Epidemiologi Rabies M. Atoillah.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Apakah Imunisasi itu ? Imunisasi ialah tindakan untuk memberikan perlindungan (kekebalan) di dalam tubuh bayi dan anak. Apakah tujuan dan gunanya ? Untuk.
Advertisements

Hipertensi (Darah Tinggi)
VIRUS POLIO.
SOSIALISASI DAN PENGENALAN PENYAKIT RABIES
Penyebab , Musim Hujan... banjir penyakit. Seperti flu, demam, malaria
PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT RABIES Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar
Apa itu polio? Polio merupakan penyakit yang disebabkan virus polio yang tergolong dalam Picornavirus. Suatu mikro organisme berukuran kecil, namun dapat.
Disusun Oleh: Novi Susanti Nursabilla Rahmahwati Sari
ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATU
TBC.
IMUNISASI.
PENYAKIT TROPIS & INFEKSI I
Kelompok 8 Idham Ilhami Gumilar Rani Sri Yulianti Regina Bilqis
Sistem Pertahanan Tubuh
TOXOPLASMOSIS Oleh Program kedokteran hewan Universitas brawijaya
MEMAHAMI BAHAYA HIV / AIDS Di Susun : Arif Nurhuda, S.Pd
PILEK PENGERTIAN: Pilek, biasa juga dikenal sebagai nasofaringitis, rinofaringitis, koriza akut, atau selesma, merupakan penyakit menular pada sistem pernapasan,
Penyakit Pes di China.
Imunisasi dan vaksin kelompok 5 Astry Estiarini
TUGAS ILMU PENYAKIT UMUM Kelompok :  Hilda Baitiyah  Lindayanti  Mona Oktavia  Winda Pusva Lina.
CARA PENYUNTIKAN VAKSIN RABIES
DESA KARANGWUNI PUJIANTA, S.KEP
TETANUS NEONATORUM Suharyo.
LEPTOSPIROSIS I. Defenisi    Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia.
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
Kata malaria berasal dari bahasa Italia yaitu Male dan Aria yang berarti hawa buruk. Pada zaman dulu, orang beranggapan bahwa malaria disebabkan oleh udara.
Penyakit Menular Campak
Campak / measles / morbillie
JAPANESE ENCEPHALITIS
VIRUS ??? By : Sri Wahyunisa. VIRUS ??? By : Sri Wahyunisa.
IMUNISASI.
Oleh Dr. Nugroho Susanto
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
Kelainan pada Sistem Pertahanan Tubuh
Program Pengendalian Penyakit ANTHRAX
Tugas Kesehatan Lingkungan
MALARIA.
PENYAKIT YANG PALING MEMATIKAN DI DUNIA
Kelainan pada sistem saraf
DIFTERIa.
Pendahuluan LEBIH dari 60 juta orang dalam 20 tahun terakhir terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Dari jumlah itu, 20 juta orang meninggal karena.
POLIOMYELITIS Oleh: Dewi Rini Astuti Zega, SST
Sindrom Guillain–Barré
DR ADOLFINA PUSKESMAS BANTUL II
Penyakit Pes di China.
Kesehatan ternak Beberapa hal yang paling penting diketahui dalam masalah kesehatan ternak adalah sebagai berikut: 1. Ciri-ciri hewan ternak yang sehat.
Nama kelompok : 1. Berliana Nugraheni 2. Beatrico Lyo 3
Manda Malia Ubra ANAMNESIS Kontak / jahitan / gigitan? Sudah berapa lama sejak kejadian? Didahului tindakan provokatif atau tidak? Hewan yang.
(penyakit kencing tikus)
TBC (Tuberculosis) Achmad Ramdani Agus Setiawan Bima Nafi N.C Karmelia
KELOMPOK 4 NI PUTU MITHA DEWI NI LUH GEDE ARIYANTI PUTRI NITYARI
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
TUGAS PATOLOGI DIFTERI.
MENINGITIS OLEH NUGROHO.
PENYAKIT RABIES.
EBOLA BY : ROSITA.
FLU BURUNG OLEH : Iwan Hermawan.
IMUNISASI BY ROSA RAGA PADMI.
REFERAT HERPES ZOSTER Oleh Santi Nurfitriani Pembimbing Dr. Sabrina.
TETANUS NEONATORUM Suharyo.
POLIOMIELITIS (PENYAKIT POLIO)
Cuci tangan merupakan SARAN KESEHATAN YANG PALING SEDERHANA, namun efektif untuk menangkal serangan bakteri, kuman, atau virus penyebab penyakit. Sayangnya,
Anggota : 1. Muhammad Ikzan 2. L. M. Riswandi 3. Hasrianti 4. Reski Rahayu 5. Reski Wahyuni.
KEBIJAKAN & PROGRAM PENGENDALIAN RABIES DI INDONESIA
KEBIJAKAN & PROGRAM PENGENDALIAN RABIES DI INDONESIA
ANUNG untuk RAKOR RABIES KALIMANTAN
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
TUBERCULOSIS. . APA ITU TBC ? 1.TBC adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil/kuman TBC 2.TBC dapat menyerang siapa saja dari golongan.
HUMAN MONKEYPOX VIRUS CACAR MONYET
Hepatitis Teresa Ejahdan. HATI Dimana letak Hati?
Transcript presentasi:

