Banyak sekali orang yang mengatakan bahwa apabila mencintai seseorang haruslah dengan perasaan yang timbul dari hati yang timbul sendirinya dan tidak bisa dielakkan lagi apabila cinta itu sudah tertancap, tetapi pernahkan berpikir bahwa sanya kita mencintai tanpa ada pedoman itu buta seperti halnya pengetahuan tanpa ada agama itu buta dan agama tanpa ada pengetahuan itu namanya keraguan.Kenapa cinta juga harus ada pedoman,tujuan dan juga pencapaian. Mari kita berpikir bersama untuk apa kita bercinta,untung untuk kita sendiri saja kita tidak tahu, lalu yang kita lakukan selama ini hanya membuang waktu saja, sungguh merugilah manusia seperti ini.Mari gunakan sedikit pikiran kita untuk berlogika terhadap segala hal pikirkan dampak positifnya dan negatif dari apa yang kita lalui dengan logika yang terarah dari ajaran- ajaran agama. Karena apabila perasaan kita tidak menggunakan logika dalam menghadapi sesuatu maka kita akan tersesat karena perasaan kita akan terombang ambing tanpa ada keputusan. Saya disini beropini logika yang bijak,menggunakan prosedur yang bijaksana itu adalah perasaan yang yang sangat tinggi. Ya, Kita mengakui perjalanan cinta itu bagaikan sebuah pelayaran yang panjang,mengarungi samudra,menghadapi banyak rintangan yang tak mudah diprediksi seperti halilintar dan ombak- ombak yang tidak bias bersahabat dengan kita,selalu memberi badai-badai yang senang tiasa menggelincirkan dan mengombang-ambingkan perahu.Tetapi bukan berarti kita harus terjun mengarungi cinta tanpa ada alat, pedoman dan cara menghadapi masalah-masalah yang menghadang cinta. Karena tiada gunanya kita berlangkah karena kita berlayar tanpa ada perahu yang tepat,berlayar tetapi kita tidak bias mengendalikan perahu atau kita memiliki perahu,bias mengendalikan perahu tetapi ragu-ragu kemana arah yang harus kita tempuh. Nah,seperti itulah gambaran sebuah cinta yang tidak terkonsep, tiada pertimbangan alat,metode,dan pedoman. Karena tanpa adanya perihal tersebut akan menentukan seberapa berkualitasnya suatu cinta itu. Tanpa adanya ini pula akan mendapatkan kesulitan bagi pecinta untuk mendapatkan kebahagiaan yang ia dambakan atas jeri payah yang ia kerjakan. Dalam hal ini kelogisan dan kenyataan daya pikir kita diperlukan dengan memperhitungkan adanya sebab dan pastinya adanya akibat. Dan sesuatu yang terorganisir dan sesuai dengan aturan akan lebih baik hasilnya daripada sesuatu yang tidak sama sekali terorganisir. Begitu pula cinta cinta yang terformat dan cinta yang asal-asal saja.

Menurut pengamatan saya ada dua alat dalam sebuah cinta alat ini juga tergantung dari mana dia berasal dan seberapa besar dia memiliki pengetahuan. Alat ini adalah perasaan dan daya pikir atau logika. Perasaan adalah alat pertama yang menarik kita untuk mencintai dan menjadikan kita peka terhadap orang lain dan kadang kali perasaan ini membuat kita tidak bias berpikir secara jernih karena pikiran kita tertutupi oleh perasaan yang larinya langsung ke hati. Hal ini yang membuat kita gila karena cinta tidak mampu berpikir secara bijaksana karena hati kita terkuasai oleh perasaan kita sendiri,dan ini wajar bagi kita semua. Dan yang kedua adalah daya pikir yang gunanya kita berlogika dan berfilsafat( mencari langkah yang bijak) ketika menanggapi cinta yang timbul dari perasaan kita.Lalu bagaimana kita bias berpikir sementara otak kita, hati kita telah dikuasai oleh perasaan sehingga tidak mampu berpikir.Caranya yaitu tenangkan dulu pikiran kita dengan merilekan pikiran, lalu mintalah pendapat dari teman, orang yang lebih berpengalaman dalam mengarungi hidup seperti kyai,guru,dosen,orang tua atau teman yang mengerti dan cobalah membaca buku-buku agama cermati dengan cermat bagaimana seharusnya aku bertindak. Mengapa kita perlu alat ini?, Coba kita amati suatu alat itu digunakan karena alat itu berguna dan alat itu bisa berguna apabila menggunakan prosedur penggunaannya. Begitu pula daya pikir bisa digunakan ketika alat ini tidak ada hambatan yang menghalanginya. Seperti perasaan yang membuat daya pikir kita melemah. Daya pikir adalah alat yang diguakan dalam cinta untuk berfilsafat mencari cara bijak dalm menyelusuri perjalanan cinta tanpa adanya daya berpikir maka tersesatlah bagi pecinta karena tidak tahu menahu tentang apa yang dia hadapi dan bagaimana menghadapinya. Dan juga kita tidak akan bias berpikir bijaksana karena perasaan suka kiita akan menutupi kejelekan seseorang yang kita cintai meskipun sifatnya dia sudah jauh dari pri-kemanusiaan. Disinilah peran penting sebuah logika ketika kita mencintai. Setelah saya berbicara tentang alat-alatnya mengarungi cinta kemudian saya akan berbicara pedoman atau petunjuk untuk mengarungi cinta.Diatas kita tadi berbicara bahwa cinta itu buta karena butanya tersebut perlunya suatu pedoman supaya cinta kita dapat menjadi penerang bagi pecinta dan yang dicintai.Pedoman itu tidak jauh dari kita karena pedoman itu yang mengatur

