Lesson Learnt Pemprov DKI Jakarta

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERAN PEMERINTAH DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
Advertisements

Realitas Kebijakan dan Anggaran Publik Aceh
SISTIM TANGGAP BENCANA
STANDAR PELAYANAN MINIMAL Setda Propinsi Jawa Tengah
REVITALISASI MUSRENBANGDA “LESSON LEARN” PROVINSI SUMATERA SELATAN
RENCANA KERJA PEMERINTAH
PELATIHAN PENYUSUNAN RBA UNTUK RSUD BLUD
PERAN KPP-PA DALAM SEKBER PPRG NASIONAL UNTUK DAERAH
POLITIK ANGGARAN ZIAULHAQ.
KESIAPAN SKPD DALAM IMPLEMENTASI ANGGARAN RESPONSIF GENDER
IMPLIKASI PELAKSANAAN UU NO
Topik Bahasan RENCANA KONTINJENSI PRB-BK PNPM Mandiri Perkotaan.
SEKOLAH DASAR BERSIH DAN SEHAT
Green Recovery And Reconstruction: Training Toolkit For Humanitarian Aid Sebuah Pengantar: Berbagai Peluang untuk Pemulihan dan Rekonstruksi Hijau Panduan.
PENGORGANISASIAN DAN PEMBINAAN POKJANAL POSYANDU
Pemerintah Provinsi Gorontalo MEKANISME PENYUSUNAN RAPBD
Program Desa/Kelurahan Tangguh
UNDANG-UNDANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (UU 25 TH 2004)
PAPARAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN SOSIAL RI PADA KUNJUNGAN KERJA KOMISI “D” DPRD KABUPATEN PONOROGO “PELAYANAN MASYARAKAT MISKIN” TANGGAL ,
PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
MUSRENBANG (Musyawarah Perencanaan dan Pengembangan)
SISTEM PENGANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
Struktur Penyelenggara Pemerintahan Daerah : Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Rakerkesda DKI Jakarta, 5 November 2009, Hotel Lumire. Jakarta
DESENTRALISASI KESEHATAN
PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN PENGGUNAAN APBD PROVINSI DKI JAKARTA
MEMBANGUN DATA PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG BERPIHAK KEPADA MASYARAKAT MISKIN MELALUI FORUM DATA INDIKATOR MDGs KABUPATEN GRESIK PAPARAN KEPALA BAPPEDA.
e-MUSRENBANG Perencanaan Partisipatoris berbasis Web PEMERINTAH
SISTEM INFORMASI PENANGGULANGAN KRISIS AKIBAT BENCANA
KEBIJAKAN PERENCANAAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2018
PROGRAM KEGIATAN EX RUTIN SKPD DALAM RENSTRA SKPD DAN RPJMD
PENYUSUNAN & PENETAPAN RAPBD
PENJELASAN UMUM MEKANISME PENILAIAN DAN PEMBERIAN ANUGERAH PANGRIPTA NUSANTARA 2015 Disampaikan dalam acara Penilaian Tahap II Verifikasi Proses Perencanaan.
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( SAKIP)
[2017] M. Nur Hendratna, SE. MTP
PENANGANAN BENCANA NASIONAL
MENTERI DALAM NEGERI PADA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
ANGGARAN BERBASIS PRESTASI KERJA & STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Penyusunan Dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan 2014
BUKU PEGANGAN P2TP2A DANA DEKON
Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) Tahun 2016
Logical Framework Penyusunan RPJMD
RENSTRA SKPD BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 54 TAHUN 2010
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
SISTEM PERENCANAAN STRATEJIK PEMBANGUNAN NASIONAL
KONSEP DESA/KELURAHAN TANGGUH BENCANA
Kepala Bappeda Kabupaten Pangandaran
Konsep Desa dan Kelurahan Tangguh
LEMBAGA-LEMBAGA YANG BERPERAN DALAM PENANGGULANGAN BENCANA ALAM
PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA
PERAN PEMERINTAH DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
Penyusunan Dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja
EKONOMI KESEHATAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN SEKTOR KESEHATAN
TAHAPAN DAN SISTEMATIKA PENYUSUNAN RENSTRA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 86 TAHUN 2017 PPKK FISIPOL UGM.
PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH
TEORI PERENCANAAN 22/09/2018.
PERAN BAPPEDA DALAM PENYELESAIAN URUSAN KESEHATAN
MAKALAH MENINGKATKAN PERANAN STAF SEKRETARIAT DEWAN
POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD diy terhadap rkpd diy tahun 2020 H
PERAN DAN DUKUNGAN DPRD PROV JATENG DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PENANGGULANGAN BENCANA Disampaikan Pada: Rapat Koordinasi dengan Tema Akuntabilitas,
Penguatan Kapasitas Kecamatan untuk Meningkatkan Pelayanan Dasar
MUSRENBANG Perubahan RPJMD Tahun
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH.
PERENCANAAN – ANGGARAN HUBUNGAN ANTARA KUA-PPAS, RKA DAN DPA OLEH : ACHMAD ZAKI NIM : P2C
DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Program Studi Administrasi Pemerintahan FISIP Universitas Padjadjaran.
Transcript presentasi:

Lesson Learnt Pemprov DKI Jakarta Dalam konteks Perubahan Kebijakan Penanganan Bencana

Belajar dari Banjir Jakarta 2002 Mencari tahu bagaimana konsep sistem penanggulangan bencana Memilih untuk membangun Sistem Informasi Pendukung Keputusan dalam Manajemen Bencana Mengundang Pakar untuk mengevaluasi kondisi dan rencana saat ini dr Claude De Ville De Goyet dari PAHO Amerika Selama lebih dari 5 hari mengevaluasi kondisi dan kesiapan Jakarta Fokus kepada sisi lunak (soft – Methods and Man), tidak pada sisi keras (hard – Machine, Money, Material)

3 Aktivitas Utama yg Disarankan Meningkatkan kesadaran tentang bencana dan manajemennya (Awareness) Eksternal maupun internal Meningkatkan kapasitas aktor utama tanggap darurat bencana Sektor Kesehatan Search and Rescue Pemadam Kebakaran Tramtib Membuat organisasi teknis profesional permanen yang secara penuh waktu (full-time) mengurusi bencana Sebagai organisasi teknis pendukung organisasi politis (satkorlak/satlak) 1 2 3

Kerangka Institusi Bapeda Menjadi Fasilitator, tidak memiliki Fungsi Operasional Bapeda adalah anggota Satkorlak Kebijakan (APBD) merupakan hasil politik antara eksekutif dan legislatif

Meningkatkan Kesadaran Manajemen Bencana 1 Mendorong Terlaksananya Jakarta Disaster Awareness Week Merupakan bentuk kampanye eksternal dan lebih penting lagi internal Disesuaikan dengan International Day for Disaster Reduction 2004, diinisasi: MPBI mengundurkan diri sebagai pendukung acara Anggaran diletakkan di Dinas Tramtib, menggunakan dukungan politik dari Wagub DKI

Kampanye Internal 1 Meminta studi kasus dari LSM International untuk dipaparkan di internal Pemda DKI ACF CBDHRM di Kampung Melayu Mengirimkan Lurah yang berprestasi untuk bicara tentang bencana di Forum Internasional Mendorong aparat Bapeda untuk terlibat dalam acara seminar Jakarta Disaster Awareness Week

Meningkatkan Kapasitas Aktor Utama Kelurahan 2 Jakarta telah memiliki konsep PPMK (Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) Selain PPMK, Jakarta juga ingin melakukan penguatan kapasitas kelurahan Kesadaran bahwa Aparat Kelurahan adalah Front-Liners: yg langsung berhubungan dg masyarakat. (Catatan: Jakarta adalah satu-satunya provinsi yang lurahnya ditunjuk oleh Gubernur) 2 Milyar per kelurahan (2006) Bapeda membimbing lurah untuk memasukkan unsur penanganan bencana dalam anggarannya Menyusun manual pengelolaan pos pengungsi

