Dalam rangka sharing informasi KJPP Y& R

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SOP 06 : PENILAIAN PROPERTI
Advertisements

ASPEK-ASPEK YANG DI ANALISIS DLM SKB
REAL ESTATE DEVELOPMENT I
PENILAIAN ASET DENGAN TEKNIK PENYISAAN (RESIDUAL TECHNIQUE)
4. SIAPA : PELAKU PENGEMBANGAN REAL ESTATE
Bab VI Posisi Strategis.
AUDIT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET BERDASARKAN PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL BALANCED SCORECARD DAN STANDAR COBIT 4.1 (Studi Kasus: PT. Pertamina.
REAL ESTATE DEVELOPMENT I
MATERI KEWIRAUSAHAAN (ENTREPREUNERSHIP)
TECHNOPRENEURSHIP (EM604) Session 8 FEASIBILITY STUDY AND BUSINESS PROPOSAL Dr. Winarno.
Studi Kelayakan Bisnis
Penilaian Gedung Perkantoran
PRINSIP-PRINSIP Landuse Planning
Siklus Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi
Highest & Best Use.
KELAYAKAN USAHA Usaha yang akan dijalankan diharapkan dapat memberikan penghasilan sesuai dengan target yang telah ditetapkan Pencapaian tujuan usaha harus.
BAB III KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK
PEMILIHAN ALTERNATIF.
TUGAS PROPOSAL BISNIS WARALABA
Analisis Bisnis & Studi Kelayakan Usaha
Pertemuan ke 5 Project Scope Management Ahmad, M.Pd
Manajemen Proyek Sistem Informasi
Rencana Bisnis.
STRATEGI OPTIMALISASI ASET
Teori Investasi pada Pelayanan Kesehatan
Pengumpulan dan penilaian bukti audit
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK
KONSEP & APLIKASI PENILAIAN ASET BUMN
PERENCANAAN PROYEK SISTEM INFORMASI.
ASPEK KEUANGAN.
Materi – 03 Sistem Kantor.
CHAPTER 1: STUDI KELAYAKAN BISNIS
POKJA 2 INVESTASI BADAN LAYANAN UMUM
sistem pengukuran dan indikator kinerja kebijakan publik
HIGHEST AND BEST USE STUDY
PROSES STRATEGI SI/TI.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
PENILAIAN ASET PARTIAL
PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA
Tahap Proses PSSI.
ANALISA KINERJA SISTEM
Nur fisabilillah, S.Kom, MMSI | UNIVERSITAS GUNADARMA
SARTIKA NISUMANTI, ST., MT
INVESTASI Rita Tri Yusnita
Studi Kelayakan Bisnis
SAP STUDI KELAYAKAN BISNIS
ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO
Highest & Best Use.
21 Chapter Synthesis of Business Functions Introduction to
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
STUDI KELAYAKAN – PROYEK
KEWIRAUSAHAAN ANGGIA PARAMITA PUTI KENCANA, SE, MSM Fakultas Ekonomi
IT Service Management (Microsoft operation framework)
ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA
EVOLUSI PERANAN SI/TI Kel.1.
METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK PRODI MIK | FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
Memamfaatkan Aplikasi Exel untuk Studi Kelayakan
Studi Kelayakan Bisnis
INSPEKTORAT III KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Bali, 15 Desember 2017
PERTEMUAN V Analisis Bisnis & Studi Kelayakan Usaha
REAL ESTATE DEVELOPMENT I Proses Pengembangan Real Estate.
HIGHEST AND BEST USE STUDY
Disusun Oleh: Fredericus Adrian S.P Dodi Firmansyah Muhammad Ilham R Muhammad Ardhan H
The Gateway to entire Business
ASPEK-ASPEK DALAM STUDI KELAYAKAN
Tata cara penulisan studi kelayakan pabrik
Tipe Proyek 1.Proyek yang berasal dari klien yang ditawarkan kesuatu konsultan atau kontraktor. –Karakteristik pekerjaan sudah jelas. –Tidak melalui proses.
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Pengembangan Sistem Informasi Erliyan Redy Susanto.
Transcript presentasi:

