PERSEKUTUAN DEFINISI :

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMBINAAN PRA OLIMPIADE EKONOMI TINGKAT KOTAMADYA JAKARTA UTARA
Advertisements

Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
Akuntansi keuangan lanjutan 1
JURNAL.
Akuntansi Pendirian Firma
BAB I PERSEKUTUAN DAN PEMBENTUKAN USAHANYA
TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN dan PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
BUKU BESAR.
DASAR-DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
MANAJEMEN KEUANGAN LITERATUR :
AKUNTANSI AKTIVA TETAP
PERSAMAAN AKUNTANSI.
PEROLEHAN AKTIVA TETAP BERWUJUD
PERSEKUTUAN DEFINISI :
PERSEKUTUAN DEFINISI :
BIAYA PENGGABUNGAN USAHA
Sesi : 3.
Pembubaran Karena Perubahan Pemilik
PERTEMUAN KE TIGABELAS
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
NERACA LAJUR DAN JURNAL PENUTUP
TAHAP PENGIKHTISARAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN
PERUSAHAAN AFILIASI LAPORAN KONSOLIDASIAN
Wesel dan promes Komp. Akt. Keuangan.
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
KEUANGAN KORPORAT COPORATE FINANCE.
LAPORAN KEUANGAN & PENCATATAN TRANSAKSI
KEUANGAN KORPORAT COPORATE FINANCE.
Modal Saham Lanjutan.....
LAPORAN KEUANGAN Catur Iswahyudi Manajemen Informatika (D3)
Akuntansi persekutuan
MATERI 2 FIRMA (PARTNERSHIP)
PENGAKUAN PENDAPATAN Penjualan Tunai Penjualan Kredit
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN
Akuntansi untuk Persekutuan Firma
Persekutuan : Pembubaran Karena Perubahan Kepemilikan
PERSEKUTUAN DEFINISI : 1. Persekutuan adalah perikatan antara dua orang atau lebih untuk menjalankan bisnis sebagai pemilik bersama dengan tujuan.
PEMBUBARAN PERSEKUTUAN
Akuntansi keuangan lanjutan 1
AKUNTANSI LANJUT NAMA : KARDINAL
Akuntansi keuangan lanjutan 2
d. Ownership Of An Interest In A Partnership
PERSEKUTUAN DEFINISI :
Created by : Raisa Pratiwi
PEMBUBARAN PERSEKUTUAN
Created by : Raisa Pratiwi
Nugrahini Kusumawati.,SE.,M.Ak
Akuntansi keuangan lanjutan 1
MODUL III Pembagian Rugi/Laba Persekutuan Contoh :
MODUL I PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN Pengertian persekutuan (Patnership) :
MODUL 2 Pembagian Rugi/Laba Persekutuan Contoh :
MODUL I PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN Pengertian persekutuan (Patnership) :
PERSEKUTUAN (Partnership)
PERUBAHAN PEMILIKAN PERSEKUTUAN
PARTNERSHIP: PEMBENTUKAN DAN OPERASIONALNYA
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
PEMBAGIAN LABA DAN PEMBUBARAN PERSEKUTUAN
PERSEKUTUAN FORMASI DAN OPERASI
PERSEKUTUAN FORMASI DAN OPERASI
AKUNTANSI FIRMA Mei, 2017 Prodi Manajemen Pengantar Akuntansi II
Investasi Sementara dan Investasi Jangka Panjang
PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2
Akuntansi Terhadap Pernyataan Modal dalam Persekutuan
PERSEKUTUAN USAHA PEMBENTUKAN DAN OPERASI
MATERI 1 FIRMA (PARTNERSHIP)
PERSEKUTUAN OLEH Drs. Ec. I Wyn Karman, M. Acc. Ak, CA.
3. LIKUIDASI PERSEKUTUAN 3. LIKUIDASI PERSEKUTUAN.
Transcript presentasi:

PERSEKUTUAN DEFINISI : 1. Persekutuan adalah perikatan antara dua orang atau lebih untuk menjalankan bisnis sebagai pemilik bersama dengan tujuan mendapatkan laba 2. Persekutuan adalah suatu perjanjian dengan mana dua orang atau lebih, mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu ke dalam Persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan atau manfaat karenanya.

KESIMPULAN DEFINISI : Unsur Pokok Persekutuan : Gabungan atau asosiasi para sekutu (Orang / Badan Usaha) Pemilikan dan pengelolaan bersama Tujuan untuk mencari laba.

KHARAKTERISTIK PERSEKUTUAN : Perjanjian / kontrak tertulis (Partnership Agreement) Masa hidup / umur yang terbatas (Limited Life) Kewajiban / hutang bersama (Unlimited Liability) Pemilikan Aktiva / Assets bersama (Co Ownership of Property) Tidak ada Pajak Penghasilan (PPh) – No Partnership Income Tax Akun Modal untuk Sekutu

Keuntungan dan Kerugian Persekutuan Keuntungan Persekutuan Kerugian Persekutuan 1. Modal lebih besar 1. Hubungan antar sekutu mudah retak 2. Sekutu bekerja sama, hasil yg diperoleh lebih besar dibandingkan jika dilakukan sendiri. 2. Hutang bersama dan hutang tak terbatas dapat menimbulkan kewajiban pribadi bagi masing-masing sekutu 3. Menghimpun keahlian 3. Perjanjian persekutuan sulit untuk dirumuskan 4. Tidak ada pajak utk perusahaan tp utk pribadi

MACAM-MACAM BENTUK PERSEKUTUAN : 1.   a. Persekutuan Perdagangan (Treading Partnership) b. Persekutuan Jasa (Non Trading Partnership)) 2.   a. Persekutuan Umum / Firma (General Partnership) b. Persekutuan Terbatas / Komanditer (Limited Partnership) c. Persekutuan Saham Patungan (Joint Stock Company)

