Modul Akuntansi 1A Untuk SMK dan MAK
MENGERJAKAN PERSAMAAN AKUNTANSI BAB 1 MENGERJAKAN PERSAMAAN AKUNTANSI Memahami Dasar-Dasar Akuntansi Mencatat Transaksi dalam Persamaan Dasar Akuntansi Menyusun Laporan Keuangan dari Persamaan Dasar Akuntansi
Pengertian Akuntansi Akuntansi menurut American secretarial Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi,untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi pihak pemakai informasi. Ini berarti akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi yang diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai perusahaan yang bersangkutan. Akuntansi menurut American secretarial association (AAA)
Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi kejadian yang tepat (berdaya guna) dalam bentuk satuan uang dan penafsiran hasil proses tersebut. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) Akuntansi adalah proses identifikasi, pengukuran, dan komunikasi dari informasi-informasi ekonomi untuk menghasilkan pertimbangan dan keputusan-keputusan dari pemakai informasi tersebut. Definisi akuntansi dalam arti luas
Akuntansi adalah suatu teknik atau seni (art) untuk mencatat, menggolongkan, dan menyimpulkan transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian yang mempunyai sifat keuangan dalam nilai mata uang serta menganalisis hasil dari teknik tersebut. Dari segi prosedur
Kegiatan Akuntansi Pencatatan (recording): kegiatan pencatatan atas transaksi keuangan perusahaan yang terjadi ke dalam dokumen (bukti transaksi) ke dalam buku harian (jurnal) dengan cermat dan kronologis. Contoh transaksi pembelian secara tunai dicatat ke dalam jurnal pengeluaran kas. Penggolongan (classifying): kegiatan mengelompokkan transaksi keuangan perusahaan ke dalam perkiraan buku besar. Peringkasan (summarizing): kegiatan untuk meringkas transaksi keuangan yang sudah digolongkan ke buku besar. Pelaporan (reporting): menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal/ekuitas, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan
Spesialisasi Akuntansi Bidang akuntansi berdasarkan tujuannya Akuntansi keuangan (financial accounting): bidang akuntansi yang tujuannya mengolah data keuangan menjadi laporan keuangan intern maupun ekstern. Akuntansi biaya (cost accounting): bidang akuntansi yang menyiapkan data transaksi keuangan yang berhubungan dengan biaya-biaya dalam proses produksi untuk penetapan harga pokok barang yang diproduksi. Akuntansi perpajakan (tax accounting): bidang akuntansi yang tujuan laporan keuangannya untuk dasar penentuan pajak yang menjadi beban perusahaan serta perhitungan untuk kepentingan penyusunan laporan pajak. Akuntansi anggaran (budgetary accounting): bidang akuntansi yang tujuannya untuk penyusunan anggaran pada periode tertentu di masa yang akan datang dan membandingkan hasil operasi dengan rencana yang telah ditetapkan.
Spesialisasi Akuntansi .... Bidang akuntansi berdasarkan tujuannya Sistem akuntansi (accounting system): bidang akuntansi yang bertujuan menetapkan prosedur dan pengendalian data keuangan sehingga proses pencatatan akuntansi dapat berjalan dengan cepat, efektif, dan efisien. Akuntansi pemeriksaan (auditing): akuntansi yang tujuannya memeriksa secara bebas atas data-data akuntansi dengan maksud meneliti kecermatan, kebenaran, catatan bukti transaksi perusahaan dan menilai kebenaran laporan keuangan periode tertentu. Akuntansi pemerintahan (government accounting): bidang akuntansi yang mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan data keuangan yang terjadi pada badan-badan pemerintahan. Akuntansi manajemen (management accounting): bidang akuntansi yang bertujuan menyediakan informasi untuk pihak manajemen guna mendukung operasi sehari-hari dan membuat kebijakan untuk masa yang akan datang.
Spesialisasi Akuntansi .... Bidang akuntansi berdasarkan profesinya Akuntan publik (public accountant): akuntan swasta yang menyediakan jasa pemeriksaan terhadap laporan keuangan serta memberikan jasa kepada pihak yang memerlukan. Akuntan intern (private accountant): akuntan yang bekerja di sebuah perusahaan dan menjadi bagian dari perusahaan. Akuntan pemerintah (government accountant): akuntan yang bekerja pada badan pemerintahan, perusahaan negara, bank pemerintah, Direktorat Jendral Pajak, dan Direktorat Jendarl Pengawasan Keuangan Negara. Akuntan pendidik: akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengajar , menyusun kurikulum, dan melakukan penelitian di bidang akuntansi.
