STATISTIK PERIKANAN Subdirektorat Statistik Perikanan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Statistik Konstruksi Direktorat Statistik Industri
Advertisements

P E L A B U H A N.
Survei Struktur Ongkos Usaha Tani Tanaman Pangan
PENGUMPULAN DATA RUTIN (STATISTIK PETERNAKAN)
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan
Statistik Konstruksi Direktorat Statistik Industri
Official Statistics Lingkup Kegiatan : Deputi Produksi
STATISTIK KEHUTANAN.
STATISTIK PERIKANAN 2013.
SURVEI CONTOH Rancangan Survei Ekonomis/ The Economic Design Survey
STATISTIK PETERNAKAN 2013.
PENGUMPULAN DAN UJI KELAYAKAN DATA STATISTIK PETERNAKAN
STATISTIK PETERNAKAN.
PERIKANAN DAN KEHUTANAN
1 KULIAH KE-5 KONSEP DAN DEFINISI KLASIFIKASI. 2 KONSEP DEFINISI DAN KLASIFIKASI (1) Konsep definisi dan klasifikasi tidak kalah pentingnya untuk dibahas.
Kegiatan Statistik Kehutanan
STATISTIK PERIKANAN.
NILAI TUKAR PETANI (NTP)
SUBDIT STATISTIK HARGA PRODUSEN
PENGANTAR ILMU PERIKANAN
KONDISI USAHA PERIKANAN
DASAR-DASAR PENANGKAPAN IKAN
Dasar Hukum dan Persyaratan Penerbitan Rekomendasi/Pertimbangan Teknis di Lingkungan Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan Jakarta, 28.
Kebijakan dan Peraturan Perikanan
TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN (PENGANTAR)
KULIAH KE-7 PERSIAPAN LAPANGAN DAN UJI COBA.
MATA KULIAH PAKET PROGRAM PENGOLAHAN DATA STATISTIKA
MANFAAT NILAI TUKAR PERIKANAN oleh: Dr. Ir. Sasmito H
SURVEI STATISTIK– TM3 LO / CP:
Kuliah Lapangan Pertemuan ke 8.
SURVEI CONTOH PERTEMUAN KE-5.
Tujuan SSU Mendapatkan data statistik upah yang lebih rinci, yaitu upah menurut jenis kelamin dan jenis jabatan/ pekerjaan untuk : - karyawan non produksi/pelaksana.
METODOLOGI R ISET K ESEHATAN D ASAR 2010 (RISKESDAS 2010)
PROSEDUR DAN KEBIJAKAN UMUM EKSPOR
RANCANGAN PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN
Bidang Produksi Statistik Tanaman Perkebunan
Subdit Statistik Tanaman Perkebunan
STATISTIK PERIKANAN Subdirektorat Statistik Perikanan
Inventarisasi dan Identifikasi Kegiatan Statistik Hortikultura 2013
SURVEI CONTOH PERTEMUAN KE-4.
PERIKANAN DAN KEHUTANAN
NILAI TUKAR PETANI (NTP)
Kegunaan Klasifikasi Pengumpulan data dan atau metode mengorganisasi data yang telah dikumpulkan Agregasi dan disagregasi serta untuk memberi makna pada.
BADAN PUSAT STATISTIK INTEGRASI SISTEM UPDATING DIREKTORI
SURVEI CONTOH KADARMANTO.
STATISTIK PERIKANAN Subdirektorat Statistik Perikanan
Kegiatan Statistik Kehutanan
PELABUHAN KHUSUS (PERIKANAN)
MANAJEMEN PELABUHAN PERIKANAN
PENATAAN KELEMBAGAAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
(Menyiapkan Formulir Survei)
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang. Organisasi
SUB SEKTOR PERIKANAN.
TM-2: SISTEM & KARAKTERISTIK DATA PERIKANAN & KELAUTAN
I. PENGERTIAN PELABUHAN
Industrialisasi Perikanan untuk Kesejahteraan Masyarakat
Kebijakan Perikanan Budidaya
Dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 telah ditentukan menjadi 3 bidang usaha: 1. Bidang Usaha Terbuka 2. Bidang Usaha Tertutup 3. Bidang.
PERIKANAN + PER + IKAN + AN
Menurut Direktorat Jenderal Perikanan Departemen Pertanian (1981)
ADMINSTRASI PELABUHAN PERIKANAN
PENDAPATAN NASIONAL STIESS BATANG.
PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH BARU
Industri Berbasis Kelautan, mengapa ?
Peraturan undang-udang TENTANG PERIKANAN
I. PENGERTIAN PELABUHAN
Deskipsi Menjelaskan tentang Pengertian Pelabuhan meliputi : Perkembangan Pelabuhan, Arti penting pelabuhan, Definisi Pelabuhan, Macam pelabuhan, Pelabuhan.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan
MELAKSANAKAN KEGIATAN DI PELABUHAN PERIKANAN (BS)
Transcript presentasi:

STATISTIK PERIKANAN Subdirektorat Statistik Perikanan Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Badan Pusat Statistik

PENDAHULUAN (1) Dari seluruh luas wilayah Indonesia, seluas 2/3 nya berupa lautan, dan hanya seluas 1/3 nya berupa daratan Dengan kondisi demikian, sepatutnya jika sub sektor perikanan mempunyai kontibusi cukup besar terhadap PDB yaitu kedua setelah Tabama (Tahun 2011: Tabama= 7,14%, Perikanan=3,07%) dalam lingkup sektor pertanian. Bahkan dimasa depan, bukan tidak mungkin menjadi leading sector. Di Dunia Internasional, Indonesia merupakan produsen ikan tangkap terbesar ketiga setelah Cina dan Peru. Sedangkan untuk ikan budidaya, merupakan produsen terbesar keempat setelah Cina, India, dan Vietnam (FAO, 2009)

PENDAHULUAN (2) Ikan merupakan sumber protein hewani yang baik bagi kesehatan masyarakat Tingkat kebutuhan konsumsi cukup tinggi, yaitu sebesar: 30,17 kg/kapita/tahun (KKP, 2009) Dalam rumahtangga  15,39 kg/kapita/tahun (Susenas) Kebutuhan lain adalah untuk bahan baku industri pengolahan Peningkatan produksi dan kesejahteraan produsen (nelayan dan pembudidaya ikan)Data yang akurat dan mutakhir

Landasan hukum UU No 16 tahun 1997 tentang Statistik PP RI No. 15 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Statistik Keputusan Presiden no 3 tahun 2001 tentang tugas, fungsi, kewenangan dan susunan organisasi Pemerintahan non Departemen Perka BPS no 1 tahun 2009 tentang uraian Tugas bagian, bidang, sub direktorat, sub bagian, sub bidang dan seksi BPS

TUJUAN Mendapatkan data statistik perusahaan perikanan dan TPI secara tahunan yang akurat Mendapatkan data produksi perikanan laut secara triwulanan yang mencakup produksi yang dijual/dilelang melalui TPI, didaratkan melalui PPI dan melalui PP

RUANG LINGKUP Pengumpulan data perusahaan Perikanan dan TPI/PPI/PP dilaksanakan di seluruh wilayah negara RI. Perusahaan perikanan yang dicakup adalah seluruh perusahaan perikanan yang berbadan hukum yang melakukan kegiatan usaha penangkapan ikan dan budidaya ikan. Demikian juga untuk TPI/PPI dan PP dicakup seluruhnya

DATA STATISTIK PERIKANAN DATA PRIMER: (dikumpulkan oleh BPS) Kegiatan Rutin Kegiatan Ad-Hoc Kegiatan Sensus Pertanian DATA SEKUNDER: (dikumpulkan oleh KKP) Perikanan tangkap  Ditjen Perikanan Tangkap Perikanan budidaya  Ditjen Perikanan Budidaya

DATA PRIMER (1) RUTIN: Kegiatan yang dilaksanakan secara periodik (Dilakukan BPS (Tahunan dan Triwulanan) Tahunan: Perusahaan Penangkapan Ikan (Daftar-LTP) Perusahaan Budidaya Ikan (Daftar-LTB) Laporan Tahunan TPI (Daftar-LTPI) Data yang dikumpulkan: Tenaga Pekerja (LTP,LTB,LTPI) Produksi/Pendapatan dan Pengeluaran selama setahun (struktur ongkos) (LTP,LTB,LTPI) Penggunaan Produksi (perusahaan) (LTP,LTB) Jumlah perahu/kapal yg dikuasai (penangkapan)(LTP) Barang Modal (LTP,LTB,LTPI) Luas areal budidaya dan sarana budidaya (perusahaan budidaya) (LTB)