CARA PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN a. Mendirikan persekutuan baru b CARA PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN a. Mendirikan persekutuan baru b. Mengubah/menggabungkan perusahaan perseorangan yang sudah berjalan/ada c. Mengubah pemilikan perusahaan persekutuan yang sudah ada

Contoh Alt dan Blu sepakat membentuk persekutuan, berikut saldo Alt pd tanggal 31 Desember 200x Kas 3,000 Persediaan 7,000 Peralatan 20,000 Akum Peny- perlatan 5,000 Kewajiban 10,000 Modal Alt 15,000

Blue menyetor uang tunai $ 10,000 dan Usaha Alt di audit ulang dan menunjukankan ada kewajiban $ 1,000 yg tidak tercatat, serta persediaan dinilai sebesar $ 9,000 dan peralatan memiliki nilai wajar $ 19,000 Tentukan jurnal untuk mencatat penyetoran modal awal pd pembukuan persekutuan?

1 Januari 200Y Kas 13,000 Persediaan 9,000 Peralatan 19,000 Kewajiban 11,000 Modal Alt 20,000 Modal Blu 10,000 Pembentukan persekutuan AB dg penyetoran modal oleh Alt dan Blu

Kalau blu melakukan penarikan kas untuk keperluan pribadi sebesar $3,000 tgl 1 Mei 200Y, maka jurnalnya Penarikan Blu 3,000 Kas 3,000

Jika Alt meminjamkan uang pada persekutuan senilai 4,000 pd tanggal 1 Juli 200Y Kas $ 4,000 Pinjaman Alt $ 4,000 Mencatat pinjaman dari sekutu Alt

Contoh : Tuan Ali , Tuan Badu dan Tuan Cory membentuk persekutuan Contoh : Tuan Ali , Tuan Badu dan Tuan Cory membentuk persekutuan . Tuan Ali menyetor uang sebesar Rp. 15.000.000,-. Tuan Badu menyerahkan barang dagangan bernilai Rp. 20.000.000,- Tuan Cory menyumbangkan keahliannya di bidang Manajemen dan dinilai kemampuannya seharga Rp 5.000.000 Jurnalnya : Kas Rp 15.000.000,- - Barang Dagangan 20.000.000,- - Goodwill 5.000.000,- - Modal Ali - Rp 15.000.000,- Modal Badu - 20.000.000,- Modal Cory - 5.000.000,-

ad. b. Menggabungkan perusahaan yang sudah ada Masalah yang timbul : 1 ad. b. Menggabungkan perusahaan yang sudah ada Masalah yang timbul : 1.   Penilaian aktiva bersih yang disetor Dasarnya ~ Taksiran nilai pasar. ( Bila ada selisih antara nilai buku dengan nilai pasar ~ hak pemilik perusahaan yang digabung 2.   Penentuan modal masing-masing sekutu Besarnya setoran modal = jumlah aktiva bersih yang diserahkan setelah dinilai kembali 3.   Pembukuan/akuntansinya : - Meneruskan/melanjutkan buku lama - Menggunakan buku baru

Contoh soal Nyonya Cici mempunyai sebuah perusahaan dengan nama “MERINDU” mengadakan perjanjian dengan tuan Doni dan Tuan Budi untuk mendirikan firma “PENANTIAN”. Tuan Doni menyetorkan uang Rp. 35.000.000,-. Tuan Budi menyerahkan barang dagangan Rp. 30.000.000,-. Nyonya Cici menyerahkan perusahaannya kecuali kas. Pada tanggal tersebut posisi keuangan perusahaan “MERINDU” sebagai berikut :   Perusahaan “MERINDU” Neraca Per 31 Juli 1997 Kas 4.000.000,- Hutang lancar 180.000,- Piutang dagang 200.000,- Persed brg dagang 500.000,- Hutang jk.panjang 10.000.000,- Aktiva lancar lain 250.000,- Aktiva tetap 40.000.000,- Modal Akum. Penyusutan (2.000.000,-) Modal Cici 32.770.000,- 42.950.000,- 42.950.000,-

Dalam perjanjian ditentukan : 1. Piutang dagang Rp 20 Dalam perjanjian ditentukan : 1.   Piutang dagang Rp 20.000,- diperkirakan tak dapat ditagih. 2.   Persediaan milik Nyonya Cici dinilai Rp 400.000,- dan milik Tuan Budi dinilai Rp 25.000.000,- 3.   Aktiva tetap nilai gantinya Rp 50.000.000,- dan umurnya tetap. 4.   Kepada Nyonya Cici diberikan Goodwill atas reputasi perusahaannya dan dinilai sebesar Rp 80.000,-.

1. Melanjutkan buku perusahaan lama (Nyonya Cici) a 1. Melanjutkan buku perusahaan lama (Nyonya Cici) a.   Mencatat penilaian kembali : Aktiva tetap 10.000.000,- - Goodwill 80.000,- - Persediaan barang dagangan - Rp 100.000,- Cad. Kerugian Piutang - 20.000,- Akum. Penyusutan - 500.000,- Modal Cici - 9.460.000,- b.   Mencatat pengambilan kas oleh Nyonya Cici Modal Cici Rp 4.000.000,- - Kas - Rp 4.000.000,- c.   Mencatat setoran Doni Kas Rp 35.000.000,- - Modal Doni - Rp 35.000.000,- d.   Mencatat Setoran Budi Persediaan Barang Dagangan Rp 25.000.000,- - Modal Budi - Rp 25.000.000,-