Etika Profesi Akuntan Etika profesi adalah standar sikap yang disusun secara praktis, realistis, dan idealis bagi para anggota profesi tersebut.
Obyektif: seorang akuntan mampu mengungkap data apa adanya. Kode etik profesi akuntan yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Tanggung jawab: seorang akuntan harus bertanggung jawab untuk kepentingan publik. Integritas: seorang akuntan harus menjalankan tugasnya dengan penuh kejujuran untuk menjaga kepercayaan publik. Obyektif: seorang akuntan mampu mengungkap data apa adanya. Independen: seorang akuntan harus bebas pengaruh, tidak dikendalikan pihak-pihak laindan tidak tergantung pada pihak lain. cermat dan teliti dalam menjalankan tugasnya Dalam memutuskan pemberian jasa harus spesifik dan harus mempertimbangkan etika profesional lainnya.
Pihak-Pihak yang Membutuhkan Informasi Akuntansi Pihak intern (internal user) adalah pimpinan perusahaan (manajemen). Pihak ekstern (external user): Pemilik perusahaan Investor Para pegawai/karyawan Kreditur pemerintah
Prinsip Akuntansi Prinsip akuntansi merupakan himpunan prinsip, prosedur, metode, dan teknik akuntansi yang mengatur laporan keuangan. Prinsip akuntansi mempunyai tujuan umum dan tujuan kualitatif laporan keuangan
Tujuan umum prinsip akuntansi Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta ekuitas perusahaan. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto (aktiva setelah dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul akibat dari usaha memperoleh laba. Memberikan informasi keuangan kepada para pemakai laporan keuangan, sehingga dapat memperkirakan kemampuan perusahaan Memberikan informasi penting lain mengenai perubahan dalam aktiva seperti informasi mengenai aktiva pembiayaan dan investasinya. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan dengan kebutuhan pemakai laporan.
Tujuan kualitatif prinsip akuntansi Relevan Dapat dimengerti. Dapat diverifikasi (diuji kebenarannya) Netral Tepat waktu Dapat dibandingkan lengkap
Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi Persamaan dasar akuntansi adalah sistematika pencatatan yang menggambarkan suatu hubungan yang ada pada perusahaan, yaitu pengaruh transaksi terhadap posisi keuangan perusahaan yang meliputi harta (aktiva) dengan sumbernya (kewajiban dan ekuitas). Bentuk persaman dasar akuntansi: Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
Kegunaan Persamaan Dasar Akuntansi Untuk menyusun neraca, karena data (aktiva, kewajiban, dan ekuitas) yang diperlukan tersedia. Untuk menyusun laporan laba rugi, karena selisih perubahan antara pendapatan dan beban dinyatakan sebagai laba atau rugi yang mempengaruhi ekuitas. Untuk menyusun laporan perubahan ekuitas, karena setiap transaksi yang mempengaruhi investasi diperhitungkan ke ekuitas.
Laporan perubahan ekuitas Laporan arus kas Neraca Laporan laba rugi Laporan perubahan ekuitas Laporan arus kas Catatan atas laporan keuangan Unsur-Unsur Laporan Keuangan
Neraca Neraca, dapat digolongkan: Aktiva (assets): semua kekayaan yang dimiliki perusahaan. Kewajiban (liabilities): utang-utang perusahaan. Ekuitas (equtity): merupakan kekayaan bersih yaitu selisih aktiva dengan utang.
