Penilaian Kinerja Guru ( PK GURU )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kebijakan jabatan fungsional guru & ANGKA KREDITNYA oleh sri wahono guru sma negeri 1 bumiayu bumiayu, 5 Mei 2014.
Advertisements

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GURU
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU
SUDIN DIKMEN JAKARTA UTARA. 1. Undang-Undang no. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 2. Peraturan Pemerintah no. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional.
Latar Belakang Terbitnya Permenegpan dan RB No.16/2009
Pembinaan Karir PTK Melalui Kegiatan PENGEMBANGAN DIRI
KEGIATAN 8: PENGGUNAAN INDIKATOR KINERJA GURU DAN PENILAIAN KOMPETENSI
KEPALA PERPUSTAKAAN SEKOLAH
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GURU
Pusat Pengembangan Profesi Pendidik
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GURU
SIMULASI PENILAIAN KINERJA GURU (Performance Appraisal)
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GURU
PENILAIAN KINERJA GURU
Empat kelompok guru (syawal 2012) 1. guru profesional yang sejahtera
Penilaian Kinerja WAKIL KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
PENILAIAN KINERJA GURU
BMPS PROVINSI JAWA BARAT
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT
PENILAIAN KINERJA GURU
PENGKAJIAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA GURU (PKG)
PENILAIAN KINERJA GURU (Teacher Performance Appraisal)
PENILAIAN KINERJA GURU (Teacher Performance Appraisal)
Tabel Yang harus Dilihat Sebelum Menilai
PENILAIAN KINERJA (Performance Appraisal)
Penilaian Kinerja Guru Provinsi Jawa Timur 2012
IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KARIR GURU (PTK DIKDAS)
PENGEMBANGAN KARIR PTK DIKDAS
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT
PERHITUNGAN AK hasil PK GURU
PENILAIAN KINERJA GURU
PENGEMBANGAN PROFESI GURU, JABATAN FUNGSIONAL, DAN ANGKA KREDITNYA
PENILAIAN KINERJA GURU
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU
Menghitung Angka Kredit Hasil PK Guru 2014
PENILAIAN KINERJA (Performance Appraisal)
PENILAIAN KINERJA GURU
SMK Negeri 4 Banjarbaru Present Cara Melakukan Penilaian Kinerja Guru Beserta Pembahasannya Berdasarkan Widyaswara : Rr. Sri Sukarni Katam Watiningsih,M.Pd.
PROSES PERHITUNGAN ANGKA KREDIT JABATAN GURU
PENILAIAN KINERJA GURU (Teacher Performance Appraisal)
PENILAIAN KINERJA GURU
PENILAIAN KINERJA GURU
Perhitungan angka kredit tugas tambahan yang mengurangi jam mengajar 2
PENILAIAN KINERJA GURU (Performance Appraisal)
Pusat Pengembangan Profesi Pendidik
PENILAIAN KINERJA GURU (Performance Appraisal)
PENGKAJIAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA GURU (PKG)
PENILAIAN KINERJA GURU (Teacher Performance Appraisal)
PENILAIAN KINERJA GURU
PENILAIAN KINERJA GURU (Teacher Performance Appraisal)
PENGEM-BANGAN KARIR GURU
PENILAIAN KINERJA GURU (Teacher Performance Appraisal)
PENILAIAN KINERJA GURU (Teacher Performance Appraisal)
KEGIATAN 03b SIMULASI PENGENALAN PROSES PENILAIAN KINERJA GURU
KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU
PENILAIAN KINERJA GURU
PENGEM-BANGAN KARIR GURU
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT
Disampaikan Oleh: SUPARDI Bidang BIMTEK KANREG IV BKN MAKASSAR
Biodata Nama : Rr. Sri Sukarni Katam Watiningsih,M.Pd.
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU KELAS & MAPEL LAMPIRAN 1.
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH LAMPIRAN 3.
BADAN PSDMPK DAN PMP UJI KOMPETENSI PKB DIKLAT PENGEMBANGAN GURU PROFESIONAL 1.KENAIKAN PANGKAT/ JABATAN 2.PROMOSI PK INTERNALLY & EKSTERNALLY DRIVEN.
KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT
PENGEM-BANGAN KARIR GURU
(Permenneg PAN & RB No.16/2009, pasal 17) JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GURU (Permenneg PAN & RB No.16/2009, pasal 17) Guru Pertama Guru Muda Guru Madya Guru.
Walter Marianus Simarmata. Angka kredit minimal UNSUR III/aIII/bIII/cIII/dIV/aIV/bIV/cIV/dIV/e UTAMA Pendidikan PBM Keprofesian.
Transcript presentasi:

Penilaian Kinerja Guru ( PK GURU ) AS SADIANA ARRASYID Was PAI Kab. Sumedang Di sampaikan pada Worskhop Peningkatan Profesionalitas Pengawas PAI 17 Januari 2011