2.   Membuka buku baru a.   Mencatat kekayan bersih Nyonya Cici sebagai setoran modalnya Piutang Dagang Rp 200.000,- - Persediaan barang dagangan 400.000,- - Aktiva lancar lainnya 250.000,- - Aktiva tetap 50.000.000,- - Goodwill 80.000,- - Hutang lancar - Rp 180.000,- Hutang Jangka Panjang - 10.000.000,- Cad. Kerugian Piutang - 20.000,- Akum. Penyusutan - 2.500.000,- Modal Cici - 38.230.000,-   b.   Mencatat setoran Doni Kas Rp 35.000.000,- - Modal Doni - Rp 35.000.000,-   c. Mencatat Setoran Budi Persediaan Barang dagangan Rp 25.000.000,- - Modal Budi - Rp 25.000.000,-

Firma “PENANTIAN”. Neraca. Per 31 Juli 1997 Kas. Rp. 35. 000 Firma “PENANTIAN” Neraca Per 31 Juli 1997   Kas Rp 35.000.000,- Hutang lancar Rp 180.000,- Piutang dagang 200.000,- Hutang jk.panjang 10.000.000, Cad. Kerugian Piutang (20.000,-) Persed brg dagang 25.400.000,- Modal Aktiva lancar lain 250.000,- Modal Cici 38.230.000,- Aktiva tetap 50.000.000,- Modal Doni 35.000.000,- Akum. Penyusutan (2.500.000,-) Modal Budi 25.000.000,- Goodwill 80.000,- ---------------- --------------- 108.410.000,- 108.410.000,- =========== ===========

Contoh: Ahmad menginvestasikan ke persekutuannya dengan Akbar dalam sekutu pembuatan dan penjualan komputer khususnya software. Ahmad menyetor uang ke sekutu sebesar Rp 20.000.000,- dengan piutang dagang Rp 60.000.000,-, Persediaan Barang Dagangan sebesar Rp 140.000.000,- Peralatan Komputer Rp 800.000.000,- dan Hutang Dagang sebesar Rp 170.000.000,- Penyisihan Piutang tak Tertagih Rp 10.000.000,- Akumulasi Penyusutan Rp 100.000.000,- Sedangkan Akbar memiliki kas sebesar Rp 10.000.000,- dan program software sebesar Rp 200.000.000,- Transaksi ini terjadi 1 Maret 200X

Setoran Ahmad 1 Maret Kas Rp 20.000.000,- Piutang Dagang Rp 60.000.000,- Persediaan Rp 140.000.000,- Peralatan Komputer Rp 800.000.000,- Penyisihan Piutang TT Rp 10.000.000,- Hutang Dagang Rp 170.000.000,- Akumulasi Penyusutan Rp 100.000.000,- Modal Ahmad Rp 740.000.000,- Setoran Akbar Kas Rp 10.000.000,- Komputer software Rp 200.000.000,- Modal Akbar Rp 210.000.000,-

Persekutuan A2 Laporan Neraca 1 Maret 200X (dalam ribuan) Assets Liabilities Kas Rp 30.000. Hutang Dagang Rp 170.000 Piutang Rp 60.000 Peny. P (Rp 10.000) Rp 50.000 Persediaan Rp 140.000 Modal Peralatan K Rp 800.000 Modal Ahmad Rp 740.000. Ak. Peny ( Rp 100.000) Rp 700.000 Modal Akbar Rp 210.000 Komp Software Rp 200.000 T O T A L Rp 1.120.000 T O T A L Rp 1.120.000,-

PEMBAGIAN LABA RUGI PARA SEKUTU a. Dibagi sama b. Dibagi berdasarkan rasio c.  Dibagi berdasarkan rasio modal

Laba-rugi dibagi sama Firma MAN dengan modal sekutu Marni Rp 25. 000 Laba-rugi dibagi sama Firma MAN dengan modal sekutu Marni Rp 25.000.000,- Arif Rp 15.000.000 dan Norman Rp 50.000.000,- pada tanggal 1 Januari 1998. Firma MAN membagi laba rugi sama rata. Pada tahun 1998 perusahaan menderita kerugian sebesar Rp 27.000,000,-. Jurnal : Modal Marni Rp 9.000.000,- - Modal Arif Rp 9.000.000,- - Modal Norman Rp 9.000.000,- - Ikhtisar laba-rugi -Rp 27.000.000,-

Laba-rugi berdasarkan rasio Pada contoh nomor 1 Laba-rugi berdasarkan rasio Pada contoh nomor 1. Pembagian laba rugi berdasarkan rasio, Marni : Arif : Norman = 3 : 1: 5 Jurnal : Modal Marni Rp 9.000.000,- - Modal Arif Rp 3.000.000,- - Modal Norman Rp 15.000.000,- - Ikhtisar laba-rugi -Rp 27.000.000,- Marni = 3/9 x Rp 27.000.000,- Arif = 1/9 x Rp 27.000.000,- Norman = 5/9 x Rp 27.000.000,-

c. Laba-rugi dibagi berdasarkan rasio modal : 1 c. Laba-rugi dibagi berdasarkan rasio modal : 1. rasio modal awal pendirian 2. rasio modal awal tiap periode fiskal 3. rasio modal akhir tiap periode fiskal 4. rasio modal rata-rata untuk periode fiskal

ad.1. Laba-rugi dibagi menurut rasio modal awal pendirian Firma KOTA didirikan pada tanggal 2 Januari 1997, dengan masing-masing modal sekutu Karto Rp 10.000.000,-, Titin Rp 30.000.000,- dan Amir Rp 40.000.000,-. Pada tahun 1997 Firma KOTA memperoleh laba sebesar Rp 24.000.000,-. Perbandingan modal awal Karto, Titin dan Amir = 1 : 3 : 4 Pembagian laba untuk sekutu : Karto = 1/8 x Rp 24.000.000,- Titin = 3/8 x Rp 24.000.000,- Amir = 4/8 x Rp 24.000.000,- Jurnal : Ikhtisar laba-rugi Rp 24.000.000,- Modal Karto Rp 3.000.000,- Modal Titin Rp 9.000.000,- Modal Amir Rp 12.000.000,-