Aktiva Aktiva terdiri dari: Aktiva lancar (current assets): semua aktiva yang dapat dicairkan (diuangkan) tidak lebih dari satu tahun/satu siklus akuntansi. Investasi jangka panjang (long term investment): penanaman modal dalam perusahaan lain dalam jangka waktu yang panjang. Aktiva tetap (fixed assests): kekayaan yang dimiliki perusahaan yang pemakaiannya (umur ekonomis) lebih dari satu tahun, digunakan untuk operasi , dan tidak untuk dijual. Aktiva tetap tak berwujud ( (intangible fixed assets): hak istimewa yang dimiliki perusahaan dan mempunyai nilai tetapi tidak mempunyai bentuk fisik. Aktiva
Aktiva lancar Kas (cash) Surat berharga (marketable securities) Piutang dagang (accounts receivable) Piutang wesel (notes receivable) Piutang pendapatan/pendapatan yang masih harus diterima (accrued revenue) Persekot beban atau beban dibayar di muka (prepaid expenses) Perlengkapan (suppllies) Persediaan barang dagangan (merchandise inventory). Aktiva lancar
Aktiva Tetap Tanah Gedung/bangunan (building) Mesin (machinery) Peralatan toko (store equipment) Alat angkut (delivery equipment) Peralatan kantor (office equipment) Aktiva Tetap
Aktiva Tetap tak berwujud Goodwill: nilai lebih yang dimiliki suatu perusahaan karena keistimewaan tertentu. Hak paten: hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada seseorang atau badan karena penemuan tertentu. Hak cipta: hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada seseorang atau badan karena hasil karya seni atau tulisan/karya intelektual. Merek dagang: hak yang diberikan pemerintah kepada badan untuk menggunakan nama dan lambang bagi usahanya. Hak sewa: hak untuk menggunakan aktiva tetap pihak lain dalam waktu yang panjang sesuai kesepakatan. Franchise: hak istimewa yang diterima seseorang atau badan dari pihak lain untuk mengkomersilkan formula, teknik, atau produk tertentu. Aktiva Tetap tak berwujud
Kewajiban Kewajiban/utang dikelompokkan menjadi tiga: Utang lancar (current liabilities): utang yang harus dilunasi dalam waktu tidak lebih dari satu tahun: Utang dagang/utangusaha (account payable). Utang wesel/wesel bayar (notes payable). Utang pendapatan/pendapatan diterima di muka (unearned revenue). Utang beban/beban terutang/beban yang harus dibayar (accrued expense). Utang jangka panjang (long term debt): utang yang pelunasannya lebih dari satu tahun: Utang hipotek (mortgage payable) Utang obligasi (bonds payable) Kredit investasi Kewajiban/utang lain-lain. Contoh: uang pinjaman yang diterimadari pelanggan. Kewajiban
Laporan laba/rugi (income statement) Laporan laba/rugi, terdiri dari unsur: Pendapatan (revenue) Pendapatan operasional: pendapatan dari kegiatan utama suatu perusahaan. Pendapatan non-operasional: pendapatan yang diperoleh dari luar usaha pokok yang sifatnya insidental. Beban (expenses) Beban operasional: beban yang terjadi ditunjukkan dalam rangka memperoleh pendapatan operasional. Beban non-operasional: beban yang terjadi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan utama perusahaan.
Contoh pencatatan transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi Pada tanggal 1 Juli 2008, Ny. Winda memutuskan mendirikan usaha “Salon Winda”. Transaksi yang terjadi selama bulan Juli 2008 adalah sebagai berikut. 1. 1 Juli : Ny. Winda menanamkan uangnya ke salon Rp20.000.000,00. 2. 2 Juli : Dibayar sewa gedung selama 1 tahun sebesar Rp3.000.000,00. 3. 5 Juli : Dibeli peralatan Rp2.500.000,00 secara kredit. 4. 8 Juli : Dibeli perlengkapan Rp750.000,00 baru dibayar Rp250.000,00 sisanya dibayar 2 minggu yang akan datang. 5. 10 Juli : Jumlah pendapatan sampai hari ini yang diterima tunai Rp750.000,00 sedangkan yang Rp1.500.000,00 masih berupa tagihan. 6. 15 Juli : Dibayar utang atas pembelian peralatan tanggal 5 Juli yang lalu sebesar Rp500.000,00. 7. 20 Juli : Diterima tagihan dari debitur Rp250.000,00. 8. 25 Juli : Ny. Winda mengambil untuk kepentingan pribadi Rp500.000,00. 9. 30 Juli : Dibayar gaji pegawai Rp500.000,00. 10. 31 Juli : Jumlah pendapatan sampai hari ini yang diterima tunai sebesar Rp1.500.000,00 sedangkan yang masih berupa tagihan Rp2.500.000,00. 11. 31 Juli : a. Perlengkapan yang masih ada di gudang Rp500.000,00. b. Penyusutan peralatan salon untuk bulan ini sebesar Rp50.000,00. c. Beban sewa untuk bulan ini sebesar Rp250.000,00.
Menyusun Laporan Keuangan dari Persamaan Dasar Akuntansi Pendapatan salon yang telah diperoleh Ny.Winda dan beban-beban yang menjadi pengurang pendapatan salon. Perhitungannya sebagai berikut: 1. Pos Pendapatan, berasal dari: - Transaksi 5, pendapatan sebesar Rp 2.250.000,00 - Transaksi 10, pendapatan sebesar Rp 4.000.000,00 Total Pendapatan Rp 6.250.000,00 2. Pos Beban, berasal dari: - Transaksi 9, beban gaji Rp 500.000,00 - Transaksi 11a, beban perlengkapan Rp 250.000,00 - Transaksi 11b, beban penyusutan peralatan Rp 50.000,00 - Transaksi 11c, beban sewa Rp 250.000,00 Total Beban Usaha Rp 1.050.000,00
Laporan Laba/Rugi Laba bersih merupakan selisih antara total pendapatan dan total beban yang telah dihitung sebelumnya.