Epidemiologi Rabies M. Atoillah

Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit hewan menular yang disebabkan oleh virus, bersifat akut serta menyerang susunan syaraf pusat hewan berdarah panas dan manusia.

Rabies bersifat zoonosa artinya penyakit tersebut dapat menular dari hewan ke manusia Rabies sangat berbahaya. Rabies belum ada obatnya. Apabila gejala klinis sudah timbul, selalu diikuti dengan kematian, baik pada hewan maupun manusia.

Semua hewan berdarah panas dapat menularkan rabies Semua hewan berdarah panas dapat menularkan rabies. Anjing, kucing dan kera/monyet di Indonesia berpotensi menularkan rabies kepada manusia. Lebih dari 90% kasus rabies pada manusia ditularkan oleh anjing. Oleh karena itu anjing menjadi objek utama kegiatan pemberantasan rabies.

Virus rabies masuk ke dalam tubuh manusia atau hewan melalui: Luka gigitan hewan penderita rabies Luka yang terkena air liur hewan atau manusia penderita rabies

EPIDEMIOLOGI Rabies (penyakit anjing gila) merupakan penyakit zoonosa yang terpenting di Indonesia karena penyakit tersebut tersebar luas di 18 Propinsi, dengan jumlah kasus gigitan yang cukup tinggi setiap tahunnya (16.000 kasus gigitan), serta belum diketemukan obat/cara pengobatan untuk penderita rabies sesingga selalu diakhiri dengan kematian pada hampir semua penderita rabies baik manusia maupun pada hewan.

EPIDEMIOLOGI Sampai kini hanya 5 Propinsi di Indonesia bebas historis rabies, yaitu Kalimantan Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, Maluku dan Irian Jaya. Sejak tahun 1994 propinsi yang tadinya endemis rabies, telah dibebaskan dari rabies pada anusia pada hewan yaitu di Jawa Timur, Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta sampai saat ini ada 18 propinsi yang belum bebas kasus rabies. Pada tahun 1998 terjadi outbreak di Kab. Flores Timur, Prop. NTT

EPIDEMIOLOGI Jumlah rata-rata pertahun kasus gigitan pada manusia oleh hewan penular rabies tiga tahun terakhir (1995-1997) 15.000 kasus, diantaranya 8.550 (57 %) divaksinasi anti rabies (VAR) dan 662 (1,5%) diberikan kombinasi VAR dan SAR (serum anti rabies). Selama tiga tahun ( 1995- 1997). Ditemukan rata-rata pertahun 59 kasus rabies pada manusia, seangkan 22,44 spesimen dari hewan yang diperiksa, 1327 (59%) menunjukkan positif rabies.

PATOGENESA Setelah virus rabies masuk melalui luka gigitan, maka selama 2 minggu virus tetap tinggal pada tempat masuk dan didekatnya, kemudian bergerak mencapai ujung-ujung serabut saraf posterior tanpa menunjukkan perubahan-perubahan fungsinya. Masa inkubasi bervariasi yaitu berkisar antara 2 minggu sampai 2 tahun, tetapi pada umumnya 3-8 minggu, berhubungan dengan jarak yang harus ditempuh oleh virus sebelum mencapai otak. Sesampainya di otak virus kemudian memperbanyak diri dan menyebar luas dalam semua bagian neuron, terutama mempunyai predileksi khusus terhadap sel-sel sistem limbik, hipotalamus dan batang otak

PATOGENESA Setelah memperbanyak diri dalam neuron-neuron sentral, virus kemudian kearah perifer dalam serabut saraf eferen dan pada saraf volunter maupun saraf otonom. Dengan demikian virus menyerang hampir tiap organ dan jaringan didalam tubuh, dan berkembang biak dalam jaringan- jaringannya, seperti kelenjar ludah, ginjal, dan sebagainya.