ASAR ( AS SADIANA ARRASYID ) WAS PAI KAB SUMEDANG PENDIDIKAN : - S 1 FKIP Bahasa Arab UNINUS BANDUNG S 2 Manajemen Pendidikan Islam IPTIQ JAKARTA S 2 Manajemen Pendidikan STM IMMI JAKARTA PENGALAMAN : - GURU SD - GURU MTs. - KEPALA MTs - DOSEN UNINUS PENGAWAS MAPEL PAI SEKRETARIS POKJAWAS - DOSEN STAIM ASESOR BAP-S/M SMP/MTs. KORWAS SMP/MTs ALAMAT: RT 002 / RW 005 CIKAREO SELATAN WADO SUMEDANG E-mail: Ibn_Asr@Yahoo.co.id MOTTO : YAHUT AJA

RENUNGKAN If you fail to plan, you plan to fail Jika anda gagal dalam merencanakaan, anda merencanakan untuk gagal Kadangkala ada di sungai, tapi tidak ada di laut Kod yujadu finnahri maa lam tujad pil bahri Kimerareta koto wo = apa yg telah diputuskan /sepakati Kimarerata tori = Harus di patuhi Kichen to maroru = Sbg suatu standar kerja Ibn-Asr

Hindari selalu prasangka buruk,upayakan berprasangka baik Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Al-Hujuraat12 Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. Yunus 36

PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU)

PENILAIAN KINERJA GURU Penilaian kinerja guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya (Permennegpan & RB No.16/2009 Dilakukan setiap tahun di sekolah oleh kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah, atau pengawas untuk menilai kepala sekolah (telah memahami proses PK GURU) Penilaian kinerja guru dilakukan 2 kali dalam setahun (formatif dan sumatif) menggunakan instrumen yang didasarkan kepada: * 14 kompetensi bagi guru kelas dan/atau mata pelejaran * 17 kompetensi bagi guru BK/konselor * pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah (Kepsek, Wakasek, dsb)

KORELASI KOMPETENSI Penga was KS Guru KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH Kepribadian danSosial Kepemimpinan Pengembangan Madrasah Pengelolaan Sumber Daya Supervisi Kewirausahaan Siswa KS KOMP. SISWA SD: 19 SMP:21 SMA:23 Guru Penga was KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH Kepribadian Sosial Supervisi Manajerial Supervisi Akademik Evaluasi Pendidikan Penelitian dan Pengembangan KOMPETENSI GURU Pedagogik Kepribadian Sosial Profesional …rasanya susah menghasilkan produk yang bagus… dari pabrik yang jelek… (Asar)

Kurikulum Satuan Pendidikan KOMPETENSI GURU A B Pedagogik Kepribadian Sosial Profesional 7 3 2 45 18 6 9 78 C D KOMPETENSI GURU Darwis-S3/PK-UPI 2009

Guru Kelas/Mata Pelajaran KOMPONEN PK GURU Pedagogi 7 kompetensi Kepribadian 3 kompetensi Sosial 2 kompetensi Profesional Pedagogi 3 kompetensi Kepribadian 4 kompetensi Sosial Profesional 7 kompetensi 14 kompetensi Guru Kelas/Mata Pelajaran 17 kompetensi Guru BK/Konselor

KOMPONEN PK GURU TUGAS TAMBAHAN 1 Kepribadian dan Sosial Kepemimpinan Pengembangan Sekolah/Madrasah Pengelolaan Sumber Daya Kewirausahaan Supervisi Kepala Sekolah Bidang Tugas Wakil Kepala Sekolah Kepribadian Pengelolaan Lingkungan dan P3 Sosial Pengorganisasian Guru/Laboran/Teknisi Pengelolaan dan Administrasi Pengelolaan Pemantauan dan Evaluasi Pengembangan dan Inovasi Kepala laboratori-um/Bengkel

KOMPONEN PK GURU TUGAS TAMBAHAN 2 Merencanakan program perpustakaan Melaksanakan program perpustakaan Mengevaluasi program perpustakaan Kembangkan koleksi perpustakaan Mengorganisasi layanan jasa informasi perpustakaan Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi Mempromosikan perpustakaan & literasi informasi Mengembangkan kegiatan perpustakaan sebagai sumber belajar kependidikan Memiliki integritas dan etos kerja Mengembangkan profesionalitas kepustakawanan Kepala Perpustakan Kepribadian Sosial Perencanaan Pengelolaan Pembelajaran Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pengelolaan Sarama Prasarana Pengelolaan Keuangan Ealuasi dan Pelaporan Kepala Program Keahlian

per sub-kompetensi melalui Catatan hasil Pengamatan dan/atau/ monitoring pertemuan Setelah pengamatan Pemberian Skor 0, 1, 2 indikator kinerja Monitoring (studi dokumen, wawancara kolega, Siswa, orang tua selama Pengamatan di atau luar kelas pertemuan sebelum pengamatan pemberian nilai 1,2,3, 4 per sub-kompetensi melalui konversi skor 0, 1, 2 Pedoman PK Guru Instrumen PK Guru Indikator kompetensi Daftar pertanyaan Nilai PK Guru (14 sub-kompetensi) Penilai Laporan/-usulan guru dan penilai setuju Menuju hitung angka kredit

