WAJAH PENERBANGAN DI INDONESIA Federasi Pilot Indonesia WAJAH PENERBANGAN DI INDONESIA by Capt. Manotar Napitupulu President 04 November 2009
PENDAHULUAN Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat luas dengan panjang rentang ±1/8 garis lingkar bumi dan terdiri dari lebih 15.800 pulau. Berdasarkan luas dan letak geografisnya, maka transportasi udara merupakan sektor vital dalam pembangunan nasional. Penerbangan adalah merupakan bagian dari sektor perhubungan nasional yang terdiri dari beberapa komponen yang merupakan mata rantai dimana satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Seluruh mata rantai memerlukan sumber daya manusia yang handal di bidang masing-masing. Negara yang luas ini mempunyai keanekaragaman mulai dari letak landasan yang memadai hingga landasan di gunung-gunung, landasan yang panjang hingga yang pendek (limited). Ada yang beraspal dan juga yang belum beraspal. Demikian juga dengan alat navigasi. Ada yang sudah dilengkapi dengan peralatan canggih seperti ILS tetapi masih banyak yang masih menggunakan alat navigasi yang sangat minim, seperti VOR maupun ADF/NDB. 1
GAMBARAN KEADAAN REAL DI LAPANGAN SEBAGAI SEORANG PILOT Pekerjaan pilot adalah pekerjaan yang penuh resiko. Pilot diwajibkan mengikuti beberapa check secara rutin : - medical check kelas 1 setiap 6 bulan - simulator setiap 6 bulan - line check/rute check 1 kali/tahun - EPT (Emergency Procedure Training) - Joint Training setiap 2 tahun - beberapa tambahan training Pilot harus bekerjasama penuh dengan Co-pilot sewaktu pesawat sudah memulai missinya. Pembacaan Checklist dilakukan oleh Co-pilot dan harus direspon oleh pilot Starting Engine: Pilot/Co-pilot harus memonitor engine instrument secara fokus. Taxi out: Pesawat bergerak dengan tenaga sendiri/own power menuju landasan pacu. Take-off: Sebelum lepas landas kita harus mendapatkan arah angin, karena kita punya limit/batas 10Kts tail wind (angin dari belakang) waktu lepas landas, apabila melebihi 10Kts landasan harus ganti arah. Prinsipnya T/O harus melawan arah angin. 2
GAMBARAN KEADAAN REAL DI LAPANGAN SEBAGAI SEORANG PILOT Cruising: Memonitor penerbangan secara kontinu. - Mengecheck sisa bensin dan bensin yang terpakai - Mengecheck cuaca, apakah perlu anti ice Descent: - Menurun dan siap untuk melakukan pendaratan. - Melakukan approach: ILS, VOR/DME, VOR Only, ADF/NDB atau Visual Landing Pada dasar sama dengan waktu T/O mengarah ke angin & maximum tail wind 10Kts panjang landasan harus dihitung benar-benar untuk menentukan flaps (alat bantu pendaratan di sayap) apakah fuel/penuh atau tidak. Taxi-in: Pilot harus betul-betul mendengar instruksi dari menara, jalan menuju tempat parkir, khususnya di bandara yang besar International Airport. 3
KESIAPAN SEBELUM MELAKUKAN PENERBANGAN Pilot’s Document: Pilot selalu memeriksa validasi dari dokumen pribadi seperti Licence,Medical Certificate, Pasport. Briefing Office:Pilot akan dibriefing oleh FOO (Flight Operation Officer) mengenai: - Flight Plan: Menentukan fuel required/dibutuhkan. - Weather: Pilot dibriefing mengenai cuaca di departure, en-route, destination & alternate untuk menentukan fuel. - NOTAM: Pilot dibriefing mengenai situasi yang berhubungan dengan operational pesawat. Contoh: VVIP Movement, kondisi bandara dan penunjangnya. - Aircraft status: Kondisi pesawat secara garis besar. - Airport Facility: Pilot dibriefing mengenai Fire Extinguisher, alat navigasi. - Walk Around: Memeriksa bagian luar pesawat. - Flight Attendant Briefing mengenai semua perlengkapan di kabin, khusus nya mengenai peralatan darurat/emergency equipment. - Cockpit Preparation: 1. Memeriksa dokumen pesawat/validasinya 2. Check & re-check aircraft condition/aircraft maintenance book. 3. Check actual T/O weight, etc. 4
PERBANDINGAN KEADAAN REAL LAPANGAN DI INDONESIA DENGAN DI LUAR NEGERI Bandara - Banyak landasan pacu yang bergelombang / tidak rata. - Belum semua landasan pacu mempunyai Parallel Taxi-way - Panjang dan lebar landasan pacu belum memenuhi persyaratan untuk pesawat berbadan lebar/besar. LUAR NEGERI Bandara - Hampir seluruh landasan pacu rata dan sangat mulus. - Hampir seluruhnya landasan pacu mempunyai Parallel Taxi-way. - Memenuhi syarat untuk pesawat berbadan lebar/besar. 5
PERBANDINGAN KEADAAN REAL LAPANGAN DI INDONESIA DENGAN DI LUAR NEGERI Weather Forecast/ramalan cuaca - Masih sering banyak meleset/kurang akurat. - Masih ada bandara yang dinyatakan tutup karena cuaca buruk. Alat Navigasi Masih banyak Bandara yang memakai ADF (Automatic Direction Finding) atau NDB (Non Direction Beacon) LUAR NEGERI Weather Forecast - 80% ramalan cuaca bisa dipercaya. - Tidak ada/hampir sangat jarang ada bandara yang ditutup karena cuaca buruk, semua diserahkan kepada keputusan pilot. Alat Navigasi Rata-rata bandara sudah memakai ILS (Instrument Landing System) dan VOR/DME (VHF Omni Range/distance measuring equipment). 6
KECELAKAAN PENERBANGAN DI INDONESIA Kecelakaan di Indonesia pada umumnya disebabkan oleh berbagai hal, seperti; cuaca, pilot, tehnik, cargo, alam sekitar (bukit, gunung), bangunan tinggi. Alat navigasi yang kurang menunjang. Kurangnya/minimnya training untuk personel-personel terkait/SDM yang kurang handal pada bidangnya. Teori Shell S H L E 7
KECELAKAAN PENERBANGAN DI INDONESIA Mata rantai yang dapat menyebabkan kecelakaan pesawat. Penerbang Teknik dan Manajemen Perawatan ATC Navigasi dan Panduan Terbang Cuaca Flight Attendant Cargo Catering 8
Terima kasih ……Have a safe flight…… 9