TOKSIKOLOGI ERLINA RUSTAM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
review Sistem Ekskresi
Advertisements

DASAR DIETETIK untuk pasieN
Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
P3K OFF. OLIVIA CHRISTINE M. OFF. RAYMOND SIAGIAN STAGE 3.
BAHAYA PENGGUNAAN NARKOBA
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
BAB 12 KERACUNAN Tujuan instruksional :
PENGENALAN & PENANGANAN BAHAN KIMIA
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
PENGANTAR TOKSIKOLOGI
PRESENTATION KIMIA FORMALDEHIDA O C H DIAN FITRI SARIASTUTI XII IPA 3.
Sumber, Jenis Limbah Cair dan Efeknya terhadap Kesehatan Masyarakat
Sistem Pertahanan Tubuh
PALANG MERAH INDONESIA KECAMATAN CINAMBO KOTA BANDUNG
OLEH: Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.
LUKA BAKAR.
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
BAHAN PEMBERSIH RUMAH TANGGA
RESIKO HIGIENE TERKAIT KERACUNAN MAKANAN. Bahan makanan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin.
INISIASI 5 INTOKSIKASI.
Sunarmi Aprlia intan M Amalia
Toksikologi inhalasi dan dampaknya
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
Makanan jajajan yang sehat dan tidak sehat pada anak usia sekolah
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
Bahaya Kandungan Formalin pada Makanan
MANFAAT DAN BAHAYA BAHAN TAMBAHAN PANGAN
Pemberian Obat Cacing pada Anak Balita
ASMA BRONKHIALE Suharno, S.Kep.,Ners.,M.Kes.
PEMELIHARAAN KESEHATAN
4. NUTRIEN UNTUK TERNAK (UDARA DAN AIR)
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
SEMINAR HASIL RIA MARESTY.
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
PRISKILA APRILIA HAMBER
Sistem Ekskresi.
Fitriani Muhammad Syamsuri
EKOTOKSIKOLOGI Trisnadi Widyaleksono Catur Putranto
Om Swastyastu.
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
Cakupan Ilmu Toksikologi
Penatalaksanaan Diare Berdasarkan MTBS
Bahan Kimia Berbahaya Theo da Cunha
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
- FIRST AID - PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
SISTEM EKSKRESI MASUK KELUAR.
CONCEPT MAPPING ABOUT DIARE DI SUSUN OLEH : AWINDA SARI AHMAD REDHO HILDA NUR AFNI RAMADHAN SUPRIADIN Y. KALVEIN M.M.
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
BANTUAN DASAR PADA KASUS NON TRAUMA
Zat Berbahaya pada Makanan
ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA
GANGGUAN KESADARAN (PERUBAHAN STATUS MENTAL)
AIR YANG HYGIENIS  Oleh: ANI PUJIASTUTI.
FARMAKOTERAPI DIARE AKUT Rustamaji
KERACUNAN STRYCHNIN KELOMPOK 2. Isep Ramdan Ayuni Stevia Nurul Febriana Safitri Ni Putu Devi W
PENGAWASAN KUALITAS MAKANAN. Tujuan umum :  Mampu melakukan pengendalian keamanan mak min Tujuan Khusus :  Mampu menjelaskan pengaruh lingk fisik mak.
PENGERTIAN OBAT Obat adalah zat atau benda yang dapat menyembuhkan penyakit, mencegah timbulnya gejala penyakit, memperbaiki kesehatan mental (rohani),
LUKA BAKAR. Penyebab : -Termal ( suhu > 60 C ) -Kimia ( asam / basa kuat ) -Listrik -Radiasi.
TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
KLASIFIKASI: A. Menurut cara terjadinya keracunan: 1. Self Poisoning 2. Attempted Suicide 3. Accidental Poisoning 4. Homicidal Poisoning.
TOKSIK PELARUT ORGANIK DI INDUSTRI
PENGANTAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI
DAMPAK FOGGING BY : GLOBAL MEDIC TEAM. Banyak Polutan yang dihasilkan oleh mesin Fogging, karena bahan yang digunakan terdiri dari Pestisida dan Solar.
KISARAN DOSIS DAN KONSEP LD50
Transcript presentasi:

TOKSIKOLOGI ERLINA RUSTAM KERACUNAN ilmu mengenai racun termasuk mendeteksi, mengisolasi, memisahkan dan menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif, cara kerja racun dalam tubuh dan bahan yang digunakan utk menetralkan. ER-10

terpisah melalui dosis dan cara pemberian Obat dan Racun terpisah melalui dosis dan cara pemberian Obat : Adalah bahan atau campuran bahan yang berasal dari hewan, tt-an atau zat kimia yang dapat digunakan untuk mencegah, menghilangkan, mengobati, mendiagnosa ataupun menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit dan juga untuk mempercantik badan. ER-10

Racun Adalah zat atau bahan yang bila masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung ( inhalasi), suntikan dan absorbsi melalui kulit, atau digunakan terhadap organisme hidup dengan dosis relatif besar akan merusak kehidupan atau mengganggu dengan serius satu atau lebih organ atau jaringan ER-10