Perangkat PK Guru 1 Pedoman PK GURU mengatur tentang tata cara penilaian dan norma-norma yang harus ditaati oleh penilai, guru yang dinilai, serta unsur lain yang terlibat dalam proses penilaian 2 Instrumen penilaian kinerja yang relevan dengan tugas guru (Pembelajaran, Pembimbingan, dan Tugas Tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah). Instrumen terdiri dari: (1) Lembar cara menilai, pernyataan kompetensi, & indikator (2) Format laporan dan evaluasi per kompetensi. (3) Format rekap hasil PK GURU (4) Format penghitungan angka kredit PK GURU 3 Format laporan kendali kinerja guru. Hasil PK Guru untuk masing-masing individu guru (guru pembelajaran, pendampingan, maupun guru yang diberi tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah) yang dinilai kemudian direkap dalam format laporan kendali kinerja guru

PERMENNEG PAN & RB No. 16/2009 2 Peningkatan karir guru ditetapkan melalui penilaian angka kredit oleh Tim Penilai Jumlah angka kredit yang diperoleh guru terkumpul dari angka kredit: Unsur utama (Pendidikan, PK GURU, dan PKB), ≥ 90% dan unsur penunjang, ≤10% Penilaian kinerja guru dilakukan setiap tahun (Formatif dan Sumatif) Nilai kinerja guru dikonversikan ke dalam angka kredit yang harus dicapai (125%, 100%, 75%, 50%, 25%) © DIREKTORAT PROFESI PENDIDIK - 2010

JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GURU (Permenneg PAN & RB No JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GURU (Permenneg PAN & RB No.16/2009, pasal 17) AKK AKPKB AKP Guru Pertama Guru Muda Guru Madya Guru Utama Penata Muda, IIIa Penata Muda Tingkat I, IIIb Penata, IIIc Penata Tingkat I, IIId Pembina, IVa Pembina Tingkat I, IVb Pembina Utama Muda, IVc Pembina Utama Madya, IVd Pembina Utama, IVe 100 150 200 300 400 550 700 850 1050 50 100 150 200 3 pd, 0 pi/n 3 pd, 4 pi/n 3 pd, 6 pi/n 4 pd, 8 pi/n 4 pd, 12 pi/n 4 pd, 12pi/n 5 pd, 14pi/n 5 pd, 20 pi/n 5 10 15 20 Kebutuhan Angka Kredit Komulatif (AKK), PKB (AKPKB), dan Unsur Penunjang (AKP) untuk kenaikan pangkat dan jabatan

Cara menilai menurut kompetensi untuk Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran Pedagogik Menguasasi teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran yang mendidik Pengamatan 2. dsb dsb Kepribadian 8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Pengamatan & Pemantauan 9. dsb Sosial Profesional

Kompetensi 4: Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik Pernyataan Kompetensi untuk Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran Kompetensi 4: Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik Pernyataan kompetensi: Guru menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara lengkap. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru menyusun dan menggunakan berbagai mata pembelajaran dan sumber belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Jika relevan, guru memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran. INDIKATOR Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan. dsb. PROSES PENILAIAN Sebelum pengamatan 1. Mintalah RPP ………… Selama pengamatan Dst.

Laporan dan Evaluasi untuk Kompetensi : .................................................................... (Jika ada, lampirkan dokumen/bukti tambahan) Nama Guru :................................................................................................................. Nama Penilai : (1).................................................(2).................................................... Tanggal : Dokumen dan bahan lain yang diperiksa Kegiatan/aktivitas guru dan peserta didik selama pengamatan: Tindak lanjut yang diperlukan: dst

Penilaian Komptensi : Mengenal karakteristik peserta didik (Kompetensi 1) Indikator Skor Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya. 1 2 Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda. Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya. Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik. Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarginalkan (tersisihkan, diolok-olok, minder, dsb.). Total skor yang diperoleh 1 + 2 + 2 + 0 + 0 + 2 = 7 Skor Maksimum Kompetensi =banyaknya indikator dikalikan dengan skor tertinggi 6 x 2 = 12 Prosentase skor kompetensi = total skor yang diperoleh dibagi dengan Skor Maksimum Kompetensi dikalikan dengan 100% 7/12 x 100% = 58.33% Konversi Nilai Kompetensi (0 % < X ≤ 25 % = 1; 25 % <X ≤ 50 % = 2; 50 % < X ≤ 75 % = 3; dan 75 % < X ≤ 100 % = 4) 58.33% berada pada range 50 % < X ≤ 75 %, jadi kompetensi 1 ini nilainya 3

