1
RESPONSI I I. Orang yang baik adalah orang yang : II. Guru yang ideal adalah guru yang : III. Peserta didik yang baik adalah : IV. Jika saya memiliki pegawai / bawahan maka pegawai saya yang baik adalah :
3 PENDIDIKAN karakter melalui mata pelajaran budi pekerti di semua tingkat pendidikan, masih cenderung mengarah ke ranah kognitif. Bahkan, sejalan dengan syaratnya muatan teknologi dan ilmu yang dipelajari, pendidikan semacam ini banyak ditinggalkan oleh sekolah. Desain pembelajaran budi pekerti semestinya tidak muncul sebagai suatu mata pelajaran, namun terserap sebagai muatan di setiap aktivitas pembelajaran yang didesain., Sylvi Dewajani, SPsi, Psikolog UGMRabu (2/5).
RESPONSI II I. Untuk menjadi orang yang baik berbagai cara yang harus dilakukan adalah: II. Untuk menjadi guru yang ideal berbagai cara yang harus dilakukan adalah : III. Untuk mencetak peserta didik yang baik berbagai cara yang harus dilakukan adalah : IV. Untuk memiliki pegawai / bawahan yang baik berbagai cara yang harus dilakukan adalah :
5 keberhasilan seseorang di masyarakat, Anak-anak yang mempunyai masalah dalam kecerdasan emosinya, akan mengalami kesulitan belajar, bergaul dan tidak dapat mengontrol emosinya. Daniel Goleman
6 Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat. Prof. Suyanto Ph.D
7 Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Pasal I UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa di antara tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia.
8 Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif.
pendidikan karakter yang baik harus melibatkan pengetahuan yang baik (moral knowing), perasaan yang baik atau loving good (moral feeling) dan perilaku yang baik (moral action)
Bagan. Alur Pikir Pembangunan Karakter
18 Nilai Karakter 1. Religious 2. Jujur 3. Toleransi 4. Disiplin 5. Kerja keras 6. Kreatif 7. Mandiri 8. Demokratis 9. Rasa ingin tahu 10. Semangat kebangsaan 11. Cinta tanah air 12. Menghargai prestasi 13. Bersahabat/komunikatif 14. Cinta damai 15. Gemar membaca 16. Peduli lingkungan 17. Peduli sosial 18. Tanggungjawab
Paradigma Pendidikan Karakter 1. Pendidikan karakter adalah upaya penanaman nilai dan sikap, bukan pengajaran, sehingga memerlukan pola pembelajaran fungsional 2. Pendidikan karakter menuntut pelaksanaan oleh 3 (tiga) pihak secara sinergis, yaitu: orang tua, satuan/lembaga pendidikan, dan masyarakat 3. Materi dan pola pembelajaran disesuaikan dengan pertumbuhan psikologis peserta didik 4. Materi pendidikan karakter berbasis kearifan lokal 5. Materi pendidikan karakter diintegrasikan ke dalam materi pembelajaran lain
OLAH RASA DAN KARSA Bagan : Implementasi Nilai-Nilai
Bagan : Konfigurasi Pendidikan Karakter ramah, saling menghargai, toleran, peduli, suka menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit, mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja bersih dan sehat, disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif OLAH PIKIR OLAH HATI OLAH RASA/KAR SA OLAH RAGA
15 Beberapa negara yang telah menerapkan pendidikan karakter sejak pendidikan dasar di antaranya adalah; Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan Korea
16 Pembentukan karakter melalui rekasyasa faktor lingkungan dapat dilakukan melalui strategi : 1.Keteladanan 2.Intervensi 3.Pembiasaan yang dilakukan secara Konsisten 4.Penguatan.
17 KETELADANAN RASULULLAH Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (QS al-Ahzab : 21)
18 Keteladanan Membina dari dalam Membina dari dalam Penekanan pada tujuan Penekanan pada tujuan Model Pembinaan Rasulullah Terhadap Umat
19 RESPONS III I.Untuk menjadi guru yang ideal hal-hal yang akan saudara lakukan adalah : II.Untuk menghasilkan peserta didik yang baik hal-hal yang akan saudara lakukan adalah :
20 1.Imajinasi, Intuisi, Nurani, Rasio, Naluri dan Indra 2.Intuisi, Nurani, Rasio, Naluri dan Indra 3.Nurani, Rasio, Naluri dan Indra 4.Rasio, Naluri dan Indra 5.Naluri dan Indra 6.Indra 1.Imajinasi, Intuisi, Nurani, Rasio, Naluri dan Indra 2.Intuisi, Nurani, Rasio, Naluri dan Indra 3.Nurani, Rasio, Naluri dan Indra 4.Rasio, Naluri dan Indra 5.Naluri dan Indra 6.Indra