Dalam rangka sharing informasi KJPP Y& R HIGHEST AND BEST USE Dalam rangka sharing informasi KJPP Y& R Disampaikan Oleh : Ir. Muhammad amin, MSc, mappi (cert.) nipp : pb-1.08.00012 mappi : 92-s-00212

PENGERTIAN Tidak sedikit property dikembangkan memberikan hasil yang tidak memuaskan bagi pemiliknya, bahkan ada yang gagal sama sekali. Hal ini terjadi mungkin dikarenakan pengembangan dilaksanakan dengan opsi pemanfaatan bukan yang terbaik dan maksimal, dengan kata lain property tersebut tidak highest and best use. Idealnya sebelum diambil keputusan tentang rencana pengembangan suatu lahan, terlebih dahulu dilaksanakan suatu kajian yang detail dan mendalam tentang alternatif-alternatif opsi pemanfaatan lahan tersebut dalam kerangka analisa penggunaan terbaik dan paling menguntungkan. Kajian alternatif-alternatif opsi pemanfaatan lahan tersebut harus ditopang oleh analisa mendalam mengenai kondisi pasar sektor-sektor properti terkini maupun kajian mengenai rencana pengembangan itu sendiri.

PENGERTIAN SPI 2007, KPUP 6.3 : Penggunaan tertinggi dan terbaik (HBU) didefinisikan sebagai penggunaan yang paling mungkin dan optimal dari suatu properti, yang secara fisik dimungkinkan, telah dipertimbangkan secara memadai, secara hukum diizinkan, secara finansial layak, dan menghasilkan nilai tertinggi dari properti tersebut.

PENGERTIAN Suatu property dikatakan Highest and Best Use harus memenuhi 4 (empat) kriteria yaitu : Physically possible, secara fisik dimungkinkan Legally permissible, secara legal diizinkan Financially feasible, layak secara finansial Maximally productive, produktivitas maksimum (menghasilkan nilai tertinggi) Untuk mengetahui pengembangan suatu tanah memenuhi kriteria tersebut, maka diperlukan suatu kajian yang comprehensive yang meliputi aspek fisik, aspek legal, market dan finansial serta aspek produktivitas. Hasil analisa ini akan menghasilkan alternatif-alternatif produk pengembangan, alternatif yang diharapkan adalah alternatif pengembangan terbaik yang memberikan tingkat keuntungan tertinggi.

PENGERTIAN Highest and Best Use Study merupakan suatu rangkaian kegiatan inspeksi lapangan, penelitian, analisa untuk mengetahui product development yang paling sesuai dan optimal atas suatu tanah. Sesuai dimaksudkan adalah penggunaan terbaik sementara optimal dimaksudkan memberikan keuntungan maksimal.

PENGERTIAN HBU as Though Vacant Apakah sebaiknya tanah dikembangkan atau dibiarkan kosong ? Jika sebaiknya dikembangkan, opsi pengembangan seperti apa yang sebaiknya dilakukan dan kapan waktunya ? HBU Property as Improved Apakah bangunan saat ini telah memberikan produktivitas yang maksimum sehingga tetap dibiarkan atau sebaiknya dibangun bangunan lain yang lebih bernilai ?

