Hasil Praktikum Lapang SOSIOLOGI PERTANIAN Di Dusun Jambon desa Pakis Kembar kecamatan Pakis Kabupaten Malang Oleh Kelompok N2 Anis Rohmatin 115040207111019 Dimas Sanda Onggi 115040207111022 Sabiha Ramadani 115040207111024
TUJUAN Tujuan dari praktikum lapang ini yaitu untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman aspek-aspek sosiologi pada tingkat petani dan tingkat desa serta mengetahui analisis hasil komoditas para petani tersebut serta kondisi pertanian didaerah pakis kembar.
Hasil Praktikum Lapang SOSIOLOGI PERTANIAN Di dusun Jambon - pakis kembar Oleh Anis Rohmatin 115040207111019
Deskripsi keluarga dan usaha tani Biodata petani Nama : pak Imam Umur : 50 tahun Tinggal bersama : anak dan istrinya Pekerjaan utama : perangkat desa Pekerjaan sampingan : petani tebu Mulai bertani tahun : 2007 Pendidikan terakhir : SMA
Pengolahan tanah kebanyakan sudah menggunakan tenaga traktor Kebudayaan petani Menanam tebu setiap tahunnya tidak pernah berubah ketanaman lain karena lahan yang disewa tersebut merupakan lahan yang cocok untuk ditanami tebu . Pengolahan tanah kebanyakan sudah menggunakan tenaga traktor Dan pemupukan serta pengendaliannya hama sudah menggunakan pupuk anorganik dan pestisida .
Status sosial Pak Imam mendapatkan lahan yang ditanami sekarang dari menyewa ketetangga yang luas lahannya 3000m dengan harga Rp.3juta / tahun, sarana transport yang dimiliki oleh pakm Imam 1 sepeda motor serta alat kunikasi 1 tv dan 2 handphon. Keadaan rumah pak Imam cukup bagus keadaan atapnya genteng serta bertembok dengan ukuran 5 x 11 m.
Kelompok sosial dan kelembagaan Kelompok sosial yang dijalani pak Imam hanya sebagai perangkat desa, beliau tidak mengikuti kelompok taniyang ada disekitarnya saja,meskipun beliau tidak bergabung dalamkelompok tani didesanya.
Jaringan sosial Jaringan sosial yang dibangun pak Imam cukup baik bersama tetangganya dan masyarakat sekitar meskipun beliau tidak mengikuti kelompok tani yang ada diderahnya, beliau dapat sharing mengenai cara bercocok tanam yang baik dan saling berbagi ilmu.
Kesimpulan Keluarga Pak Imam termasuk dalam keluarga petani menengah kebawah Pak Imam hanya mananam satu jenis tanaman yaitu tebu Lahan yang digunakan budidaya pak Imam merupakan menyewa dari tetangganya. Dalam setahun terakhir ini pak Imam menanam tebu saja dan tidak beralih ketanaman lain dan cara merawat dan menanggulangi hama menggunakan pupuk anorganik dan pestisida. Dalam penjualan hasil pertanian Pak Imam lebih memilih untuk menjualnya kepabriknya langsung dari pada melalui pedagang terlebih dahulu. Dalam pengolahan lahan, Beliau membutuhkan tenaga kerja dari luar dengan menerapkan sistem upah harian. Dalam masyarakat Pak Imam memiliki kedudukan sebagai perangkat desa dalam desa tersebut meskipun beliau ternasuk perangkat desa tetapi beliau tidak ikut dalam usaha kelompok tani yang didirikan oleh masyarakat disekitarnya.
