Novel Judul The sacred romance of King Sulaiman and Queen Sheba Penulis Waheeda El-Humayra Penerbit PT Mizan Publika, 2008 ISBN 9791738548, 9789791738545 Tebal 256 halaman Bahasa Indonesia
Laporan Novel Judul : The Sacred Romance Of King Sulaiman & Queen Sheba Penulis : Waheeda El-Humayra Tema : Kisah cinta suci antara Nabi Sulaiman dan Ratu Bilqis. Tokoh : Nabi Sulaiman, Ratu Bilqis, Nabi Daud, Lahela, Harb, Absyalum, Yusuf dan lain-lain
Novel berjudul “The Sacred Romance Of King Sulaiman & Queen Sheba” menceritakan tentang kisah cinta yang suci antara King Sulaiman dan Ratu Sheba atau Bilqis. Kisah ini berawal dari cerita Lahela, seorang penata rias Ratu Sheba.
Ratu Sheba adalah seorang pemimpin kerajaan Saba’eeya Ratu Sheba adalah seorang pemimpin kerajaan Saba’eeya. Sebuah kerajaan yang subur dan kaya. Sebuah negara yang menyebah pada matahari. Pada suatu hari munculwabah di Kerajaan Saba’eeya. Tidak ada yang tahu penyebab dari wabah tersebut dan tak seorangpun yang mampu mengobati wabah tersebut.
Pada suatu hari datang sepucuk surat dari Raja Sulaiman yang isinya agar Kerajaan Saba’eeya berhenti menyembah matahari, karena sesungguhnya hanya Allah SWT lah yang patut disembah. Akhirnya ratu Sheba merasa penasaran dan pergi ke Kerajaan Ursyalim. Ratu pun takjub dengan kemegahan Kerajaan Raja Sulaiman dan akhirnya ia berhenti menyembah matahari dan mulai menyembah Allah SWT. Hari-haripun berlalu dan di sanalah Ratu Sheba menemukan seseorang yang dicintainya.
Sesaat sebelum kepulangan Ratu Sheba ke negeri Saba’eeya, Raja Sulaiman memintanya untuk menjadi istrinya. Ratu Sheba tidak berkata apa-apa dan ia pun langsung pergi. Sementara itu keadaan di Negeri Saba’eeya telah kembali pulih dan semua orang yang ada disana telah menyembah Allah SWT.
Pada awalnya ratu merasa bingung Pada awalnya ratu merasa bingung. Ratu merasa senang karena ia pun mempunyai perasaan yang sama terhadap Raja Sulaiman, namun di sisi lain ia dihadapkan pada kenyataan bahwa Raja Sulaiman telah memiliki lima puluh sembilan selir. Setelah lama berada dalam kebimbangan, Ratu Sheba pun akhirnya memutuskan untuk menerima pinangan Ratu Sulaiman.
Ia pun tinggal bersama Raja Sulaiman di negeri Ursyalim Ia pun tinggal bersama Raja Sulaiman di negeri Ursyalim. Dari semua istri Raja Sulaiman, Ratu Sheba atau yang selalu dipanggilnya dengan sebutan Bilqis adalah istri yang paling dicintainya. Hal itu membuat istri-istri raja yang lain tidak senang terhadap keberadaan ratu. Banyak sekali orang di kerajaan Ursyalim yang tidak menyukainya.
Pada Suatu hari, di saat Raja Daud yang sudah tua sakit Pada Suatu hari, di saat Raja Daud yang sudah tua sakit. Terjadi penghiatan dimana Absyalum, kakak tertua Raja Sulaiman ingin menjadi penguasa di kerajaan Ursyalim. Raja Daud, Raja Sulaiman, Ratu Bilqis dan semua pengikut setianya akhirnya mengungsi.
Sementara Raja Daud berdoa kepada Allah SWT untuk mencari petunjuk apa yang harus dilakukannya, semua orang hidup serba kekurangan di tempat pengungsian termasuk Raja Sulaiman dan Ratu Bilqis. Pada Saat itulah keimanan mereka di uji oleh Allah SWT. Di tengah keadaan seperti itu, Raja Sulaiman dan Ratu Bilqis yang sejak dilahirkan selalu hidup dalam kemewahan dan bergelimang harta, tak pernah sekalipun mengeluh bahkan ikut membantu tugas-tugas para pelayan.
Waktu yang dinantikan pun akhirnya tiba Waktu yang dinantikan pun akhirnya tiba. Allah SWT menyuruh mereka untuk berperang melawan Absyalum dan para pengikutnya. Dengan segala keterbatasan baik senjata maupun pasukan yang jumlahnya sangat terbatas, akhirnya dengan bantuan Allah SWT mereka pun dapat mengalahkan Absyalum.
Akhirnya Raja Daud kembali ke singgasananya, ia memerintah dengan adil dan bijaksana. Mereka pun akhirnya hidup bahagia. Ratu Bilqis menjadi satu-satunya istri raja Sulaiman yang mengandung. Ketika anak mereka lahir, diberi nama Ibn Al Malik yang berarti putra seorang raja. Kelak ia pun menjadi pemimpin negeri Saba’eeya menggantikan ibunya.