LINGKUP ANALISA The Six-Step Process and Four Parallel Test (by Stephen F.Fanning) Problem Definition The reasonably probable and legal use of vacant land or an improved property that is physically possible, appropriately supported, financially feasible, and that results in the highest value

LINGKUP ANALISA

LINGKUP ANALISA Tahap pertama, analisa lokasi merupakan pertimbangan pertama untuk menjawab dua pertanyaan : 1) pemanfaatan apa yang dapat direalisasikan secara fisik (tapak, lokasi, lingkungan). 2) pemanfaatan apa yang secara legal dizinkan. Tahapan ini sangat penting sebagai kajian awal untuk mengidentifikasikan karakteristik tertentu sebagai dasar pertimbangan atas opsi pengembangan yang dimungkinkan untuk dijadikan alternative produk pengembangan. Analisa ini meliputi antara lain : Location Site Characteristic: site area & dimension, shape, orientation, topography, views, climate, and etc Infrastructure, Utilities & Public Facilities Accessibility, Traffic Circulation & Transportation Neighborhood Condition and Context Local Regulation Requirement (Zoning, BCR, FAR, Max High Level) SWOT Site Analysis

LINGKUP ANALISA Tahap kedua, market dan marketability analysis untuk menjawab produk property apa yang marketable memungkinkan untuk dikembangkan di atas suatu site. Analisa ini dilaksanakan atas seluruh jenis property yang mungkin dapat dikembangkan yang meliputi potensi dan daya serap pasar, harga & tingkat persaingan. Analisa ini meliputi antara lain : Macro Economic and Demographic Analysis : Macro and Micro Economic growth and Characteristics Investment climate Inflation rate Population growth & characteristics Melakukan analisa pasar detail per type property yang mungkin dapat dikembangkan di atas tanah tersebut (Residential, Shop Houses Complex, Office Park, Shopping Center, Apartment, Hotel, Convention, Recreation Center, Etc) meliputi : Existing Demand & Supply Future Demand & Supply Catchment Area Analysis (khusus shopping center) Potential Market Target Market Pricing, Rental and Take up Rate Competitors Analysis

LINGKUP ANALISA Tahap ketiga, berdasarkan kombinasi hasil analisa lokasi (tahap-1) dan analisa pasar (tahap-2) selanjutnya ditentukan alternative opsi pengembangan yang memungkinkan untuk dikembangkan, meliputi : Type of property product (classification, level/grade) Quantum (units, size) Facilities & Utilities Price, Rental, Service Charge, Take up rate Sales program, occupancy level Dan lain-lain

LINGKUP ANALISA Tahap keempat, atas masing-masing alternative opsi pengembangan dilaksanakan analisa finansial untuk melihat tingkat kelayakan secara finansial atas masing-masing alternative opsi pengembangan. Analisa dimulai dengan analisa biaya pengembangan, analisa penjualan dan pendapatan, biaya operasional, proyeksi cash flow dan analisa kelayakan investasi : Total and Draw Down Project Cost: Sales & Revenue Projection Operating Expenses Projection Cash Flow Projection Investment Criteria Analysis - Net Present Value - Internal Rate of Return - Modified/Adjusted Internal Rate of Return Risk Analysis

LINGKUP ANALISA Tahap kelima, berdasarkan rangkaian analisa di atas, maka dapat direkomendasikan salah satu alternatif terbaik. Rekomendasi opsi pengembangan tersebut dapat saja berupa peruntukan tunggal (single-use) maupun peruntukan campuran (multi-use / mixed use). Highest and Best Use Conclusions : Propose development and the optimal target market Size, mix and pricing level of the propose development Timing and Development Stages

PROYEKSI CASH FLOW Proyeksi cash flow dibuat untuk setiap alternatif opsi pengembangan, contoh model cash flow sebagai berikut :

HIGHEST AND BEST USE DECISIONS

HIGHEST AND BEST USE DECISIONS DISCOUNTED CASH FLOW MODELS Net Present Value (NPV) Investasi bisa diterima jika NPV > 0 Internal Rate Of Return (IRR) Project bisa diterima jika IRR > Tingkat balikan yang diharapkan

