A. Masalah sehubungan dengan pembukaan hutan di kawasan Lindung

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOSFER KELAS X SEMESTER I.
Advertisements

Pertemuan 11 Sistem Drainase Khusus
“Penggalakkan Aplikasi Teknik Biopori dan Metode Konservasi Secara Vegetatif Sebagai Upaya Memperbaiki Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS)” Oleh : Septia.
PEDOSFER JenisTanah di Indonesia Kerusakan Tanah Pengertian
Pengertian Konservasi Tanah dan Air
Achmad Kasiyani Dewan Riset Daerah D.I. Yogyakarta
TEKNIK PENGOLAHAN TANAH DAN PEMUPUKAN Dr
Konservasi tanah dan air
DEGRADASI TANAH PERTANIAN
KACANG PANJANG.
LAND CLEARING DAN PERSIAPAN LAHAN TANAMAN SAWIT
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
BIOSKOP PRESENTASI AKAN SEGERA DIMULAI KEPADA PARA PEMIRSA
KONSERVASI LAHAN Usaha memanfaatkan lahan sesuai dengan kemampuannya dan melakukannya dengan cara yang sesuai dengan kaidah konservasi agar tidak terjadi.
DAMPAK PADA SUMBERDAYA AIR OLEH KAHAR MUSTARI DOSEN UNHAS.
PANTAI Daerah pantai atau pesisir merupakan wilayah sepanjang garis pantai yang sekiranya masih terkena pengaruh langsung dari aktivitas marin dengan berbagai.
BANGUNAN PENGENDALI EROSI
Pengelolaan lingkungan hidup Undang-undang nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup disebutkan bahwa lingkungan hidup bukan saja tanggung.
Trend Lubang Resapan Biopori
Rehabilitasi Lahan Pesisir.
LAHAN KERING NTT Kelompok 1: D. Handrieka P Sigid Pambudi Aan Yuli W
EROSI Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan angin, air atau gravitasi. Di Indonesia,
Pengendalian Sedimen dan Erosi
PERLINDUNGAN DAN PRODUKTIVITAS TANAH
KANOPI dan BAHAN ORGANIK
Membibitkan tanaman perkebunan dan penanaman tanaman perkebunan
KULIAH-3 MG TOPIK URAIAN 3. A. Bentuk erosi B. Pengukuran erosi
TANAH PASIRAN DI LAHAN PESISIR
KONSERVASI TANAH DAN AIR SECARA MEKANIK
TEKNIK SILVIKULTUR Oleh : Suryo Hardiwinoto, dkk Laboratorium Silvikultur & Agroforestry Fakultas Kehutanan UGM, YOGYAKARTA.
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
KONSERVASI TANAH.
PENYEBAB BANJIR Perbedaan elevasi (ketinggian tempat) antara pusat kota dengan garis pantai sangat tipis, sehingga aliran air hujan di permukaan tanah.
1. 4 MENGENDALIKAN EROSI LAHAN
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI KONSERVASI TANAH
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN
SISTEM PERTANIAN BERSIFAT BUDI DAYA TANAMAN
SISTEM PERTANIAN BERSIFAT BUDI DAYA TANAMAN
SISTEM TIGA STRATA (STS)
AGROFORESTRY (1) Bahan Kuliah Pertanian Terpadu
Sistem agroforestri.
`KONSERVASI TANAH & AIR` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
KARAKTER BIOFISIK DAS Oleh Andang Suryana.
Pengendalian Sedimen dan Erosi
Rehabilitasi Erosi Permasalahan dan Penanggulangan
EVALUASI LAHAN Kemampuan dan Kesesuaian Lahan
5.
DASAR-DASAR ILMU TANAH UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
EIS MARLIA NINGRUM K / 5B PGSD UNS SURAKARTA
MENERAPKAN METODE PERTANIAN BUDIDAYA LORONG
Design Vegetasi (Sistem pertanaman) Hijauan Pakan
WATER MANAGEMENT.
EKOLOGI TANAMAN (Plant Ecology) Tentang AGROECOSYSTEM.
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
AGROFORESTRY (2) Bahan Kuliah Pertanian Terpadu
TANAMAN LEGUMINOSA POHON Potensi, Penanaman dan Manfaatnya
PERMASALAHAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
TANAH TUGAS PRESENTASI KIMIA DASAR KELOMPOK 1.
