BODY SCORING = BODY CONDITION SCORING = CONDITION SCORING

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KESEIMBANGAN NUTRISI.
Advertisements

STRES PENGUBAH TINGKAH LAKU TERNAK
MANAJEMEN PEMELIHARAAN SAPI PERAH DARA DARI STADIUM PEDET DILAHIRKAN – DISAPIH – DARA -BERANAK LAJU PERTUMBUHAN.
II. PEMELIHARAAN SAPI DARA
Flushing : Peningkatan makanan pada babi betina / dara yang dikawinkan
MANAJEMEN BABI II.
TITIK KRITIS MANAJEMEN BUDIDAYA PETERNAKAN SAPI POTONG
ANALISA PEMELIHARAAN Contoh analisa usaha sapi perah dengan 5 ekor induk 1. Biaya bibit 5 ekor x Rp Rp Kandang Rp
USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI PERAH
BABI.
PENILAIAN TERNAK (LIVESTOCK JUDGING)
BETERNAK DOMBA DAN KAMBING
Manajemen Pemeliharaan Sapi Potong
SISTEM GERAK.
REPRODUKSI SAPI PERAH A. ESTRUS DAN PUBERTAS
TEKNOLOGI BUDIDAYA TERAK AYAM DRH. ROSMAWATY SAOENI,MP
MANAJEMEN TERNAK BABI.
Produktivitas ditinjau dari aspek pertumbuhan dan perkembangan jaringan Sasaran : produksi daging atau edible portion per unit atau per ekor maksimal Tujuan.
SELEKSI MASSA (MASS SELECTION)
MANAJEMEN TERNAK PERAH
Disampaikan Pada …………………………….2014
Produktivitas ditinjau dari aspek pertumbuhan dan perkembangan jaringan Sasaran : produksi daging atau edible portion per unit atau per ekor maksimal Tujuan.
MEMPERBAIKI KELOMPOK ATAU POPULASI TERNAK BIBIT
Rangka manusia terbagi menjadi 3 kelompok yaitu : a
PEMBIBITAN SAPI POTONG
PENATAAN RAMBUT (STYLING)
MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK
NUTRIEN PENYUSUN PAKAN DAN TUBUH TERNAK nick. co
NUTRIEN PENYUSUN PAKAN DAN TUBUH TERNAK nick. co
MENEJEMEN PEMELIHARAAN SAPI PERAH LAKTASI
Tatap muka ke 6 SISTEM PRODUKSI SAPI POTONG
A. Cara menghitung kebutuhan energi dan zat gizi sehari
Dosen : Ratih Setyaningrum,MT
Bangsa-Bangsa Sapi dan Kerbau.
MANAJEMEN TERNAK POTONG
SATUAN TERNAK DAN KOEFISIEN TEKNIS.
PRINSIP – PRINSIP PENGELOLAAN PADANG PENGGEMBALAAN.
Manfaat dari tindakan sinkronisasi berahi
Manajemen Pemeliharaan Sapi Dara
Budidaya Ternak Sapi Pedaging
Sistem rangka pada tubuh manusia
Nama: Lu’luil Hamsah NIM : Kelas : E
DANA MANDASARI ZELIKA DEWI NIM : KELAS:E
POLA PRODUKSI Klasifikasi ternak sapi Berdasarkan jenis kelamin :
MANAMENT PEMELIHARAAN SAPI PERAH
TUMBUH KEMBANG TUBUH TERNAK
EPIDEMIOLOGI PTM KANKER PAYUDARA
Menyusun program pemuliaan
AYAM BROILER.
PENILAIAN KARKAS.
POTENSI PRODUKSI dan KEMAMPUAN ADAPTASI LINGKUNGAN PADA SAPI DAN KERBAU Surotul Khikma Chindya Rista sari Devi Navalia
KELOMPOK 3 “JUDGING” Yosia Dwi Atmo
TINGKAT KEJADIAN GANGGUAN REPRODUKSI SAPI BALI DAN MADURA PADA SISTEM PEMELIHARAAN KANDANG KELOMPOK Muchamad Luthfi dan Yeni Widyaningrum.
HERITABILITAS HEREDITY = KETURUNAN HERITABILITAS ABILITY = KEMAMPUAN
TEKNIK SELEKSI BIBIT TERNAK
Oleh :.
PEMELIHARAAN TERNAK SAPI
OLEH : MUHAMMAD AZMI,S.PKP.
PRINSIP – PRINSIP PENGELOLAAN PADANG PENGGEMBALAAN.
MATERI KELAS IV SEMESTER I Created by Elya Qomariah, S. Pd.
MEMPERBAIKI KELOMPOK ATAU POPULASI TERNAK BIBIT
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN ZAT MAKANAN PADA SAPI PERAH
Menyusun program pemuliaan
PENGELOLAAN SAPI POTONG SECARA INTENSIF
ZUL DJALALI WAL IKRAM : DINA PRATIWI : KHAERUN NAS : EDI SUNUSI : RAHMATANG :
PENDIDIKAN PROFESI GURU
STATUS NUTRISI ANTROPOMETRIK
BAB I GERAK BENDA DAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKITAR SISTEM GERAK MANUISIA SMP NEGERI SATU ATAP 1 BANDAR NEERI SUOH KELAS VIII SEMESTER I 2019/2020.
PEMILIHAN BIBIT DAN PENILAIAN TERNAK POTONG. KRITERIA PEMILIHAN BIBIT SAPI POTONG Pemilihan ternak sapi untuk di pelihara atau sebagai calon pengganti.
Transcript presentasi:

