(1) METODOLOGI PEMETAAN GEOLOGI KULIAH JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh : INDRIANI Dibawah bimbingan : Ankiq Taofiqurrahman.S.Si.,M.T.
Advertisements

Peta Globe Atlas Garis Kontur Mental Map Atmosfer
Sistem Informasi Geografis (TPE4118/2/P) TEP
SURVEI TANAH Dosen : Y. Morsa Said.
MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI
Pertemuan/ Tatap muka Pokok Bahasan Materi TIK Metode
Definisi Penampang stratigrafi terukur (measured stratigraphic section) adalah suatu penampang atau kolom yang menggambarkan kondisi stratigrafi suatu.
DAMPAK PADA SUMBERDAYA AIR Oleh Suprapto Dibyosaputro, M.Sc. PUSAT STUDI LINGKUNGAN HIDUP UNIVESITAS GADJAH MADA.
TEKNIK ILUSTRASI DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
KULIAH TPTI PERTEMUAN KE 3-4 MEMBUAT USULAN PENELITIAN/ PROPOSAL
Bangunan Bendung Three Gorges Dam, China.
KONDISI FISIK  Luas dataran total ± 150 KM² pada ketinggian M (DPL)  Kemiringan tanah rata-rata 0-5º ke arah Barat  Ketinggian tanah berkisar.
APLIKASI PENGINDERAAN JAUH UNTUK GEMORFOLOGI & GEOLOGI
KOTA MAKASSAR Terletak dekat garis khatulistiwa
Geologi Struktur Eksplorasi LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
Irigasi 1 Perencanaan Irigasi.
ANATOMI KARYA ILMIAH Pendahuluan Format Pengetikan
AKIFER DAN BERBAGAI PARAMETER HIDROLIKNYA
PT. BARAINDO NUSANTARA EKSPLORATION, GEOLOGICAL AND GEOTECHNICAL CONSULTANT ANALISIS KESTABILAN LERENG TANAH Hery maulana 2007.
KEMANTAPAN LERENG.
Week 4 Struktur Geologi dalam Hidrogeologi
SURVEI TANAH (Pertemuan ke 13)
PENYUSUNAN SKRIPSI (Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Jenjang S-1)
Pertemuan <<#>> <<Judul>>
ILMU UKUR TANAH & PEMETAAN (Pertemuan 4)
TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR
TEKNIK PENGAMATAN Pengamatan Lapangan a. Fosil Makro
Tim Tugas Akhir S1 Teknik Informatika
Syllabus Kuliah PERPETAAN (2009)
TUGAS DASAR TEHNIK PERPETAAN.
PENENTUAN POSISI SUATU TITIK
PENGERTIAN UMUM PETA.
OLEH : HERYDICTUS FRIDOLIN D
GAMBAR STANDARD PERTEMUAN KETIGA 21 SEPT 2007.
TKW 435 PENGANTAR GEOLOGI PERTEMUAN 10
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
Perpetaan untuk Perencanaan Keruangan
Sistem Informasi Geografis
PETA.
KARAKTER BIOFISIK DAS Oleh Andang Suryana.
Lintasan Kompas Ditempuh apabila peta dasar yang diperlukan tidak tersedia. Adanya singkapan detail yang penting tidak dapat dipetakan pada skala peta.
AIR PERMUKAAN.
Pemeriksaan Asumsi Sebaran Data
Penampang Stratigrafi Suatu gambaran urutan vertikal lapisan lapisan batuan sedimen pada lintasan yang dipilih. Setiap titik dalam urutan mengikuti kaidah.
Matematika Lanjutan Bilangan Bulat Ke Pokok Pembahasan.
PERTEMUA N I MARET 2010 JURUSAN TEKNIK SIPIL UNSOED
Identifikasi dan Analisis Potensi Daerah Aspek Geografi dan Demografi
PRESENTED BY M. Khaidir C.P.
HASIL PENELITIAN.
DOSEN PENGAJAR GEOLOGI STRUKTUR Program Studi S-1 Teknik Pertambangan
Stratigrafi.
STUDI LAPANGAN PALEONTOLOGI MIKRO OLEH : FAUZUL YUSRI
Pertemuan <<#>> <<Judul>>
PEMETAAN GEOMORFOLOGI
MODEL PENGENDAPAN RESERVOIR KARBONAT DI LAPANGAN SNA,
HURUF BESAR AAAAAAAAAAAAAAAA BBBBBBBBBBBBBBBB CCCCCCCCCCCCCC DDDDDDDDDDDDDD FFFFFFFFFFFFFFFFF GGGGGGGGGGGGG HHHHHHHHHHHHHH IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII.
PENYELIDIKAN GEOTEKNIK LAPANGAN
Kuliah Mandiri Pemetaan Geologi di Desa Tambaksari dan Desa Kedungbanteng Kecamatan Sumbermanijng Wetan dan sekitarnya pada Kabupaten Malang,Provinsi Jawa.
Perencanaan Bendung.
ALAT-ALAT TAMBANG ANDI PARUNG WANGLOAN.
PENDAHULUAN Pertemuan – 1
Sleeper Gold Mine, Nevada
KARTOGRAFI Nama : Shauqi Isyana Tristantio NIM :
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
A. Pengertian Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi.
Kurnia Fajar Islamto( )
Teknik Pengukuran dan Perhitungan Pada Pemetaan
Perhitungan Pada Pekerjaan Survey Teknik Sipil
Dosen Teknik Pengairan FT UB
SURVEI DAN INVESITIGASI PERENCANAAN BANGUNAN SABO
Transcript presentasi:

