DASAR-DASAR LOGIKA PEMIKIRAN KRITIS DASAR-DASAR LOGIKA PEMIKIRAN KRITIS TERDIRI DARI UNSUR-UNSUR PEMIKIRAN MANUSIA: PENGERTIAN, KEPUTUSAN, PEMIKIRAN-PENALARAN (PENYIMPULAN/PEMBUKTIAN)
PENGERTIAN GAMBARAN AKAL BUDI YANG ABSTRAK TENTANG INTI ATAU HAKIKAT SESUATU (BATAS PENGERTIAN/DEFINISI) DEFINISI ADALAH SUSUNAN KATA YANG TEPAT, JELAS, DAN SINGKAT UNTUK MENENTUKAN BATAS PENGERTIAN TERTENTU ADA DUA DEFINISI, YAITU: DEFINISI NOMINAL DAN DEFINISI REAL
DEFINISI NOMINAL CARA MENJELASKAN SESUATU DENGAN MENGURAIKAN ARTI KATANYA DEFINISI NOMINAL DAPAT DINYATAKAN DENGAN: MENGURAIKAN ASAL-USUL KATA ATAU ISTILAH (ETIMOLOGI), MISALNYA: KOMUNIKASI BERASAL DARI KATA COMMUNIS (DALAM BAHASA LATIN BERARTI “SAMA” ATAU BERASAL DARI ISTILAH COMMUNICARE YANG ARTINYA “BERCAKAP-CAKAP)
BAGAIMANA CARA LAIN MEMBUAT DEFINISI NOMINAL? DEFINISI NOMINAL DAPAT DIBUAT PULA DENGAN MENGGUNAKAN MAKNA YANG LAZIM DIKENAKAN OLEH BANYAK ORANG, CONTOH: BERKOMUNIKASI ARTINYA MENYAMPAIKAN PESAN DEFINISI NOMINAL JUGA DAPAT DISUSUN DENGAN MENGGUNAKAN SINONIM, MISALNYA: BERKOMUNIKASI = BERHUBUNGAN
DEFINISI REAL DEFINISI YANG MEMPERLIHATKAN HAL/BENDA YANG DIBATASI DENGAN MENYAJIKAN UNSUR-UNSUR YANG MENYUSUNNYA DEFINISI REAL TERDIRI DARI: DEFINISI HAKIKI, DEFINISI MAKSUD-TUJUAN, DAN DEFINISI SEBAB-AKIBAT
DEFINISI HAKIKI DEFINISI INI MENYATAKAN HAKIKAT SESUATU, DEFINISI INI TERDIRI ATAS DUA BAGIAN, YAITU: DEFINISI JENIS TERDEKAT (GENUS PROXIMUM), YAKNI UNSUR YANG MENYERUPAI HAL ATAU BENDA TERTENTU DENGAN HAL ATAU BENDA LAINNYA, MISALNYA: MANUSIA ADALAH MAKHLUK YANG BERAKAL BUDI DEFINISI PERBEDAAN SPESIFIK (DIFFERENTIA SPECIFICA), YAKNI BERUPA DEFINISI GAMBARAN DENGAN MENYAJIKAN CIRI-CIRI KHAS SESUATU YANG AKAN DIDEFINISIKAN, MISALNYA: SEMUA BURUNG GAGAK ITU HITAM
DEFINISI MAKSUD-TUJUAN DEFINISI YANG MENUNJUKKAN MAKSUD-TUJUAN SESUATU, MISALNYA: ARLOJI ADALAH ALAT UNTUK MENUNJUKKAN WAKTU YANG DISUSUN SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA DAPAT DIMASUKKAN DALAM SAKU ATAU DIIKAT DI TANGAN
DEFINISI SEBAB-AKIBAT DEFINISI YANG MENUNJUKKAN SEBAB-AKIBAT SESUATU, MISALNYA: GERHANA BULAN TERJADI KARENA BUMI BERADA DI ANTARA BULAN DAN MATAHARI
KEPUTUSAN KEPUTUSAN ADALAH PERBUATAN MANUSIA YANG MENGAKUI ATAU MEMUNGKIRI KESATUAN HUBUNGAN ANTARA DUA HAL (SUBYEK-PREDIKAT) UNSURNYA: SUBYEK, PREDIKAT, KATA PENGHUBUNG (PERNYATAAN YANG MENGAKUI/MEMUNGKIRI HUBUNGAN SUBYEK DAN PREDIKAT) TIPE KEPUTUSAN: ADA DUA TIPE YANG DIBEDAKAN BERDASAR BENTUK DAN BERDASAR LUASNYA