DATA PRIMER (2) Triwulanan: Laporan Triwulanan TPI (Daftar-TPI) Laporan Triwulanan Pelabuhan Perikanan (Daftar-PP) Laporan Triwulanan Pangkalan Pendaratan Ikan (Daftar-PPI) Data yang dikumpulkan: Produksi dan Nilai yang dijual setiap bulan menurut jenis ikan Rata-rata perahu/kapal yg mendarat setiap hari

DATA PRIMER (3) AD-HOC: Kegiatan Ad-Hoc adalah kegiatan yang dilakukan tidak secara rutin Survei Pendapatan Rumahtangga Perikanan Tahun 2011 di 8 propinsi (Sumut, Lampung, Jabar, Jateng, Jatim, NTB, Kalbar, Sulsel)

DATA PRIMER (4) SENSUS PERTANIAN: (dilaksanakan setiap 10 tahun) Up-dating Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum Pendaftaran Rumahtangga pertanian Survei Pendapatan Rumahtangga Pertanian Survei Rumahtangga Usaha Budidaya Ikan Survei Rumahtangga Usaha Penangkapan Ikan

DATA SEKUNDER (1) PERIKANAN TANGKAP: (dikumpulkan oleh Ditjen Perikanan Tangkap, KKP) 1. Penangkapan ikan dibagi menjadi: a. penangkapan ikan di laut b. penangkapan ikan di perairan umum 2. Data yang disajikan: a. produksi per triwulan (penerbitan tahunan) b. produksi nasional menurut propinsi c. produksi per jenis ikan d. banyaknya RT Perikanan (RTP) e. banyaknya perahu/kapal menurut GT f. banyaknya alat tangkap menurut jenisnya

DATA SEKUNDER (2) PERIKANAN BUDIDAYA: (dikumpulkan oleh Ditjen Perikanan Budidaya, KKP) 1. Budidaya ikan dibagi menjadi: a. budidaya ikan di laut b. budidaya ikan di tambak c. budidaya ikan di kolam d. budidaya ikan di karamba e. budidaya ikan di jaring apung f. budidaya ikan di sawah 2. Data yang disajikan: a. produksi per triwulan (penerbitan tahunan) b. produksi nasional menurut propinsi c. produksi per jenis ikan

DATA SEKUNDER (3) METODE PENGUMPULAN DATA OLEH KKP Secara umum, metode pengumpulan data produksi ikan baik tangkap maupun budidaya adalah: Untuk pendataan rumahtangga perikanan dilakukan melalui desa sampel, melakukan pendaftaran rumahtangga dan memilih sampel rumahtangga secara systematic sampling Untuk pendataan perusahaan perikanan dilakukan pencacahan lengkap Untuk perikanan tangkap di laut, dilakukan juga pencacahan di Pelabuhan Perikanan

KONSEP DAN DEFINISI (1) KONSEP DAN DEFINISI (2) Menurut UU Perikanan No. 9 Tahun 1985 “Ikan” meliputi: Pisces (ikan bersirip) Crustacea (udang, rajungan, kepiting, dan sejenisnya) Mollusca (kerang, tiram, cumi-cumi, gurita, siput, dan sejenisnya) Coelenterata (ubur-ubur dan sejenisnya) Echinodermata (teripang, bulu babi, dan sejenisnya) Amphibi (kodok dan sejenisnya) Reptilia (buaya, penyu, kura-kura, labi-labi dan sejenisnya) Mammalia (paus, lumba-lumba, pesut, duyung, dan sejenisnya) Algae (rumput laut & tumbuh-tumbuhan lain yg hidup dalam air) Biota lainnya yang ada kaitannya dengan jenis-jenis tersebut Menurut Undang-undang Perikanan Nomor 45 Tahun 2009, yang dimaksud “Ikan” yaitu: Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan.

KONSEP DAN DEFINISI (2) KONSEP DAN DEFINISI (2) Perusahaan Perikanan adalah: Perusahaan yang melakukan kegiatan perikanan yang mencakup kegiatan penangkapan ikan dan kegiatan budidaya ikan. Penangkapan ikan adalah: kegiatan menangkap atau mengumpulkan ikan baik di laut maupun perairan umum secara bebas dan bukan milik perseorangan Perusahaan penangkapan ikan adalah: Perusahaan yang melakukan kegiatan penangkapan ikan baik di laut maupun di perairan umum. Tidak termasuk perusahaan yang hanya melakukan jasa pengangkutan ikan hasil penangkapan

KONSEP DAN DEFINISI (3) Budidaya ikan adalah: kegiatan memelihara, membesarkan, dan atau membiakkan (pembenihan) ikan dengan menggunakan lahan, perairan, dan fasilitas buatan serta memanen hasilnya Perusahaan budidaya ikan adalah: Perusahaan yang melakukan kegiatan budidaya ikan, baik di laut maupun di darat. Tidak termasuk perusahaan yang hanya melakukan pembelian dan penjualan ikan (perdagangan). Perusahaan Budidaya Perikanan meliputi: Budidaya pembesaran dan atau pembenihan, baik di laut, tambak/air payau, maupun air tawar.