USER PRICE SALES METHOD HIGHEST AND BEST USE DECISIONS USER PRICE SALES METHOD LAND RESIDUAL METHOD

HIGHEST AND BEST USE DECISIONS

HIGHEST AND BEST USE DECISIONS USER PRICE SALES METHOD

HIGHEST AND BEST USE DECISIONS

HIGHEST AND BEST USE DECISIONS

HIGHEST AND BEST USE DECISIONS

HIGHEST AND BEST USE DECISIONS LAND RESIDUAL METHOD

HIGHEST AND BEST USE DECISIONS

HIGHEST AND BEST USE DECISIONS

DATA Inspeksi Lapangan Secara Langsung Dinas Tata Kota / Bapeda / Pemda Pekerjaan Umum Badan Otoritas Pemegang Hak Pengelolaan Tanah Referensi dari Lembaga Riset / Penelitian Pemilik Tanah Lain-Lain

MANFAAT DAN KEGUNAAN HBU Hasil HBU Studi ini bermanfaat bagi : Pemiliki Tanah Calon Investor Konsultan Pendamping Investasi (Investment arranger) Konsultan Perencana Hasil HBU Studi ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pemilik tanah dalam rencana pengembangan tanah tersebut, acuan dalam menawarkan kerjasama pengembangan dengan pihak investor Hasil HBU Studi ini dapat digunakan sebagai acuan bagi Calon Investor dalam melakukan penawaran kerjasama atas rencana pengembangan suatu tanah Hasil HBU Studi ini dapat digunakan sebagai acuan bagi Konsultan Investment Arranger dalam menjalankan perannya sebagai mediasi rencana kerjasama pengembangan suatu tanah Hasil HBU Studi ini dapat digunakan sebagai acuan bagi Konsultan Perencana/Arsitek dalam perencanaan pengembangan suatu tanah

MANFAAT DAN KEGUNAAN HBU

HBU STUDY DALAM RANGKA OPTIMALISASI ASET Kegiatan HBU Studi idealnya merupakan bagian dari suatu paket pekerjaan dalam rangka optimalisasi aset (Pemda, Pemko, Instansi/Lembaga/Departemen, BUMN/D). Kegiatan ini ditujukan untuk mengetahui : Pemilahan mana aset yang sudah optimum pemanfaatannya dan mana aset yang belum optimum pemanfaatannya Mengetahui opsi pemanfaatan yang paling optimum atas aset yang belum optimum pemanfaatannya Mengetahui Pola Kerjasama yang paling menguntungkan atas aset tersebut

HBU STUDY DALAM RANGKA OPTIMALISASI ASET SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET (SIMA) ASSET DAERAH Tanah Bangunan Mesin & Peralatan Fixture, Furniture & Equipment DATABASE ASET AUDIT LEGAL PENILAIAN OPTIMALISASI ASET MASALAH? NILAI ASET IDENTIFIKASI, VERIFIKASI DAN INVENTARISASI FISIK Tidak Ya OPINI LEGAL REKOMENDASI SOLUSI Feedback I II ASET OPERASIONAL? OPTIMAL? Belum DAPAT DIOPTIMALKAN? OPTIMALISASI RENCANA & STRATEGI DISPOSAL STUDI HIGHEST & BEST USE PENGEMBANGAN JV, KSO, BOT, Sendiri Bukan A B C

Step 1. Inventarisasi Aset Pembentukan TIM INVENTARISASI yang melibatkan semua dinas/badan/unit kerja terkait yang terintegrasi dengan KONSULTAN secara formal dengan penunjukan Person In Charge yang jelas Sosialisasi program ini kepada segenap instansi Pemda untuk mendukung kegiatan ini Mempersiapkan kelengkapan data/dokumen aset yang tercatat di buku inventaris, kartu inventaris barang, kartu inventaris ruangan, laporan tahunan inventaris, laporan mutasi barang, laporan pengadaan barang, daftar barang yang dikuasai tetapi tidak masuk dalam Daftar Barang Milik Kekayaan Daerah, dan daftar inventaris lainnya (tidak boleh ada yang tidak tercatat!) Mempersiapkan peralatan inventarisasi : form entry data, aplikasi komputer untuk entry data, ruang studio kerja, peralatan survei lapangan dan lain-lain 1. Tahap Persiapan 1. 2. 3. 4. 2. Tahap Pelaksanaan Identifikasi fisik aset : lokasi, luas/volume, kondisi, umur, peta, kategori aset, penguasaan aset, dan lain-lain Identifikasi aspek legal : dokumen penguasaan, status legal aset menurut kategori (operasional, penyertaan, penggunausahaan, dll), status penguasaan aset (kuat, lemah, sengketa, dikuasai pihak lain, dll), dan aspek legal lainnya Identifikasi potensi ekonomi : potensi pasar lokal & regional, potensi intrisik aset, rencana tata ruang, dan aspek potensi ekonomi aset lainnya