(1) METODOLOGI PEMETAAN GEOLOGI KULIAH JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENG. ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN KULIAH METODOLOGI PEMETAAN GEOLOGI FEBRI HIRNAWAN GENI DIPATUNGGORO ZUFIALDI ZAKARIA DICKY MUSLIM 2004 (1)

PEMETAAN GEOLOGI 1.2. Satuan stratigrafi baku internasional dan Untuk melakukan pemetaan geologi diperlukan : 1. Pengetahuan Dasar (basic knowledge) 1.1. Peta-peta tematik 1.2. Satuan stratigrafi baku internasional dan satuan peta 1.3. Formasi, formal -& informal unit, Anggota, Kelompok 1.4. Stratigrafi regional, siklus sedimentasi, periode tektonik, batas kelompok, geologi batuan dasar (bed rock geology)

PEMETAAN GEOLOGI Lanjutan 1. Pengetahuan Dasar (basic knowledge) 1.5. Permasalahan struktur geologi 1.6. Pola pengaliran, geomorfologi, dan indikasi struktur geologi serta karakter batuan terlipat dan tersesarkan 1.7. Singkapan batuan dan singkapan elemen struktur geologi

Mari kita jenguk suasana lapangan sebentar Sungai Seblat, Bengkulu, 1984

Sesar : kiri sesar naik, kanan sesar mendatar,

andesit

granit

breksi

konglomerat

Singkapan serpentinit, Kalteng, 1988

Pola pengaliran ?

PEMETAAN GEOLOGI (lanjutan) 2. Metode Pemetaan (methods) Metode orientasi lapangan (Field orientation method) Metode Lintasan Kompas (Compass traverse method) Metode lintasan pita-ukur dan kompas (Tape & Compass traverse method)  LATIHAN "MEASURED SECTIONS"  di lapangan

PEMETAAN GEOLOGI (lanjutan) 3. Hasil Pemetaan (products) Peta kerangka geologi Peta pola jurus perlapisan batuan peta dan penampang geologi blok diagram peta geomorfologi, peta geologi lingkungan Laporan pemetaan geologi

PELAKSANAAN PEMETAAN PERSIAPAN : Pengetahuan dasar, ATK, peta-peta, formulir kerja, buku lapangan (field note), clip board, palu, kompas, loupe, HCL 10 N, kantong  sampel, spidol,  dll.

PELAKSANAAN PEMETAAN 2. KERJA LAPANGAN : dari base camp --> lakukan metode pemetaan : orientasi lapangan,  lintasan kompas, lintasan kompas dan pita-ukur) singkapan batuan (deskripsi 10 parameter   genesis) singkapan sesar (kriteria jenis-jenis sesar, deskripsi)

PELAKSANAAN PEMETAAN (lanjutan) 3. KERJA STUDIO 3.1. LABORATORIUM : Petrografi (batuan beku, sedimen, metamorf). Paleontologi (fosil foram besar, foram kecil, vertebrata, dsb), Lain-lain, e.g., kalsimetri, dsb.