Deskripsi keluarga dan usaha tani Biodata petani Nama : pak Imam Umur : 50 tahun Tinggal bersama : anak dan istrinya Pekerjaan utama : perangkat desa Pekerjaan sampingan : petani tebu Mulai bertani tahun : 2007 Pendidikan terakhir : SMA
Pengolahan tanah kebanyakan sudah menggunakan tenaga traktor Kebudayaan petani Menanam tebu setiap tahunnya tidak pernah berubah ketanaman lain karena lahan yang disewa tersebut merupakan lahan yang cocok untuk ditanami tebu . Pengolahan tanah kebanyakan sudah menggunakan tenaga traktor Dan pemupukan serta pengendaliannya hama sudah menggunakan pupuk anorganik dan pestisida .
Status sosial Pak Imam mendapatkan lahan yang ditanami sekarang dari menyewa ketetangga yang luas lahannya 3000m dengan harga Rp.3juta / tahun, sarana transport yang dimiliki oleh pakm Imam 1 sepeda motor serta alat kunikasi 1 tv dan 2 handphon. Keadaan rumah pak Imam cukup bagus keadaan atapnya genteng serta bertembok dengan ukuran 5 x 11 m.
Kelompok sosial dan kelembagaan Kelompok sosial yang dijalani pak Imam hanya sebagai perangkat desa, beliau tidak mengikuti kelompok taniyang ada disekitarnya saja,meskipun beliau tidak bergabung dalamkelompok tani didesanya.
Jaringan sosial Jaringan sosial yang dibangun pak Imam cukup baik bersama tetangganya dan masyarakat sekitar meskipun beliau tidak mengikuti kelompok tani yang ada diderahnya, beliau dapat sharing mengenai cara bercocok tanam yang baik dan saling berbagi ilmu.
Kesimpulan Keluarga Pak Imam termasuk dalam keluarga petani menengah kebawah Pak Imam hanya mananam satu jenis tanaman yaitu tebu Lahan yang digunakan budidaya pak Imam merupakan menyewa dari tetangganya. Dalam setahun terakhir ini pak Imam menanam tebu saja dan tidak beralih ketanaman lain dan cara merawat dan menanggulangi hama menggunakan pupuk anorganik dan pestisida. Dalam penjualan hasil pertanian Pak Imam lebih memilih untuk menjualnya kepabriknya langsung dari pada melalui pedagang terlebih dahulu. Dalam pengolahan lahan, Beliau membutuhkan tenaga kerja dari luar dengan menerapkan sistem upah harian. Dalam masyarakat Pak Imam memiliki kedudukan sebagai perangkat desa dalam desa tersebut meskipun beliau ternasuk perangkat desa tetapi beliau tidak ikut dalam usaha kelompok tani yang didirikan oleh masyarakat disekitarnya.
Deskripsi keluarga dan usaha tani Biodata petani Nama : pak Imam Umur : 50 tahun Tinggal bersama : anak dan istrinya Pekerjaan utama : perangkat desa Pekerjaan sampingan: petani tebu Mulai bertani tahun : 2007 Pendidikan terakhir : SMA
Pengolahan tanah kebanyakan sudah menggunakan tenaga traktor Kebudayaan petani Menanam tebu setiap tahunnya tidak pernah berubah ketanaman lain karena lahan yang disewa tersebut merupakan lahan yang cocok untuk ditanami tebu . Pengolahan tanah kebanyakan sudah menggunakan tenaga traktor Dan pemupukan serta pengendaliannya hama sudah menggunakan pupuk anorganik dan pestisida .
Status sosial Pak Imam mendapatkan lahan yang ditanami sekarang dari menyewa ketetangga yang luas lahannya 3000m dengan harga Rp.3juta / tahun, sarana transport yang dimiliki oleh pakm Imam 1 sepeda motor serta alat kunikasi 1 tv dan 2 handphon. Keadaan rumah pak Imam cukup bagus keadaan atapnya genteng serta bertembok dengan ukuran 5 x 11 m.
Kelompok sosial dan kelembagaan Kelompok sosial yang dijalani pak Imam hanya sebagai perangkat desa, beliau tidak mengikuti kelompok taniyang ada disekitarnya saja,meskipun beliau tidak bergabung dalamkelompok tani didesanya.