Step 2. Penilaian Aset Proses PENILAIAN Nilai buku Nilai pasar Database Aset INVENTARISASI ASET OPERASIONAL NON-OPERASIONAL Nilai buku JENIS NILAI Nilai pasar Nilai potensi Proses PENILAIAN *) Standar Penilaian Indonesia (SPI)

Step 3.(a) Penilaian Aspek Hukum Mempelajari dokumen dan surat bukti kepemilikan areal tanahnya: Sertifikat Hak Penguasaan Sertifikat atau surat-surat tanah hak lainnya Surat-surat bukti pembebasan tanah berikut surat tanah sebelum dibebaskan Surat-surat tanah yang bermasalah Berita acara pengesahan tanah dan surat-surat perjanjian penyerahan penggunaan bidang-bidang tanah (bagian-bagian dari tanah HPL) kepada pihak ketiga (instansi pemerintah, lembaga non departemen dan perusahaan swasta) Surat-surat perjanjian dan pengembangan tanah dengan pihak ketiga (BOT, disewakan dll) Mempelajari dan mengadakan pemeriksaan peta-peta rincikan dari masing-masing areal tanah kawasan, meliputi batas-batas areal tanah melalui plotting, gambar situasi atau surat-surat ukur setiap bidang tanah serta bidang-bidang tanah yang bermasalah pada areal bersangkutan Mempelajari status tanah yang tersedia, peruntukan tanahnya sekarang dan peruntukan tanahnya menurut regulasi tata ruang Mempelajari pemasalahan hukum yang berlangsung atas tanah-tanah yang bermasalah Analisis yuridis mengenai penyelesaian tanah-tanah bermasalah Tinjauan aspek hukum dalam penerapan estate management dalam rangka pengelolaan tanah pada areal kawasan

Asset reformation framework Step 4.(a) Strategi Manajemen Aset 1. Identifikasi kinerja aset (asset performance) Investment opportunity Locational quality Asset performance Utilisation Market Kinerja aset dapat dianalisis dengan 4 (empat) kriteria, yaitu : Kualitas lokasi, yaitu lokasi aset dilihat dari aspek aksesibilitas, nilai tanah, pertumbuhan ekonomi kawasan, rencana tata ruang dan lain-lain. Utilisasi penggunaan, yaitu kinerja penggunaan aset dilihat dari okupansi ruang, biaya sewa/operasional, level of services, dan aspek lainnya. Peluang pasar, yaitu potensi peluang pasar properti berkaitan dengan aset, meliputi sektor properti, daya tarik pasar, daya saing aset, dan lainnya. Peluang investasi, yaitu peluang investasi berkaitan dengan aset bersangkutan, meliputi daya tarik investasi, investment sustainability, preferensi pelaku investasi dan aspek lainnya. Operational assets Non operational ass. Asset reformation framework Utilization Cost mgmt Service standard Location qual Market opp. Investment opp. Ke-empat indikator tersebut akan diterapkan dalam dua kelompok : Aset operasional, yaitu aset-aset yang terkait dengan operasionalisasi pemerintah daerah Aset non operasional, yaitu aset-aset yang tidak secara langsung berkaitan dengan operasionalisasi, yaitu aset surplus, aset ditempatkan, aset disewakan, dan lain-lain

