PENCEMARAN AIR DI KAWASAN PERTAMBANGAN BATUBARA DI PT PENCEMARAN AIR DI KAWASAN PERTAMBANGAN BATUBARA DI PT. BERAU COAL, KALIMANTAN TIMUR Oleh : Kelompok V Anggota : Dian Amalia Asri Dwi Fina Syolendra Mita Octaviani Rendi Malphi Guska
Latar Belakang Salah satunya Memiliki Sumber Daya Alam Indonesia Batu Bara di Kelola Sisi Positif Mempunyai Pertambangan Pencemaran Air Sungai Contoh Sisi Negatif
Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan air asam tambang? Bagaimana reaksi terbentunya air asam tambang? Bagaimana pengaruh air asam tambang terhadap kondisi air dan biota yang hidup di sungai sekitar pertambangan? Bagaimana cara mengatasi pencemaran air sungai oleh air asam tambang? Batasan Masalah Proses terbentuknya air asam tambang, dampak air asam tambang terhadap air sungai dan cara untuk mengatasinya. Tujuan Penulisan Menginformasikan kepada masyarakat khususnya mahasiswa kimia mengenai air asam tambang.
Tinjauan Pustaka Batu Bara batuan sedimen yang dapat terbakar ( sumber energi) terbentuk dari endapan organik terutama sisa-sisa tumbuhan terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya Karbon, Hidrogen, Oksigen rumus formula empiris seperti C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit.
Jenis-jenis Batu Bara
Pertambangan Batu Bara Tahun 2006, indonesia memproduksi 162 juta ton batubara dan 120 juta ton diantranya diekspor. Cadangan batubara di Indonesia tersebar di Pulau Kalimantan dan Sumatera, sedangkan dalam jumlah kecil di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua dan Sulawesi. Aktivitas pertambangan dapat meningkatkan kemakmuran ekonomi negara dan menimbulkan dampak lingkungan
Dampak Pertambangan Batu Bara terhadap Lingkungan Pencemaran Air Pencemaran Udara Pencemaran Tanah
Pencemaran air Batu Bara pirit (besi sulfide) + H2O Air Asam Tambang kematian biota air H2SO4 tinggi pH berubah
Reaksi Mineral Sulfida 2 FeS + 7O2 + 2 H20 2 Fe 2+ + SO4 2+ + 4 H+ 4 Fe2+ + O2 + 4 H+ 4 Fe3+ + 2 H20 4 Fe3+ + 12 H2O 4 Fe(OH)3 + 12 H+ FeS2 + 14 Fe3+ + 8H2O 15 Fe2+ + 2 SO4 2- + 16H+
Penanganan Air Asam Tambang Dapat dilakukan secara abiotik, sistem aktif yaitu penambahan kapur [Ca(OH)2] Kolam Penampungan (inlet) outlet pengolahan aktif (CaOH)
TERIMA KASIH….