Laporan Perubahan Ekuitas Berdasarkan ilustrasi sebelumnya, yang menjadi ekuitas awal Ny. Winda adalah setoran awal tunai pada salon, yaitu sebesar Rp20.000.000,00 (Transaksi 1). Sedangkan laba bersih salon telah dihitung sebelumnya pada pembuatan laporan laba rugi, yaitu sebesar Rp5.200.000,00. Prive oleh Ny. Winda sebesar Rp500.000,00 akan menjadi pengurang laba bersih. Selisih antara laba bersih dan prive sebesar Rp4.700.000,00 (Rp5.200.000,00 – Rp500.000,00) merupakan penambahan ekuitas yang terjadi selama bulan Juli 2008.
Penyusunan Neraca Akun disusun masing-masing kelompok berdasarkan klasifikasi aktiva lancar (kas, piutang dagang, sewa dibayar di muka, perlengkapan); aktiva tetap (peralatan, akumulasi penyusutan peralatan sebagai pengurangnya); utang jangka pendek (utang dagang); ekuitas (modal Ny. Winda).
MENGELOLA BUKTI TRANSAKSI BAB 2 MENGELOLA BUKTI TRANSAKSI Menyiapkan Bukti Transaksi Keuangan Menganalisis Bukti Transaksi Keuangan Menyimpan Bukti Transaksi Keuangan
Transaksi Keuangan Transaksi keuangan adalah kejadian-kejadian dalam perusahaan yang bersifat finansial, yang harus diproses mulai dari pencatatan transaksi yang mengakibatkan perubahan aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang berhubungan dengan pihak luar. Contoh bentuk-bentuk bukti transaksi keuangan: kuitansi, nota kontan, faktur, nota kredit, nota debet, bukti memorial, cek, dan bilyet giro.
Bentuk-bentuk transaksi keuangan Ada dua bentuk bukti transaksi keuangan: Bukti transaksi intern: bukti transaksi yang berasal dan dilakukan di dalam lingkungan perusahaan itu sendiri. Contoh: bukti memorial antarbagian/divisi dalam perusahaan tersebut. Bukti transaksi ekstern: bukti transaksi yang melibatkan pihak luar perusahaan. Contoh: kuitansi, nota kontan, faktur, nota kredit, nota debet, cek, dan bilyet giro.
Kuitansi Kuitansi adalah tanda bukti pembayaran uang yang dibuat dan ditandatangani oleh pihak penerima uang. Kuitansi yang asli diserahkan kepada pihak yang membayar, sedangkan tembusan atau bonggol kuitansi disimpan pihak penerima.
Nota Kontan Nota kontan adalah bukti pembelian barang secara tunai yang dibuat oleh penjual dan aslinya diberikan kepada pembeli. Nota kontan asli diserahkan kepada pembeli dan tembusannya disimpan pihak penjual untuk bukti transaksi.
Faktur Faktur adalah bukti perhitungan pembelian/penjualan yang dilakukan secara kredit, yang dibuat oleh penjual.
Nota Kredit Nota kredit adalah surat bukti terjadinya pengurangan piutang usaha karena ada pengembalian barang, yang dibuat oleh penjual. Lembar asli diberikan kepada pembeli sedangkan salinannya disimpan penjual.
Nota Debet Nota debet adalah surat bukti terjadinya pengurangan utang usaha karena adanya pengembalian barang dagangan yang dibuat oleh pihak pembeli. Lembar asli diserahkan penjual, sedangkan salinannyanya disimpan pembeli.
Bukti Memorial Bukti memorial adalah bukti transaksi intern berupa memo (catatan) dari pimpinan perusahaan kepada bagian akuntansi untuk melakukan pencatatan suatu kejadian.
Cek Cek adalah surat perintah kepada bank dari orang yang menandatangani untuk membayar sejumlah uang yang tertulis dalam cek kepada pembawa atau orang yang namanya disebut dalam cek.
Bilyet Giro Bilyet giro adalah surat perintah pemindahbukuan dari nasabah suatu bank kepada bank yang bersangkutan untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima yang namanya disebut dalam bilyet giro pada bank yang sama atau pada bank yang lain.