Step 4.(b) Strategi Manajemen Aset High Utilization EFFICIENCY STANDARDIZED UP GRADE OPTIMALIZED Quadrant II Quadrant I Quadrant IV Quadrant III High cost Low cost Low Utilization 2. Strategi pengelolaan aset operasional Strategi pengelolaan aset operasional meliputi 4 (empat) hal, yaitu : Standarisasi, yaitu penetapan pengelolaan aset yang mampu mencapai tingkat utilisasi tinggi dengan biaya yang rendah sebagai acuan baku (benchmark) Efisiensi, yaitu penetapan efisiensi dalam pengelolaan aset yang tingkat utilisasi tinggi namun masih memerlukan biaya tinggi pula Optimalisasi, yaitu menetapkan strategi optimalisasi atas utilisasi aset yang memiliki biaya rendah Up-grade, yaitu melakukan restrukturisasi untuk meningkatkan kinerja atas aset yang memiliki kriteria tingkat utilisasi rendah namun berbiaya tinggi Untuk implementasi ke-empat strategi pengelolaan aset operasional tersebut perlu dilakukan langkah-langkah, yaitu : Penetapan kriteria pemanfaatan aset berdasarkan tingkat utilisasi dan biaya operasional Pemetaan aset operasional berdasarkan kriteria tingkat utilisasi dan pemakaian biaya operasional Penetapan strategi pengelolaan aset : program, time frame, implementasi, monitoring, evaluasi

Asset Revitalization Framework Step 4.(c] Strategi Manajemen Aset High Utilization RESTRUCTURE & REVITALIZE REVITALIZE DISPOSE Quadrant II Quadrant I Quadrant IV Quadrant III High Market opp. High Investment opp. Low Investment opp. Low Market opp. 3. Strategi pengelolaan aset non-operasional Strategi pengelolaan aset operasional meliputi 4 (empat) hal, yaitu : Revitalisasi, yaitu strategi untuk pemanfaatan aset untuk meraih peluang pasar dan keuntungan investasi yang tinggi Restrukturisasi dan revitalisasi, yaitu strategi untuk melakukan restrukturisasi atas pemanfaatan aset untuk kemudian melakukan revitalisasi aset atas aset non operasional yang memiliki peluang pasar atau peluang investasi tinggi Dispose, yaitu melakukan dispose actiaon atas aset yang dinilai kurang memiliki peluang pasar maupun keuntungan investasi, biasanya disinergikan dengan kebutuhan pemanfaatan aset untuk program non profit atau darurat Dispose BOT scheme Lease scheme Joint venture Joint operation Corporation Asset restructuring Asset revitalization Asset Revitalization Framework

Strategic Planning Framework Step 4.(d) Strategi Manajemen Aset 4. Strategi infrastruktur pengelolaan aset Strategi infrastruktur pengelolaan aset daerah, yaitu : Keuangan, yaitu mekanisme, penganggaran maupun alokasi dana dalam upaya pengelolaan aset daerah terkait dengan misi dan pencapaian kinerja pengelolaan aset daerah yang dituju Institusional, yaitu penetapan infrastruktur kelembagaan (institusional) yang mendukung upaya pengelolaan aset daerah secara optimal, meliputi tugas, kewenangan, mekanisme & prosedur Teknologi, yaitu infrastruktur teknologi yang memudahkan dan membantu upaya pengelolaan aset daerah berupa SIMA : sistem informasi manajemen aset daerah yang merupakan pengembangan dari SIMBADA : sistem informasi barang daerah Reformation Restructuring Revitalization Financing Institutional Technology Asset Infrastructure Strategic Planning Framework Accountable, Manageable, Implementable, Profitable

TERIMA KASIH ATAS KESEMPATAN DAN PERHATIANNYA