BODY SCORING = BODY CONDITION SCORING = CONDITION SCORING MERUPAKAN TEKNIK UNTUK MENILAI KONDISI TUBUH TERNAK PADA INTERVAL TERTENTU KONDISI : BB. TERNAK YANG DISESUAIKAN DENGAN KERANGKANYA (FRAME = CENGKORONGAN)

GUNANYA BODY SCORING UNTUK : MENCAPAI KESEIMBANGAN ANTARA PEMBERIAN MAKAN YG. EKONOMIS PRODUKSI YG BAIK KESEJAHTERAAN YG. BAIK (GOOD WELFARE) “SETIAP JENIS DAN TIPE TERNAK BERBEDA”

TEKNIK MENILAI BODY SCORING PENGAMAT: BERDIRI DI DEKAT (BELAKANG/SAMPING) TERNAK MERABA BAGIAN KULIT DI DAERAH PINGGANG DAN PANGKAL EKOR UNTUK MENILAI LAPISAN LEMAKNYA.

PENILAIAN BODY SCORING SANGAT SUBYEKTIF PATOKAN (ANCER-ANCER) MEMERLUKAN BEBERAPA TINGKATAN KONDISI PATOKAN KRITERIA ANGKA : 1 s/d 5 (INGGRIS & COMMONWEALTH ) 1 s/d 9 (AMERIKA)

SAPI PERAH TAHAPAN YG. PENTING DALAM PRODUKSI, ADALAH : PRE-CALVING (DRYING OFF) : “FIT NON FAT” SAAT PARTUS : JANGAN TERLALU GEMUK. AWAL MASA LAKTASI: PAKAN YG. CUKUP SAAT KAWIN : JANGAN KEKURANGAN ENERGI

METODE BODY SCORING PENILAIAN MANUAL TERHADAP: KETEBALAN LEMAK BAWAH KULIT PENONJOLAN TULANG-TULANG PADA PANGKAL EKOR DAN AREAL PINGGANG (LOIN) PENILAI BERDIRI TEPAT DI BELAKANG SAPI SAPI DALAM KEADAAN TENANG TANGAN YG. SAMA UTK. MERABA

AREAL YANG DINILAI PANGKAL EKOR : MERABA /MERASAKAN ADANYA LAPISAN LEMAK DI SEKITAR PANGKAL EKOR & PENONJOLAN TULANG PELVIK. PINGGANG (LOIN) : MERASAKAN PROC. SPINOSUS DAN TRANSVERSUS DAN ADANYA LEMAK DI ANTARANYA.

DESKRIPSI SCORING SCORE KONDISI DESKRIPSI 1 JELEK PANGKAL EKOR : CEKUKAN DALAM, TANPA JARINGAN LEMAK DI BAWAH KULIT. KULIT CUKUP SUPEL (ELASTIS), TTP.BULU SERINGKALI KASAR. LOIN : SPINA MENONJOL DAN PROC. HORIZONTAL “TAJAM” 2 SEDANG PANGKAL EKOR : CEKUKAN DANGKAL, TETAPI PIN BONE MENONJOL, SEDIKIT LEMAK DI BAWAH KULIT. KULIT LEMAS ELASTIS. LOIN : PROC. HORIZONTAL TERLIHAT NYATA DG. TEPIAN YG. BULAT ( TIDA TAJAM). 3 BAIK PANGKAL EKOR : LEMAK MELAPISI SELURUH AREA, DAN KULIT HALUS TTP. PELVIS DAPAT DIRABA. LOIN : UJUNG PROC. HORIZONTAL HANYA DAPAT DIRABA DG. PENEKANAN, HAYA ADA SEDIKIT TEKANAN DI BAWAH LOIN.