Menganalisis Bukti Transaksi Kegunaan analisis bukti transaksi: Sebagai dasar pencatatan akuntansi. Untuk menghindari terjadinya duplikasi dalam pengumpulan data. Untuk mengurangi kesalahan dengan cara mencatat semua kejadian dalam bentuk tulisan. Untuk mengetahui pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya transaksi.
Peralatan Pendukung Penyimpanan Transaksi Keuangan Peralatan yang membantu dalam pengelompokkan dan penyimpanan bukti transaksi: Mesin penjilid, Stapler (hect machine stapler), Pelubang kertas (punched card machine/perforator), Mesin pemotong kertas (paper cutter/ goillotine), Mesin penghancur dokumen (shredden), Lemari arsip, Rak penyortir.
Stapler Stapler terdiri dan penjepit (stapler) dan pembuka isi stapler. Penjepret kertas digunakan untuk menyatukan kertas. Sedangkan pembuka isi stapler digunakan untuk membuka isi stapler agar kertas tidak rusak atau sobek.
Pelubang Kertas (perforator) Pelubang kertas (perforator) digunakan untuk melubangi pinggiran kertas agar dapat dimasukkan dalam map snelhecter.
Mesin pemotong kertas (paper cuter/goillotine) Mesin pemotong kertas digunakan untuk memotong kertas sesuai ukuran yang diinginkan. www.infoalatkantor.com
Mesin penghancur dokumen (shredden) Mesin penghancur kertas digunakan untuk menghancurkan dokumen yang sudah tidak digunakan lagi. www.kertaskobong.tripod.com
Lemari Arsip Lemari arsip terdiri dari laci-laci secukupnya sesuai dengan kebutuhan, terbuat dari kayu, aluminium, atau baja tahan api.
Teknik Penyimpanan Bukti Transaksi Sistem abjad (alphabetic system): suatu sistem penyimpanan dan penemuan kembali dokumen berdasarkan abjad. Sistem tanggal (chronological system): sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip berdasarkan hari, tanggal, bulan, atau tahun. Sistem nomor (numeric system): suatu sistem penyimpanan di mana nomor atau angka-angka yang menjadi pedoman penyimpanan dan penemuan kembali arsip. Sistem wilayah (geographic system): suatu sistem penyimpanan di mana wilayah/daerah surat menjadi pedoman penyimpanan dan penemuan kembali arsip.
Cara menyimpan bukti transaksi keuangan Kelompokkan jenis bukti transaksi. Urutkan tanggalnya. Mulailah dari tanggal yang termuda/nomor dikeluarkannya bukti transaksi. Apabila transaksi sering terjadi, pisahkan berdasarkan nama. Simpanlah bukti-bukti tersebut dalam map dan tulis judulnyapada halaman sampul agar memudahkan dalam mencarinya. Kemudian map tersebut disimpan dalam lemari arsip (filing cabinet) . Bukti transaksi yang sudah tidak digunakan lagi dapat dipindahkan ke gudang arsip atau secara berangsur-angsur dimusnahkan.
BAB 3 MENGELOLA BUKU JURNAL Menyiapkan Pengelolaan Buku Jurnal Melakukan Pencatatan Transaksi dalam Jurnal Melakukan Rekapitulasi Jurnal
Jurnal berasal dari bahasa Perancis yaitu ”journal” yang berarti buku harian. Jurnal diartikan sebagai buku harian yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang terjadi berupa pendebetan dan pengkreditan secara kronologis (menurut urutan tanggal) beserta penjelasan yang diperlukan. Pengertian Jurnal
Fungsi Jurnal Fungsi historis: pencatatan setiap bukti transaksi dilakukan secara urut berdasarkan tanggal terjadinya transaksi. Fungsi mencatat: semua transaksi harus dicatat dalam jurnal tanpa ada yang tertinggal. Fungsi analisis: pencatatan dalam jurnal merupakan hasil analisis transaksi berupa pendebetan dan pengkreditan serta jumlahnya masing-masing. Fungsi instruksi: jurnal merupakan perintah untuk mendebit dan mengkredit akun buku besar sesuai dengan catatan dalam jurnal. Fungsi informatif: catatan dalam jurnal memberikan penjelasan mengenai transaksi yang terjadi.
