EKSKLUSI SOSIAL DALAM DUNIA KERJA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Indrasari Tjandraningsih AKATIGA – Pusat Analisis Sosial Bandung Dipresentasikan dalam lokakarya Contract and Agency Labour Jakarta, 19 September 2011.
Advertisements

Perkeretaapian Khusus Fase III Pendekatan yang diusulkan terhadap perubahan peraturan Jakarta 20 Mei 2011.
Bab 1 Pemasaran Mengatur Hubungan Pelanggan yang Menguntungkan
KETENAGAKERJAAN.
Pengangguran dan ketenagakerjaan
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
Korea Health & Medical Workers’ Union (KHMU) bogun.nodong.org.
ADVOKASI SOSIAL DALAM UU NO. 11 TAHUN 2009 TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL Heru Susetyo, SH. LL.M. M.Si. FISIP UI/ FH-UI.
BAB ORIENTASI KONSEP PPO
MAKALAH MASALAH PENGANGGURAN DI JAKARTA TIMUR
European Union Ekosistem Mangrove, masyarakat dan konflik: mengembangkan pengetahuan berdasarkan pendekatan untuk menyelesaikan beragam kebutuhan Kegiatan.
WAWASAN DAN ANALISIS SOSIAL (ANSOS) Peran dan Fungsinya dalam KKN
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
SEKTOR EKONOMI INFORMAL
Peran Pekerja Pengembangan Masyarakat
KESENJANGAN SOSIAL : dalam Teori-teori Sosiologi
B. Kombaitan dan Ridwan Sutriadi
Tema dan Perspektif Sosiologi
Pengertian Sex dan Gender
MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Feminis Sosial Kontemporer
Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi)
Pertumbuhan Ekonomi II
Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial
IT untuk Keunggulan Kompetitif
Pengertian PERDAGANGAN (TRAFFICKING) PEREMPUAN dan ANAK
Pemberdayaan di Indonesia
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
EKONOMI PEMBANGUNAN P. KEBAN.
Pengangguran di Indonesia
KETENAGAKERJAAN.
Disampaikan oleh : DJOKO HERIYONO,S.H Ketua Bid. Advokasi dan Hukum
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Manajemen Umum PERTEMUAN 7 Pengorganisasian dan Struktur Organisasi
TENAGA KERJA WANITA DAN CACAT (Pertemuan ke-14)
KESETARAAN PEREMPUAN – LAKI-LAKI
HUBUNGAN INDUSTRIAL(IAE40067) Kuliah 1
MASALAH SOSIAL & KEBERFUNGSIAN SOSIAL
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
Kegiatan Perekonomian di Indonesia
MSDM – Handout 11 Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
EKSKLUSI SOSIAL : Sejarah Konsep
WELCOME TO MY PRESENTATION “PERKEMBANGAN SOSIOLOGI”
SP berbasis industri di Swedia IF Metall
Seminat MNC ICEM Oktober, Serang, Indonesia
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
PERSPEKTIF GENDER Oleh: Iwan Setiawan.
GENDER DAN EKSKLUSI SOSIAL STUDI KASUS: BURUH MIGRAN PEREMPUAN
KONTRAK DAN OUTSOURCING DI INDONESIA
Oleh: Cici Baedirini [ ] Dini Kusumaningrum [ ]
Human Capital: Education and Health in Economic Development
ANALISIS TEORI SOSIOLOGI TENTANG KELUARGA
Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XII IPS
KEMISKINAN.
MSDM – Handout 11 Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial
PERSPEKTIF GENDER Oleh: Iwan Setiawan.
KETENAGAKERJAAN Penduduk dan Kesempatan Kerja
REDISTRIBUSI PENDAPATAN
Urbanisasi dan Migrasi
KETENAGAKERJAAN.
Mengkreasi Cara Berpikir dan Bertindak Setara
Serikat Buruh berbasis Industri
Masalah – masalah EKONOMI INTERNASIONAL
POVERTY AND NUTRITIONAL STATUS
PEMBANGUNAN & PERUBAHAN SOSIAL
HUBUNGAN BURUH, MODAL, DAN NEGARA
Membangun Asa Demokrasi Alternatif di Desa
Transcript presentasi:

