Teori X Pada tahun 1960, Douglas McGregor mengidentifikasi dua sudut pandang tentang manajemen, yang dianut dalam tingkatan yang bervariasi oleh sebagian.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TEORI MOTIVASI X,Y,Z DISUSUN OLEH KELOMPOK 8:
Advertisements

Oleh Devita Aryasari, S.E., M.SM
K O N F L I K.
Oleh M. Eko Fitrianto Kepemimpinan Oleh M. Eko Fitrianto
“Gregor Theory” (Teori X dan Y)
EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
KEPEMIMPINAN Suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegitan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.
Isyu-isyu penting dalam teori Kepribadian.
INOVASI & KEPEMIMPINAN
Teori Komunikasi Organisasi
TEORI-TEORI YANG BERPENGARUH TERHADAP HSO
HAKIKAT IMPLEMENTASI STRATEGI
Bakat, Kecerdasan dan kreativitas Peserta Didik
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
Pengantar Manajemen Oleh : Devita Aryasari, S.E., M.SM.
PERTEMUAN 9 Otoritas, Pendelegasian Wewenang dan Sentralisasi
Meningkatkan produktivitas usaha melalui motivasi
Perilaku da-lam menen-tukan sasaran
(PERTEMUAN KE 4) PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
PENDEKATAN TEORI SIFAT,
MOTIVASI, PRESTASI DAN KEPUASAN
BAB V KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF, DELEGASI DAN PEMBERDAYAAN
OTORITAS, PENDELEGASIAN WEWENANG, SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI
PERTEMUAN 9 Otoritas, Pendelegasian Wewenang dan Sentralisasi
MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
PERENCANAAN OPERASIONAL
Dinnul Alfian Akbar 1 Pertemuan 2 Kepemimpinan. Dinnul Alfian Akbar 2 Kepemimpinan Sifat Dasar Kepemimpinan memiliki sifat dasar sangat kompleks, kepemimpinan.
Motivasi Kerja Teori Isi ( Content Theory )
Teori Organisasi dan Manajemen II
MOTIVASI, PRESTASI DAN KEPUASAN
Pengertian Kekuasaan (Power)
Materi Motivasi.
Sistem Komunikasi Organisasi
PERKEMBANGAN TEORI MANAGEMENT
FUNGSI PENGARAHAN.
DAN PENGARUHNYA TERHADAP ORGANISASI
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
PEMIMPIN SEBAGAI GURU (PEOPLE DEVELOPER)
BAB 14 MOTIVASI 1. BEBERAPA PENDEKATAN MENGENAI MOTIVASI
PENDELEGASIAN WEWENANG
KEPEMIMPINAN LINTAS BUDAYA
Kepemimpinan Proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari para anggota kelompok. Ada tiga implikasi penting dari defenisi.
MOTIVASI MOTIVASI  keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan.
KEPEMIMPINAN Suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegitan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.
MOTIVASI Adinda Nurul Huda M, MSi.
POKOK BAHASAN Pertemuan 9
BAB 7 Motivasi Dalam Berorganisasi
EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
Motivasi Kerja Teori Isi ( Content Theory )
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
TUGAS MANAJEMEN AGRO KELOMPOK 2
TOKOH-TOKOH MANAJEMEN
KEPEMIMPINAN.
(PERTEMUAN KE 4) PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
SEJARAH MANAJEMEN Perspektif sejarah atas manajemen menunjukkanperspektif atau lingkungan untuk mengintepretasikan peluang dan masalah yang ada. Ada 3.
SESI 02: EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
MODEL TEORI HUMAN RELATION
Pertemuan 9 Konsep Berubah
MANAJEMEN DAN BISNIS FUNGSI PENGARAHAN Pertemuan 5 1.
PEMBERDAYAAN.
MOTIVASI DALAM ORGANISASI
Pertemuan 9 Konsep Berubah
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
Padlah Riyadi., SE., MM., Ak., CA., ACPA. Misi Perusahaan Tanggung Jawab Sosial & Etika ( Bab 2,3 ) Lingkungan External Domestik & Global Remote,Industri,Oprasi.
Motivasi dan Kepuasan Kerja
Meningkatkan produktivitas usaha melalui motivasi
Perilaku da-lam menen-tukan sasaran
Meningkatkan Produktivitas Kerja Melalui Motivasi.
Transcript presentasi:

Teori X Pada tahun 1960, Douglas McGregor mengidentifikasi dua sudut pandang tentang manajemen, yang dianut dalam tingkatan yang bervariasi oleh sebagian besar manajer. Dua sudut pandang itu disebut Teori X dan Teori Y.