Dasar terjadi keracunan Jenis zat yang berpotensi sebagai racun berasal dari : Rumah tangga : disinfektan, insektisida Pertanian : pestisida Medis : narkotika, obat keras dan obat lain Industri : logam berat, asam dan basa kuat Alam bebas : ganja, jamur, binatang berbisa Dasar terjadi keracunan kelainan genetik (primakuin, INH) defisiensi enzim (pada neonatus prematur spt. Kloramfenikol) interaksi obat ER-10

PENYEBAB KERACUNAN Zat racun diproduksi oleh tumbuhan, hewan atau bakteri. Phytotoxins Zootoxins Bacteriotoxins ER-10

Jenis-jenis Toksikologi : Toksikologi Deskriptif Toksikologi Mekanistik Toksikologi Regulatif Toksikologi Forensik Toksikologi Klinik Toksikologi Kerja Toksikologi Lingkungan Ekotoksikologi ER-10

Toksikologi Deskriptif Melakukan uji toksisitas untuk mendapat informasi yang digunakan untuk mengevaluasi resiko yang timbul oleh bahan kimia terhadap manusia dan lingkungan Toksikologi Mekanistik Menentukan bagaimana zat kimia menimbulkan efek yang merugikan pada organisme hidup ER-10

Toksikologi Regulatif Menentukan apakah suatu obat mempunyai resiko yang rendah untuk dipakai sebagai tujuan terapi Toksikologi Forensik Mempelajari aspek hukum kedokteran akibat penggunaan bahan kimia berbahaya dan membantu menegakkan diagnosa pada pemeriksaan postmortem ER-10

Toksikologi Klinik Mempelajari gangguan yang disebabkan substansi toksik, merawat penderita yang keracunan dan menemukan cara baru dalam penanggulangannya Toksikologi Kerja Mempelajari bahan kimia pada tempat kerja yang membahayakan pekerja dalam proses pembuatan, transportasi, penyimpanan maupun penggunaannya ER-10

Toksikologi Lingkungan Mempelajari dampak zat kimia yang berpotensi merugikan sebagai polutan lingkungan Ekotoksikologi Mempelajari efek toksik zat kimia terhadap populasi masyarakat ER-10

Toksikologi Ekperimental : Pemakaian obat secara kronik (anti hipertensi, obat TBC, kontrasepsi), harus disertai data karsinogenik dan teratogenik dari obat tersebut Pemakaian obat dalam waktu pendek (obat cacing), harus memenuhi sarat toksisitas akut ER-10

Klasifikasi Keracunan 1. menurut cara terjadinya keracunan Self Poisoning Meracuni diri sendiri Attempted Suicide Usaha bunuh diri Accidental Poisoning Tidak disengaja Homicidal Poisoning Akibat pembunuhan 2. menurut mula terjadinya keracunan Keracunan Akut Keracunan Kronis ER-10

3. menurut organ terkena keracunan Neurotoksik Kardiotoksik Nefrotoksik Hepatotoksik 4. menurut jenis bahan kimia Gol. Alkohol Gol. Fenol Gol. Logam berat ER-10

Accidental Poisoning : Anak-anak balita kebiasaan memasukan benda ke dalam mulut (termasuk obat-obat yang menarik warna dan rasanya, spt. Tablet berlapis gula, warna-warni tablet dan sirup, serta aromanya),minyak tanah dll. ER-10

biasanya golongan opiat yang disalahgunakan (untuk mencari kesenangan) Pada anak muda biasanya golongan opiat yang disalahgunakan (untuk mencari kesenangan) Pada orang dewasa golongan barbiturat, gol. Hipnotik & sedatif lain dan Obat nyamuk cair merupakan pilihan utama bagi orang yang mengalami depresi berat untuk bunuh diri ER-10

Kecelakaan karena kurang hati-hati dalam penggunaan Self Poisoning Kecelakaan karena kurang hati-hati dalam penggunaan Misal: keracunan pestisida atau insektisida Keracunan oleh toksin tertentu (biasanya dihasilkan oleh mikroba) Misal : Enterotoksin yang dihasilkan oleh kuman stafilokokus Toksin botulinum yang yang terdapat dalam makanan kaleng yang sudah rusak karena pengawetan tidak sempurna ER-10

Misal : Sianida dalam singkong Muskarin pada jamur Keracunan yang disebabkan oleh makanan sehari-hari yang mengandung racun Misal : Sianida dalam singkong Muskarin pada jamur As.Jengkolat pada jengkol penyumbatan tubuli ginjal hematuria dan anuria. Keracunan Borax dan Formalin pengawetan makanan seperti bakso, ikan tahu dsb. ER-10

Tanda-tanda keracunan Tanda / gejala sangat tergantung kepada jenis dan kekuatan kerja racun (potensi) serta tempat kerja (organ sasaran) dari zat racun tersebut. Banyak racun yang tidak menimbulkan gejala spesifik, Mis. Koma : dapat ditimbulkan oleh keracunan hipnotik, stimulansia, gol. Salisilat, antidepresi dsb. ER-10