Perhitungan Erosi Halim Akbar.
EKOSISTEM DAS. Eko = OIKOS = Rumah tangga Sistem = System = Seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu keutuhan.
Konservasi Air Untuk Keserjahteraan Hidup
Pengaruh Iklim terhadap Tanaman serta Hama dan Penyakit Tanaman
EROSI Erosi adalah pengangkutan tanah dan bagian –bagian tanah (BO, UH, MO) dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh media alami baik air ataupun angin.
Kesuburan Tanah Dan Pemupukan
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
Nama kelompok 1.Albertus Budiman Katu 2.Ishak Kantur 3.Servasius Fandy Syukur 4.Fransiskus Suwandi Syukur 5.Fransiskus Miu 6.Lukman Wardoyo Pengolahan.
LUAS LAHAN PERTANIAN INDONESIA LAHAN SEMENTARA TDK DIGUNAKAN
OLEH : LISNA YOELIANI POELOENGAN A L I M DEDDY
Biopori merupakan ruang atau pori dalam tanah yang dibentuk oleh makhluk hidup, seperti mikroorganisme tanah dan akar tanaman. Bentuk biopori menyerupai.
Transcript presentasi:

PILIHAN TEKNOLOGI AGROFORESTRY/KONSERVASI UNTUK PERTANIAN BERBASIS KOPI DI SUMBERJAYa A. Masalah sehubungan dengan pembukaan hutan di kawasan Lindung F. Agus, M. van Noordwijk, B. Verbist Makna gambar: D. Perkiraan Dampak berbagai Perlakuan B. Pilihan Teknologi yang sudah dikenal Pembuatan lajur rumput atau pembuatan gulud dapat mengurangi erosi sampai tingkat tertentu dibandingkan dengan pengelolaan tanpa konservasi (kontrol). Dengan bertambahnya umur kopi, permukaan tanah semakin tertutup oleh tajuk pohon dan lapisan serasah. Selain dari pada itu, kandungan bahan organik tanah juga semakin meningkat sehingga tanah menjadi gembur, resapan air meningkat dan erosi berkurang. Pada sistem multistrata, penutupan permukaan tanah menjadi lebih sempurna sehingga dapat menekan erosi sampai tingkat yang tidak merugikan. 2 thn kopi 8 thn kopi strip rumput gulud mono- kultur multi- strata kontrol Pembukaan hutan yang berada di kawasan lindung mengancam fungsi daerah aliran sungai (DAS) berupa: 2. Gulud Gulud membantu menahan erosi dan mengurangi hanyutan hara serta meningkatkan infiltrasi (resapan air) ke dalam tanah. Saluran gulud dijadikan sebagai tempat menumpuk sisa tanaman sehingga mempertahankan kandungan bahan organik tanah dan meningkatkan perkembangan jasad renik tanah. Dampak berbagai pengelolaan terhadap besarnya erosi pada kebun kopi dengan kemiringan 60% diramalkan dengan persamaan Griffith University Erosion System Template (GUEST). Sistem kebun kopi yang diramalkan adalah sistem monokultur dan multistrata berumur 2 dan 8 tahun. 1. Rorak (lobang angin) Rorak merupakan suatu sistem konservasi yang ampuh dalam menahan erosi, meningkatkan infiltrasi dan menahan air aliran permukaan. Petani berpendapat bahwa sistem ini baik untuk menahan hanyutnya serasah dan pupuk serta memperbaiki pertumbuhan akar kopi. Menurunnya serasah di permukaan tanah akibat tergerus air. Menurunnya daya DAS menyerap air hujan sehingga meningkatkan aliran permukaan dan hasil air di sungai. Meningkatnya fluktuasi debit antara musim hujan dan musim kemarau (meningkatnya peluang banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau). Menurunnya kualitas air sungai karena meningkatnya sedimentasi. 