segala kehidupan kita. Yaitu agama, aturan pemerintah,orang tua dan aturan yang kita buat dengan orang yang kita cintai. Cinta itu buta karena butanya itu perlu kaca mata yang super canggih yang bisa membuat cinta itu terang. yang dapat melihat kesegala arah dan memberikan cahayanya kepada orang- orang yang terlelap dalam mimpi-mimpi kebenciaan,perdendaman dan permusuhan.Disini saya akan mengklasifikasikan cinta dipandang dari penyebabnya secara umum: 1. Cinta yang timbul karena cinta kepada cintanya kepada Satu. Cinta ini cinta kepada Tuhan dan cintanya kepada orang lain seperti seorang gadis, orang tua, dan semuanya dikarenakan cintanya kepada Tuhan. Cinta ini sangat kuat tahan banting dalam mengarungi segala rintangan karena cintanya tulus kepada Satu tetapi cahaya cintanya tersebar untuk orang-orang yang ada disekelilingnya. 2. Cinta yang timbul karena adanya pertemanan,persahabatan. Maksudnya adanya saling berhubungan, baik secara langsung atau tidak langsung secara continue. Melalui pendekatan,sering mengajak jalan-jalan,bersikap baik atau sekedar komunikasi lewat handphone memberi perhatian atau motivasi. Cinta ini sangat kuat,susah untuk dipisahkan dan sulit untuk menerima hasutan-hasutan orang lain karena kentalnya sifat saling percaya antara keduanya karena didukung oleh saling mengetahui kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki selama mereka bersama. 3. Cinta yang timbul karena kecantikan dan ketampanan. Cinta ini berasal dari pandangan pertama yang mengetuk hati, yang berimbas si pemandang mencari cara bagaimana si Dia yang rupawan itu jatuh dipangkuannya. Segala cara dia lakukan supaya dengan cepat dia bias dapatkannya. Dan apabila dia bias dan yang ia inginkan juga terpesona maka jadilah mereka menjalin cinta. Cinta ini paling umum terjadi dikalangan remaja, mahasiswa dan lain-lain karena suatu kodrati dalam naluri manusia memiliki naluri hewani yang mudah tertarik terhadap lawan jenis apa lagi yang dihadapi yang rupawan yang cantik atau tampan. Tetapi perlu digaris bawahi

cinta ini akan mengalami banyak rintangan yang jauh dari perkiraan karean satu sama lain belum saling kenal dan belum mengetahui karakter masing-masing. Karena telah terlanjur melangkah tanpa berpikir dua kali karena tergoda oleh hal ini. Akhirnya mereka melangkah juga dan diperjalana dia terombang-ambing dalam perbedaan dan ketidak pastian. 4. Cinta yang timbul karena harta,martabat atau harta yang dimiliki cinta ini akan bertahan lama apabila faktornya masih ada. dan biasanya kurang ada kesetiaan dalam hati. Lalu bagaimana kita bisa berlayar dengan menggunakan alat yang tepat, pedoman yang sanggup mengarahkan kepada kebahagiaan tunggu masih saya lanjutkan besok lagi ya thank tas masuknnya