Gol. Hipnotik : menimbulkan koma dengan tonus dan reflek otot menurun Namun ada beberapa bahan kimia yang memberikan tanda/gejala khusus bila terjadi keracunan Mis. : Gol. Hipnotik : menimbulkan koma dengan tonus dan reflek otot menurun Gol. Antikolinergik : menimbulkan gejala midriasis, takikardia, retensi urin,halusinasi kulit merah dan panas LIHAT TABEL 52-1 FT U I HAL 833 ER-10

Yang perlu diperhatikan pada permulaan keracunan Kesadaran Respirasi Tekanan darah Kejang Pupil mata Jantung Bising usus Dll ER-10

1. Kesadaran Penurunan kesadaran merupakan petunjuk penting tentang beratnya keracunan. Makin dalam koma ,makin berat keracunan dan persentase kematian juga akan bertambah Secara toksikologi penurunan kesadaran dibagi atas 4 tingkat Tingkat I : Penderita mengantuk ,tapi masih bisa diajak bicara. Tingkat II : Penderita sopor,bereaksi dengan rangsangan minimal Tingkat III : Penderita sopor-komatus,bereaksi dengan rangsangan maks Tingkat IV : penderita koma, tidak ada reaksi sama sekali ER-10

2. Respirasi. Salah satu penyebab kematian pada keracunan adalah terhambatnya aliran nafas oleh sekresi mukus seperti pada keracunan organo pospat Depresi pernafasan sering penyebab kematian pada keracunan obat-obat ssp. 3.Tekanan darah Penurunan tekanan darah sering sering terjadi pada keracunan dan dapat pula timbul syok tapi tidak begitu berat, bisa diatasi dengan tindakan sederhana.Syok berat umumnya berhubungan dengan kerusakan pusat vasomotor dan prognosa yang jelek. ER-10

5.Pupil dan refleks ekstramitas 6. Bising usus 4. Kejang. Kejang merupakan tanda adanya stimulansia pada ssp (mis,amfetamin) ,medula spinalis (striknin), hubungan saraf otot (insektisida organo pospat) 5.Pupil dan refleks ekstramitas 6. Bising usus Perubahan bising usus menyertai perubahan derajat kesadaran.Pada derajat kesadaran tingkat III ,biasanya bising usus negatif,dan tingkat IV selalu negatif. dapat dipakai untuk pasien yang pura-pura pingsan. 7. Lain-lain Gejala lain seperti gangguan keseimbangan asam basa,air, tanda kerusakan hati dan ginjal,retensi urin ,muntah dan diare dll. ER-10

Terapi intoksikasi Secara umum penanggulangan keracunan dengan cara : Terapi simtomatis,. Mencegah absorbsi selanjutnya dari racun Mempercepat pengeluaran racun dari tubuh. ER-10

A. Terapi simptomatik Hilangkan gejala-gejala keracunan Pertahankan fungsi vital Bila perlu beri antidotum tertentu bila sudah diketahui jenis racunnya Mempercepat ekskresi obat. Saliva dan sekret bronkus yang berlebihan sering menyumbat saluran nafas (terutama obat kolinergik). Tindakan pertama : Lakukan pembersihan mulut dan jalan nafas, pasien dibaringkan dengan posisi miring bergantian kanan dan kiri.Bila perlu berikan bantuan pernafasan dengan respirator mekanik ER-10

B. Pencegahan absorbsi racun 1. Keracunan melalui kulit : lakukan pencucian dengan sabun dan air (jangan gunakan pelarut organik) 2. Keracunan melalui inhalasi : segera pindahkan pasien ke tempat yang segar dan udaranya bersih ER-10

3. Keracunan peroral : Menimbulkan muntah (korek dinding farings belakang dengan spatel, atau memberikan apomorfin 5-8 mg secara s.c.) Bilas lambung dengan pipa karet berdiameter besar (mengeluarkan tablet yang belum hancur) Pemberian pencahar (meningkatkan peristaltik usus shg penyerapan lebih lama) Pemberian bubur karbon aktif (untuk menyerap obat/racun) ER-10

C. Mempercepat pengeluaran racun Transfusi pengganti Dialisis peritoneal Diuresis paksa Hemodialisis Hemoperfusi ER-10

Cara Kerja racun Racun yang bekerja lokal seperti zat korosif (asam dan basa kuat), menimbulkan nyeri hebat pada daerah yang terkena racun. Racun yang bekerja sistemik, menyerang organ vital seperti susunan syaraf pusat, jantung, paru-paru, ginjal dan hati yang mempengaruhi seluruh sistem tubuh seperti : narkotik yang menyerang ssp, as.oksalat menyerang kerja jantung, CO dan sianida menyerang sistem pernafasan, merkuri menyerang ginjal. ER-10

Sampel kasus keracunan Sampel untuk mengetahui peristiwa keracunan adalah sisa racun, sisa makanan jika racun bercampur bahan makanan, bekas muntahan, urine dan feses. Sampel dari korban adalah darah dan jaringan tubuh (terutama jika korban telah meninggal) seperti lambung dan isi lambung, hati dan organ lain yang diperlukan. ER-10

Terima Kasih ER-10