KEAJAIBAN PUASA MARYAM RACHMAYANI
1. PUASA & KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) 3 Esensi Kecerdasan Emosional (EQ) Kemampuan menjalin hub dg diri sendiri (QS 2 : 112) Kemampuan menjalin hub dg orang lain Kemampuan menjalin hub dg Realitas Hidupnya
CARA-CARA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) B = Balance A = Awareness R = Resposibility E = Emphaty
2. KESEHATAN Perkara yang menunjukkan hikmah ilahiyah, dan mukjizat Allah pada ritual puasa yang agung ini diantaranya adalah Allah menentukan puasa pada siang hari, bukan pada malam hari. Mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Ini adalah waktu manusia sibuk berkatifitas. Hal ini sama seperti praktik penghancuran simpanan energi yang terdapat pada lemak dan glikogen yang terjadi pada siang hari..
Seorang peneliti pada Yayasan Mukjizat Sains pada Al-Qur’an dan Sunnah, Dr. Abdul Jawad Asshawy menyebutkan, ”Gerak dan aktivitas tubuh yang sedang berpuasa menghasilkan glukosa buatan yang terseimpang dalam jantung. Glukosa ini adalah nutrisi ideal buat otak. Biasanya digunakan untuk memproduksi sel-sel darah merah. Juga digunaklan utk pertumbuhan tulang, nervous system, dan muscular system, sehingga menjadikannya berkapasitas lebih.
Rasulullah SAW bersabda: Umatku akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka selalu menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur
Rasulullah SAW bersabda: Bila malam mulai menjelang dari batas ini dan sudah berlalu dari batas ini, sementara matahari sudah tenggelam, maka berbukalah orang yang berpuasa (Mausu’at al-Hadits an-Nabawiy asy-Syarif) Namun ada penekanan dimana kita disunahkan memakan makanan tertentu saat berbuka puasa, seperti kurma, susu dan air, karena ketiga makanan ini meiliki nilai gizi yang sangat tinggi,
Disamping itu mempunyai kelebihan tersendiri, seperti mudah dicerna, cepat larut, mampu mengganti unsur-unsur makanan yang hilang dari tubuh, juga mampu memperlama energi yang dibutuhkan, sehingga aktifitas dan fungsi tubuh bisa berjalan normal.
Rasulullah SAW bersabda: Bila salah seorang dari kalian berbuka puasa, maka hendaknya ia berbuka dengan kurma, karena kurma itu berkah. Jika ia tiodak menemukan kurma, maka (berbukalah) denganm air, karena air itu suci. (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
Selain jenis puasa yang disebutkan sebelumnya, ada larangan bagi seorang muslim untuk melakukan puasa wishal (puasa yang dilakukan terus menerus tanpa henti). Hal ini dikarenakan puasa tersebut dapat membahayakan tubuh dan melemahkan potensi-potensi badan, hingga pelakunya merasa malas dan tidak ada kemampuan melaksanakan ibadah fardhu serta ketaatan lain. Ia juga tidak dapat melakukan berb agai amaliyah yang menjadi tugas dan kewajibannya.
Diantar hal penting yang menguatkan adanya mukjizat rabbani dalam kewajiban puasa ialah apa yang ditulis sebuah koran Saudi Arabia edisi 4 Ramadhan 1425H yang dikutip dari tulisan Andrea Wyler seorang ahli dieteties Amerika yang baru-baru ini menyatakan keislamannya. Sang ahli telah melakukan beberapa kali uji coba yang akhirnya sampai pada sebuah hasil, yaitu berpuasa pada sepuluh hari pertama Ramadhan mampu memperbaharui 10% sel-sel tubuh manuisa, jumlah itu meningkat 66% pada sepuluh hari berikutnya, dan sel-sel tubuh manusia akan diperbaharui secara keseluruhan (100%) pada sepuluh hari terakhir bulan ramadhan.