Teori X memandang manusia sebagai pemalas, yang lebih suka diberi arahan secara detail tentang apa yang harus dilakukan, menghindari tanggung jawab, memiliki sedikit ambisi, Dan di atas semuanya, manusia menginginkan rasa aman (security).

Teori X ini berakar pada pendekatan “scientific management,” yang dikembangkan oleh Frederick Taylor. Menurut Taylor (1947), sebagian besar orang menganggap kerja pada dasarnya tidak menyenangkan. Oleh karena itu, uang yang akan mereka peroleh adalah motivasi utama karyawan mau menghabiskan waktu berjam-jam untuk kerja.

Asumsi-asumsi Teori X: 1. Orang tidak suka bekerja dan mencoba menghindarinya. 2. Orang tidak suka bekerja, sehingga manajer harus mengontrol, mengarahkan, memaksa, dan mengancam karyawan agar mereka bekerja ke arah tujuan-tujuan organisasi. 3. Orang lebih suka diarahkan, untuk menghindari tanggung jawab, untuk memperoleh rasa aman. Mereka hanya mempunyai sedikit ambisi.

Teori Y Teori Y memandang secara berbeda. Teori ini memandang upaya fisik dan mental sebagai bagian yang penting dan alamiah (natural) dari aktivitas manusia. Teori Y mengasumsikan, orang akan melakukan control diri (self-control) dan mengarahkan dirinya sendiri (self-direction), jika mereka berkomitmen pada tujuan-tujuan pekerjaan mereka.

Teori Y muncul dari hasil karya Elton Mayo (1953) dan rekan-rekannya, dan sering disebut “pendekatan hubungan manusiawi” (human relations approach). Sudut pandang ini menekankan pentingnya peran proses sosial di tempat kerja.

Asumsi-asumsi Teori Y 1. Orang pada hakikatnya bukannya tidak suka bekerja. Kerja adalah bagian alamiah dari hidup mereka. 2. Orang secara internal termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan, terhadap mana mereka telah berkomitmen. 3. Orang berkomitmen terhadap tujuan-tujuan, sampai ke tahap di mana mereka menerima imbalan personal ketika mereka mencapai tujuan-tujuan itu. 4. Orang akan mencari dan menerima tanggung jawab di bawah kondisi-kondisi yang menguntungkan (favorable). 5. Orang memiliki kapasitas untuk menjadi inovatif, dalam memecahkan problem-problem organisasi. 6. Orang itu cemerlang, namun di bawah sebagian besar kondisi perusahaan, potensi mereka menjadi tidak termanfaatkan.

Teori Z Pendekatan ketiga, yang diusulkan oleh William Ouchi (1981), muncul dari hasil observasi terhadap perbedaan-perbedaan, antara bekerja di perusahaan Jepang dan di perusahaan Amerika Serikat. Teori Z menganggap, rasa aman (security) secara khusus punya arti penting

Teori Z juga menekankan perkembangan hubungan kepercayaan (trust relationship) antara pemimpin dan yang dipimpin. Penekanan itu didasarkan pada asumsi bahwa motivasi orang pertama-tama bersifat internal. Namun, perasaan-perasaan itu harus diperkuat oleh komitmen jelas terhadap karyawan dari pihak majikan/pimpinan.

Teori Z melihat pengambilan keputusan kolektif dan tanggung jawab kelompok memberikan dukungan sosial yang diperlukan bagi tercapainya kinerja puncak. Hal itu terjadi lewat penciptaan rasa aman, yang memungkinkan para karyawan membangkitkan ide-ide baru tanpa takut ditolak atau takut gagal