TIPOLOGI DAN KARAKTERISTIK SUMBERDAYA PERAIRAN
LANDASAN HUKUM PSDP 1855 Burgeleijk Openbare Werken (BOW) = DPU 1936 Algemeen Waterreglement 1974 UU No. 11 Tahun 1974 Negara sebagai pemegang hak penguasaan dan wewenang terhadap pengelolaan air, perencanaan, pembinaan, pengusahaan, dan perlindungan terhadap sumberdaya air
Tatacara pemanfaatan perairan secara tidak teratur dan mengabaikan faktor kelestariannya memunculkan berbagai masalah, di antaranya: kerusakan habitat dan lingkungan perairan pencemaran air dan lingkungannya pendangkalan pengalihan fungsi perairan menjadi kawasan pemukiman dan industri Pendekatan baru: one river system, one operational plan, and one management authority
PROFIL PERAIRAN PESISIR RUANG LINGKUP PROFIL PERAIRAN LENTIK PROFIL PERAIRAN LOTIK PROFIL PERAIRAN PESISIR
SKEMA BERBAGAI MACAM PERAIRAN PEDALAMAN
Secara ilustratif yang saya ambil dari sumber lain (Sukimin, 2007) luasan perairan umum selain perairan umum terbuka adalah rawa pasang surut dan mangrove, karena ada sebagian ikan-ikan air tawar yang sebagian siklus hidupnya memasuki kawasan ini, disamping adanya hamparan sawah, kolam dan tambak tempat dilakukannya budidaya ikan air tawar. 6
EKOSISTEM LOTIK NATURAL
EKOSISTEM LOTIK ANTHROPOGENIC IMPACT
EKOSISTEM LENTIK NATURAL
MAN MADE
PROFIL PERAIRAN LENTIK
KLASIFIKASI VERTIKAL BERDASARKAN SUHU
Light EFFLUENT INFLUENT Gas exchange [GP] [PP] + [O2] Epilimnion Hypolimnion Thermocline Light Vertical mixing Hypolimnion Drainage Sedimentation [GP] [PP] + [O2] Redissosiation at low O2 Mineralization Photosynthesis
KOMPONEN BIOTA AIR UTAMA HABITAT KELOMPOK BIOTA AIR UTAMA SEKTOGRAM DOMINASI KOMPONEN BIOTA AIR UTAMA
Tabel Perbedaan morfometri rawa, danau, dan waduk CIRI - CIRI RAWA DANAU WADUK Tepian perairan Kedalaman (m) Fluktuasi air (m) Daerah derodon Daerah tangkap hujan Jumlah teluk Garis Pantai Masa Simpan air Pengeluaran air Landai < 10 2 – 5 luas sedang atas Terjal > 100 1 – 2 sempit sedikit pendek lama Sedang 10 – 100 5 – 25 banyak panjang sebentar bawah
CIRI BERBAGAI TIPE WADUK
Klasifikasi status trofik perairan (OECD, 1982) Oligotrof Mesotrof Eutrof Hipertrof Total P (μg/l) 3.00 -17.7 (8.00) 11.0-95.6 (26.7) 16.2-386 (84.4) 750-1200 Total N (μg/l) 307-1630 (661) 361-1387 (753) 393-6100 (1875) - chl-a (μg/l) 0.30-4.50 (1.70) 3.0-11.0 (4.70) 2.70-78.0 (14.3) 100-150 Max chl-a (μg/l) 1.30-10.6 (4.20) 4.90-49.5 (16.1) 9.50-275 (42.6) Secchi disk (m) 5.40-28.3 (9,90) 1.50-8.10 0.80-7.00 (2.45) 0.4-0.5
Proses Eutrofikasi (dekomposisi) Bahan organik Bakteri aerob Nutrien Kondisi aerob Bakteri aerob (dekomposisi) O2 CO2 Nutrien Kondisi anaerob Bakteri anaerob (dekomposisi) CH4 + H2S
SKEMA PENGGOLONGAN ORDO SUNGAI HULU HILIR SKEMA PENGGOLONGAN ORDO SUNGAI
Kaitan kecepatan aliran dengan substrat Penampang melintang pada lokasi arus tercepat sungai
Perbedaan kualitas air sungai hulu dan hilir
Skema klasifikasi sungai berdasar DAS
Proses swapurifikasi yang dapat terjadi di sungai