4. Sistem multi strata Sistem ini selain pohon kopi juga ada pohonan lainnya seperti petai, jengkol, alpukat, kemiri, dll. Hasil yang dapat diambil beraneka sehingga sangat membantu petani jika harga kopi anjlok. Sistem multistrata yang sudah berkembang akan menyerupai hutan dari segi perlindungannya terhadap tanah dan DAS. Lahan hutan berlereng curam yang baru dibuka dan baru ditanami selain peka terhadap erosi dan longsor, juga cepat menurun produktivitasnya E. Penelitian Penelitian ICRAF bertujuan untuk memvalidasi nilai peramalan erosi, memperbaiki pilihan teknologi, dan memfasilitasi adopsi teknologi oleh petani (tahun 2001-2003), antara lain terdiri dari: Pengukuran erosi dengan berbagai perlakuan konservasi / agroforestri pada petak kecil (plot) dan tampungan mikro Penelitian partisipasi petani untuk mengadaptasikan teknik konservasi dan agroforestry Sumbangan sistem multistrata untuk membentuk lapisan serasah dan mengurangi erosi Aspek agronomi dan ekonomi dari sistem multistrata. 3. Lajur (strip) rumput Strip rumput paling mudah pembuatannya. Cukup dengan membiarkan gulma (semak) tetap tumbuh pada lajur selebar 30 cm memotong lereng. Petani sumberjaya sering membuat lajur pada baris tanaman dengan menumpuk tanah dan rumput hasil siangan membentuk baris. Gutter Gutter dan ‘Chino’ meter untuk mengukur erosi dan aliran permukaan ‘Chino’ meter Pada sistem pertanaman kopi monokultur, terutama untuk kebun kopi yang masih muda, banyak petani yang melakukan penyiangan secara intensif (satu kali sebulan). Ini menyebabkan permukaan tanah lebih terbuka sehingga tanah mudah tererosi. C. Pilihan lain yang masih perlu diteliti Tanaman penutup tanah dan penyiangan melingkar. Sistem seperti ini ditemukan pada perkebunan lada di Kabupaten Lampung Utara. Tanaman kacang-kacangan (Arachis pintoi) yang menjalar dipakai sebagai penutup tanah, bermanfaat karena: (a) menyaring tanah (filter) yang terhanyut karena erosi, (b) menambah pupuk N bagi lada atau kopi, (c) menggemburkan tanah dan meningkatkan resapan air. Penyiangan melingkar di sekeliling pohon perlu dilakukan secara intensif, bila tidak? Bekicot menyerang lada! Karena tanaman kacang-kacangan tersebut bisa menjadi jembatan yang memperlancar perpindahan bekicot dari satu pohon ke pohon lainnya. F. Pilihan Petani Pilihan Petani dipengaruhi oleh: Kemiringan lahan. Sistem mekanis (rorak, gulud) akan lebih sulit diterapkan pada lahan yang terlalu curam (>40%). Ketersediaan tenaga kerja. Pembuatan rorak dan gulud memerlukan curahan tenaga kerja yang tinggi. Ketersediaan biaya. Pengadaan bibit tanaman tertentu (untuk multistrata) memerlukan biaya. Pengalaman petani. Petani akan mudah mengadopsi teknik yang sudah mereka kenal. tk

PILIHAN TEKNOLOGI AGROFORESTRY/KONSERVASI UNTUK PERTANIAN BERBASIS KOPI DI SUMBERJAYa F. Agus, M. van Noordwijk, B. Verbist A. Masalah sehubungan dengan pembukaan hutan di kawasan Lindung Menurunnya serasah di permukaan tanah akibat tergerus air. Menurunnya daya DAS menyerap air hujan sehingga meningkatkan aliran permukaan dan hasil air di sungai. Meningkatnya fluktuasi debit antara musim hujan dan musim kemarau (meningkatnya peluang banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau). Menurunnya kualitas air sungai karena meningkatnya sedimentasi. Pembukaan hutan yang berada di kawasan lindung mengancam fungsi daerah aliran sungai (DAS) berupa: Makna gambar: B. Pilihan Teknologi yang sudah dikenal 2. Gulud Gulud membantu menahan erosi dan mengurangi hanyutan hara serta meningkatkan infiltrasi (resapan air) ke dalam tanah. Saluran gulud dijadikan sebagai tempat menumpuk sisa tanaman sehingga mempertahankan kadar bahan organik tanah dan meningkatkan perkembangan jasad renik tanah. D. Perkiraan Dampak Berbagai Perlakuan Perlakuan strip rumput atau perlakuan mekanis seperti gulud dapat mengurangi erosi sampai tingkat tertentu dibandingkan dengan kontrol tanpa perlakuan konservasi. Dengan bertambahnya umur kopi, makin banyak penutupan permukaan tanah oleh tajuk kopi dan semakin banyak pula sumbangan daun-daunan kopi yang gugur terhadap bahan organik tanah sehingga erosi berkurang. Pada sistem multistrata, penutupan tajuk terhadap permukaan tanah lebih sempurna dan ini dapat menekan erosi sampai tingkat yang dapat ditoleransi. 