EKSKLUSI SOSIAL DALAM DUNIA KERJA Hari Nugroho MK. Kesenjangan dan Eksklusi Sosial Program Sarjana Sosiologi FISIP UI 2010

Eksklusi dan Perubahan Sosial Eksklusi Sosial terjadi karena kondisi struktural yang dikonstruksikan secara panjang melalui proses sejarah (given condition) efek dari kondisi struktural yang berubah). Eksklusi sosial akibat dari perubahan sosial di dalam masyarakat (dengan peran negara sebagai pelindung) dampak dari restruktursasi tanpa proteksi (liberalisasi)

Eksklusi dan Perubahan Sosial Perubahan sosial selalu ada dan selalu menciptakan konsekuensi eksklusi sosial siapakah yang tereksklusi? Adakah struktur sosial & mekanisme2 sosial yang dapat meredam konsekuensi eksklusi sosial? Bentuk-bentuk perubahan sosial Industrialisasi (perkembangan kapitalisme) Globalisasi (intensifikasi & ekstensifikasi kapitalisme)

Perubahan sosial & Kapitalisme Kapitalisme mentransformasikan sesuatu menjadi komoditas (komodifikasi) sehingga setiap komoditas mempunyai nilai ekonomi. Komodifikasi kapitalisme semakin luas. Kapitalisme juga memerlukan dukungan2 struktural (ekonomi masyarakat memerlukan pasar, memerlukan institusi2 produksi, institusi keuangan, institusi pendidikan yang mensuplai tenaga, bahkan dukungan politik )

Kapitalisme dan Pasar Pasar merupakan institusi penting tidak hanya untuk pertukaran tetapi juga pemenuhan hak. Pasar dibentuk oleh sejarah. Kapitalisme mengubah struktur sosial ekonomi dalam pasar

Pasar, Kapitalisme & Masalah Eksklusi Sosial Adanya ketidakmampuan sebagian anggota masyarakat untuk memenuhi kebutuhan reproduksi dalam kapitalisme (kelompok vertikal / horisontal) Kelompok-kelompok yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan/memonopoli Self-regulating market menciptakan disembedded economy Pasar bekerja tanpa proteksi sosial

Pasar Kerja dan Eksklusi Sosial Eksklusi terjadi sebagai akibat langsung dari kebijakan Eksklusi terjadi sebagai dampak dari relasi sosial di dalam masyarakat. Eksklusi berdasarkan gender, etnisitas, keterampilan, jaringan sosial, status migrasi. Perbedaan posisi berunding di dalam pasar (yang dikonstruksikan oleh struktur kekuasaan dalam masyarakat) dapat mengakibatkan eksklusi. Contoh: lapangan pekerjaan di sektor formal & informal; di dalam negara/masyarakat & antar negara/masyarakat

Pasar Kerja dan Eksklusi Sosial Eksklusi dari pasar kerja Eksklusi di dalam pasar kerja Liberalisasi pasar kerja (fleksibiliasi) meningkatkan proses dualisasi : tersedia akses pekerjaan tetapi ada konsentrasi kemiskinan karena kondisi kerja buruk vs kondisi kerja yang baik dan ‘secure’ tetapi akses terbatas. (menghasilkan eksklusi ganda: eksklusi dari & di dalam)

Masalah-masalah Eksklusi Sosial dalam Pasar Kerja Pengangguran jangka panjang (secara struktural tidak mempunyai pilihan untuk tidak menganggur). Informalisasi kerja (efek restrukturisasi ekonomi & kompetisi global) Pekerja2 paruh waktu baik di sektor formal dan informal Pekerjaan yang beresiko (precarious jobs) : Eksklusi dalam konteks HUBUNGAN KERJA