KONSEP DAN DEFINISI (4) TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) adalah: Pasar yang biasa terletak di dalam pelabuhan/pangkalan pendaratan ikan dan di tempat tersebut terjadi transaksi penjualan ikan/hasil laut baik secara lelang maupun tidak (tidak termasuk TPI yang menjual/melelang ikan darat). TPI dikordinasi oleh Dinas Perikanan atau Pemerintah Daerah setempat. TPI yang dicakup dalam kegiatan ini harus memenuhi syarat: Tempat tetap (tidak berpindah-pindah) Ada bangunan tempat transaksi lelang/penjualan ikan Ada koordinator dalam prosedur lelang/penjualan ikan Ada izin dari instansi yang berwenang (Dinas Perikanan/Pemerintah Daerah)

KONSEP DAN DEFINISI (2) KONSEP DAN DEFINISI (5) Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) adalah tempat yang digunakan untuk pendaratan ikan baik yang terdapat bangunan untuk tambat (dermaga) maupun yang tidak ada bangunan PPI yang dicakup adalah PPI yang tidak ada TPI dan datanya dicatat dengan daftar-PPI, sedangkan PPI yang mempunyai fasilitas TPI, datanya dicakup/dicacat menggunakan daftar-TPI

KONSEP DAN DEFINISI (6) Pelabuhan Perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh, dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan. (UU No.45 Tahun 2009 tentang perubahan atas UU No.31 Tahun 2004 tentang perikanan)

KONSEP DAN DEFINISI (7) Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.16/MEN/2006 tentang Pelabuhan Perikanan, Pelabuhan Perikanan dibagi menjadi 4 kategori utama: Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) atau tipe A Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) atau tipe B Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) atau tipe C Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

PELABUHAN PERIKANAN No Kriteria PPS PPN PPP PPI (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Daerah operasional yang dilayani Wilayah laut territorial, ZEE, perairan internasional ZEE, laut teritorial Perairan pedalaman, kepulauan, teritorial, ZEE Perairan pedalaman dan kepulauan 2 Fasilitas tanbat/labuh kapal >60 GT 30-60 GT 10-30 GT 3-10 GT 3 Panjang dermaga dan kedalaman kolam >300 m dan >3 m 150-300m dan >3 m 10-150 m dan >2 m 50-100 m dan >2 m 4 Kapasitas menampung kapal >6000 GT (ekivalen 100 kapal @ 60 GT) >2250 GT (ekivalen 75 kapal @ 30 GT) >300 GT (ekivalen 30 kapal @ 10 GT) >60 GT (ekivalen 20 kapal @ 3 GT) 5 Volume ikan yang didaratkan Rata2 60 ton/hari Rata2 30 ton/hari Rata2 15-20 ton/hari Rata2 10 Ton/hari 6 Ekspor ikan Ya Tidak 7 Luas lahan >30 Ha 15-30 Ha 5-15 Ha 2-5 Ha 8 Fasilitas pembinaan mutu hasil perikanan Ada Ada/Tidak 9 Tata ruang (zonasi) pengolahan/ pengembangan industri perikanan

METODE PENGUMPULAN DATA Perusahaan Perikanan dan TPI/PP/PPI Survei Rutin Perusahaan Perikanan dan TPI/PP/PPI Pencacahan lengkap (sensus) di NKRI Direktori harus diupdate setiap tahun Updating Direktori : Sikronisasi direktori di BPS dengan direktori instansi terkait Pencacahan lapangan Direktori hasil pencacahan

METODOLOGI (1) Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data laporan tahunan perusahaan perikanan, laporan TPI, laporan TPI/PPI/PP adalah pencacahan lengkap (complete enumeration) terhadap seluruh perusahaan perikanan berbadan hukum dan seluruh TPI/PPI/PP Periode data yang dikumpulkan untuk perusahaan perikanan adalah data tahun sebelumnya Data Pelabuhan perikanan TPI/PPI/PP adalah triwulanan sebelumnya