Meningkatkan Kapasitas Aktor Utama Kesehatan 2 Rumah Sakit Surabaya dipandang memiliki jaringan antar RS (Swasta dan Pemerintah) yang lebih kuat dibandingkan dengan Jakarta Di Jakarta, Pembiayaan menjadi isu utama. Bicara JPKM Fokus kepada Jaringan RSUD Puskesmas Swadana ke BLU Otonomi penggunaan dana penting dalam bencana, tanpa menghilangkan akuntabilitas (setiap puskesmas mampu menyusun laporan keuangan yang siap untuk diaudit)

Meningkatkan Kapasitas Aktor Utama Search and Rescue 2 Dinas Tramtib Dinas Pemadam Kebakaran Ambulance 118

Organisasi Teknis Profesional Penuh-Waktu 3 Kelemahan Struktur Taskforce seperti Satkorlak Paruh Waktu: hanya aktif ketika diaktifkan Tidak ada memori institusi (institutional memory), seiring dengan seringnya pergantian personnel Kepala Unit Kerja sebagai pengambil keputusan hanya akan datang jika dipimpin langsung oleh eselon tertentu >> pada fase persiapan biasanya tidak akan ada keputusan yang bisa diambil karena diwakilkan Organisasi bersifat politis Rentan terhadap situasi dan tekanan politik Tidak berdasarkan profesionalisme

Kelemahan ini mengemuka di 2007 Pensiun, rotasi dan lain sebagainya

Dari Sisi Keras (Hard) Sejak Anggaran 2004 (RKPD-RAPBD), digunakan pendekatan kombinasi top-down yang dikenal dengan Dedicated Program dan bottom-up (Pra Musren RW dan Musrenbang Kelurahan) Dedicated Program adalah Program Strategis Multi Tahunan yang dipilih oleh Gubernur, disesuaikan dengan kebutuhan jangka panjang jakarta Menjamin ketersediaan dana untuk mengatasi permasalahan yang bersifat kronis dan mendasar

Dedicated Program Pengembangan Sistem Transportasi Makro ; Busway, MRT. Ijo Royo-royo ; Pembangunan Rumah Susun JPK - Gakin Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Peningkatan Kapasitas Kelurahan * (fasilitator Pra Musren RW dan Musren Kelurahan)

Pra Musren RW – Musren Kel Perencana Kelurahan & Lurah memfasilitasi Rembug warga. Fokus di 3 scope kegiatan : Bagaimana kita membuat Kelurahan ini menjadi lebih bersih (Kebersihan Lingkungan)Kegiatan “Peningkatan Kebersihan Lingkungan” Bagaimana kita membuat Kelurahan ini menjadi lebih aman (Keamanan Lingkungan) Kegiatan “Peningkatan Keamanan Lingkungan” * Penyiapan masyarakat menghadapi Bencana masuk dalam scope ini. Bagaimana kita membuat Kelurahan ini lebih sehat (Kesehatan lingkungan) Kegiatan “Peningkatan Kesehatan Lingkungan” Kelurahan ditetapkan sebagai SKPD dengan lokasi per Kelurahan / tahun = Rp.1 M.

2002 2003 2004 2005 2006 Cari Ilmu Mengundang Pakar Int. untuk Evaluasi Meningkatkan Kesadaran Manajemen Bencana Menyiapkan budget untuk Meningkatkan Kapasitas Satkorlak Memilih untuk membangun Sistem Informasi Menyediakan Budget untuk Tk. Kelurahan

ROAD MAP CAPACITY BUILDING PROVINCE SATKORLAK Pendidikan untuk menjadi Officer Satkorlak yang Certified Officers Satkorlak yang certified untuk Manajemen Bencana KELURAHAN Petugas Lapangan dari Sektor Pendidikan untuk menjadi First Responder tk Sektor yang Certified Layanan Ambulance Petugas Kesehatan Petugas SAR First Responder (Lurah) Pendidikan untuk menjadi Koordinator Lapangan yang certified Lurah yang Certified untuk Manajemen bencana DIKLAT PROP

Dari Substansi  Program Budget RPJPD, 20 tahun (RTRW ++ 15 tahun) RPJMD dan Renstra SKPD RKPD + RKA –SKPD APBD