Andrea Wyler juga menegaskan keajaiban ilmiah pada sabda Rasulullah SAW : “Wahai para pemuda, siapa diantara kalian sudah mamapu menikah, hendaklah ia menikah, dan siapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, sebab puasa itu mampu menjagamu” (HR. Al-Bukhari)
Andrea Wyler juga menemukan bahwa puasa akan mengurangi pelepasan hormone masculine dan hormone feminine sekitar sepuluh kali lipat, yang mana pengurangan ini mampu membantu manusia untuk mengontrol dan mengarahkan dorongan seksualnya. Ia juga menguatkan, bahwa puasa mampu membantu wanita yang mengindap kelainan hormon, agar bisa mengandung. Demikian pula puasa, dapat membantu mengobati kelemahan seksual dan menambah kesuburan pada laki-laki.
Sementara itu, penerima hadiah Nobel di bidang kedokteran, Alexis Karel, menulis dalam bukunya yang berjudul Manusia yang Misterius, “Sungguh banyaknya makanan yang melimpah menyebabkan lumpuhnya satu fungsi penting yang berperan besar bagi keberlangsungan berbagai spesies hidup di permukaan bumi ini. Fungsi yang dimaksud ialah kemampuan beradaptasi terhadap keterbatasan makanan. Oleh karena itu, umat manusia hendaknya selalu berpuasa pada setiap masa”.
Dr. Muhammad Sa’id As-Suyuthy mengatakan, “Puasa mampu mencegah terjadinya penimbunan zat-zat beracun yang berbahaya bagi tubuh, seperti asam karbol, asam fosfat amunia, zat-zat asam, serta zat-zat garam yang berbahaya lainnya. Begitu juga puasa dapat mencegah tubuh dari penyakit encok dan peradangan pada persedian tulang (rematik), serta mencegah dari pembentukan sampah di ginjal”.
Dr. Ibrahim Arrawy menegaskan, bahwa “Puasa mampu meningkatkan stimulus sel-sel otak, sehinga aktivitasnya bertambah beberapa kali lipat. Hal ini dikarenakan berhentinya aktivitas alat pencernaan pada saat berpuasa, sehingga darah mengalir deras ke jaringan otak, mensubsidi lilitan otak, dan mensuplainya dengan berbagai nutrisi terbaik bagi kebutuhan aktivitasnya. Hal ini bisa dijadikan sebagai penjelasan bagi banyaknya para pemikir yang menjadikan puasa sebagai cara mereka utk meningkatkan kemampuan dan kapasitas otak mereka”.
Dr. Herbert Shelton menyebutkan, bahwa “Terapi Puasa sudah digunakan sejak dahulu kala. Terapi ini telah dipraktikkan oleh dokter agung berkebangsaan Arab, Ibnu Sina, dalam mengobati para pasiennya. Ia meresepkan puasa bagi para pasiennya selama 3 minggu atau”.
DAFTAR PUSTAKA Hasan bin Ahmad Hammam, At-Tadawi bil Istighfari, bis Shadaqati, bid Du’ai, bil Qur’ani, bis Shalati, bis Shaumi, Penerbit AQWANM Solo, 2008. Hasan bin Ahmad Hammam, At-Tadawi bis ash-Shaumi, Penerbit Nakhlah Pustaka, Jakarta 2007. AN Ubaedy, Mukjizat Puasa Ramadhan, Penerbit Grafindo Khazanah Ilmu, Jakarta 2007
AL 'ASHR (MASA) SURAT KE 103 : 3 ayat AMAT RUGILAH MANUSIA YANG TIDAK MEMANFA'ATKAN WAKTUNYA UNTUK BERBAKTI 1. Demi masa. وَالْعَصْرِ 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. 103.003 إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ INTINYA: BERIMAN Beramal Soleh Saling Mengingatkan dalam kebaikan & kebenaran
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته Presentasi Maya (Maryam Rachmayani) 1 Syaban 1430 H 23 Juli 2009 M