bukti transaksi yang sah sebagai sumber pencatatan, buku jurnal, alat tulis, alat bantu hitung (kalkulator), dan formulir rekapitulasi jurnal. Peralatan yang Dibutuhkan untuk Pengelolaan Jurnal
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses mengidentifikasi data transaksi: Transaksi yang dicatat harus berurutan karena jurnal merupakan catatan harian yang bersifat kronologis. Transaksi yang dicatat harus memuat informasi yang terkandung dalam bukti transaksi. Misalnya, dalam jurnal khusus penjualan diperlukan informasi tentang syarat pembayaran, nama debitur, harga, serta nomor faktur yang menjadi bukti transaksi. Transaksi yang dicatat harus tepat dan benar, baik dalam melakukan pendebetan dan pengkreditkan akun maupun jumlah rupiahnya. Karena jurnal melibatkan dua akun atau lebih dan harus seimbang pada kolom debet dan kredit, Anda harus memastikan tidak ada kesalahan baik dalam angka maupun akun-akunnya.
Melakukan pencatatan transaksi dalam jurnal: Jurnal merupakan pencatatan pertama kali (the book of original entry) dari suatu transaksi yang harus didasari tanda bukti transaksi yang terjadi. Jurnal dibuat untuk memperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi dalam proses pemindahan transaksi ke dalam akun buku besar masing-masing. Pencatatan jurnal melibatkan dua atau lebih akun yang harus didebet dan dikredit dalam jumlah yang seimbang.
Akun (account) Akun adalah suatu daftar untuk mencatat transaksi keuangan yang mengakibatkan perubahan pada aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Akun-akun yang terdapat dalam neraca disebut akun riil, sedangkan akun-akun yang terdapat dalam laporan laba rugi disebut akun nominal.
Kode akun dibuat secara sederhana dan mudah dimengerti. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nomor kode akun: Kode akun dibuat secara sederhana dan mudah dimengerti. Kode akun dalam penggunaannya harus konsisten. Jika ada penambahan akun baru, usahakan jangan sampai mengubah kode yang sudah ada.
Macam-Macam Kode Akun Sistem numeral: cara pemberian kode akun dengan menggunakan nomor-nomor yang dimulai dari 0 sampai dengan 9. Sistem desimal: Dengan cara ini akun diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok dibagi menjadi beberapa golongan dan tiap golongan dibagi menjadi jenis-jenis akun, dimulai dari angka 1 sampai 9. Sistem nemonik: Kode akun cara ini menggunakan huruf. Kode kombinasi huruf dan angka: Pemberian kode ini dapat dilakukan dengan memberikan kode pada kelompok dan golongan akun, sedangkan jenis akun diberikan kode angka.
Contoh Sistem Numeral Kode nomor berurutan Akun diberi nomor mulai dari 1, 100, atau sesuai dengan yang diinginkan. Contoh: 100 Kas 101 Bank 102 Piutang Dagang Kode kelompok Jika akun diberi kode tiga angka, angka pertama menunjukkan kelompok, angka kedua menunjukkan golongan, dan angka ketiga menunjukkan jenis akun. Contoh: Kas 111 Angka pertama artinya kelompok aktiva. Angka kedua artinya golongan aktiva lancar. Angka ketiga artinya jenis akun kas.
Contoh Sistem Numeral.... Kode blok Akun yang ada dikelompokkan menjadi beberapa kelompok.
Contoh Sistem Desimal Akun dibagi menjadi beberapa kelompok. Misalkan kelompok 0 adalah akun aktiva lancar. Tiap kelompok dibagi menjadi beberapa golongan. Misalkan golongan 10 adalah piutang usaha. Tiap golongan dibagi menjadi beberapa jenis akun. Misalkan akun 101 adalah piutang bunga dan akun 102 adalah piutang sewa.
Contoh Sistem Nemonik Pada sistem nemonik, untuk menentukan huruf, tentukan huruf yang mudah dikenal, dimengerti, diingat, atau diambil singkatan huruf awalnya. Contoh: Aktiva Lancar, kode AL Utang Jangka Panjang, kode UJP
Contoh Sistem Kombinasi Huruf dan Angka Pemberian kode ini dapat dilakukan dengan memberikan kode pada kelompok dan golongan akun, sedangkan jenis akun diberikan kode angka. Contoh : Kas, kode AL 01 Utang gaji, kode UL 03
Jenis Jurnal Jurnal umum: formulir khusus yang dipakai untuk mencatat setiap bukti pencatatan berupa pendebetan dan pengkreditan secara kronologis beserta penjelasan-penjelasan yang diperlukan dari transaksi-transaksi tersebut. Jurnal khusus: jurnal yang dipakai untuk mengelompokkan transaksi yang sejenis.