TIPE KEPUTUSAN BERDASAR BENTUK KEPUTUSAN AFIRMATIF (POSITIF) KEPUTUSAN NEGATIF CONTOH: KEPUTUSAN AFIRMATIF: DARI HASIL PENELITIAN ITU DAPAT DITARIK BEBERAPA KESIMPULAN DENGAN JELAS KEPUTUSAN NEGATIF: DARI HASIL PENELITIAN ITU TIDAK DAPAT DITARIK KESIMPULAN YANG CUKUP JELAS
TIPE KEPUTUSAN BERDASAR KELUASAN KEPUTUSAN SINGULAR (PREDIKAT MENGAKUI ATAU MEMUNGKIRI SATU SUBJEK/BARANG YANG DITUNJUKKAN DENGAN TEGAS). CONTOH: ANAK ITU RAJIN/ANAK ITU TIDAK RAJIN KEPUTUSAN PARTIKULAR (PREDIKAT MENGAKUI/MEMUNGKIRI SEBAGIAN DARI SELURUH LUAS SUBJEK). CONTOH: ANAK ITU RAJIN, PANDAI, NAMUN AGAK SOMBONG KEPUTUSAN UNIVERSAL (PREDIKAT MENGAKUI ATAU MEMUNGKIRI SELURUH LUAS SUBJEK, TANPA ADA YANG DIKECUALIKAN). CONTOH: ANAK ITU RAJIN LAGIPULA PANDAI/ANAK ITU TIDAK RAJIN, TIDAK PANDAI PULA
PEMIKIRAN-PENALARAN-PENYIMPULAN PEMIKIRAN-PENALARAN-PENYIMPULAN TERKAIT DENGAN PERTANYAAN: BAGAIMANA HAL-HAL YANG KITA KETAHUI SALING BERHUBUNGAN SATU SAMA LAIN, HUBUNGAN APA YANG TERDAPAT DI ANTARA GEJALA-GEJALA YANG KITA ALAMI, SERTA BAGAIMANA KEJADIAN YANG SATU MEMPENGARUHI ATAU MENYEBABKAN KEJADIAN YANG LAIN ATAU DITENTUKAN OLEHNYA
PENJELASAN HUBUNGAN PENJELASAN HUBUNGAN DAPAT MENUNJUKKAN JALAN PIKIRAN DARI SUATU PENALARAN, PEMIKIRAN, DAN PENYIMPULAN, MISALNYA CARA MENYATAKAN HUBUNGAN DALAM BENTUK KALIMAT BERITA/KEPUTUSAN, HUBUNGAN DALAM BENTUK KALIMAT SEBAB-AKIBAT (KAUSAL), HUBUNGAN DALAM BENTUK KALIMAT MAKSUD-TUJUAN (FINAL), HUBUNGAN DALAM BENTUK KALIMAT BERSYARAT (KONDISIONAL)
CONTOH-CONTOH BENTUK KALIMAT PENJELASAN HUBUNGAN KALIMAT BERITA/KEPUTUSAN (INI ADALAH DEMIKIAN/TIDAK DEMIKIAN), MISAL: POHON-POHON TUMBANG KALIMAT HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT/KAUSAL (INI DEMIKIAN KARENA), MISAL: POHON-POHON TUMBANG KARENA TANAH LONGSOR KALIMAT HUBUNGAN MAKSUD-TUJUAN/FINAL (INI DEMIKIAN UNTUK), MISAL: POHON-POHON DITEBANG UNTUK MEMBUAT JALAN KALIMAT HUBUNGAN BERSYARAT/KONDISIONAL (KALAU INI BEGINI, MAKA ITU BEGITU), MISAL: KALAU ORANG MEMBANGUN JALAN DI SANA, MAKA POHON-POHON PERLU DITEBANG
KRITERIA PENALARAN BENAR : JIKA SESUAI DENGAN KENYATAAN SALAH : JIKA TIDAK SESUAI DENGAN KENYATAAN
PERTANYAAN LATIHAN APA YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MEMBUAT DEFINISI YANG BAIK (COBA LIHAT HALAMAN 22 PADA BUKU WINARTO, YUNITA T, DKK. (EDITOR). 2004. KARYA TULIS ILMIAH SOSIAL:MENYIAPKAN, MENULIS, DAN MENCERMATINYA. YAYASAN OBOR INDONESIA. JAKARTA)