KETERGANTUNGAN KECEPATAN REAKSI PADA TEMPERATUR Persamaan Arrhenius Energi aktivasi Komplek teraktivasi/keadaan transisi By Endang S (Prodi P Kimia UNS)
Persamaan Arrhenius Dari persamaan laju reaksi : menyatakan bahwa laju reaksi tergantung pada konsentrasi Orde reaksi dan konsentrasi tidak tergantung temperatur secara empiris hubungan k dan T dinyatakan: a,b = konstanta T = Temperatut Van’t Hoff dan Arrhenius menyatakan hubungan konstanta kesetimbangan dan temperatur secara teoritis: A + B C + D k1 k-1
Pada kesetimbangan: k1[A] [B] = k-1[A] [B] konstanta kesetimbangan: Arrhenius menemukan bahwa I= 0, sehingga: I=Konstanta integrasi E* = Energi aktivasi
Energi aktivasi Karena I = 0 maka v1 tergantung E1* dan v-1 tergantung E-1* Molekul A dan B harus berenergi E1* untuk membentuk kompleks teraktivasi, E1*= energi aktivasi Sebaliknya C dan D harus berenergi E-1* untuk membentuk kompleks terkaktivasi KOMPLEKS TERAKTIVASI E1* E-1* REAKTAN E PRODUK
Penentuan energi aktivasi Konstanta kecepatan reaksi tergantung pada 2 faktor frekuensi tumbukan antar molekul reaktan energi aktivasi A mempunyai dimensi = k dan berhubungan dengan jumlah tumbukan grafik log k versus 1/T diperoleh slope = -E*/2,303R
Konstanta hidrolisis etil iodida pada 20 – 80 oC Contoh: Konstanta hidrolisis etil iodida pada 20 – 80 oC Tentukan energi aktivasi reaksi Tentukan faktor frekuensi (konstanta arrhenius) Slope=-4611,69 K Intersep= 11,7754 103k/dm3. mol-1.s-1 0,10 0,335 1,41 3,06 8,13 21,1 50,1 Temperatur 20 30 40 50 60 70 80
Slope=-4611,69 K Intersep= 11,7754 sehingga: Energi aktivasi=88,3 kJ log k 20 0,00010 0,003413 -4,00000 30 0,00034 0,003300 -3,46852 40 0,00141 0,003195 -2,85078 50 0,00306 0,003096 -2,51428 60 0,00813 0,003003 -2,08991 70 0,02110 0,002915 -1,67572 80 0,05010 0,002833 -1,30016 Slope=-4611,69 K Intersep= 11,7754 sehingga: Energi aktivasi=88,3 kJ Konstanta Arrhenius= 5,88.1011
PENGARUH TEKANAN PADA KECEPATAN REAKSI
Secara eksperiman penentuan pengaruh tekanan terhadap kecepatan reaksi lebih sulit daripada pengaruh temperatur Dilakukan melalui pengukuran volume aktivasi V* =Volume aktivasi V*=Perubahan volume dari keadaan awal dan teraktivasi
Pada tekanan 0 maka konstanta C = ln k o Karena Maka V* bisa bernilai + dan bisa bernilai - Pada tekanan 0 maka konstanta C = ln k o Sehingga Grafik log k versus P Slope= -V*/(2,303 RT) Intersep= log ko
Contoh