oleh : Drg. Kirana P.Sihombing

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PRINSIP DASAR PENCEGAHAN
Advertisements

PEENCEGAHAN INFEKSI ASKEB II.
FUNCTION ; MAINTENANCE AND REPAIR AT THE OPERATIONAL LEVEL
PENYULUHAN KESEHATAN GIGI Drg .Ika Agustien
EPIDEMIOLOGI GIGI & MULUT
Penyuluhan Kesehatan Gigi & Mulut
Merniwati Sherly Eluama, S.Kp.G
POST ORTHODONTIC TREATMENT
For Primary Molars Stainless Steel Crown Oleh :
SOP Penggunaan dan Perawatan Alat Semprot Bertekanan Tinggi
PERAWATAN DINI PASIEN CELAH BIBIR DAN LELANGIT
PM GOES TO KALTIM BEM Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman 2011/2012 SMPN 2 MALINAU.
DALAM PERTOLONGAN PERTAMA
AKTIFITAS ION FLUOR PADA DAN DENTIN SETELAH APLIKASI SEMEN IONOMER KACA ATAU RESIN MODIFIKASI SEMEN IONOMER KACA. (UJI IN VITRO) Endang Suprastiwi.
Perawatan Konservasi Gigi Sulung Bagian I
S1 KESEHATAN MASYARAKAT
Early Children Caries Nursing Bottle Caries Baby bottle Caries
CUCI TANGAN IKA NOVITA SARI S.S.T Keb..
Perawatan mikroskop.
FOUR-HANDED DENTISTRY DALAM PENDIDIKAN PERAWAT GIGI
BALAI LABORAORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAN TAHUN 2013
CARA PEMERIKSAAN GIGI GELIGI
PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN PERAWATAN GIGI & MULUT
Kulit Halus dengan Lulur Susu
INDEKS KARIES GIGI (DMF-T & def-t)
INDEKS KEBERSIHAN GIGI
FAKTOR2 PENYEBAB KERUSAKAN JARINGAN KERAS GIGI & JARINGAN PULPA
Perawatan kesehatan gigi dan mulut pada penderita haemofilia
Perawatan Gigi Mulut Penderita HEMOFILIA
OLEH: Drg. EMMA. K, MDSc PENJALARAN KARIES, TANDA-TANDA & GEJALA KLINIS DIAGNOSIS KEPERAWATAN GIGI.
UPAYA KURATIF dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut masyarakat OLEH : Drg. Emma. K, MDSc.
PENGARUH BAHAN TAMBALAN AMALGAM GIGI PADA TUBUH MANUSIA
PENJALARAN KARIES (lanjutan)
PERAWATAN KULIT KEPALA DAN RAMBUT
DENTAL CARIES oleh : Theodora,drg.,SpOrt
PENJALARAN KARIES OLEH: Drg. EMMA. K, MDSc.
Kelainan Periodontal karena perawatan gigi
MENGOPRASIKAN ALAT DAN MESIN PRODUKSI TANAMAN
INFEKSI ODONTOGEN Theodora, drg., Sp. Ort..
MIXER rsigitpramuko.yahoo.com.
Pendahuluan Karies gigi adalah kasus infeksi yang paling umum dan salah satu masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia saat ini oleh WHO. langkah prevensi.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI (MASTITIS)
Anatomi telinga DEFINISI Serumen adalah hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang terlepas dan partikel debu. Pada sepertiga.
Luka dan Perawatan luka
Asuhan Bayi baru lahir normal
Perawatan bayi baru lahir
PELATIHAN KADER KESEHATAN GIGI DAN MULUT
PH METER : PROSEDUR KALIBRASI PEMELIHARAAN TROUBLE SHOOTING
Pengaruh Cara Menggosok Gigi Dengan Pengikisan Enamel Gigi
Hand Hygiene.
CSS OPDENT Tumpatan kelas IV RK
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN
INDEKS PENGUKURAN PLAK
STANDAR PELAYANAN KESEHATAN GIGI dan MULUT DI PUSKESMAS
PENCEGAHAN LUKA DIABETES DAN PERAWATAN LUKA DIABETES.
PEMPROSESAN ALAT.
Dekontaminasi Alat – Alat Kesehatan/ Instrument dan Cleaning di CSSD oleh : MM Wisni Suryandari,SKp 13/11/2018.
LAPORAN KASUS PERAWATAN SALURAN AKAR NON VITAL GIGI SULUNG ANTERIOR Deffy Maryati PEMBIMBING : Dr. drg. Eva Fauziah, Sp. KGA (K)
PKMRS. RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
Cuci tangan merupakan SARAN KESEHATAN YANG PALING SEDERHANA, namun efektif untuk menangkal serangan bakteri, kuman, atau virus penyebab penyakit. Sayangnya,
ABSES GIGI.
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
Infiltrasi, embedding, dan sectioning
Tim Audio Video SMK NU 03 KALIWUNGU KENDAL MERAWAT CD PLAYER Kompetensi : Memperbaiki Cd Player.
PENDAHULU A N Survai -bersifat kuantitatif meneliti pada  untuk masalah/kebutuhan suatu kelompok. mendiagnosis keadaan.
KERUSAKAN DAN PENANGANAN SIAR MUAI
Transcript presentasi:

oleh : Drg. Kirana P.Sihombing Atraumatic restorative treatment oleh : Drg. Kirana P.Sihombing

Defenisi Restorasi GIC Teknik ART /ATRAUMATIC RESTORATIVE TREATMENT merupakan suatu teknik menumpat dengan alat minimal yaitu hanya menggunakan hand instrument/instrumen tangan dengan bahan semen ionomer kaca .

Prinsip dasar ART adalah : - menghilangkan jaringan karies pada gigi hanya dengan instrumen genggam, dan - merestorasi kavitas dengan bahan tumpatan yang adhesif pada gigi.

Alasan memilih teknik ART keterbatasan alat atau fasilitas operator, lesi karies minimal, yang tidak memerlukan pembuangan jaringan email dan dentin yang banyak. Untuk pasien yang tidak menginginkan penggunaan rotary instrument

Alasan memilih instrumen genggam adalah : ART cocok untuk semua kelompok populasi Menggunakan pendekatan biologis, yangmana membutuhkan preparasi kavitas minimal Menggunakan instrumen genggam lebih murah daripada dengan instrumen putar/bur Nyeri yang terbatas karena trauma yang dihasilkan hampir kecil Kontrol infeksinya cukup sederhana karena instrumen genggam mudah dibersihkan dan disterilisasi

Bahan tumpatan : glass ionomer alasan memilih gic : Glass ionomer berikatan secara kimiawi pada email dan dentin GIC Melepaskan fluor yang akan mencegah kambuhnya karies Karakteristik bahannya hampir sama dengan karakteristik jaringan keras gigi oleh sebab itu perawatan ART merupakan prosedur perawatan preventif dan kuratif dalam satu prosedur

Perbedaan dengan amalgam dan komposit Amalgam berikatan dengan cara mekanis melalui undercut Komposit berikatan dengan cara bonding agent dan mikropit

Indikasi perawatan art Kavitas yang hanya melibatkan email dan dentin Kavitas tersebut memungkinkan untuk dirawat dengan hand instrumen

kontraindikasi Kavitas sudah ada abses atau fistula Kavitas yang sudah melibatkan pulpa Gigi telah mengalami rasa nyeri yang berkepanjangan dan mungkin telah menjadi pulpitis kronis Ada tanda yang jelas bahwa ada karies namun kavitas tidak bisa dibuka secara manual dari proksimal atau oklusal, jadi harus dibuka dengan bur Gigi dipermukaan proksimal dan pit bukal

Permukaan gigi satu permukaan/bidang antara lain : a. Pit dan fissure di permukaan oklusal gigi Molar dan Premolar b. Pit lingual gigi incisivus atas c. Groove bukal dan lingual gigi Molar d. Permukaan bukal dan lingual yang dekat dengan gingiva e. Di permukaan proksimal (disarankan dengan bur) Catatan : satu bidang adalah kompetensi perawat gigi

Pit dan fissure di permukaan oklusal gigi m dan p

Pit lingual gigi incisivus atas

Groove bukal dan lingual gigi Molar

Permukaan bukal dan lingual yang dekat dengan gingiva

Di permukaan proksimal

Permukaan gigi dua permukaan/bidang antara lain : Permukaan Oklusal dan proksimal gigi P dan M Permukaan oklusal dan bukal atau lingual gigi P dan M Permukaan proksimal dan bukal atau lingual gigi anterior

Alat-alat untuk art (hand instrument) Diagnostic set : - mirror/kaca mulut - pinset - sonde/eksplorer - ekskavator bentuk sendok Dental hatchet Aplier/carver Enamel ekses cutter Mixing pad dan spatula Cotton roll dan cotton pellet