Jaringan sosial Jaringan sosial yang dibangun pak Imam cukup baik bersama tetangganya dan masyarakat sekitar meskipun beliau tidak mengikuti kelompok tani yang ada diderahnya, beliau dapat sharing mengenai cara bercocok tanam yang baik dan saling berbagi ilmu.
Kesimpulan Keluarga Pak Imam termasuk dalam keluarga petani menengah kebawah Pak Imam hanya mananam satu jenis tanaman yaitu tebu Lahan yang digunakan budidaya pak Imam merupakan menyewa dari tetangganya. Dalam setahun terakhir ini pak Imam menanam tebu saja dan tidak beralih ketanaman lain dan cara merawat dan menanggulangi hama menggunakan pupuk anorganik dan pestisida. Dalam penjualan hasil pertanian Pak Imam lebih memilih untuk menjualnya kepabriknya langsung dari pada melalui pedagang terlebih dahulu. Dalam pengolahan lahan, Beliau membutuhkan tenaga kerja dari luar dengan menerapkan sistem upah harian. Dalam masyarakat Pak Imam memiliki kedudukan sebagai perangkat desa dalam desa tersebut meskipun beliau ternasuk perangkat desa tetapi beliau tidak ikut dalam usaha kelompok tani yang didirikan oleh masyarakat disekitarnya.
Hasil Praktikum Lapang SOSIOLOGI PERTANIAN Di dusun Jambon - pakis kembar Oleh Dimas Sanda O. 115040207111022
ASPEK SOSIOLOGI PETANI I ASPEK SOSIOLOGI PETANI I. DESKRIPSI KELUARGA DAN USAHA TANI Nama petani P. Sukri, beliau berusia 60 tahun, tingkat pendidikan formal yang diatempuh beliau adalah Sekolah Dasar. P. Sukri memiliki jumlah anggota keluarga yaitu 7 orang. Pekerjaan utama beliau adalah sebagai petani yang mewarisi dari kedua orang tuanya.
ASPEK SOSIOLOGI PETANI II ASPEK SOSIOLOGI PETANI II. Status Ekonomi Sosial Keluarga Petani Lahan yang dikelola oleh Pak.Sukri merupakan milik sendiri, beliau membeli lahan tersebut pada tahun 1970 dengan luas ¼ hektar dengan harga yang tidak di sebutkan. Selain itu beliau juga memiliki hewan ternak, yaitu 2 ekor sapi dan ayam dengan jumlah yang lumayan banyak. Untuk sarana transportasi yang d. pakai oleh keluarga pak.Sukri adalah 2 sepeda motor dan 3 sepeda ontel (biasa).
Sedangkan sarana komunikasinya beliau dalam satu keluarga memiliki 2 handphone , 1 televisi dan, 1 radio. Kondisi rumah tempat tinggal Pak.Sukri adalah rumah berukuran 12 x 6 = 72 m2, dengan berlantaikan keramik / tegel , dinding rumah terbuat dari tembok serta atap rumah yang di pakai adalah genteng biasa.
ASPEK SOSIOLOGI PETANI III ASPEK SOSIOLOGI PETANI III. Usaha di lahan sawah dan tegal Di lahannya Pak.sukri lebih sering di tanami ketela dan jagung, karena selain menunggu panen yang tidak terlalu lama yaitu 6 bulan untuk ketela dan 4 bulan untuk jagung. Selain tanaman tersebut beliau sempat menanami lahannya dengan tanaman padi yaitu 3 tahun sebelum di tanami jagung dan ketela rambat.
ASPEK SOSIOLOGI PETANI IV ASPEK SOSIOLOGI PETANI IV. Kebudayaan petani Pak Sukri memperoleh pengetahuan tentang cara bercocok tanam dari teman-temannya selain itu beliau juga memperoleh pengetahuan dari kelompok tani. Cara pengolahan tanah di lahan beliau menggunakan bajak.