METODOLOGI (2) Metode Pengumpulan data dilaksanakan secara lengkap terhadap semua unit, maka harus didasarkan pada direktori (daftar nama dan alamat) perusahaan perikanan dan pelabuhan perikanan (TPI/PPI/PP) yang lengkap dan akurat Pengumpula data Perusahaan Perkanan TPI/PP dilakukan dengan memberikan kuesioner untuk diisi oleh responden secara langsung sedang PPI dengan wawancara

METODOLOGI (3) Pemutahiran direktori perusahaan perikanan dilakukan dengan cara melakukan matching antara hasil pencacahan Survei Perusahaan perikanan dan TPI/PPI/PP tahun sebelumnya dengan direktori dari instansi terkait. Dari hasil matching tsb. diperoleh Direktori baru dengan keterangan terhadap setiap unit/obyek yaitu : aktif, tutup sementara, tutup, tidak memnuhi syarat dan untuk Pelabuhan Perikanan ditambah informasi apakah ada TPI atau tidak. Hasil updating direktori tersebut kemudian digunakan sebgai dasar/target pencacahan di lapangan tahun berikutnya.

METODOLOGI (4) Jika ditemukan perusahaan/TPI/PPI/PP baru yang memenuhi syarat untuk dicacah maka harus dilakukan pencacahan Berdasarkan hasil pencacahan tersebut kemudian dibuat direktori baru dan digunakan sebagai target pencacahan tahun berikutnya Demikian seterusnya tiap tahunnya

Skema Pengumpulan Data Produksi Ikan di Laut Perikanan Laut Pendaratan/Pelabuhan PPS, PPN, PPP PPI Tidak melalui TPI Melalui TPI Ada TPI Tidak Ada TPI (Tradisional) Daftar - PP Daftar - TPI Daftar - TPI Daftar - PPI

JADWAL PELAKSANAAN SURVEI PERIKANAN

PENGOLAHAN DATA Penerimaan Dokumen Batching Editing/coding Entry data Validasi (Perbaikan data) Tabulasi Pemeriksaan tabel Publikasi

TPI triwulanan: Produksi Perikanan Laut Yang Dijual Di TPI Publikasi Seluruh survei dipublish setiap tahun ((t-1)angka sementara, (t-2)angka tetap) Judul Publikasi: TPI triwulanan: Produksi Perikanan Laut Yang Dijual Di TPI LTPI tahunan: Statistik Tempat Pelelangan Ikan LTP dan LTB tahunan: Statistik Perusahaan Perikanan PP, PPI dipublish untuk internal

PRODUKSI IKAN YANG DIJUAL DI TPI LAPORAN TRIWULAN PRODUKSI IKAN YANG DIJUAL DI TPI Judul Tabel Pokok Yang Disajikan : Produksi/Nilai Produksi Perikanan Laut yang Dijual Di TPI Menurut Propinsi. Produksi/Nilai Produksi Perikanan Laut yang Dijual Di TPI Menurut Jenis Ikan. Data lainnya: - Rata - Rata Jumlah Perahu Kapal yang Mendarat di TPI Menurut Propinsi dan Jenis Perahu/Kapal Per Triwulan - Produksi Ikan Menurut Propinsi dan Jenis Per Bulan

PUBLIKASI PERUSAHAAN PENANGKAPAN IKAN Judul Tabel Pokok Yang Disajikan antara lain : Jumlah Perusahaan Penangkapan Ikan Menurut Provinsi dan status penanaman modal. Jumlah Pekerja Perusahaan Penangkapan Ikan Menurut Provinsi dan Status Pekerja. Jumlah Perahu/Kapal yang Dikuasai Perusahaan Penangkapan Ikan Menurut Propinsi dan Jenis Perahu/Kapal. Produksi Perusahaan Penangkapan Ikan dan Penggunaanproduksi menurut Propinsi dan Jenis produksi Pemakaian bahan bakar dan pengeluaran lainnya