1. Rorak (lobang angin) Rorak merupakan suatu sistem konservasi yang ampuh dalam menahan erosi, meningkatkan infiltrasi dan menahan air aliran permukaan. Petani berpendapat bahwa sistem ini baik untuk menahan hanyutnya serasah dan pupuk serta memperbaiki pertumbuhan akar kopi. Perkiraan dampak berbagai perlakuan terhadap tanah tererosi pada kebun kopi berumur 2 dan 8 tahun dengan sistem monokultur dan multistrata pada lahan berkemiringan 60% diprediksi dengan persamaan Griffith University Erosion System Template (GUEST). 4. Sistem multi strata Sistem ini terdiri dari berbagai macam tanaman pohon-pohonan (petai, jengkol, alpukat, kemiri, dll) disamping kopi. Hasil yang dapat diambil beraneka sehingga sangat membantu petani jika harga kopi anjlok. Sistem multistrata yang sudah berkembang akan menyerupai hutan dari segi perlindungannya terhadap tanah dan DAS. 3. Strip rumput Strip rumput paling mudah pembuatannya. Cukup dengan membiarkan gulma (semak) tetap tumbuh pada strip selebar 30 cm memotong lereng. Petani sumberjaya sering membuat strip pada baris tanaman dengan menumpuk tanah dan rumput hasil siangan membentuk baris. E. Penelitian Lahan hutan berlereng curam yang baru dibuka dan baru ditanami selain peka terhadap erosi dan longsor, juga cepat menurun produktivitasnya Penelitian ICRAF untuk memvalidasi nilai prediksi erosi, memperbaiki pilihan teknologi, dan memfasilitasi adopsi teknologi oleh petani (tahun 2001-2003) terdiri dari: Pengukuran erosi dengan berbagai perlakuan konservasi/ agroforestri pada petak kecil (plot) dan tampungan mikro Penelitian partisipasi petani untuk mengadaptasikan teknik konservasi dan agroforestry Sumbangan sistem multistrata untuk membentuk lapisan serasah dan mengurangi erosi Aspek agronomi dan ekonomi dari sistem multistrata. Gutter Pada sistem pertanaman kopi monokultur, terutama untuk kebun kopi yang masih muda, banyak petani yang melakukan penyiangan secara intensif (satu kali sebulan). Ini menyebabkan sangat sedikit penutupan terhadap permukaan tanah sehingga tanah mudah tererosi. Chin Ong meter Tanaman Penutup tanah dan penyiangan melingkar. Sistem seperti ini ditemukan pada perkebunan lada di Kabupaten Lampung Utara. Tanaman kacang-kacangan (Arachis pintoi) yang digunakan sebagai penutup tanah berperan sebagai penyaring (filter) tanah dari erosi. Selain itu tanaman kacang-kacangan ini secara bersymbiose dengan bakteri mampu menambat nitrogen dari udara dan nitrogen ini selanjutnya dapat digunakan oleh tanaman kopi sesudah Arachis melapuk. Penyiangan secara melingkar di sekeliling batang lada perlu dilakukan secara intensif. Apabila tidak, Arachis bisa menjembatani perpindahan bekicot dari satu batang lada ke batang lain seperti terlihat pada gambar. Bekicot merusak tanaman lada. C. Pilihan lain yang masih perlu diteliti Gutter dan Chin Ong meter untuk mengukur erosi dan aliran permukaan F. Pilihan Petani Pilihan Petani dipengaruhi oleh: Kemiringan lahan. Sistem mekanis (rorak, gulud) akan lebih sulit diterapkan pada lahan yang terlalu curam (>40%). Ketersediaan tenaga kerja. Pembuatan rorak dan gulud memerlukan curahan tenaga kerja yang tinggi. Ketersediaan biaya. Pengadaan bibit tanaman tertentu (untuk multistrata) memerlukan biaya. Pengalaman petani. Petani akan mudah mengadopsi teknik yang sudah mereka kenal.