By : Lisna Annisa Fitriana, S.Kep, Ners, M.Kes

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI
Advertisements

Selamat Datang Di Dunia Biologi
By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
Assalamu’alaykum salam sejahtera untuk kita semua FG 3 DDina Wulandari EEvi Hidayati JJuwita Mannawi LLydia Destanti.
KEGIATAN INTI.
Standar KompetensiKompetensi Dasar Materi Evaluasi Keluar.
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
KEMBUNG Kembung (bloating) merupakan segala pembesaran atau peningkatan diameter area abdominal yang tidak normal. Kondisi ini menimbulkan sensasi kembung,
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
PATOFISIOLOGI MALABSORBSI DIARE DAN KONSTIPASI
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
Selamat Datang Di Dunia Biologi
SISTEM PENCERNAAN Dr. MIFTAH AZRIN, Sp.KO.
Asistensi pratikum histologi pertemuan ke 2
Gangguan di usus Malabsorbsi usus Menimbulkan : Makanan :  malnutrisi
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
Fisiologi Pergerakan Usus Halus ke Usus Besar
OLEH Ns. I GEDE SATRIA ASTAWA, S.Kep
Struktur Saluran Cerna Kolon
OLEH: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
Askep Lansia dengan Gangguan sistem pencernaan
PERGERAKAN MAKANAN MELALUI SALURAN PENCERNAAN
Fisiologi Pergerakan Usus Halus ke Usus Besar
ASUHAN KEPERAWATAN CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA
SISTEM PENCERNAAN.
MAKANAN SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
Nyeri Abdomen KASUS.
Gangguan UMUM Digestive
MEDIA BERBASIS ILMU TEKNOLOGI
AN - FIS SISTEM CERNA Yani Sofiani.
KEBUTUHAN ELIMINASI FEKAL
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL
LANSIA DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Kelompok 3 Nama Anggota Kelompok : Cut Nyak Tri Wahyuni Dahan Perkasa
SISTEM PENCERNAAN.
Asuhan Keperawatan pada Pasien Konstipasi
FAAL SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan manusia
BAB 6 MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN
Dosen : dr.Hj.Santi Kartikasari
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
BY : Dra. SUGIJATI, S.Kep.Ns., MMKES.
Sistem Pencernaan Pada Manusia
OLEH:SEFTI WINDA SARI B
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
Konsep Kebutuhan Eliminasi
BAB: 5 SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
BAB V PENCERNAAN MAKANAN
BAB V PENCERNAAN MAKANAN
Disusun Oleh: Nama : IMELDA SAPUTRI Npm : Sesi : A
Nafisa Luthfita Zahradhiya( )
TUGAS BIOLOGI NAMA : KUKUH N P NPM :
Sistem Pencernaan.
FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN
Fisiologi Pergerakan Usus Halus ke Usus Besar
FAAL SISTEM PENCERNAAN
Proses pencernaan.
Nama Kelompok: Analailatul Khoirun nisak Indrianayunita sari
BIOLOGI Sistem Pencernaan Manusia XI KEP 6 SMK KESEHATAN SAMARINDA
PENCERNAAN DAN PENYERAPAN
ASKEP COLITIS ULSERATIF
BAB V PENCERNAAN MAKANAN
TRAUMA ABDOMEN.
PKMRS RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
MESIN TUBUH YANG TANGGUH
R Bayu KN, S.Kep.,Ners.,M.Kes. Tujuan Kerja Organ pencernaan : 1.Mengabsorbsi cairan dan makanan 2.Menyiapkan makanan untuk diabsorbsi & digunakan oleh.
MUHAMMAD RISAL, S.Kep.,Ns.,M.Kes.  A.Riwayat Kesehatan ◦ Fokus pada gejala umum disfungsi gastrointestinal  nyeri, kembung, gas usus, mual muntah, hematemesis,
Transcript presentasi:

By : Lisna Annisa Fitriana, S.Kep, Ners, M.Kes KEBUTUHAN DASAR MANUSIA ELIMINASI FEKAL By : Lisna Annisa Fitriana, S.Kep, Ners, M.Kes

Tujuan Kerja Organ GI : Mengabsorbsi cairan dan makanan Menyiapkan makanan untuk diabsorbsi & digunakan oleh sel2 tubuh Menyediakan tempat penyimpanan feses sementara

Pencernaan Normal & Eliminasi Mulut : dicerna secara mekanis & kimia. Gigi  m`ngunyah&memecah mknan saliva  m`cerna & melunakan bolus, shg mudah ditelan 2. Esofagus : p = 25 cm, selama 15’’ Otot sirkular : m`cegah udara masuk & refluks makanan