ad.2. Laba-rugi dibagi menurut rasio modal awal tiap periode fiskal Dari soal di atas saldo awal tahun 1998 untuk Karto = Rp 13.000.000,-, Titin Rp 39.000.000,- dan Amir Rp 52.000.000,- bila laba pada tahun 1998 sebesar Rp 52.000.000,- Perbandingan modal awal tahun 1998 : Karto : Titin : Amir = 13 : 39 : 52 - Karto = 13 / 104 x Rp 52.000.000,- - Titin = 39 / 104 x Rp 52.000.000,- - Amir = 52 / 104 x Rp 52.000.000,- Jurnal : Ikhtisar laba-rugi Rp 52.000.000,- Modal Karto Rp 6.500.000,- Modal Titin Rp 19.500.000,- Modal Amir Rp 26.000.000,-

ad. 3. Laba-rugi dibagi menurut rasio modal akhir tiap periode fiskal ad.3. Laba-rugi dibagi menurut rasio modal akhir tiap periode fiskal. Sama dengan soal ad.2 di atas, tapi pada tahun 1998 sekutu Karto menyetor tambahan modal sebesar Rp 9.000.000,- sekutu Titin mengambil prive Rp 5.000.000,- dan sekutu Amir mengambil prive sebesar Rp 4.000.000,-. Modal sekutu pada akhir tahun 1998 : - Karto = Rp 13.000.000,- + Rp 9.000.000,- = Rp 22.000.000,- - Titin = Rp 39.000.000,- - Rp 5.000.000,- = Rp 34.000.000,- - Amir = Rp 52.000.000,- - Rp 4.000.000,- = Rp 48.000.000,- Perbandingan modal berdasarkan saldo akhirnya = Karto:Titin:Amir = 22 : 34 : 48 - Karto = 22 / 104 x Rp 52.000.000,- - Titin = 34 / 104 x Rp 52.000.000,- - Amir = 48 / 104 x Rp 52.000.00,- Jurnal : Ikhtisar laba-rugi Rp 52.000.000,- Modal Karto Rp 11.000.000,- Modal Titin Rp 17.000.000,- Modal Amir Rp 24.000.000,-

ad.4. Laba rugi dibagi menurut rasio modal rata-rata periode fiskal : Firma Zani membagi laba-rugi berdasarkan perbandingan saldo modal rata-rata periode fiskal. Perkiraan buku besar modal sekutu terdiri dari : Modal Zali   Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo D / K   (Rp) 1/1 - 06 saldo - (30.000.000,-) 1/4 - 06 investasi 3.000.000,- (33.000.000,-) 1/9 - 06 4.500.000,- (37.500.000,-)

Modal Nia Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo D / K (Rp) (Rp) (Rp)     (Rp) (Rp) (Rp) 1/1 - 06 saldo - 7.500.000,- - (40.000.000,-) 1/5 - 06 penarikan 6.000.000,- - (32.500.000,-) 1/8 - 06 penarikan - (26.500.000,-) 1/11 -06 investasi - 12.000.000,- (38.500.000,-)

Pada tahun 1998 Firma Zani memperoleh laba sebesar Rp 81. 900 Pada tahun 1998 Firma Zani memperoleh laba sebesar Rp 81.900.000,- Perhitungan modal rata-rata : Nama Sekutu Tanggal Saldo Bulan Jumlah Zali 1/1 - 06 Rp 30.000.000 3 Rp 90.000.000,-   1/4 - 06 33.000.000 5 165.000.000,- 1/9 - 06 37.500.000 4 150.000.000,- 12 Rp 405.000.000 Nia Rp 40.000.000 Rp 160.000.000,- 1/5 - 06 32.500.000 97.500.000,- 1/8 - 06 26.500.000 79.500.000,- 1/11 - 06 38.500.000 2 77.000.000,- Rp 414.000.000

Perbandingan modal rata-rata = Zali : Nia = 405 : 414 Bagian laba untuk sekutu = - Zali = 405 / 819 x Rp 81.900.000,- - Nia = 414 / 819 x Rp 81.900.000,- Jurnal : Ikhtisar laba-rugi Rp 81.900.000,- Modal Zali Rp 40.500.000,- Modal Nia Rp 41.400.000,-

Metode lainnya untuk pembagian laba rugi persekutuan Laba rugi dibagi berdasarkan gaji dan bunga kepada sekutu Laba rugi dibagi berdasarkan bonus kepada sekutu Laba rugi dibagi dengan dasar majemuk Laba rugi dibagi dengan metode alokasi laba khusus lainnya

Contoh: Clark dan Lana membentuk sekutu untuk eksplorasi minyak. Dengan modal masing-masing sebesar US$ 8.000 dan US$ 10.000. Berdasarkan penjanjian sekutu, maka: Clark akan dibayar gajinya sebesar US$ 4.300,- sedang Lana sebesar US$ 3.500,- Setelah gaji dibagi maka tiap sekutu akan memperoleh bunga 8% dari setoran modal awal. Jika ada sisa laba maka akan dibagi dua. Laba sekutu yang akan dibagi sebesar US$ 9600

Laba yg dibagi untuk Clark & Lana US$ 5.120,- US$4.480,- Perhitungan pembagian laba persekutuan Clark dan Lana Perkiraan Clark Lana Total Total laba US$ 9.600,- - Pembayaran gaji US$ 4.300,- US$ 3.500 US$ 7.800,- Sisa Laba US$ 1.800,- - Clark (US$ 8.000 X 8%) US$ 640,- Lana (US$ 10.000X 8%) US$ 800,- US$ 1.440,- US$ 360,- Sisa Dibagi rata US$ 180 US$ 180 Laba yg dibagi untuk Clark & Lana US$ 5.120,- US$4.480,-

