Assalamualaikum Wr. Wb Psikologi Agama.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
By: Rindha Widyaningsih
Advertisements

Materi ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA Outline
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
AGAMA DALAM PSIKOLOGI KONTRA
URGENSI AGAMA BAGI MANUSIA
Konsep Etika Ilmu dan Metode Ilmiah
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
Pertemuan ke III (FILSAFAT PANCASILA)
Filsafat Pancasila Bambang Tri Purwanto.
DIRI, KONSEP DIRI, dan PENYESUIAN DIRI
PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 3
FILSAFAT MANUSIA ESENSI MANUSIA.
Memahami Mengetahui Mengenal MAN Menguasai Mendalami Menjiwai Menghayati Merenungi HATI AKAL NAFSU PENGET ILMU HIKMAH KE BU DA YA AN REALITAREALITA.
ASSALAMUALAIKUM Wr. Wb..
KEPEMIPINAN.
PENGHEGEMONI ALIRAN KRITIS
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
TEORI PSIKOANALITIK DARI JUNG
PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN
Bab 1. PENGETAHUAN DENGAN ILMU PENGETAHUAN TELAAH FILOSOFIS
Posisi Semiotika dan Tradisi-tradisi Besar Filsafat Pemikiran
PEMIKIRAN AUGUSTE COMTE
Worldview: Cultural Explanations
Hubungan Ilmu, Penelitian
KONSEP DIRI 2.
Interpersonal skill theme : Evolve in Unity
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Eksperimen Sains dan Peranannya
Arthur Schopenhauer Ajaran Kefilsafatan Sufi Quraeni
MUHAMMAD FAHMI AL HABIB ( )
PROGRAM DIKLAT PENINGKATAN MOTIVASI DAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB
FILSAFAT MANUSIA THOMAS HOBBES.
FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN
Bab 6 Menganalisis Pasar Konsumen
FALSAFAH KEINDAHAN MASA PERTENGAHAN Pertemuan 03
URGENSI AGAMA BAGI MANUSIA
KLASIFIKASI DAN URGENSI AGAMA BAGI MANUSIA
Hubungan Etika dan Ilmu
Filsafat Ketuhanan Muhammad Noor, M.H.I.
MANUSIA DAN KEBENARAN KELOMPOK III ELLA NURLAELA : RS SUKMUL
Mata Kuliah Islam dan Budaya Jawa Jurusan PAI STIT Muh. Wates
PENGERTIAN OPINI PUBLIK
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
FILSAFAT MANUSIA ESENSI MANUSIA.
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
FILSAFAT ILMU SEBAGAI UPAYA MENEMUKAN KEBENARAN
Dra. Rita Christina Maukar, M.Div
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB
Pengantar Psikologi yw/ane-61009
Pancasila sebagai sistem filsafat, perbandingan filsafat pancasila dengan sistem filsafat lainnya didunia.
Materi ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA 1 OUTLINE
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Memahami hakikat ilmu pengetahuan
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DASAR-DASAR FILOSOFIS PENDIDIKAN ISLAM: HAKIKAT KEBENARAN DAN PENGETAHUAN NILAI KEBAIKAN DAN KEINDAHAN Oleh: IDRUS : SYAPUANSYAH.
Ilmu, Sejarah Perkembangan dan Aliran-Aliran Filsafat Ilmu
Agama Islam Ke-iman-an dan Dan ke-taqwa-an.
FILSAFAT PANCASILA By: Citra Asyah Tri N( )
Fenomenologi Agama Ferly David, M.Si..
IPTEK, DAN SENI DALAM ISLAM
PENGERTIAN OPINI PUBLIK
LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN SERTA PENERAPANNYA ILMU PENDIDIKAN.
KARYA TULIS ILMIAH ILMIAH ADALAH SEGALA SESUATU YANG BERSIFAT KEILMUAN, DIDASARKAN PADA ILMU PENGETAHUAN, ATAU MEMENUHI SYARAT ATAU KAIDAH ILMU PENGETAHUAN.
ETIKA & NORMA Baham 02 a.
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
PENDAHULUAN JIKA ANDA INGIN DAPAT MENULIS SUATU KARYA ILMIHA MAKA YANG HARUS ANDA MILIKI ADALAH KEMAUAN KEMAUAN YANG KERAS AKAN DAPAT MEMOTIVASI DIRI.
Komunikasi Interpersonal  Komunikasi interpersonal menduduki peran yang sentral dalam kehidupan sehari-hari.  Komunikasi ini juga akan memenuhi terhadap.
SISTEM KEPERCAYAAN ISIP 4214 ABDUSSHAUFI, M.PD. A. RELIGI DAN SISTEM KEPERCAYAAN Religi (Fischer) : apabila kesadaran akan adanya hal-hal yang dianggap.
Transcript presentasi:

Assalamualaikum Wr. Wb Psikologi Agama

Agama dan teori-teori Psikologi yang Pro

William James

Agama sebagai jalan menuju keunggulan manusia William james boleh disebut sebagai bapak psikologi agama. James berpendapat bahwa agama mempunyai peranan sentral dalam menentukan perilaku manusia. Dorongan beragama pada manusia paling tidak sama menariknya dengan dorongan-dorongan lainnya. Pada awal kuliahnya tentang pengalaman religius James menolak setiap penjelasan agama yang ia sebut sebagai “Materialisme Medis”. Para ilmuan menerangkan bahwa pengalaman hidup kita yang lebih tinggi itu adalah pengalaman “hanya sekedar”. Agama sekedar proyeksi dan ketakutan masa kecil.