Konversi skor ke nilai kompetensi Rentang Total Skor “X” Nilai Kompetensi 0% < X < 25% 1 25% < X < 50% 2 50% < X < 75% 3 75% < X < 100% 4

Permenneg PAN & RB No. 16 Tahun 2009 dengan menggunakan rumus;

NO K O M P E T E N S I NILAI *) A. Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik 3 2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 2 3. Pengembangan kurikulum 4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik 4 5. Pengembangan potensi peserta didik 6. Komunikasi dengan peserta didik 7. Penilaian dan evaluasi B. Kepribadian 8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional 9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan 10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru 1 Sosial 11. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif 12. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat Profesional 13. Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu 14. Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif Jumlah (Hasil penilaian kinerja guru) 38

FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran) …… Konversi nilai PK GURU ke dalam skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16 Tahun 2009 dengan menggunakan rumus; … Berdasarkan hasil konversi ke dalam skala nilai sesuai dengan peraturan tersebut, selanjutnya ditetapkan sebutan dan prosentase angka kreditnya ……... Perolehan angka kredit (pembelajaran) yang dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK 4 ………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala Sekolah (…………………) (……………………) (………………………)

FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran) = 38 : 56 = 0.67857143 x 100 = 67,85 67,85 Konversi nilai PK GURU ke dalam skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16 Tahun 2009 dengan menggunakan rumus; 61-75 Berdasarkan hasil konversi ke dalam skala nilai sesuai dengan peraturan tersebut, selanjutnya ditetapkan sebutan dan prosentase angka kreditnya Cukup 75 % Perolehan angka kredit (pembelajaran) yang dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun = (150 – 12 – 15) x (24/24) x 75% 4 23,06 ………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala Sekolah (…………………) (……………………) (………………………)

CONTOH Dra. Widaningsih. Guru Bahasa Inggris dengan Jabatan Guru Madya, Pangkat Pembina, golongan IV/a yang mengajar 24 jam tatap muka dan telah mengikuti PK Guru pada Desember 2010 mendapat nilai 38. maka untuk menghitungnya digunakan langkah-langkah sbb: Konversi hasil PK Guru ke skala nilai 0 – 100 sesuai Permenpan RB No. 16/2009 Nilai PKG (skala 100) = 38/56 x 100 = 6,78 2. Berdasarkan Permenpan RB tsb. Nilai 38 berada dalam rentang 61 – 75, sehingga Dra Widaningsih memperoleh nilai “Cukup” (75%). 3. Bila Dra. Widaningsih, mengajar 24 jam per minggu maka rumus tersebut angka kredit yang diperoleh Dra. Widaningsih untuk subunsur pembelajaran pada tahun 2010 (dalam periode 1 tahun) adalah: (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK : 4 { 150 - (12+ 4) – 15}x75% : 4 = 22,31 4. Angka kredit yang diperoleh Dra. Widaningsih, selama tahun 2010 adalah 22,31 per tahun. Apabila Dra. Widaningsih memperoleh kinerja tetap “Cukup”, selama 4 tahun, maka angka kredit untuk unsur pembelajaran yang dikumpulkan adalah 22,31 x 4 = 89,24.

CONTOH 5. Apabila Dra. Widaningsih. Melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 12 angka kredit dari publikasi ilmiah, dan 15 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka Dra. Widaningsih, memperoleh angka kredit kumulatif sebesar 89,24 + 4 + 12 + 15 = 120,24. Jadi yang bersangkutan tidak dapat naik pangkat dari golongan ruang IV/a ke golongan ruang IV/b dalam waktu 4 tahun, karena belum mencapai persyaratan angka kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan jabatan fungsionalnya sebesar 150.

PEDAGOGIK MENGUASAI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK. MENGUASAI TEORI BELAJAR DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN YANG MENDIDIK. PENGEMBANGAN KURIKULUM. KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG MENDIDIK. PENGEMBANGAN POTENSI PESERTA DIDIK. KOMUNIKASI DENGAN PESERTA DIDIK. PENILAIAN DAN EVALUASI.

1. MENGUASAI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK GURU DAPAT MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK BELAJAR SETIAP PESERTA DIDIK DI KELASNYA. GURU MEMASTIKAN BAHWA SEMUA PESERTA DIDIK MENDAPATKAN KESEMPATAN YANG SAMA UNTUK BERPARTISIFASI AKTIF DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN. GURU DAPAT MENGATUR KELAS UNTUK MEMBERIKAN KESEMPATAN BELAJAR. KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG MENDIDIK. PENGEMBANGAN POTENSI PESERTA DIDIK. KOMUNIKASI DENGAN PESERTA DIDIK. PENILAIAN DAN EVALUASI.