Ayat jurnal penutupnya: 31 Des Ikhtisar Laba Rugi US$ 9 Ayat jurnal penutupnya: 31 Des Ikhtisar Laba Rugi US$ 9.600,- Modal Clark US$ 5.120,- Modal Lana US$ 4.480,-

Latihan Perjanjian persekutuan antara jon dan pete menyatakan: Masing-masing sekutu akan mendapatkan 8 % dari rata-rata saldo modal Jon dan pete akan mendapatkan gaji masing-masing 35,000 dan 25,000 Sisa laba atau rugi akan dibagi dengan rasio jon : pete = 60 : 40 Saldo rata-rata modal jon $100,000 dan Pete $ 60,000. Buatlah pembagian laba jika diketahui laba persekutuan; a.$ 100,000 b. $ 40,000

Latihan Left dan Right sekutu dengan saldo modal th 2006 sbb: Modal Left Modal Right 28/8 6,000 1/1 30,000 5/3 9,000 1/1 50,000 3/4 8,000 6/7 7,000 31/10 6,000 7/10 5,000 Jika laba persekutuan tahun ini $ 50,000, dg perjanjian masing-2 sekutu akan mendapat gaji 8 % atas saldo modal rata-rata, sisa laba rugi di bagi sama rata, tentukan pembagian laba tersebut?

PEMBUBARAN PERSEKUTUAN ADA EMPAT JENIS PEMBUBARAN PERSEKUTUAN Dissociation/Pengunduran diri Dissolution/Pembubaran Termination/Terminasi Liquidation/Likuidasi.

Dissociation Dissociation adalah konsep hukum untuk pngunduran diri sekutu karena meninggal, pensiun atau pengunduran diri secara sukarela atau tidak sukarela. Tidak semua dissociation menimbulkan pembubaran persekutuan . Banyak dissociation hanya melibatkan pembelian kepemilikan sekutu yang mengundurkan diri dibandingkan melakukan terminasi atau likuidasi.

Dissolution Dissolution merupakan pengakhiran persekutuan pada akhir masa atau tujuan persekutuan atau dengan persetujuan tertulis dari seluruh sekutu. Dissolution juga termasuk perubahan hubungan antar sekutu karena ada sekutu baru yg masuk persekutuan

Termination & Liquidation Termination merupakan akhir dari fungsi bisnis normal sebuah persekutuan , persekutuan tidak lagi mengalami keninambungan usaha pada saat penghentian. Liquidation merupakan penjualan aktiva persekutuan, pembayaran kewajiban dan pembagian aktiva tersisa kepada masing-masing sekutu

Penyebab utama pembubaran Seorang sekutu baru diterima atau seorang sekutu mengundurkan diri. Pesyaratan tertentu yg diemban persekutuan telah terpenuhi (selesai) Seluruh sekutu sepakat membubarkan persekutuan. Persekutuan atau seorang sekutu mengalami kebangkutan

Penyebab utama pembubaran Adanya keputusan pengadilan: Seorang sekutu dinyatakan tidak waras. Seorang sekutu melakukan pelanggaran serius terhadap perjanjian persekutuan. Pengadilan menetapkan bahwa operasi persekutuan mungkin hanya akan menimbulkan kerugian

PERSOALAN AKUNTANSI DALAM PEMBUBARAN PERSEKUTUAN. : 1 PERSOALAN AKUNTANSI DALAM PEMBUBARAN PERSEKUTUAN. : 1.   MASUKNYA SEORANG ATAU LEBIH SEKUTU BARU UNTUK MENINGKATKAN MODAL PERSEKUTUAN. 2.   PENGUNDURAN DIRI SEORANG SEKUTU, SEDANGKAN SEKUTU YG TINGGAL TETAP INGIN MELANJUTKAN USAHANYA. 3.   MENINGGALNYA SEORANG ATAU LEBIH ANGGOTA PERSEKUTUAN 4.   BERUBAHNYA BENTUK PERSEKUTUAN MENJADI PERSEROAN TERBATAS.

Ad. 1. MASUKNYA SEORANG ATAU LEBIH SEKUTU BARU : DENGAN CARA : a Ad.1. MASUKNYA SEORANG ATAU LEBIH SEKUTU BARU : DENGAN CARA : a. MEMBELI SEBAGIAN / SELURUH BAGIAN MODAL (KEPENTINGAN) SEKUTU LAMA. b. MENGINVESTASIKAN KEKAYAAN PADA PERSEKUTUAN.   Ad.a. MEMBELI SEBAGIAN / SELURUH KEPENTINGAN SEKUTU LAMA ·    KEKAYAAN PERUSAHAAN TIDAK BERTAMBAH · ADA PEMINDAHAN REKENING MODAL PIHAK PENJUAL KE PIHAK PEMBELI SEDANGKAN UANG DITERIMA OLEH SEKUTU YANG MENJUAL KEPENTINGANNYA..

CONTOH : FIRMA “ASSOY” YG TERDIRI DARI SEKUTU ADI DAN BUDI DENGAN MODAL MASING-MASING Rp. 80.000.000,- DAN Rp 120.000.000,- PEMBAGIAN LABA-RUGI DENGAN PERBANDINGAN MODAL AWAL. CORI ITERIMA SEBAGAI SEKUTU BARU DENGAM MEMBELI KEPENTINGAN SEKUTU LAMA SEBESAR 25% DENGAN MEMBAYAR SEBESAR Rp 60.000.000,-. MODAL SEKUTU LAMA BERKURANG : - ADI = 25% x Rp 80.000.000,- = Rp 20.000.000,- - BUDI = 25% x Rp 120.000.000,- = Rp 30.000.000,-

Ad.b. MENGINVESTASIKAN KEKAYAAN PADA PERSEKUTUAN (PENYATUAN KEPENTINGAN) ·     KEKAYAAN PERUSAHAAN BERTAMBAH SEBESAR NILAI KEKAYAAN YG DITANAMKAN SEKUTU BARU ·     MODAL SEKUTU LAMA BERUBAH .