PUBLIKASI PERUSAHAAN BUDIDAYA PERIKANAN Judul Tabel Pokok Yang Disajikan antara lain: Jumlah Perusahaan Budidaya Ikan Menurut Provinsi dan jenis budidaya, permodalan, badan hukum. Jumlah Pekerja Perusahaan budidaya Ikan Menurut Provinsi dan Status Pekerja, pendidikan. Luas lahan perusahaan budidaya menurut provinsi. Produksi Perusahaan budidaya Ikan menurut Propinsi dan Jenis produksi Pengeluaran sarana produksi perusahaan budidaya, upah, bahan bakar dan lainnya

PERMASALAHAN SAAT INI (1) Tingkat pemasukan dokumen lambat (response rate rendah): a. Survei tahunan, penyajian data 2 tahun yang lalu. Tahun 2010 disajikan data tahun 2009 (lag 1 tahun) walaupun sebagian besar masih estimasi b. Survei triwulanan relatif lebih baik, namun menumpuk di akhir jadwal pengolahan. Sampai saat ini penyajian data tepat waktu 2. Kualitas isian dokumen perlu ditingkatkan: a. Konsistensi Masih terdapat isian antar Blok yang belum konsisten. b. Kewajaran isian Harga per satuan (mis: harga ikan, upah pekerja per orang/bulan, pengeluaran sarana produksi, bahan, jasa, bahan bahar dsb) c. Isian banyak yang kosong atau dokumen kosong tetapi tidak ada keterangan sama sekali misalnya tutup dsb.

PERMASALAHAN SAAT INI (2) d. Rasio antara pengeluaran dengan nilai produksi tidak wajar (pengeluaran terlalu besar bila dibandingkan dengan nilai produksi, bahkan banyak ditemukan pendapatan perusahaan yang minus). e. Pengisian jumlah dan nilai ikan yang dituliskan tidak sesuai dengan nama ikan yang sudah tercetak di kuesioner, padahal seharusnya jika nama ikannya tidak ada di kuesioner, harus digabung dan dituliskan pada rincian ikan lainnya). f. Kondisi perusahaan antar tahun beda (tahun lalu aktif/dok masuk, tetapi tahun ini dilaporkan tutup sejak beberapa tahun yang lalu). Kinerja perlu ditingkatkan untuk menuju data yang berkualitas

LANDASAN OPERASIONAL (Alt) Kepdirjen 090/DJP2HP/2011 direvisi Kepdirjen 016/DJP2HP/2012 tentang Registrasi Unit Penanganan Pengolahan Hasil Perikanan Nonkonsumsi (UPPN) JENIS UNIT PENANGANAN, PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN NONKONSUMSI (UPPN) YANG DIREGISTRASI : Ikan hias Mutiara Tanaman hias air Kerajinan (kulit ikan/kerang, sisik, tulang, tanaman hias, dll) Minyak ikan untuk keperluan kosmetik, medis/farmasi Tepung ikan untuk bahan baku pakan Garam untuk laboratorium, industri, medis/farmasi Tulang ikan untuk keperluan medis/farmasi Khitin dan atau khitosan Kolagen untuk keperluan medis/farmasi, kosmetik Gelatin Silase untuk bahan pakan Rumput laut untuk keperluan medis/farmasi, kosmetik Produk bioteknologi kelautan/perikanan Artemia Bubuk (Powder) kulit kerang mutiara untuk kosmetik, dll +++ Albumin (ekstraks dari Ikan Gabus sebagai suplemen kesehatan) (E s/d P sedang dirancang bersama Balitbang, Perguruan Tinggi dan lembaga lainnya)

DUKUNGAN DIREKTORAT PPN TERHADAP PROGRAM INDUSTRIALISASI KKP - By Product TTC (Tuna, Tongkol, Cakalang) – untuk tepung ikan - By Product Patin – untuk tepung ikan - By Product Udang – untuk Chitin Chitosan - Rumput Laut – RL untuk kosmetik (sabun, lotion, dll), RL untuk farmasi INDUSTRIALISASI KHUSUS PRODUK NONKONSUMSI - Ikan Hias dan Tanaman Hias Air - Mutiara - Kerajinan Kekerangan dan Kulit Ikan - Bioteknologi Perikanan dan Kelautan (obat/mineral berasal dari laut, albumin, dll) - Artemia

LIMBAH TTC B A C LIMBAH TTC D E KEPALA DAGING TULANG LIMBAH CAIR INSANG

Limbah TTC Kepala Bantalan mata Omega 3 Tulang Tepung untuk pupuk Gelatin Untuk pangan, kosmetik, medis/farmasi Kolagen Untuk kosmetik, medis/farmasi Daging Tepung untuk pakan Fish Jelly Product (Pangan) Minyak Minyak ikan Fish Jelly Product Kulit Tepung Untuk kosmetik, medis/farmasi Untuk pangan, Kosmetik, medis/farmasi Insang Limbah Cair Fish Protein Concentrate