2. MENGUASAI TEORI BELAJAR DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN YANG MENDIDIK 1) GURU MEMBERI KESEMPATAN KEPADA PESERTA DIDIK UNTUK MENGUASAI MATERI PEMBELAJARAN SESUAI USIA DAN KEMAMPUAN BELAJARNYA MELALUI PENGATURAN PROSES PEMBELAJARAN DAN AKTIVITAS YANG BERVARIASI. 2) GURU SELALU MEMASTIKAN TINGKAT PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TERHADAP MATERI PEMBELAJARAN TERTENTU DAN MENYESUAIKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN BERIKUTNYA BERDASARKAN TINGKAT PEMAHAMAN TERSEBUT. GURU DAPAT MENJELASKAN ALASAN PELAKSANAAN KEGIATAN/AKTIVITAS YANG DILAKUKANNYA, BAIK PEMBELAJARAN. YANG SESUAI MAUPUN YANG BERBEDA DENGAN RENCANA, TERKAIT KEBERHASILAN. GURU MENGGUNAKAN BERBAGAI TEKNIK UNTUK MEMOTIVASI KEMAUAN BELAJAR PESERTA DIDIK. GURU MERENCANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG SALING TERKAIT SATU SAMA LAIN, DENGAN MEMPERHATIKAN TUJUAN PEMBELAJARAN MAUPUN PROSES BELAJAR PESERTA DIDIK. GURU MEMPERHATIKAN RESPON PESERTA DIDIK YANG BELUM/KURANG MEMAHAMI MATERI PEMBELAJARAN YANG DIAJARKAN DAN MENGGUNAKANNYA UNTUK MEMPERBAIKI RANCANGAN PEMBELAJARAN BERIKUTNYA.

3. PENGEMBANGAN KURIKULUM GURU DAPAT MENYUSUN SILABUS YANG SESUAI DENGAN KURIKULUM. GURU MERANCANG RENCANA PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN SILABUS UNTUK MEMBAHAS MATERI AJAR TERTENTU AGAR PESERTA DIDIK DAPAT MENCAPAI KOMPETENSI DASAR YANG DITETAPKAN. GURU MENGIKUTI URUTAN MATERI PEMBELAJARAN DENGAN MEMPERHATIKAN TUJUAN PEMBELAJARAN. GURU MEMILIH MATERI PEMBELAJARAN YANG: a) SESUAI DENGAN TUJUAN PEMBELAJARAN, b) TEPAT DAN MUTAKHIR, c) SESUAI DENGAN USIA DAN TINGKAT KEMAMPUAN BELAJAR PESERTA DIDIK, d) DAPAT DILAKSANAKAN DI KELAS, DAN e) SESUAI DENGAN KONTEKS KEHIDUPAN SEHARI-HARI PESERTA DIDIK.

4. KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG MENDIDIK GURU MELAKSANAKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN SESUAI DENGAN RANCANGAN YANG TELAH DISUSUN SECARA LENGKAP DAN PELAKSANAAN AKTIVITAS TERSEBUT MENGINDIKASIKAN BAHWA GURU MENGERTI TENTANG TUJUANNYA. GURU MELAKSANAKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN YANG BERTUJUAN UNTUK MEMBANTU PROSES BELAJAR PESERTA DIDIK, BUKAN UNTUK MENGUJI SEHINGGA MEMBUAT PESERTA DIDIK MERASA TERTEKAN. GURU MENGKOMUNIKASIKAN INFORMASI BARU (MISALNYA MATERI TAMBAHAN) SESUAI DENGAN USIA DAN TINGKAT KEMAMPUAN BELAJAR PESERTA DIDIK. GURU MENYIKAPI KESALAHAN YANG DILAKUKAN PESERTA DIDIK SEBAGAI TA HAPAN PROSES PEMBELAJARAN, BUKAN SEMATA-MATA KESALAHAN YANG HARUS DIKOREKSI. MISALNYA: DENGAN MENGETAHUI TERLEBIH DAHULU PESERTA DIDIK LAIN YANG SETUJU ATAU TIDAK SETUJU DENGAN JAWABAN TERSEBUT, SEBELUM MEMBERIKAN PENJELASAN TENTANG JAWABAN YANG BENAR. GURU MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SESUAI ISI KURIKULUM DAN MENGAITKANNYA DENGAN KONTEKS KEHIDUPAN SEHARI-HARI PESERTA DIDIK. GURU MELAKUKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN SECARA BERVARIASI DENGAN WAKTU YANG CUKUP UNTUK KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN USIA DAN TINGKAT KEMAMPUAN BELAJAR DAN MEMPERTAHANKAN PERHATIAN PESERTA DIDIK.

4. KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG MENDIDIK GURU MELAKSANAKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN SESUAI DENGAN RANCANGAN YANG TELAH DISUSUN SECARA LENGKAP DAN PELAKSANAAN AKTIVITAS TERSEBUT MENGINDIKASIKAN BAHWA GURU MENGERTI TENTANG TUJUANNYA. GURU MELAKSANAKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN YANG BERTUJUAN UNTUK MEMBANTU PROSES BELAJAR PESERTA DIDIK, BUKAN UNTUK MENGUJI SEHINGGA MEMBUAT PESERTA DIDIK MERASA TERTEKAN. GURU MENGKOMUNIKASIKAN INFORMASI BARU (MISALNYA MATERI TAMBAHAN) SESUAI DENGAN USIA DAN TINGKAT KEMAMPUAN BELAJAR PESERTA DIDIK. GURU MENYIKAPI KESALAHAN YANG DILAKUKAN PESERTA DIDIK SEBAGAI TA HAPAN PROSES PEMBELAJARAN, BUKAN SEMATA-MATA KESALAHAN YANG HARUS DIKOREKSI. MISALNYA: DENGAN MENGETAHUI TERLEBIH DAHULU PESERTA DIDIK LAIN YANG SETUJU ATAU TIDAK SETUJU DENGAN JAWABAN TERSEBUT, SEBELUM MEMBERIKAN PENJELASAN TENTANG JAWABAN YANG BENAR. GURU MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SESUAI ISI KURIKULUM DAN MENGAITKANNYA DENGAN KONTEKS KEHIDUPAN SEHARI-HARI PESERTA DIDIK. GURU MELAKUKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN SECARA BERVARIASI DENGAN WAKTU YANG CUKUP UNTUK KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN USIA DAN TINGKAT KEMAMPUAN BELAJAR DAN MEMPERTAHANKAN PERHATIAN PESERTA DIDIK.

5. MENGUASAI TEORI BELAJAR DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN YANG MENDIDIK 1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna; 2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memuncul­kan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; 3) memberi kesempatan untuk berpikir, menga­nalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; 4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif can kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; menfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan balk lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok; memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan kreasi; kerja individual maupun kelompok; memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang diha­silkan; memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa per­caya diri peserta didik.

KEPRIBADIAN Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional Indonesia Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan 3) Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru

1. BERTINDAK SESUAI DENGAN NORMA AGAMA, HUKUM, SOSIAL DAN KEBUDAYAAN NASIONAL INDONESIA 1) Guru menghargai dan mempromosikan prinsip-prinsip Pancasila sebagai dasar idiologi dan etika bagi semua warga Indonesia. 2) Guru mengembangkan kerjasama dan membina kebersamaan dengan teman sejawat tanpa memperhatikan perbedaan yang ada (misalnya: suku, agama, dan gender). 3) Guru saling menghormati dan menghargai teman sejawat sesuai dengan kondisi dan keberadaan masing-masing. 4) Guru memiliki rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia. Guru mempunyai pandangan yang luas tentang keberagaman bangsa Indonesia (misalnya: budaya, suku, agama)

2. MENUNJUKKAN PRIBADI YANG DEWASA DAN TELADAN 1) GURU BERTINGKAH LAKU SOPAN DALAM BICARA, BERPENAMPILAN, DAN BERBUAT TERHADAP SEMUA PESERTA DIDIK, ORANG TUA, DAN TEMAN SEJAWAT. 2) GURU MAU MEMBAGI PENGALAMANNYA DENGAN KOLEGA, TERMASUK MENGUNDANG MEREKA UNTUK MENGOBSERVASI CARA MENGAJARNYA DAN MEMBERI MASUKKAN. 3) GURU MAMPU MENGELOLA PEMBELAJARAN YANG MEMBUKTIKAN BAHWA GURU DIHORMATI OLEH PESERTA DIDIK, SEHINGGA SEMUA PESERTA DIDIK SELALU MEMPERHATIKAN GURU DAN BERPARTISIFASI AKTIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN. 4) GURU BERSIKAP DEWASA DALAM MENERIMA MASUKKAN DARI PESERTA DIDIK DAN MEMBERIKAN KESEMPATAN KEPADA PESERTA DIDIK UNTUK BERPARTISIPASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN. GURU BERPRILAKU BAIK UNTUK MENCITRAKAN NAMA BAIK SEKOLAH/ MADRASAH.