KEMUNGKINAN YANG DAPAT TERJADI DENGAN MASUKNYA SEKUTU BARU : a KEMUNGKINAN YANG DAPAT TERJADI DENGAN MASUKNYA SEKUTU BARU : a.   ADANYA BONUS / GOODWILL BAGI SEKUTU LAMA b.   ADANYA BONUS / GOODWILL BAGI SEKUTU BARU ·     BONUS / GOODWILL ADALAH PENGAKUAN ADANYA KELEBIHAN TERHADAP SALAH SATU PIHAK DALAM PERSEKUTUAN YANG BARU DIDIRIKAN. ·     BONUS / GOODWILL MEMPUNYAI PENGERTIAN YG SAMA TETAPI BERBEDA DARI SEGI PENCATATANNYA. ·     BONUS ADALAH SELISIH KEPENTINGAN DENGAN MODAL SEKUTU BARU YG DISETOR, DAN TOTAL MODAL SEKUTU LAMA DAN BARU YG DISETOR TIDAK BERUBAH. ·     GOODWILL ADALAH SELISIH KEPENTINGAN DENGAN MODAL SEKUTU BARU YANG DISETOR DAN TOTAL MODAL SEKUTU LAMA DAN BARU BERUBAH.

BONUS / GOODWILL UNTUK SEKUTU LAMA : - BAGIAN PENYERTAAN SEKUTU BARU HARUS DIKURANGI DENGAN JUMLAH TERTENTU SEBAGAI BONUS UNTUK SEKUTU LAMA - GOODWILL PERSEKUTUAN DIADAKAN DAN DITAMBAHKAN KE MODAL SEKUTU LAMA. CONTOH : MODAL ANI, BELA DAN CICI TANGGAL 1/1-1998 MASING-MASING Rp 10.000.000,-, Rp 12.000.000,- DAN Rp 15.000.000. LABA RUGI DIBAGI DENGAN RASIO 2 : 3 : 5 . PADA TANGGAL TERSEBUT DIAH MENYETOR UANG Rp 13.000.000,- UNTUK MENDAPATKAN 25% DARI MODAL PERSEKUTUAN YANG BARU.

METODE BONUS : TOTAL MODAL PERSEKUTUAN LAMA. Rp 37. 000 * METODE BONUS : TOTAL MODAL PERSEKUTUAN LAMA Rp 37.000.000,- SETORAN MODAL DIAH Rp 13.000.000,- TOTAL MODAL SEKUTU LAMA DAN SEKUTU BARU Rp 50.000.000,-   KEPENTINGAN DIAH = 25% x Rp 50.000.000 = Rp 12.500.000,- SETORAN MODAL DIAH = Rp 13.000.000,- BONUS UNTUK SEKUTU LAMA = Rp 500.000,-

JURNAL MASUKNYA SEKUTU DIAH : KAS. Rp 13. 000. 000,-. MODAL ANI. - JURNAL MASUKNYA SEKUTU DIAH : KAS Rp 13.000.000,- MODAL ANI - Rp 100.000,- MODAL BELA - 150.000,- MODAL CICI - 250.000,- MODAL DIAH 12.500.000,-   RASIO PEMBAGIAN LABA RUGI YG BARU = 10,1 : 12,15 : 15,25 : 12,5

METODE GOODWILL : TOTAL MODAL SEKUTU LAMA DAN BARU =. Rp 13. 000 METODE GOODWILL : TOTAL MODAL SEKUTU LAMA DAN BARU = Rp 13.000.000 x 100/25 = Rp 52.000.000,- TOTAL MODAL SEKUTU LAMA DAN BARU YG DISETO = Rp 50.000.000,- GOODWILL UNTUK SEKUTU LAMA = Rp 2.000.000,-   JURNAL MASUKNYA SEKUTU DIAH : KAS Rp 13.000.000,- - GOODWILL 2.000.000,- - MODAL ANI - Rp 400.000,- MODAL BELA - 600.000,- MODAL CICI - 1.000.000,- MODAL DIAH - 13.000.000,-   RASIO PEMBAGIAN LABA RUGI YG BARU = 10,4 : 12,6 : 16 : 13

B. BONUS / GOODWILL UNTUK SEKUTU BARU : - BAGIAN MODAL SEKUTU LAMA HARUS DIKURANGI DAN DIBERIKAN SEBAGAI BONUS UNTUK SEKUTU BARU - GOODWILL PERSEKUTUAN DIADAKAN DAN DIKREDITKAN KE MODAL SEKUTU BARU.   CONTOH : TOTAL MODAL ANI, BELA DAN CICI TANGGAL 1/1-1998 Rp 37.000.000,-. PADA TANGGAL TERSEBUT DIAH MENYETOR UANG Rp13.000.000,- UNTUK MENDAPATKAN KEPENTINGAN 3/10 BAGIAN DARI MODAL PERSEKUTUAN YANG BARU.