Fungsi alat Mirror berfungsi untuk memantulkan cahaya dan pandangan untuk melihat kavitas secara tidak langsung. Fungsi lain untuk retraksi pipi dan lidah Eksplorer berfungsi identifikasi jaringan lunak karies . Jangan mengkorek kavitas terlalu kuat dengan ujung sonde karena akan merusak permukaan gigi. Enamel akses cutter berfungsi untuk membuka kavitas dan melebarkannya

Hatchet berfungsi untuk mendalamkan kavitas, memotong email yang tidak didukung dentin carver./aplier memiliki dua ujung yang berbeda bentuk. Ujung yang berbentuk tumpul berfungsi untuk memasukkan bahan tumpatan ke gigi; sedangkan ujung yang tajam berfungsi untuk memotong ekses-ekses tumpatan yang berada disekitar tumpatan

Bahan Powder dan liquid glass ionomer Dentin conditioner Cocoa butter/petroleum jelly

Glass ionomer Keuntungan SIK : Biokompatibel : mengeluarkan fluor Estetis baik Daya Viskositas.untuk ART viskositas tinggi Anti kariogenik Dapat beradhesi dengan gigi (Bersifat fisikokimiawi) Tidak mengiritasi pulpa Tahan terhadap asam

Teknik Preparasi 1. Bersihkan gigi dari plak, kotoran,dll dengan cotton pellet atau brush 2a. Jika karies kecil tembus kavitas dengan alat enamel akses cutter untuk membuka jalan kavitas 2b. Jika karies besar dan luas, gunakan ekskavator untuk menghilangkan jar karies lunak pada sekitar DEJ dengan gerakan memutar horizontal di sekeliling DEJ lalu diikuti dasar kavitas.

Ekskavasi lebih mudah dilakukan jika gigi dalam keadaan kering Teknik ekskavasi 3. Ekskavasi dengan gerakan sirkuler/melingkar dan bukannya menarik keatas agar tidak membuat saliva terjebak dalam kavitas Ekskavasi lebih mudah dilakukan jika gigi dalam keadaan kering

(Hati-hati jika kavitas dalam jangan sampai perforasi/tembus pulpa) 4. Jika jalan masuk sudah ada dapat diperlebar dengan menggunakan hatchet dengan menggerakkan dan memotong jar keras di sekeliling permukaan kavitas sampai diperoleh jalan masuk yang cukup untuk sebuah ekskavator kecil.

5. Memotong Email yang tidak didukung dentin menggunakan hatchet 6 5. Memotong Email yang tidak didukung dentin menggunakan hatchet 6. Gunakan ekskavator untuk melebarkan dan mendalamkan kavitas namun gunakan prinsip pembuangan jaringan minimal. 7. Terakhir bersihkan kavitas dengan cotton pellet yang dibasahi air sampai bersih

Penggunaan hatchet Mengahancurkan email yang tidak didukung dentin dengan alat hatchet . Tujuannya : agar tumpatan maupun gigi tidak pecah

Teknik conditioning 1a. Conditioning teteskan1 tetes dentin conditioner pada plat kaca/mixing pa Ambil cotton pellet celupkan dalam cairan conditioner lalu usapkan pada kavitas 1b. Bisa juga dengan cairan GIC Teteskan 1 tetes ambil sebuah cotton pellet yang dibasahi air secukupnya, tekan pada kapas agar tidak terlalu basah lalu celupkan dalam cairan GIC tsb dan ulaskan pada seluruh permukaan preparasi kavitas.

2. Tunggu selama 10 detik 3. Bilas kavitas dengan cotton pellet basah 4. Keringkan kavitas dengan cotton pellet kering (usahakan tidak terlalu kering agar kavitas lembab karena GIC butuh kelembaban 5. Kavitas siap ditumpat

Aplikasi conditioner

Fungsi conditioning Membersihkan smear layer Membersihkan serpihan email dan dentin akibat preparasi

Contoh peletakan powder liquid Step 1 Step 2

Pengadukan bahan Ambil powder dan liquid perbandingan 1:1 artinya 1 sendok peres dan 1 tetes liquid. Letakkan pada paper pad. Cat : untuk 1 tambalan wajib 1:1 ; tidak boleh ½ : 1 atau ½ : ½ karena akan mempengaruhi kualitas bahan tumpatan. : tetes liquid tidak boleh ada gelembung udara karena berarti tidak tepat 1 tetes