LANJUTAN DESKRIPSI SCORING SCORE KONDISI DESKRIPSI 4 GEMUK PANGKAL EKOR : TERISI SEMPURNA DAN BERLIPAT-LIPAT DAN TIMBUNAN LEMAK SANGAT NYATA LOIN : TIDAK TERABA PROC. DAN TAMPAK MEMBULAT 5 SANGAT GEMUK PANGKAL EKOR : TERTIMBUN JARINGAN LEMAK, PELVIS TAK TERABA MESKIPUN DENGAN SEDIKIT PENEKANAN

PERBEDAAN BODY SCORING BERLAKU UTK. SEMUA JENIS SAPI, NAMUN SETIAP BANGSA SAPI TENTUNYA BEBEDA METODE SCORING (PENILAIAN MANUAL) PENILAI (TANGAN YG. UTK. MERABA, BERBEDA) SAPI DALAM KEADAAN TIDAK TENANG.

BODY SCORING PADA SAPI PERAH BIASANYA DILAKUKAN PADA SAAT : SAPI KERING (DRYING OFF) 7 – 8 MINGGU PRE-PARTUS PRE-PARTUM 3 MINGGU SEBELUM PARTUS SEBELUM DIKAWINKAN

MAKNA DARIPADA SCORE SCORE IDEAL SAPI PERAH (KERING & PRE-PARTUM) : 2,5 – 3, KONDISI “FIT NON FAT “ KEHILANGAN 1 ANGKA SCORE , BERARTI : 1. B.B. HEIFER TURUN 15 KG. 2. B.B. INDUK DEWASA BISA MENCAPAI 15 KG. PENAMBAHAN 1 ANGKA SCORE (PERTENGAHAN MASA LAKTASI), BERARTI : 1. B.B. HEIFER BERTAMBAH 90 KG. 2. B.B. INDUK DEWASA BISA MENCAPAI 60 KG.

SAPI POTONG DAPAT DIJADIKAN SEBAGAI ALAT BANTU DLM. PEMELIHARAAN SAPI POTONG DALAM 2 SEGI, SAPI POTONG BIBIT (KONDISI SAPI BETINA BIBIT PADA SIKLUS REPROUKSINYA) SAPI YG. DIGEMUKKAN (MENSELEKSI SAPI-SAPI UTK. MENCAPAI TINGKAT PELEMAKANNYA)

DESKRIPSI ANGKA SCORE SANGAT KURUS (EMASIASI) 1 SANGAT KURUS (EMASIASI) 1 PROC. SPINOSUS DAN HORIZONTALNYA PADA PERABAAN TERASA TAJAM, TIDAK ADA LEMAK PADA PANGKAL EKORNYA, TULANG-TULANG PD. PINGGANG, RUSUK, SANGAT MENONJOL. 2. SETIAP PROC. MUDAH DIRASAKAN TETAPI TERASA BULAT (TDK. TAJAMLAGI). TEDAPAT JARINGAN MENUTUPI PANGKAL EKOR. TULANG-TULANG RUSUK TIDAK LAGI TERLIHAT JELAS 3. RUSUK TERAKHIR HANYA BISA DIRASAKAN DG. SEDIKIT PENEKANAN DNGAN IBU JARI. DAERAH DI SEKITAR PANGKAL EKOR TERTUTUP LAPISANLEMAK YG. MUDAH DIRASAKAN. 4. PROC. TDK. LAGI BISA DIRASAKAN, DAN LEMAK SUDAH MELIPUTI PANGKAL EKOR. LIPATAN-LIPATAN LEMAK MULAI TAMPAK PADA TULANG RUSUK & PAHA 5. STRUKTUR PENULANGAN SUDAH TIDAK TAMPAK LAGI, PANGKAL EKOR HAMPIR SELURUHNYA TERTUTUP JARINGAN LEMAK

VARIASI ANGKA SCORE MISALNYA : PADA PERABAAN TL. RUSUK MEMBERIKAN ANGKA 4 PADA PANGKAL EKOR 3 “MAKA ANGKA SCORE TERAKHIRNYA ADALAH 3,5 “

TARGET BODY SCORE UNTUK SAPI INDUK TIDAK LEBIH RENDAH DARI 2,5 PADA SAATMELAHIRKAN PADA MASA BANYAK PAKAN TIDAK LEBIH RENDAH DARI 2 PADA SAAT DIKAWINKAN TIDAK LEBIH RENDAH DARI 2 PADA SAATMELAHIRKAN PADA MASA KRITIS PAKAN