METODE BONUS : TOTAL MODAL SETELAH DIAH MENYETORKAN UANGNYA = Rp 50 METODE BONUS : TOTAL MODAL SETELAH DIAH MENYETORKAN UANGNYA = Rp 50.000.000,- KEPENTINGAN DIAH = 3 / 10 x Rp 50.000.000,- = Rp 15.000.000,- SETORAN DIAH = Rp 13.000.000,- BONUS UNTUK DIAH = Rp 2.000.000,- JURNAL MASUKNYA SEKUTU DIAH : KAS Rp 13.000.000,- - MODAL ANI 400.000,- - MODAL BELA 600.000,- - MODAL CICI 1.000.000,- - MODAL DIAH - Rp 15.000.000,- RASIO PEMBAGIAN LABA RUGI YG BARU = 9,6 : 11,4 : 14 : 15

METODE GOODWILL : (DENGAN TIDAK MENGURANGI MODAL SEKUTU LAMA) TOTAL MODAL SEKUTU LAMA = Rp 37.000.000 = 7 / 10 BAGIAN TOTAL MODAL SEKUTU LAMA DAN BARU = 10 / 7 x Rp 37.000.000,- = Rp 52.857.140,- MODAL DIAH = 3 / 10 x Rp 52.857.140 = Rp 15.857.142,- SETORAN DIAH = Rp 13.000.000,- GOODWILL UNTUK SEKUTU BARU = Rp 2.857.142,- JURNAL MASUKNYA SEKUTU DIAH : KAS Rp 13.000.000,- - GOODWILL 2.857.142,- - MODAL DIAH - Rp 15.857.142,- RASIO PEMBAGIAN LABA RUGI YG BARU = 10 : 12 : 15 : 15,86

UNTUK MENGETAHUI APAKAH MENGGUNAKAN METODE BUNUS ATAU GOODWILL UNTUK MENGETAHUI APAKAH MENGGUNAKAN METODE BUNUS ATAU GOODWILL < SETORAN BAGIAN HAK PENYERTAAN x ( SO.MODAL SKT LAMA + SETORAN MODAL) = MODAL SEKUTU BARU SKT BARU > SKT BARU BILA : < : ADA BONUS / GOODWILL PADA SEKUTU LAMA = : TIDAK ADA BONUS / GOODWILL > : ADA BONUS / GOODWILL PADA SEKUTU BARU Ad.2. PENGUNDURAN DIRI SEORANG SEKUTU : PENYELESAIANNYA : 1.  BAGIAN PENYERTAAN SEKUTU YG MENGUNDURKAN DIRI DIJUAL 2. BAGIAN PENYERTAANNYA DIKEMBALIKAN DALAM BENTUK UANG TUNAI / KEKAYAAN LAIN SESUAI HAK KEPENTINGANNYA.

PEMBAYARAN KEPADA SEKUTU YG MENGUNDURKAN DIRI DENGAN JUMLAH YG LEBIH DARI MODALNYA. 1.   BONUS UNTUK SEKUTU YG MENGUNDURKAN DIRI CONTOH : FIRMA BALITA DENGAN MASING-MASING MODAL, BUDI Rp 35.000.000,-, LOLA Rp 25.000.000,- DAN TUTI Rp 40.000.000,-. PEMBAGIAN LABA-RUGI BERDASARKAN RASIO 2 : 3 : 4. SEKUTU TUTI MENGUNDURKAN DIRI, PARA SEKUTU SETUJU MEMBAYAR TUTI SEBESAR Rp 49.000.000 MODAL TUTI = Rp 40.000.000,- DIBAYAR = Rp 49.000.000,- BONUS UNTUK TUTI = Rp 9.000.000,- JURNALNYA : MODAL BUDI Rp 3.600.000,- - MODAL LOLA 5.400.000,- - MODAL TUTI 40.000.000,- - KAS - Rp 49.000.000,-

2.   GOODWILL UNTUK SEKUTU YG MENGUNDURKAN DIRI SELISIH PEMBAYARAN DENGAN SALDO MODAL SEKUTU LAMA DICATAT SEBAGAI GOODWILL. JURNALNYA : GOODWILL Rp 9.000.000,- - MODAL TUTI 40.000.000,- - KAS - Rp 49.000.000,-

PEMBAYARAN KEPADA SEKUTU YG MENGUNDURKAN DIRI DENGAN JUMLAH YG LEBIH RENDAH DARI SALDO MODALNYA. CONTOH ; FIRMA ALAYYO DENGAN MASING-MASING MODAL YAITU JAKA Rp 25.000.000,-, ANA Rp 45.000.000,- DAN MERY Rp 60.000.000,- DAN MEMBAGI LABA RUGI DENGAN RASIO 30% : 30% : 40%. SEKUTU MERY MENGUNDURKAN DIRI DAN DIBAYAR SEBESAR Rp 52.000.000,-

METODE BONUS : SELISIH = Rp 60. 000. 000,-  Rp 52. 000. 000,- = Rp 8 METODE BONUS : SELISIH = Rp 60.000.000,-  Rp 52.000.000,- = Rp 8.000.000,- JURNALNYA : MODAL MERY Rp 60.000.000,- - MODAL JAKA - Rp 4.000.000,- MODAL ANA - 4.000.000,- KAS - 52.000.000,-

METODE GOODWILL : SELISIH. = Rp 8. 000. 000,- GOODWILL = Rp 8. 000 METODE GOODWILL : SELISIH = Rp 8.000.000,- GOODWILL = Rp 8.000.000,- : 40% = 20.000.000 PARA SEKUTU MODALNYA BERKURANG SBB: - JAKA = 30 % x 20.000.000,- = Rp 6.000.000,- - ANA = 30% x 20.000.000,- = 6.000.000,- - MERY = 40% x 20.000.000,- = 8.000.000,- JURNALNYA : MODAL JAKA Rp 6.000.000,- - MODAL ANA 6.000.000,- - MODAL MERY 8.000.000,- - GOODWILL - Rp 20.000.000,- MODAL MERY Rp 52.000.000,- - KAS - Rp 52.000.000,-

Ad. 3. KEMATIAN SEORANG / LEBIH SEKUTU : HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN : 1.   LABA RUGI SAAT KEMATIAN HARUS DITENTUKAN 2.   AKTIVA DAN HUTANG PERSEKUTUAN HARUS DINILAI KEMBALI 3.   BAGIAN PENYERTAAN HARUS DITENTUKAN HINGGA SAAT KEMATIAN   PENYELESAIAN BAGIAN PENYERTAAN SEKUTU YG MENINGGAL : 1.   DENGAN PEMBAYARAN DARI HARTA PERSEKUTUAN 2.   DENGAN PEMBAYARAN SALAH SEORANG SEKUTU YANG BERSEDIA MEMBELI HAK KEPENTINGANNYA. 3.   DENGAN PEMBAYARAN DARI HASIL ASURANSI PERSEKUTUAN.

