Pembuatan dan pengiriman spesimen PA
Ilustrasi
Ilustrasi
Cara pengiriman sediaan histopatologi Sediaan histopatologi dikirim dengan cara sebagai berikut: Pengiriman formulir yg lengkap dan keterangan klinis yang lengkap akan membantu menegakkan diagnosis Jaringan terendam dalam cairan fiksasi, sebaiknya jumlah cairan fiksasi 15-20 kali jaringan yang difiksasi Bila jaringan besar, hendaknya dibelah-belah sedemikian rupa sehingga mudah direkonstruksikan kembali
Macam-macam cairan fiksasi Formalin 10 % Formaldehid 40% Alkohol 70-80% Merkuri khlorida Formalin salin Buffer formalin yang merupakan cairan fiksasi yang ideal Larutan zenker untuk memfiksasi inti Larutan Bauin yang mempunyai daya penetrasi tinggi
Guna cairan fiksasi Mencegah kelainan postmortem, seperti pembusukan Mempertahankan berbagai susunan sel, seperti dalam tubuh Melindungi dengan mengeraskan jaringan lunak sehingga memudahkan tindakan selanjutnya Mengubah konsistensi bagian yang seperti cairan menjadi konsistensi yang lebih padat Untuk membedakan berbagai struktur jaringan dengan zat-zat pewarnaan tertentu
Prosedur pembuatan sediaan histopatologi Hari I: sediaan difiksasi semalam dalam formalin untuk fiksasi jaringan Hari II: Sediaan dipotong dan dimasukkan ke dalam cetakan parafin cair (blok parafin) Dipotong dengan mikrotom (sectioning) Dipulas (staining) Diperiksa di bawah mikroskop
Pemeriksaan sitologi Cairan fiksasi: Alkohol 95% Alkohol 95% dan eter, memberi hasil yang lebih baik
Cara pengiriman sediaan sitologi Segera setelah keluar dari tubuh, dibuat sediaan apus dan segera dimasukkan ke dalam cairan fiksasi Sediaan apus yang telah difiksasi harus dalam cairan fiksasi selama 42 jam sebelum dipulas Bila telah difiksasi, sediaan apus ini dapat tahan hingga 2 minggu tanpa terjadi kerusakan
Sediaan apus dapat dibuat dari Vagina Sputum Sekret bronkus yang didapat dari bronkoskopi Cairan dari puting payudara Sediaan apus langsung dari permukaan tumor, terutama tumor yang bertukak