Faktor2 yg m`pengaruhi spinc.esofagus : Antasid : meminimalkan refluks Nikotin& mknan berlemak : meningkatkan refluks 3. Lambung : HCl, lendir, pepsin, & faktor intrinsik (Vit. B12) Vit B12  p`bentukan eritrosit (-) : anemia pernisiosa  KIMUS

4. Usus Halus : 2,5 cm x 6 m Kimus b`campur dgn empedu, amilase Duodenum & jejunum : m`absorbsi nutrisi,elektrolit, dll Ileum : vitamin, Fe, garam empedu 5. Usus Besar : 6 cm x 1,5-1,8 m Caecum : katup ileosekal : m`cegah regurgitasi Colon : absorbsi, proteksi,sekresi, & eliminasi Flatus : 400-700 ml/hr (menelan gas, difusi gas, dr aliran darah ke dlm usus, kerja dr bakteri pd KH yg tdk diabsorbsi) Rectum : menyimpan feses

1. Haustral churning Gerakan mencampur chyme untuk membantu mengabsorpsi air. 2, 5 L air diabsorbsi dlm 24 jam, berlangsung selama 5 menit. 2. Colon Peristaltik gelombang mencampur yang lambat oleh otot longitudinal dan otot sirkuler , mendorong chyme ke colon

PROSES ELIMINASI Eliminasi fekal adalah sampah produk pencernaan tubuh ,dengan hasil feses. 2. Defekasi adalah keluarnya feses dari anus dan rektum Rectum : Dewasa 15-20 cm (2,5- 5 cm bagian distal = anal) Terdapat jaringan yang bersilangan dan vertikal berisi vena dan artery sehingga membantu menahan feses dalam rectum  hemoroid Anus : Anus terdiri dari spincter Internal dan spincter Ekternal Spincter Internal : Kontrol tidak sadar, Innervasi nervous autonom Spincter Ekternal : Kontrol sadar, M . Levator Ani, innervasi nervous somatic.

Proses Defekasi Proses pembuangan atau pengeluaran sisa-sisa metabolisme berupa feses dan flatus yang berasal dari saluran pencernaan melalui anus Defekasi dipengaruhi 2 reflek : 1. Refleks Pendek 2. Refleks Panjang

Refleks Pendek Feses masuk ke rektum Distensi dinding rektum Impuls sampai ke flexus mesenterikus gelombang peristaltik di dalam kolon desending & sigmoid dalam rectum Mendorong feses ke anus Spinkter internal relaksasi Defekasi

2. Refleks Panjang Saraf di rektum terstimulasi oleh feses Sinyal ditransfer ke spinal cord Colon desenden,sigmoid dan rektum. Signal parasymphatic gelombang peristaltik. Relaksasi spinkter internal Defekasi

Faktor yang berpengaruh terhadap Defekasi : Usia Diet Asupan Cairan Aktivitas fisik Faktor psykologis Kebiasaan pribadi Posisi selama defekasi Nyeri : hemoroid, bedah rectum,bedah abd Kehamilan : trimester akhir  konstipasi Obat2an Prosedures Diagnostik : BE Anasthesy dan Surgery

MASALAH DEFEKASI YANG UMUM Konstipasi Fecal Impaction Diare Incontinensia Flatulence Hemorroid

I. Konstipasi Defenisi karakteristik Konstipasi : Menurunnya frekuensi BAB BAB keras dan kering. BAB yang tertahan, susah BAB Sakit pada saat defekasi Nyeri abdominal Distensi abdomen Tekanan pada rektum dan perasaan penuh Teraba massa fecal Sakit kepala Nafsu makan kurang Selalu membutuhkan bantuan untuk defekasi.

Faktor – faktor yang mempengaruhi konstipasi : Kebiasaan BAB yang tidak teratur Kebiasaan penggunaan laxativis berlebihan Meningkatnya stress psikologi Diet yang tidak seimbang. Kurangnya cairan Medication Kurangnya aktivitas Usia Proses penyakit

II. Fecal Impaction Feses yang keras, akibat retensi dan akumulasi feses yang lama. Gejala : anorexia, distensi abdomen, mual dan muntah Penyebab : kebiasaan BAB yang tidak teratur dan konstipasi, penggunaan barium untuk radiologi, menurunnya aktivitas, diet rendah serat, kelemahan otot.