Ad. 4. PERUBAHAN BENTUK PERSEKUTUAN MENJADI PERSEROAN Ad.4. PERUBAHAN BENTUK PERSEKUTUAN MENJADI PERSEROAN. BILA PERSEKUTUAN BERUBAH MENJADI PERSEROAN MAKA : 1.   REKENING MODAL BERUBAH DARI REKENING MODAL DENGAN NAMA MASING-MASING SEKUTU MENJADI REKENING MODAL SAHAM 2.   SAHAM-SAHAM YG DITERIMA PERSEKUTUAN DIBAGI KEPADA ANGGOTA SESUAI DENGAN BAGIAN PENYERTAANNYA PADA POSISI TERAKHIR. 3.   ADA PENILAIAN KEMBALI TERHADAP POSISI KEUANGAN PERSEKUTUAN 4.   PENCATATAN : - MENGGUNAKAN BUKU-BUKU BARU - MELANJUTKAN BUKU-BUKU PERSEKUTUAN

MEMBUKA BUKU BARU : 1.   PENYESUAIAN AKTIVA, HUTANG DAN BAGIAN PENYERTAAN PARA ANGGOTA AKIBAT PENILAIAN KEMBALI 2.   PEMINDAHAN AKTIVA DAN HUTANG KE DALAM PERSEROAN 3.   PENERIMAAN SAHAM-SAHAM SEBAGAI PEMBAYARAN TERHADAP KEKAYAAN BERSIH YG DIPINDAHKAN 4.   PEMBAGIAN SAHAM KEPADA ANGGOTA PEMILIK   B. MELANJUTKAN BUKU PERSEKUTUAN : 1.   PEMBAGIAN LABA RUGI AKIBAT PENILAIAN KEMBALI KEPADA PARA SEKUTU 2.   PERUBAHAN DALAM BENTUK PEMILIKAN DARI MODAL PARA SEKUTU MENJADI MODAL SAHAM

CONTOH :. PERSEKUTUAN ALOHA. NERACA. PER 1 JAN 1998 HARTA Rp 80. 000 CONTOH : PERSEKUTUAN ALOHA NERACA PER 1 JAN 1998 HARTA Rp 80.000.000,- HUTANG Rp 6.000.000,- MODAL : SUSI 20.000.000,- SISI 24.000.000,- SASA 30.000.000,- TOTAL Rp 80.000.000,- TOTAL Rp 80.000.000,-   PEMBAGIAN LABA RUGI = 2 : 3 : 5

PADA TGL TERSEBUT PARA SEKUTU SETUJU MERUBAH BENTUK PERSEKUTUAN MENJADI PERSEROAN TERBATAS (PT) DENGAN MODAL SAHAM BIASA SEBANYAK 1000 LEMBAR NOMONAL Rp 100.000,- MASING-MASING AKAN MENDAPATKAN JUMLAH LEMBAR SAHAM DALAM KELIPATAN 10. SISA DIBAYAR DENGAN HARTA YANG ADA. DARI PENILAIAN KEMBALI TERNYATA HARTA DINAIKKAN Rp 10.000.000,-.

JAWAB : A. MEMBUKA BUKU BARU : 1. MENCATAT PENILAIAN KEMBALI : HARTA JAWAB : A. MEMBUKA BUKU BARU : 1.   MENCATAT PENILAIAN KEMBALI : HARTA Rp 10.000.000,- - MODAL SUSI - Rp 2.000.000,- MODAL SISI - 3.000.000,- MODAL SASA - 5.000.000,- 2.   MENUTUP PERSEKUTUAN : HUTANG Rp 6.000.000,- - MODAL SUSI 22.000.000,- - MODAL SISI 27.000.000,- - MODAL SASA 35.000.000,- - HARTA - Rp 90.000.000,- 3.   MENCATAT PEMBUKUAN : HARTA Rp 90.000.000,- - HUTANG - Rp 6.000.000,- MODAL SAHAM - 84.000.000,-

MELANJUTKAN BUKU PERSEKUTUAN 1.   MENCATAT PENILAIAN KEMBALI HARTA Rp 10.000.000,- - MODAL SUSI - Rp 2.000.000,- MODAL SISI - 3.000.000,- MODAL SASA - 5.000.000,- 2.   MENCATAT PERUBAHAN MODAL SEKUTU MENJADI MODAL SAHAM MODAL SUSI Rp 22.000.000,- - MODAL SISI 27.000.000,- - MODAL SASA 35.000.000,- - MODAL SAHAM - Rp 84.000.000,-

latihan Pada persekutuan GMP, saldo modal mary, gene dan pat dg rasio 6:3:1 Adalah: Mary $ 240,000 Gene 120,000 Pat 40,000 Lalu Elan ingin masuk sebagai sekutu baru Diminta : a. Jika tidak ada goodwill atau bonus yg dicatat, berapakah jumlah yg harus diinvestasikan élan untuk sepertiga kepemilikan. b. Buatlah jurnal atas penerimaan élan jika dia menginvestasikan senilai $ 80.000 untuk seperlima kepemilikan dan goodwill diakui c. Buatlah jurnal atas penerimaan élan jika dia menginvestasikan senilai $ 200.000 untuk 20 % kepemilikan dan total modal menjadi $ 600.000