PELAKSANAAN PEMETAAN (lanjutan) 3.2. SUSUN BAHAN LAPORAN  di bagian ini mahasiswa seringkali ragu-ragu dan mendapat kesulitan) ; tidak menguasai teknik penyelesaian karya tulis ilmiah

(2) METODOLOGI PEMETAAN GEOLOGI KULIAH JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENG. ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN KULIAH METODOLOGI PEMETAAN GEOLOGI FEBRI HIRNAWAN GENI DIPATUNGGORO ZUFIALDI ZAKARIA DICKY MUSLIM 2004 (2)

DATA LAPANGAN Tiap stasiun pengamatan : Data singkapan batuan  deskripsi lengkap, data / strike dip lapisan batuan, Sampel batuannya, foto, sketsa, Data singkapan struktur (sesar, kekar) deskripsi lengkap.

PETA KERANGKA GEOLOGI Pada peta dasar plot semua singkapan batuan dari tiap  titik (stasion) pengamatan, lengkap dengan simbol litologi (bukan simbol satuan batuan, belum satuan) dan besaran strike/dip lapisan batuan sedimen, Plot nomor stasionnya (dikerjakan setiap hari di base camp setelah pulang dari pendataan di lapangan)      

PETA KERANGKA GEOLOGI Plot semua singkapan elemen struktur geologi (singkapan sesar) lengkap dengan deskripsinya yang ditulis pada keterangan (legenda). Setiap singkapan sesar memiliki data sendiri-sendiri. Data tsb nanti dicek dan masuk ke dalam kriteria sesar apa.

PETA KERANGKA GEOLOGI Lanjutkan dengan membuat peta kerangka geologi, sambungkan lintasan antar semua stasion. Peta ini disiapkan untuk membuat peta jurus perlapisan batuan di bawah ini.

KOLOM STRATIGRAFI Dari hasil semua pengamatan lapangan disusun stratigrafi daerah pemetaan : mengelompokkan semua singkapan batuan sejenis dan seposisi stratigrafi (ingat satuan stratigrafi batuan : 2 parameter penentu satuan) membuat penampang geologi setelah peta pola jurus perlapisan batuan selesai, juga peta geologi (draft) gunakan prinsip hukum superposisi dengan melibatkan strike/dip lapisan batuan dan kemiringan lereng (kuliah MPG)

KOLOM STRATIGRAFI susun kolom stratigrafi dari tiap satuan batuan dan hubungan pengendapannya (depositional contact) masing-masing dicek dengan fosil dari sampel masing-masing yang telah diidentifikasi dan ditentukan usianya dari lab.

PETA POLA JURUS PERLAPISAN BATUAN Pada peta dasar tersendiri, plot semua simbol strike/dip dgn besaran angka pengukurannya dari semua singkapan batuan dan struktur geologi (sesar-sesar), Tiap kelompok singkapan batuan sejenis (=satuan batuan) ditandai dengan pola jurus masing-masing lalu oleh kontur-kontur garis strike yang saling sejajar sesamanya

POLA JURUS (LANJUTAN) salah satu kontur strike (selanjutnya disebut kontur saja) dapat berfungsi sebagai batas antar satuan-satuan batuan yang berhubung-an selaras,

POLA JURUS (LANJUTAN) pada perubahan facies, yang dinyatakan sebagai hubungan lateral jari-jemari, melidah, membaji, shale out, dsb. kontur saling sejajar sesamanya dan memotong batas facies, kemudian menerus sejajar dengan kontur-kontur pada satuan batuan di sampingnya,

POLA JURUS (LANJUTAN) bila hubungan antar dua satuan batuan tidak selaras, maka kontur memotong batas satuan atau kontur dari satuan batuan yang lebih tua dipotong oleh kontur dari satuan batuan yang lebih muda (ingat angular unconformity) bila hubungannya sebagai paraconformity maka kontur dari kedua satuan batuan masih bisa saling sejajar,

POLA JURUS (LANJUTAN) bila ada sesar naik, maka kontur bisa meng-hilang di bawah sesar (puncak antiklin yang tersesar-naikkan bisa berimpit atau berada di bawah sesar tsb), bila ada sesar mendatar (dekstral atau sinistral), maka kontur terpotong oleh sesar tsb dan di sebelah-menyebelah sesar itu kontur akan membentuk drag fold (lipatan seretan).