III. Diare IV. Incontinensia Keluarnya BAB yang cair dan meningkatnya frekuensi BAB akibat cepatnya masa feses melalui usus besar akibat gerakkan peristaltik yang meningkat IV. Incontinensia Hilangnya kemampuan secara sadar untuk mengontrol BAB dan pembuangan gas melalui sprinter anal

V. Flatulence Udara/gas didalam saluran pencernaan (flatus) Penyebab : Adanya bakteri pada Chyme Udara yang bergerak lambat Udara yang berdifusi dari pembuluh darah ke usus.(N = 0,6 ltr gas diabsopsi di kapiler intestinal) Dewasa terjadi Flatus di usus besar 7-10 ltr selama 24 jam Gas terdiri dari CO2 , Methana, Hidrogen, Oksigen dan Nitrogen.Sebagian gas dikeluarkan dengan eructation (Belching) sendawa dan melalui colon.

VI. Hemorroid Terjadi pelebaran vena di anus Penyebab : Meningkatnya tekanan pada daerah anus karena konstipasi yang kronik , tekanan yang kuat selama BAB, kehamilan dan obesitas. Macam : 1. Internal = terjadi pada anus 2. Ekternal = prolaps melalui anus

DIVERSI USUS Ostomi Inkontinen Ostomi Kontinen Perimbangan psikologis

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI PENGKAJIAN Nursing History 1. Pola defekasi 2. Perilaku defekasi 3. Feses 4. Diet 5. Cairan 6. Aktifitas 7. Kegiatan spesifik 8. Penggunaan medikasi 9. Masalah Eliminasi BAB 10. Pembedahan/ penyakit yang menetap

Physical Examination Abdomen : Distensi, simetris, gerakan peristaltik adanya massa pada perut. Rectum dan Anus : Tanda-tanda inflamasi, perubahan warna, lesi, fistula, hemorroid, adanya massa III. Kharakteristik Feses Konsistensi, bentuk, bau, warna, jumlah, unsur abnormal dalam feses, lendir Pemeriksaan Diagnostik Anoscopy = pemerikasan anal Protoscopy = pemeriksaan rektum Pritosigmoidcopy = pemeriksaan rektum dan colon sigmoid Colonoscopy = Pemeriksaan usus besar. 2. Pengambilan Specimen Feses yang diambil adalah 2,5 cm atau 15 -30 ml cairan specimen.

DIAGNOSA Gangguan Eliminasi BAB ; konstipasi (aktual/ resiko) adalah kondisi dimana seseorang mengalami perubahan yang normal dalam berdefekasi dengan karakteristik menurunnya frekuensi BAB dan feses yang keras. Kemungkinan berhubungan dengan : a. Immobilisasi b. Menurunnya aktivitas fisik c. Illeus d. Stress e. Kurang privasi

f. Menurunnya mobilitas intestinal g. Perubahan atau pembatasan diet Kemungkinan ditandai dengan : Menurunnya bising usus Mual Nyeri abdomen Adanya massa pada abdomen bag kiri bawah Perubahan konsistensi feses, frekuensi BAB

Kondisi Klinik yang mungkin terjadi : Anemia Hipotiroidisme Dialisa ginjal Pembedahan abdomen Paralisis Cedera spinal cord Immobilisasi yang lama Tujuan yang diharapkan : Pasien kembali ke pola BAB normal Terjadi perubahan pola hidup untuk menurunkan faktor penyebab konstipasi

PLANNING INTERVENSI RASIONAL 1. Catat dan kaji warna, konsistensi, jml dan waktu BAB 1. Pengkajian dasar untuk mengetahui masalah BAB 2. Kaji dan catat pergerakan usus 2. Deteksi dini penyeban konstipasi 3. Jika terjadi fecal impaction : Lakukan pengeluaran manual Lakukan gliserin klisma 3. Membantu mengeluarkan feses

INTERVENSI RASIONAL 4. Kolaborasi dengan dokter ttg : Pemberian laksatif Enema Pengobatan 4. Meningkatkan eliminasi 5. Berikan cairan adekuat 5. Membantu feses lebih lunak 6. Berikan diit tinggi serat, hindari makanan mengandung gas 6. Menurunkan konstipasi 7. Bantu klien untuk aktifitas Pasif & aktif 7. Meningkatkan pergerakan usus

INTERVENSI RASIONAL 8. Berikan pendidikan kesehatan ttg : Personal Hygiene Kebiasaan diet Cairan & makanan yang mengandung gas Aktifitas Kebiasaan BAB 8. Menguatkan otot dasar pelvis 9. Mengurangi/ menghindari inkontinensia

IMPLEMENTASI Mempertahankan /mengembalikan pola eliminasi normal Mempertahankan pola eliminasi normal Privacy Timing Nutrition and Fluids Exercise Positioning

Laxatives Suppositoria dimasukkan 7,5-10 cm (3-4 inch), efektif dalam 30 menit. Enema Cairan yang dimasukkan ke rektum dan colon sigmoid berfungsi untuk feses atau flatus Colostomy Pembedahan saluran eliminasi di colon yang bersifat Permanen /tempory