Karena itu, James menolak mencari asal-usul agama yang patologis dan memusatkan perhatian kepada ungkapan keberagamaan agama dalam berbagai ragamnya. Kita harus menilai agama bukan dari asal-usulnya melainkan dari hasilnya dalam kehidupan orang-orang yang menjalankan agamanya secara mendalam. Dengan mengutib Al-Kitab, James merumuskan kriteria untuk menilai agama: “Dari buahnya, kamu akan kenal mereka, bukan dari akarnya”. James tidak mau membahas agama seperti orang-orang awam, karena agama mereka diperoleh melalui tangan kedua seperti tradisi, imitasi, dan kebiasaan.

Dalam kuliah ketiga, James menandai sikap beragama sebagai kebudayaan akan adanya kehidupan yang tak terlihat dan keinginan kita untuk hidup serasi dengan ketertiban ini. Agama dapat menggairahkan semangat hidup, meluaskan kepribadian, memperbaharui gaya hidup dan memberikan makna dan kemuliaan baru pada hal-hal yang biasa dalam kehidupan. Orang yang beragama akan mencapai perasaan tenteram dan damai. Cinta mendasari seluruh hubungan interpesonalnya. Tanpa mengabaikan rasa takut atau rasa sedih dalam kehidupan beragama, James lebih banyak melihat agama sebagai sumber kebahagiaan.

Kebahagiaan agama menurut James, ditandai dengan hilanganya upaya untuk melarikan diri. Sikap agama selalu mengandung pengorbanan. Pada akhirnya, kebergantungan pada alam semesta bersifat mutlak. Manusia tidak punya pilihan kecuali berkorban dan pasrah dengan cara apapun. Anjuran positif untuk berserah diri dan berkorban tampak terjadi pada kehidupan beragama sehingga “mempermudah dan meringankan apa saja yang niscaya terjadi.

Menurut James, perdebatan antara sains dan agama itu sia-sia, dan kesi-siaan ini tersebar secara merata. “persetan dengan yang mutlak!" ia sering mengutuk dalam kuliahnya. Materialisme ilmiah tak berhak untuk mengklaim kebenaran mutlak, karena ketika ia meneliti dunia dengan metode yang seharusnya objektif, ia melupakan fakta bahwa penelitian itu dilakukan oleh entitas yang sungguh subjektif oleh seorang manusia.

C.G Jung

Agama sebagai jalan menuju keutuhan

Jung mendefinisikan agama sebagai keterkaitan antara proses psikis tak sadar yang punya kehidupan tersendiri. Agama menurut Jung, adalah ketergantungan dan kepasrahan kepada fakta pengalaman yang erosional. Agama adalah “pertimbangan dan pengamatan yang cermat pada faktor dinamis, yang adalah “kekuasaan”, pada tenaga-tenaga tak sadar, dan pada symbol-simbol yang mengungkapakan kehidupan tenaga-tenaga ini, pada yang batiniah yakni “gerakan dinamis” diluar kesadaran diubah karena berhubungan dengan yang batiniah

Sejak pencerahan agama telah dikonstruksi secara rasional sebagai sistem filsafat yang “dicetak” dalam otak. Orang beranggapan bahwa pernah ada seseorang menciptakan Tuhan dan berbagai dokma agama. Karena dia memiliki kekuasaan mempengaruhi yang sangat besar, yang meyakinkan orang-orang disekitar dia tentang citra realitas yang memuaskan keinginan. Jung menentang pandangan ini dengan berdalih bahwa bukanlah kepala yang menciptakan simbol-simbol agama melainkan hati, daerah tak sadar psyche karena itulah mengapa simbol-simbol ini, yang seluruhnya misteri bagi kesadaran, datang kepada kita sebagai “wahyu” atau revelation.

Khutbah Tologis kata Jung adalah metologem serangkaian citra arketipal yang memberikan “gambaran yang agak tepat tentang transendensi yang tak terbayangkan”. Jung berkata bahwa setiap ajaran agama muncul pada satu sisi atas dasar pengalaman yang batiniah dan pada sisi yang lain atas dasar kepercayaan pada penglaman itu dan perubahan yang ditimbulkannya.

Analasis dan Kesimpulan dari pertanyaan

Wiiliam James Agama dianggap sebagai pantologis, ilusi dan ketakutan masa kecil. Agama sebagai Pantologis maksudnya agama itu justru sumber penyakit, itu akan merong-rong kondisi manusia, hanya bayangan yang tidak nyata, tidak jelas, tidak ada kenyataanya. Agama sebagai ilusi ketakutan masa kecil. Ilusi merupakan suatu bayangan yang belum tentu kebenaranya.

Menurut James, Perdebatan antara agama dan sains itu sia-sia, karena Agama memandang sainsitu arogan, tidak mengakui adanya tuhan orang sains itu dibuktikan secara empiris(eksperimen), Sains memandang agama itu hanya mitos, ritual-ritual yang sengaja di buat.

C.G Jung Agama sebagai jalan menuju keutuhan dan manusia menjadi seutuhnya. Agama telah dikontruksikan secara rasional sebagai sistem filsafat yang dicetak dalam otak, maksudya awal mula orang punya agama karena seseorang mempunyai titik kepasrahan yang semuanya itu tidak bisa difikir oleh akal. Wahyu menurut jung adalah ilham dari mimpi dan bersifat irasional.

Wassalamualaikum Wr. Wb Terimakasih Wassalamualaikum Wr. Wb