POLA JURUS (LANJUTAN) Untuk satuan batuan yang tidak berlapis (e.g. aneka breksi, batuan beku, batugamping, dsb) kontur tidak bisa ditarik.

POLA JURUS (LANJUTAN) Dari Peta pola jurus perlapisan batuan diperoleh batas-batas satuan batuan dan pola sebaran kontur-kontur bernilai jurus/ kemiringan masing-masing dari tiap satuan batuan tersebut. Peta ini menjadi dasar rekonstruksi geolo-gi untuk memperoleh : 1. Peta Geologi, 2. Penampang Geologi

KONFIGURASI POLA JURUS PERLAPISAN BATUAN SEDIMEN TERLIPAT

PETA GEOLOGI Buat peta geologi berdasarkan peta pola jurus perlapisan batuan : batas-batas tiap satuan batuan jelas, sumbu lipatan dan sesar-sesar juga jelas, Buat penampang geologi, gunakan metode busur (mahasiswa kebanyakan tidak melakukannya  pembimbing tidak menugaskannya ?),

PETA GEOLOGI Lanjutan Judul, legenda, deskripsi tiap satuan batuan, peta indeks, dsb., disesuaikan dengan standard Note : peta indeks harus di bawah penam-pang geologi (bukan di atasnya; salah ! ; semua indeks adalah bukan materi bahasan utama, jadi harus di luar halaman utama; identik foot note atau catatan kaki).

PETA GEOMORFOLOGI Tiap satuan peta jelas faktor-faktor pembatasnya ; batuan, pola deformasi, bentuk topografi permukaan

PETA GEOMORFOLOGI Lanjutan Kaji benar-benar relevansinya dengan peta geologi agar anda dapat menjelas-kannya secara ilmiah kaitan bentuk morfologi dengan penyebaran satuan batuan, dengan pola sesar, lipatan , dsb.  kejelasan hubungan antara geologi dan geomorfologi penting !!!

PETA GEOLOGI LINGKUNGAN Tiap satuan peta jelas definisinya yakni memiliki lingkungan geologi masing-masing berdasarkan kondisi morpho-litho-tectono aspect-nya atau memiliki kondisi lingkungan dari terrain genetic unit masing-masing dgn nama yang dinyatakan sebagai simbol digit (Hirnawan, 1986; hubungi Lab Geologi Teknik).

PETA GEOLOGI LINGKUNGAN Bahas ciri-ciri setiap satuan geologi lingkungan dalam peta anda, yang meli-puti aneka parameter dengan karakternya masing-masing.

PETA GEOLOGI LINGKUNGAN Contoh : Satuan perbukitan batulempung terlipat kuat atau Satuan perbukitan lipatan batulempung dengan simbol digit 2132, memiliki kondisi lingkungan atau ekosistem sbb :

Satuan perbukitan batulempung terlipat kuat wilayah rawan longsor  liquid state (mekanika tanah)  swelling-shrinking clays, expansive soils sulit air tanah  bukan akuifer yang baik kekeringan bila kemarau

Satuan perbukitan batulempung terlipat kuat banjir bila musim hujan  impermeable kondisi fisik kurang menguntungkan (unfavourable geological condition) bagi pembangunan infra struktur.

LAPORAN : Geologi Daerah X, Kecamatan Y, Kabupaten Z, Propinsi …… Siapkan teks laporan dari setiap aspek bahasan (draft) yang didasarkan hasil kerja studio dan laboratorium untuk mengisi setiap Bab sebagai berikut :

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Permasalahan 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Metodologi

PENDAHULUAN Lanjutan 1.5. Proses Penelitian/Pemetaan Kerja Persiapan (berapa bulan) Kerja Lapangan (berapa bulan) Kerja Laboratorium (berapa bulan) Kerja Penggambaran (berapa bulan) Kerja Pelaporan (berapa bulan) 1.6. Keterbatasan (=Kesulitan) 1.7. Lokasi Daerah Pemetaan