3. ETOS KERJA, TANGGUNG JAWAB YANG TINGGI, RASA BANGGA MENJADI GURU 1) GURU MENGAWALI DAN MENGAKHIRI PEMBELAJARAN DENGAN TEPAT WAKTU. 2) JIKA GURU HARUS MENINGGALKAN KELAS, GURU MENGAKTIFKAN SISWA DENGAN MELAKUKAN HAL-HAL PRODUKTIF TERKAIT DENGAN MATA PELAJARAN, DAN MEMINTA GURU PIKET ATAU GURU LAIN UNTUK MENGAWASI KELAS. 3) GURU MEMENUHI JAM MENGAJAR DAN DAPAT MELAKUKAN SEMUA KEGIATAN LAIN DILUAR JAM MENGAJAR BERDASARKAN IJIN DAN PERSETUJUAN PENGELOLA SEKOLAH/MADRASAH. 4) GURU MEMINTA IJIN DAN MEMBERI TAHU LEBIH AWAL, DENGAN MEMBERIKAN ALASAN DAN BUKTI YANG SAH JIKA TIDAK MENGHADIRI KEGIATAN YANG TELAH DIRENCANAKAN, TERMASUK PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS. GURU MENYELESAIKAN SEMUA TUGAS ADMINISTRATIF DAN NON-PEMBE LAJARAN DENGAN TEPAT WAKTU SESUAI STANDAR YANG DITETAPKAN

3. ETOS KERJA, TANGGUNG JAWAB YANG TINGGI, RASA BANGGA MENJADI GURU GURU MEMANFAATKAN WAKTU LUANG SELAIN MENGAJAR UNTUK KEGIATAN YANG PRODUKTIF TERKAIT DENGAN TUGASNYA. GURU MEMBERI KONTRIBUSI TERHADAP PENGEMBANGAN SEKOLAH/MAD RASAH DAN MEMPUNYAI PRESTASI YANG BERDAMPAK POSITIF TERHADAP NAMA BAIK SEKOLAH/MADRASAH. GURU MERASA BANGGA DENGAN PROFESINYA SEBAGAI GURU

SOSIAL BERSIKAP INKLUSIF, BERTINDAK OBJEKTIF, SERTA TIDAK DISKRIMINATIF. KOMUNIKASI DENGAN SESAMA GURU, TENAGA KEPENDIDIKAN, ORANG TUA PESERTA DIDIK, DAN MASYARAKAT.

1. BERSIKAP INKLUSIF, BERTINDAK OBJEKTIF, SERTA TIDAK DISKRIMINATIF GURU MEMPERLAKUKAN SEMUA PESERTA DIDIK SECARA ADIL, MEMBERI PERHATIAN DAN BANTUAN SESUAI KEBUTUHAN MASING-MASING, TANPA MEMPERDULIKAN FAKTOR PERSONAL. GURU MENJAGA HUBUNGAN BAIK DAN PEDULI DENGAN TEMAN SEJAWAT (BERSIFAT INKLUSIF), SERTA BERKONTRIBUSI POSITIF TERHADAP SEMUA DISKUSI FORMAL DAN INFORMAL TERKAIT DENGAN PEKERJAANNYA. GURU SERING BERINTERAKSI DENGAN PESERTA DIDIK DAN TIDAK MEMBATASI PERHATIANNYA HANYA PADA KELOMPOK TERTENTU (MISALNYA: PESERTA DIDIK YANG PANDAI, KAYA BERASAL DARI DAERAH YANG SAMA DENGAN GURU).

2. KOMUNIKASI DENGAN SESAMA GURU, TENAGA KEPENDIDIKAN, ORANG TUA PESERTA DIDIK, DAN MASYARAKAT GURU MENYAMPAIKAN INFORMASI TENTANG KEMAJUAN, KESULITAN, DAN POTENSI PESERTA DIDIK KEPADA ORANG TUANYA, BAIK DALAM PERTEMUAN FORMAL MAUPUN TIDAK FORMAL ANTARA GURU DAN ORANG TUA, TEMAN SEJAWAT, DAN DAPAT MENUNJUKKAN BUKTINYA. GURU IKUT BERPERAN AKTIF DALAM KEGIATAN DI LUAR PEMBELAJARAN YANG DISELENGGARAKAN OLEH SEKOLAH/MADRASAH DAN MASYARAKAT DAN DAPAT MEMBERIKAN BUKTI KEIKUTSERTAANNYA. GURU MEMPERHATIKAN SEKOLAH/MADRASAH SEBAGAI BAGIAN DARI MASYARAKAT, BERKOMUNIKASI DENGAN MASYARAKAT SEKITAR, SERTA BERPERAN DALAM KEGIATAN SOSIAL DI MASYARAKAT.

PROFESIONAL PENGUASAAN MATERI, STUKTUR, KONSEP, DAN POLA PIKIR KEILMUAN YANG MENDUKUNG MATA PELAJARAN YANG DIAMPU. MENGEMBANGKAN KEPROFESIONALAN MELALUI TINDAKAN YANG REVLENTIF.