Limbah Ikan Patin Kepala Tulang Tepung untuk pupuk Gelatin Untuk pangan, kosmetik, medis/farmasi Kolagen Untuk kosmetik, medis/farmasi Daging Tepung untuk pakan Fish Jelly Product Minyak Minyak ikan Kulit Tepung Untuk kosmetik, medis/farmasi Untuk pangan, Kosmetik, medis/farmasi Insang Limbah Cair Fish Protein Concentrate

Produk Turunan dari Limbah Udang dan Crustasea Industrial Grade (pengolahan air, kertas, mengolah limbah, penghilang ion logam) Food Grade (pengawet alami, fat blocker, rasa, aditif, anti kolesterol, keseimbangan makkanan) Chitosan Chitin Kulit, kepala (udang, kepiting, rajungan, cumi) Medical Grade (kosmetik, salep, obat2an, benang operasi, bedah tulang, balut luka) Pertanian (Pupuk, perawat benih, fungisida, bakterisida, nematocides)

POHON PRODUK TURUNAN RUMPUT LAUT Hair Cream Pupuk Keramik

Profile Produk Udang Komoditi

Profile Produk Udang Semi Value Added

Profile Produk Udang Value Added

PERMASALAHAN-PERMASALAHAN YANG DITEMUI PADA SAAT MELAKUKAN PENGOLAHAN KUESIONER RUTIN DI BPS (PUSAT) (EDITING DAN ENTRY DATA)

DAFTAR-TPI Nama TPI (Daftar –TPI Rinc. 7) yang datang pada Triwulan Laporan Sering Berbeda (Dengan Alamat Yang Sama)

DAFTAR-TPI Ada Nama Jenis Ikan Yang Tercantum di Daftar diganti nama Lain yang belum tentu Sepadan, Seharusnya jika jenis ikan tidak ada dalam daftar dimasukan rincian Lainnya , Kecuali Itu yakin Nama Daerahnya.

DAFTAR-TPI NIHIL Blok II A Rincian Produksi Berisi Kosong (NIHIL) Padahal Keterangan Kondisi Perusahaan AKTIF (Kode 1)

DAFTAR-LTPI Prosentase Pungutan dan Pembagian Retribusi sering Tidak Konsisten (B.IV R5a, b, .c) NIHIL R5a= R5b1+R5b2 R5a=R5c1+R5c2+R5c3+R5c4+R5c5c1

DAFTAR-LTPI NIHIL Isian B. VI Produksi dan Nilai Penjualan Sering Terisi Tidak lengkap, jika di croschek dg TPI triwulanan tidak sama

NIHIL DAFTAR-LTPI Isian Pengeluaran (B. VIII) Sering Kosong, Terutama untuk R.4 (Retribusi yang disetor ke Pemda) Harus Ada Isian NIHIL

Blok III pengeluaran pekerja sering tidak di isi DAFTAR LTB Blok III pengeluaran pekerja sering tidak di isi Blok IV Luas penguasaan lahan sering hanya di isi luas kotor atau luas bersihnya saja

Blok VI R.A sering hanya di isi produksi atau nilainya saja. DAFTAR LTB Blok VI R.A sering hanya di isi produksi atau nilainya saja.

DAFTAR LTB Blok IX Bahan bakar, listrik, air sering hanya di isi volume saja sedangkan nilainya kosong terutama pemakaian listrik dan air.

Blok XI Pembentukan modal tetap banyak yang tidak di isi DAFTAR LTB Blok XI Pembentukan modal tetap banyak yang tidak di isi

DAFTAR LTP Blok IV R.A Kapal penangkap ikan isi tetapi produksi dan nilai kosong Blok VI Penggunaan produksi ada isian.

DAFTAR LTP Blok IV R.A/ B/ dan C jumlah produksi tidak sama dengan total penggunaan produksi (Blok VI) Blok IV R.A/ B/ dan C jumlah produksi tidak sama dengan total penggunaan produksi (Blok VI)

DAFTAR LTP Blok VII Pengeluaran Bahan bakar , listrik dan air volume kosong tetapi nilai ada isiannya.

T E R I M A K A S I H