Cara tanamnya sebagai berikut : - untuk jagung jarak tanamnya 20cm dengan 2 biji per lubang, sedangkan untuk ketela rambat 15cm. - pemupukan itu dilakukan bertahap untuk tanaman jagung yaitu pada saat berumur 15 hari, 40 hari dan 55 hari jadi dalam 1x panen jagung mengalami 3x pemupukan, sedangkan ketela rambat hanya 1x pemupukan pada saat berumur 20 hari. - Untuk tanaman jagung pada saat usia 20 hari dilakukan dangir, dan usia 40 dilakukan nguruk. - Sedangkan untuk ketela rambat usia 20 hari dilakukan kesrik dan 40 hari juga dilakukan nguruk.
- Sedangkan untuk ketela rambat usia 20 hari dilakukan kesrik dan 40 hari juga dilakukan nguruk. - Untuk irigasinya dilakukan 4x dalam sekali panen
ASPEK SOSIOLOGI PETANI V ASPEK SOSIOLOGI PETANI V. Lembaga Yang Berkaitan Dengan Penyediaan Sarana Produksi, Tenaga Kerja Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Lembaga yang berkaitan dengan penyediaan sarana produksi pak sukri bekerjasama dengan PT ASTI. Sedangkan untuk tenaga kerjanya, pak sukri mengatakan sulit untuk mendapatkannya. Untuk pemasaran hasilnya tanaman jagung di kembalikan ke PT ASTI, sedangkan ketela dijual langsung / dibeli langsung di sawah.
Dokumentasi
Kesimpulan Nama petani yang menjadi narasumber adalah Pak Sukri beliau berumur 60 tahun, beliau mempunyai sawah seluas ¼ hektar yang di dapat dari membeli pada tahun 1970. Komoditas yang di tanam di lahanya adalah jagung dan ketela rambat. Untuk jagung beliau bekerjasama dengan PT ASTI. Sedangkan untuk menunjang pertumbuhan tanamannya beliau menggunakan pupuk phonska dan ZA, dan dibantu dengan pestisida jenis Desis.
Hasil Praktikum Lapang SOSIOLOGI PERTANIAN Di dusun Jambon - pakis kembar Oleh Sabiha Ramadani 115040207111024
Diskripsi Keluarga Petani Nama : Imam Sujono (Pak Jono) Umur : 60 tahun Tingkat pendidikan formal : SD (Sekolah Dasar) Pekerjaan KK : Utama : Petani Sampingan : - Bekerja sebagai petani sejak : 1990 Jumlah anggota keluarga : 5 orang 1 orang istri; 2 orang anak (sudah berkeluarga , dan masih SMA) ; dan 1 cucu perempuan Foto Pak Jono
STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI Lahan Tegal Milik : sendiri Luas : 0,19 ha / 18956 m2 Sewa : - Bagi hasil : - Jumlah ternak : 0 Kendaraan : Sepeda onthel : 1 sepeda motor : 0 mobil : 0 Sarana komunikasi: TV : 1 buah (21 inch) Hp : 1 buah radio : 1 buah Keadaan rumah: Luas : 5 mx 9 m = 45 m2 atap : genteng dinding : tembok lantai : ubin keramik STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI
Usaha Tani Di Lahan Tegal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jagung bero Ketela rambat Bero jagung Jagung manis Ketela rambat J. manis Pemilihan pola tanam: monokultul Usaha Tani Di Lahan Tegal
Pengolahan degan bajak kerbau KEBUDAYAAN PETANI Cara penanaman Jagung Total bibit : 7 kg bibit jagung manis Pengolahan degan bajak kerbau Mem-buat lubang Penanam: Bibit diletakkan 2-3 biji perlubang Jarak tanam 24 cm Pupuk yang digunakan total1 ton Urea dan 1 ton ZA : 2x pemupukan Peyiangan : dengan sabit dan tangan Hama : ulat grayak pestisida gendesis PANEN 120 hst Sabit sebagian dijual ke tengkulak