1. PENGUASAAN MATERI, STUKTUR, KONSEP, DAN POLA PIKIR KEILMUAN YANG MENDUKUNG MATA PELAJARAN YANG DIAMPU GURU MELAKUKAN PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR UNTUK MATA PELAJARAN YANG DIAMPUNYA, UNTUK MENG IDENTIFIKASI MATERI PEMBELAJARAN YANG DIANGGAP SULIT, MELAKUKAN PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN, DAN MEMPERKIRA KAN ALOKASI WAKTU YANG DIPERLUKAN. GURU MENYERTAKAN INFORMASI YANG TEPAT DAN MUTAKHIR DI DALAM PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. GURU MENYUSUN MATERI, PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN YANG BERISI INFORMASI YANG TEPAT, MUTAKHIR, DAN YANG MEMBANTU PESERTA DIDIK UNTUK MEMAHAMI KONSEP MATERI PEMBELAJARAN.

2. MENGEMBANGKAN KEPROFESIONALAN MELALUI TINDAKAN YANG REFLEKTIF GURU MELAKUKAN EVALUASI DIRI SECARA SPESIFIK, LENGKAP, DAN DIDUKUNG DENGAN CONTOH PENGALAMAN DIRI SENDIRI. GURU MEMILIKI JURNAL PEMBELAJARAN, CATATAN MASUKAN DARI TEMAN SEJAWAT ATAU HASIL PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN SEBAGAI BUKTI YANG MENGGAMBARKAN KINERJANYA. GURU MEMANFAATKAN BUKTI GAMBARAN KINERJANYA UNTUK MENGEMBANGKAN PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB). GURU DAPAT MENGAFLIKASIKAN PENGALAMAN PKB DALAM PERENCANAAN, PELAKSANAAN, PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN TINDAK LANJUTNYA. GURU MELAKUKAN PENELITIAN, MENGEMBANGKAN KARYA INOVASI, MENGIKUTI KEGIATAN ILMIAH (MISALNYA: SEMINAR, KONFERENSI), DAN AKTIF DALAM MELAKSANAKAN PKB. GURU DAPAT MEMANFAATKAN TIK DALAM BERKOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN PKB.

S A N K S I (pelanggaran terhadap Permenneg PAN & RB No.16/2009 Guru yang tidak dapat memenuhi kewajibannya tugas utama, beban mengajar (24 – 40 jam tatap muka atau membimbing 150 – 250 konseli), dan tidak mendapat pengecualian dari Menteri Pendidikan Nasional dihilangkan haknya untuk mendapat tunjangan profesi, tunjangan fungsional, dan maslahat tambahan. Guru yang terbukti memperoleh penetapan angka kredit (PAK) dengan cara melawan hukum diberhentikan sebagai Guru dan wajib mengembalikan seluruh tunjangan profesi, tunjangan fungsional, dan penghargaan sebagai Guru yang pernah diterima setelah yang bersangkutan memperoleh dan mempergunakan penetapan angka kredit (PAK) tersebut. Pengaturan sanksi lebih lanjut diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional.

PERANGKAT PEMBELAJARAN CATATAN KECIL SUPERVISOR HUBUNGAN GURU DENGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ADA TAPI TIADA TIADA TAPI ADA TIADA DAN MEMANG TIADA ADA DAN ……… BERMAKNA

Kurikulum Satuan Pendidikan PEPATAH BIJAK …When the people stop asking question. they stop learning… (Anonym) Susahnya pekerjaan itu bukan karena pekerjaan itu susah, tetapi karena belum tahu caranya… (Asar) Konsep tanpa konteks adalah bohong, Konteks tanpa konsep adalah sombong, (Asar) Darwis-S3/PK-UPI 2009

Kurikulum Satuan Pendidikan PEPATAH BIJAK Rasanya susah menghasilkan produk yang bagus…dari pabrik yang jelek… (Asar) Small things that make our teaching fail… (Asar) Darwis-S3/PK-UPI 2009

PENYAKIT GURU Tipes = Tidak punya selera Mual = Mutu anak lemah Kudis = Kurang disiplin Asma = Asal masuk kelas Kusta = Kurang stategi TBC = Tidak Bisa Komputer Kram = Kurang Trampil Asam Urat = Asal Sampai materi urutan kurang akurat Lesu = Lemah sumber Diare = Dikelas anak-anak me-remehkan Ginjal = Gaji nihil jarang aktif dan lambat Ibn-Asr

Kurikulum Satuan Pendidikan HOPE ... semoga jadi setetes air di padang gersang, ...jadi secercah cahaya dikegelapan, ...jadi sehembus angin dikegerahan ...atau jadi setapak jalan dibelantara ilmu yang begitu luas ... Amien. Sdkt saja Darwis-S3/PK-UPI 2009

TERIMA KASIH one man is working hard, but is not making progress and the other is working smart, and is getting results

081321998693 081321998693 Thank You !