Peletakan powder dan liquid pada paper pad

2. Bagi Powder dibagi menjadi 2 bagian 3. Lebarkan liquid dengan spatula lalu arahkan ½ bagian powder I lalu campur sampai membasahi seluruh powder, 4. Campur lagi sisa ½ bagiannya dan gerakkan memutar, dan melipat atas bawah spatula secara bergantian sampai homogen

5. masukkan ke dalam kavitas menggunakan plastis spatula atau dengan carver ujung tumppul dengan tekanan ringan. (Pastikan tidak ada gelembung udara terjebak.) 6. ujung jari telunjuk dioleskan cocoa butter lalu gunakan jari tsb untuk menekan bahan agar padat isi pada kavitas. Tahan selama 5- 10 detik

7. Lalu angkat jari dengan gerakkan menjauhi tumpatan ke arah bukal atau lingual 8. Terakhir cek tumpatan, jika ada ekses-ekses tumpatan pada tepi-tepi tambalan , hilangkan dengan carver ujung tajam, dan diakhiri dengan pemberian cocoa butter kembali 9. Instruki pada pasien : Jangan pakai untuk mengunyah makanan selama 1 jam

Video mix GIC

GIC TIPE II (self cured)

GIC TIPE II (self cured)

The procedure for caries removal for one-surface cavities step-by-step Check that all instruments and materials are available and ready for use. Ensure that the tooth is kept dry during the restoration phase. Mix restorative material according to earlier description (20-30 seconds). Insert the mixture in small amounts into the cavity and into the adjacent fissures, using the blunt blade of the applier/carver. Use round surface of a medium excavator to push the mixture into deeper parts of the cavity and under any overhanging.

Rub some petroleum jelly on the gloved index finger. Place the index finger on the restorative material, press and remove finger sideways after a few seconds. Remove visible excess of glass-ionomer with a medium or large excavator. Wait 1-2 minutes till the material feels hard, whilst keeping the tooth dry.

Check the bite using articulation paper and adjust the height of the restoration with the applier/carver if needed. Apply a new layer of petroleum jelly. Remove cotton wool rolls. Ask the patient not to eat for at least one hour

3. Kavitas ditumpat dan disealing/’seal restoration’ 2. Kavitas siap ditumpat 1. Caries di oklusal 3. Kavitas ditumpat dan disealing/’seal restoration’

Kegagalan Kesalahan manipulasi bahan Penekanan bahan dengan jari yang dioles cocoa butter terlalu cepat Rasio serbuk cairan tidak tepat Kesalahan waktu penggunaan cocoa butter Besar kavitas terlalu kecil Ketebalan tumpatan kurang

Jika tumpatan terkontaminasi air --- permukaan tumpatan berkapur, dan rapuh Jika tumpatan terlalu kering --- permukaannya retak Jika pengisian kurang kurang retentin- gampang aus: Jika pengisian lebih  traumatik oklusi nyeri Catatan : lebih baik pengisian kurang daripada lebih

Yang perlu diperhatikan : jika pengisian kurang, dapat langsung ditambah lagi asalkan tumpatan sebelumnya jangan diberi cocoa butter dulu agar dapat beradhesi dengan tumpatan yang baru. Jika setelah ditumpat dan setelah 3 tahun pecah atau aus, dapat ditambah kembali tampa membongkar tumpatan yang lama karena GIC adalah tumpatan yang hampir sama dengan gigi .

Sarankan pada pasien Prevention of dental caries is based on the following elements: 1. removal of plaque, scalling 2. counselling on proper diet jaga pola makan 3. application of fluorides, TAF 4. application of antimicrobial agents kumur antiseptik 5. application of sealants Fissure sealant

List of Essential Instruments and Materials 1

bahan

tugas BAGAIMANA JIKA TUMPATAN RUSAK, APA YANG MENYEBABKANNYA ? BAGAIMANA JIKA RESTORASI MISSING/LEPAS, MENGAPA TERJADI? BAGAIMANA JIKA SEBAGIAN TUMPATAN PECAH, APA ALASAN TERJADINYA HAL TERSEBUT? TUMPATAN FRAKTUR/RETAK, MENGAPA TERJADI HAL INI? BAGAIMANA JIKA ADA KARIES YANG BERADA BERDEKATAN DENGAN PERMUKAAN TUMPATAN/DI FISURE? MENGAPA TERJADI HAL INI?

Selamat melakukan perawatan ART yaa…