GEJALA 1. Stadium Prodromal Gejala-gejala awal berupa demam, malaise, mual dan rasa nyeri ditenggorokan selama beberapa hari. 2. Stadium Sensoris Penderita merasa nyeri, rasa panas disertai kesemutan pada tempat bekas luka. Kemudian disusul dengan gejala cemas, dan reaksi yang berlebihan terhadap rangsang sensorik.

GEJALA 3. Stadium Eksitasi Tonus otot-otot dan aktivitas simpatik menjadi meninggi dengan gejala hiperhidrosis, hipersalivasi, hiperlakrimasi dan pupil dilatasi. Bersamaan dengan stadium eksitasi ini penyakit mencapai puncaknya, yang sangat khas pada stadium ini ialah adanya macam-macam fobi, yang sangat terkenal diantaranya ialah hidrofobi. Kontraksi otot-otot Faring dan otot-otot pernapasan dapat pula ditimbulkan oleh rangsang sensorik seperti meniupkan udara kemuka penderita atau dengan menjatuhkan sinar kemata atau dengan menepuk tangan didekat telinga penderita. Pada stadium ini dapat terjadi apnoe, sianosis, konvulsa da tahikardi. Tindak-tanduk penderita tidak rasional kadang-kadang maniakal disertai dengan saat-saat responsif. Gejala-gejala eksitasi ini dapat terus berlangsung sampai penderita meninggal, tetapi pada saat dekat kematian justru lebih sering terjadi otot-otot melemah, hingga terjadi paresis flaksid otot-otot.

GEJALA 4. Stadium Paralis Sebagian besar penderita rabies meninggal dalam stadium eksitasi Kadang-kadang ditemukan juga kasus tanpa gejala-gejala eksitasi, melainkan paresis otot-otot yang bersifat progresif. Hal ini karena gangguan sumsum tulang belakang, yang memperlihatkan gejala paresis otot-otot pernafasan.Serum neutralizing antibody pada kasus yang tidak divaksinasi tidak akan terbentuk sampai hari ke vaksin anti tetanus, anti biotik untuk mencegah infeksi dan pemberian analgetikTerhadap luka resiko tinggi, selain VAR juga diberi SAR.

PENANGANAN LUKA GIGITAN HEWAN MENULAR RABIES Setiap ada kasus gigitan hewan menular rabies harus ditangani dengan cepat dan sesegera mungkin. Untuk mengurangi/mematikan virus rabies yang masuk pada luka gigitan, usaha yang paling efektif ialah mencuci luka gigitan dengan air (sebaiknya air mengalir) dan sabun atau diteregent selama 10-15 menit, kemudian diberi antiseptik (alkohol 70 %, betadine, obat merah

Luka gigitan tidak dibenarkan untuk dijahit, kecuali jahitan situasi Luka gigitan tidak dibenarkan untuk dijahit, kecuali jahitan situasi. Bila memang perlu sekali untuk dijahit (jahitannya jahitan situasi), maka diberi Serum Anti Rabies (SAR) sesuai dengan dosis, yang disuntikan secara infiltrasi di sekitar luka sebanyak mungkin dan sisanya disuntikan secara intra muskuler. Disamping itu harus dipertimbangkan perlu tidaknya pemberian serum/ vaksin anti tetanus, anti biotik untuk mencegah infeksi dan pemberian analgetik

PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN RABIES Hindari kejadian penggigitan · Pintu pagar tertuliskan AWAS ANJING GALAK · Anjing dirantai ± 2 meter jika rumah tidak berpagar · Anjing dibrongsong terutama jika dibawa keluar rumah Vaksinasi rabies pada anjing, kucing, kera/ monyet peliharaan secara teratur setiap tahun

PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN RABIES Memberantas, memusnakan atau eliminasi anjing liar atau yang berkeliaran dengan menggunakan umpan, misalnya bakso atau ikan, yang diberi racun. Kegiatan ini dilakukan oleh petugas berwenang. Dilakukan penangkapan ajing liar/berkeliaran ditempat umum selanjutnya dilakukan pembunuhan.