units at $12 $1,200 $4,400 400 units at $11 1,000 units $10,400 $1,200 100 units at $12 $7,600 700 units Wahyumi Ekawanti, MSi
Average Cost Periodic 200 units @ $9 Jan. 1 Persediaan awal Metode Harga Pokok Rata-rata dihitung berdasarkan nilai rata-rata dari unit yang ada 300 units @ $10 Mar. 10 Pembelian 400 units @ $11 Sept. 21 Pembelian 100 units @ $12 Nov. 18 Pembelian 1,000 units tersedia untuk dijual Wahyumi Ekawanti, MSi
Average Cost Periodic 200 units @ $9 = $ 1,800 1,000 units tersedia untuk dijual $10,400 Nilai Persediaan tersedia untuk dijual Wahyumi Ekawanti, MSi
Average Cost Periodic Nilai Persediaan Tersedia untuk Dijual = Nilai Rata-rata Unit Units Tersedia untuk Dijual $10,400 1,000 Units = $10.40 per Unit Wahyumi Ekawanti, MSi
Average Cost Periodic Nilai Persediaan yg tersedia u/ dijual $10,400 Dikurangi persediaan barang akhir ($10.40 x 300) 3,120 Harga Pokok Penjualan $ 7,280 Untuk memverifikasi jumlah ini, kalikan 700 units penjualan dengan $10.40 = $7,280. Wahyumi Ekawanti, MSi
Penilaian Persediaan Menurut LCM Persediaan dinilai berdasarkan harga terendah antara harga perolehan (buku) dengan harga pasar persediaan tersebut Dapat diberlakukan untuk tiap jenis persediaan, kelompok persediaan atau keseluruhan persediaan Wahyumi Ekawanti, MSi
Contoh Penerapan LCM Wahyumi Ekawanti, MSi
Penilaian Persediaan Menurut Harga Eceran Penilaian persediaan maupun harga pokok persediaan dihitung dengan melihat harga eceran masing-masing jenis persediaan. Didasarkan pada hubungan antara harga pokok barang yang siap untuk dijual dengan harga jualnya. Biasa digunakan untuk perusahaan yang bergerak dalam bidang retail Wahyumi Ekawanti, MSi
Contoh Retail Methode UD. Berkat mempunyai data persediaan sebagai berikut : Harga Pokok Harga Jual Persediaan awal 3.500.000 7.000.000 Pembelian 15.750.000 + 28.000.000 + BTUD 19.250.000 35.000.000 % harga pokok terhadap harga jual : (19.250.000/35.000.000) x 100% = 55 % Penjualan bersih 29.500.000 – Persediaan akhir eceran 5.500.000 Persediaan akhir eceran dengan harga pokok (perolehan) : 55 % x 5.500.000 = 3.025.000 Beban Pokok Penjualan : 19.500.000 – 3.025.000 = 16.225.000 Wahyumi Ekawanti, MSi
PENGUNGKAPAN PERSEDIAAN Kebijakan akuntansi yang digunakan Penjelasan lebih lanjut tentang cakupan persediaan Kondisi persediaan Hal-hal lain, misalnya peruntukan dan asal persediaan Wahyumi Ekawanti, MSi
Contoh Soal Soal 1 Transaksi-transaksi dibawah ini adalah transaksi-transaksi yang bersangkutan dengan jual beli barang dagangan UD Setia : 01/12 Dibeli barang dagang dari FA Berkat dengan harga Rp. 53.760.000 dengan pembayaran 2/10 n/30 03/02 Dibayar ongkos angkut pembelian barang tersebut Rp. 1.260.00 07/02 Dijual barang dagangan kepada Toko Sinar sebesar Rp. 41.300.000 dengan syarat pembayaran 1/10 n/30. Harga pokok barang Rp. 30.250.000 09/12 Dibayar pembelian tanggal 01 lalu 11/02 Karena rusak barang yang dijual tanggal 07 yang lalu dikembalikan. Harga pokok barang yang diterima kembali itu Rp. 1.750.000 harga jualnya Rp. 2.380.000 13/02 Diterima pembayaran harga barang yang dijual pada tanggal 07 lalu Diminta : Jurnal transaksi di atas dengan metode fisik atau perpectual Wahyumi Ekawanti, MSi
Contoh Soal Soal 2 Dari catatan perusahaan diperoleh keterangan-keterangan sebagai berikut : Persediaan awal 300 unit @ Rp. 60/unit 03/12 Pembelian 750 unit @ Rp. 63/unit 12/12 Pembelian 600 unit @ Rp. 61/unit 18/12 Pembelian 800 unit @ Rp. 65/unit 25/12 Pembelian 500 unit @ Rp. 62/unit Berdasarkan inventaris phisik akhir bulan jumlah persediaan yang masih ada sebanyak 600 unit. Untuk tanda pengenal khusus jumlah ini terdiri dari : 300 unit (03/12), 200 unit (18/12), dan 100 unit (25/12). Wahyumi Ekawanti, MSi
TERIMA KASIH Wahyumi Ekawanti, MSi