Jurnal umum Keterangan: (a) : Diisi dengan tahun dan bulan transaksi. (b) : Diisi dengan tanggal transaksi. (c) : Diisi dengan akun yang akan didebet dan dikredit. Penulisan akun debet di kiri,sedangkan kredit di bawahnya agak ke kanan. (d) : Diisi dengan kode akun pada saat catatan jurnal ini dipindahbukukan ke buku besar (posting). (e) : Diisi dengan jumlah akun yang didebet. (f) : Diisi dengan jumlah akun yang dikredit.
Aturan pendebetan dan pengkreditan akun dalam jurnal umum:
Perbedaan Jurnal Umum dan Jurnal Khusus
Jenis-Jenis Jurnal Khusus Ada lima jenis jurnal khusus: jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, dan jurnal umum (memorial).
Jurnal Pembelian Jurnal pembelian dipakai untuk mencatat pembelian barang dagangan secara kredit. Apabila dalam jurnal pembelian ingin dapat pula dicatat pembelian selain barang dagangan secara kredit, maka jurnal pembelian dapat dibuat sesuai kebutuhan.
Jurnal Penjualan Jurnal penjualan dipakai untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan barang dagangan secara kredit.
Jurnal Penerimaan Kas Jurnal penerimaan kas dipakai untuk mencatat penerimaan kas dari segala sumber penerimaan (semua transaksi yang bersifat menambah kas).
Jurnal Pengeluaran Kas Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat semua pengeluaran (pembayaran) kas ke berbagai pos pengeluaran.
Jurnal Umum (memorial) Jurnal umum (memorial) digunakan untuk mencatat berbagai transaksi yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus. Transaksi tersebut antara lain: retur pembelian, retur penjualan, jurnal penyesuaian, jurnal penutup, jurnal koreksi, dan jurnal pembalik.
Kebaikan-kebaikan jurnal khusus: Memungkinkan adanya pembagian tugas: Setiap jenis buku jurnal dikerjakan oleh seseorang petugas. Pembagian tugas ini sudah pasti akan memperlancar jalannya pekerjaan. Menghemat, baik dalam menjurnal maupun posting: Hal ini disebabkan karena dalam jurnal khusus, keterangan yang terperinci setiap transaksi tidak diperlukan, sedangkan posting dilakukan berkala, misal: ke dalam buku besar umum dapatbulanan. Mempermudah pengawasan: Hal ini disebabkan karena jenis transaksi tertentu dicatat dalam buku jurnal tertentu pula.
Cara menghitung potongan tunai, jika pembeli melunasi pembayaran sebelum masa jatuh tempo: 2/10, n/30: pembeli akan mendapatkan potongan sebesar 2% dihitung dari harga faktur apabila membayar dalam waktu tidak melebihi 10 hari setelah tanggal faktur. Batas waktu pembayaran adalah 30 hari setelah tanggal faktur. 2/n, n/30 EOM (end of month): potongan harga yang diberikan kepada pembeli, baik batas mendapatkan potongan maupun batas pembayaran adalah pada akhir bulan. 2/10, n/30 ROG (received of goods): pembeli akan mendapatkan potongan sebesar 2% dihitung dari harga faktur apabila membayar tidak melebihi 10 hari dari tanggal diterimanya barang, batas waktu pembayaran dihitung 30 hari dari tanggal penerimaan barang.
Cara menghitung potongan tunai, jika pembeli melunasi pembayaran sebelum masa jatuh tempo: .... Rabat adalah potongan harga dari harga barang yang tercantum dalam daftar harga karena pembelian melebihi jumlah tertentu. Besarnya rabat dapat terdiri dari beberapa suku. Yang perlu diperhatikan adalah cara menghitung rabatnya. Rabat pertama dihitung dari harga menurut daftar, sedangkan rabat berikutnya secara berturut-turut dihitung dari harga setelah dikurangi rabat sebelumnya.
Melakukan Rekapitulasi Jurnal Rekapitulasi adalah tindakan menjumlah secara keseluruhan pada masing-masing kolom debet dan kredit dari jurnal transaksi yang sudah dibuat sebelumnya. Fungsi dari rekapitulasi: Menghindari adanya kesalahan dalam proses posting dari jurnal ke buku besar Mempermudah Anda dalam proses pemindah bukuan.
Contoh melakukan rekapitulasi jurnal:
Contoh melakukan rekapitulasi jurnal: ....