Kelompok-kelompok yang rentan pada pengangguran & precarious jobs usia muda (efek dari perkembangan demografis), perempuan (krn relasi gender & dominasi patriarki), migran krn merupakan outgroup & tersegregasi secara sosial krn Tekanan struktural dari pengangguran jangka panjang membebani daya dukung ekonomi dan sosial rumah tangga ketiadaan jaring pengaman berjangka panjang

Perubahan Struktur Pekerjaan & Precarious Jobs Peningkatan “tersierisasi ekonomi” (sektor self-employed & usaha2 rumahan) meningkat (studi di Brazil) Informaliasi kerja yang meluas (semakin jauh dari standarisasi kerja/regular job & penurunan kapasitas daya serap sektor formal).

Degradasi Hubungan Kerja Rentan eksploitasi : upah rendah, minim tunjangan kerja dan kompensasi lainnya Rentan marjinalisasi : mudah dipecat, tidak mendapat akses berserikat, tidak memperoleh hak suara, pengurangan jam kerja

Pasar Kerja & Sistem Kesejahteraan : Perbandingan regional Eropa : sistem kesejahteraan diikuti oleh tingkat pengangguran yang tinggi dan panjang tetapi gap penghasilan rendah – tingkat rata2 kesejahteraan baik. AS: sistem kesejahteraan lemah – pasar kerja fleksibel menghasilkan tingkatpengangguran rendah tetapi dengan kondisi kerja buruk yang meluas & stagnasi dalam upah.

Dampak berkelanjutan dari Eksklusi Sosial di Dunia Kerja Dampak di dalam pekerjaan pengangguran yang tinggi menyebabkan akses dan modal (keterampilan) orang untuk dapat bekerja semakin rendah. human & social capital semakin rendah, kapabilitas menurun, human dignity menurun (keseluruhan disebut sebagai deprivasi sosial ekonomi).

Dampak berkelanjutan dari Eksklusi Sosial di Dunia Kerja Dampak sosial dalam keluarga/komunitas Ketidakpastian perencanaan masa depan Disorganisasi sosial & konflik dalam keluarga & komunitas Eksklusi di tingkat komunitas (ketidakmampuan untuk terlibat penuh dalam pembentukan dan penguatan modal sosial) – Contoh : studi di Tangerang.

Dampak berkelanjutan dari Eksklusi Sosial di Dunia Kerja Proses eksklusi semakin signifikan bila jaringan sosial yang protektif dan mengamankan tidak mampu bekerja lagi : Erosi gerakan serikat buruh Melemahnya kemampuan dukung sistem kekerabatan; perubahan orientasi dari sistem keluarga luas ke sistem keluarga inti; jaringan sosial etnisitas melemah akibat perubahan struktural (misal akibat konflik sosial). Melemahnya gerakan-gerakan

Kaitan antara Pengangguran, Pekerjaan Beresiko & Eksklusi Sosial Long-term Employment Precarious Jobs Material Deprivation (distributional aspects) Social Deprivation (relational aspects) Social Exclusion Sumber : Bhalla & Lapeyre, 2004

Diskusi Skema Kerangka Konseptual Eksklusi Sosial dalam Pekerjaan Dinamika sosial dari pekerja batik (eksklusi akibat restruktursasi dan konstruksi sosial jangka panjang) Bagaimana strategi inklusi? Bagaimana hubungan antara konsep warga dengan kebijakan sosial yang inklusif mengenai dunia kerja?

REFERENSI Bhalla, AS and Lapeyre, Frederic. 2004. Poverty and Exclusion in a Global World. 2nd ed. Hamphire: Palgrave Macmillan. Nugroho, Hari. 2009. “Social Exclusion in a Flexible Labour Market: Workers’ Conditions in Indonesia’s Manufacturing Industriy” in Rene E. Ofreneo et al (eds). Building Social ASEAN: Towards Caring and Sharing Community. Manila: Academe Civil Society Network of Southeast Asia Inc.