Pengolahan degan bajak kerbau Cara penanaman Ketela rambat Pengolahan degan bajak kerbau Membuat petak barisan Total bibit : 2 keranjang bibit ketela rambat Menanam bibit ketela rambat dengan tangan Jarak tanam 20 cm Pupuk yang digunkan total 1 ton Urea dan 1 ton ZA : 1x pemupukan Peyiangan : dengan sabit dan tangan Hama: - PANEN 150 hst Sabit sebagian dijual ke tengkulak / disimpan dulu
PENGETAHUAN Dari teman lihat pelajari terapkan Tidak pernah berubah
KELEMBAGAAN BIBIT : membeli dari kelompok tani atau terkadang dari KUD Pestisida: membeli dari kelompok tani atau terkadang dari KUD Jenis pupuk jumlah Cara memperoleh kg Kontan dr Kredit …. ZA 1 Ton - Kelompok tani urea 1 ton - Kelompok tani
Sambatan (tolong menolong) Jenis pestisida jumlah Cara memperoleh kg Kontan dr Kredit …. Gendesis 1 botol (50 ml) - Kelompok tani Kegiatan TK Keluarga Luar keluarga Cara memperoleh TKLK P W Upah harian Upah borongan Sambatan (tolong menolong) Memba-jak - 1 Rp. 15.000,- 2. Sewa bajak
RANGKUMAN Keluarga Pak Jono ,beliau adalah petani yang tergolong sebagai petani kurang mampu. Untuk kebudayaannya relatif sama dengan petani-petani lain seperti cara bercocok tanam yang masih tradisional. Di dalam masyarakat Pak Jono kurang aktif dalam anggota kelompok tani dan kelembagaan pertanian yang lainnya. Namun, dengan adanya kelompok tani, pertanian di dusun Jambon menjadi selangkah lebih maju dan warga pun juga dipermudah dalam menjalankan usaha taninya meskipun kurangnya sarana usaha tani paska panen.. Hasil panen jagung dna ketela rambat sebagian dikonsumsi sendiri dan sebagian besar dijual dengan cara langsung ditebaskan di sawah kepada pedagang atau terkadang disimpan terlebih dahulu hingga tengkulak datang. Menurut saya sulosi agar petanian di desa Pakis Kembar maju dan berkembang adalah dengan mamaksimalkan peranan kelompok tani yang telah ada, yaitu dengan bantuan kepada para petani mengenai teknologi pasca panen dan menejemen pemasaran pasca panen, agar petani tidak langsung menebaskan di sawah hasil panenya ke pedagang.
Kesimpulan dari praktikum fieldtrip sosiologi pertanian kali ini adalah sebagai berikut: Semua petani yang di wawancarai memiliki lahan pertanian atas nama sendiri dan ada yang menyewa. Dari wawancara yang kami lakukan Pak Sukri dan Pak Jono memiliki lahan semdiri, sedangkan Pak Imam menyewa lahan. Tidak semua petani memiliki ternak. Berdasaarkan hasil wawancara hanya Pak Sukri saja yang memelihara ternak sapi sebanyak 2 ekor. Tidak semua petani menanam jagung dan ketela di lahanya. Pak Sukri dan Pak Jono menanam jagung dan ketela, sedangkan Pak Imam hanya menanam tebu. Cara pengolahan tanam para petani belum menggunakan mekanisasi pertanian. Para petani masih ada yang enggan menggunakan pupuk organik. Hama yang banyak menyerang tanaman jagung dan ketela adalah ulat grayak yang pembasmiannya banyak menggunakan pestisida gendesis sedangkan hama tebu yaitu tikus. Semua petani aktif dalam GAPOKTAN.
TERIMA KASIH