Jurnal Umum
Bentuk Rekapitulasi Jurnal
BAB 4 MENGELOLA BUKU BESAR Mempersiapkan Pengelolaan Buku Besar Membukukan Jumlah Angka dari Jurnal Ke Buku Besar Melakukan Pencocokan Saldo Akun dalam Buku Besar dengn Buku Besar Pembantu Menyusun Daftar Saldo Akun dalam Buku Besar
Buku besar adalah kumpulan akun-akun yang disusun sedemikian rupa sehingga ketika diperlukan akan mudah ditemukan. Pengertian Buku Besar
Penggolongan Buku Besar Akun permanen (real account): akun yang saldonya akan berlanjut dari satu periode ke periode berikutnya dan pelaporannya berbentuk neraca. Akun aktiva Akun kewajiban Akun ekuitas Akun nominal (temporary account) Akun pendapatan Akun beban
Fungsi Buku Besar Untuk meringkas data transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan dan mengetahui jumlah atau keadaan rekening yang telah terjadi. Sebagai dasar penggolongan transaksi yang telah dicatat Sebagai data sumber informasi untuk menyusun laporan keuangan.
Bentuk Akun Buku Besar Bentuk T sederhana Bentuk Skontro: buku besar dengan bentuk sebelah-menyebelah.
Bentuk Akun Buku Besar .... Bentuk Stafel 3 kolom: buku besar berbentuk halaman 3 kolom . Bentuk Stafel 4 kolom: buku besar berbentuk halaman 4 kolom.
Buku besar pembantu adalah kumpulan akun-akun yang memberikan rincian kepada akun buku besar. Pengertian Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger)
Fungsi Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger) Fungsi buku besar pembantu adalah memberikan rincian kepada akun buku besar. Buku besar pembantu, terdiri dari: Buku besar pembantu piutang (account receivable susidiary ledger) Buku ini berfungsi untuk mencatat perincian piutang perusahaan kepada masing-masing langganannya (debitur). Buku besar pembantu utang (account payable susidiary ledger) Buku ini berfungsi untuk mencatat perincian utang perusahaan kepada masing-masing kreditur.
Membukukan Angka dari Jurnal ke Buku Besar Posting: pemindahan angka-angka dari jurnal ke buku besar (memindahkan jumlah angka dalam kolom debet atau jurnal ke akun (buku besar). Dalam melakukan posting buku besar, diutamakan asas berpasangan yang seimbang. Posting dari jurnal khusus dilakukan sebulan sekali: setiap akhir bulan. Angka yang di-posting: angka jumlah dari tiap-tiap akun dan diberi tanggal akhir bulan yang bersangkutan, kecuali untuk akun-akun dalam kolom serba-serbi di-posting setiap terjadi transaksi. Posting dari jurnal umum dilakukan setiap tanggal transaksi.
Langkah-langkah posting dari jurnal umum: Catat tanggal akun buku besar sesuai dengan jurnal. Catat angka jumlah debet jurnal ke debet akun buku besar dan catat jumlah kredit jurnal ke kredit akun buku besar. Catat nomor halaman jurnal ke kolom referensi akun yang bersangkutan. Catat nomor kode akun yang bersangkutan ke kolom refrensi jurnal. Cocokkan saldo akun dalam buku besar dengan buku pembantu.
Langkah-langkah posting dari jurnal khusus: Jumlahkan angka dalam setiap kolom untuk masing-masing akun dan angka dalam kolom serba-serbi. Masukkan angka jumlah akun dalam jurnal khusus debet ke akun buku besar debet dan angka jumlah kredit ke akun buku besar kredit pada akhir bulan. Untuk akun dalam kolom serba-serbi yang di-posting bukanlah angka jumlah tetapi angka-angka akun. Untuk akun dalam kolom serba-serbi yang telah di-posting, di bawah angka jumlah diberi tanda centang (√).
Langkah-langkah menyusun daftar neraca saldo: Menghitung saldo dari buku besar berbentuk skontro: Jika dua sisi terisi semua, saldonya merupakan selisih antara jumlah debet dan kredit. Untuk saldo debet, letakkan selisih saldonya di kolom kredit. Sedangkan untuk saldo kredit, letak selisihnya di kolom debet. jika hanya satu sisi saja yang terisi, saldonya adalah jumlah itu sendiri. Menghitung saldo dari buku besar berbentuk stafel: Bentuk tiga kolom: saldo buku besar ini adalah angka yang tampak terakhir dan merupakan selisih antara jumlah debet dan kredit. Kemudian letakkan saldonya di kolom debet atau kredit karena saldo tidak menjelaskan debet atau kredit. Bentuk empat kolom: saldonya merupakan angka yang tampak terakhir pada kolom saldo debet atau kredit.