Pelatihan Fasilitator SCL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pendekatan Pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi
Advertisements

MENGEMBANGKAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Ns. Dwi Indah Iswanti, S.Kep, M.kep
2 PLUG IN – 10 menit  Merupakan kegiatan pembelajaran yg tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran di kelas – kuliah,  Kegiatan terstruktur di.
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Problem Based Learning Belajar Berdasarkan Masalah
Management Tutorial dan The Seven Jumps
PEMBELAJARAN KBK.
METODE BELAJAR Tim Akademik FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS DIPONEGORO.
Content PROBLEM BASED LEARNING PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
SOSIALISASI e-LEARNING DI PERGURUAN TINGGI
Pelatihan Fasilitator SCL
FILOSOFI PBL TUTORIAL SRI ASRIYANI.
PERAN TUTOR Sri Asriyani. ADULT LEARNING Malcolm Knowles Malcolm Knowles  Orang dewasa adalah orang yang independent dan self directing  Memiliki pengalaman.
URAIAN RINGKAS CIRI BEBERAPA CARA BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA
( STUDENT CENTERED LEARNING )
PERAN DOSEN S EBAGAI FASILITATOR PADA KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
copyright: dit.akademik.ditjen dikti
THE PHYLOSOPHY OF PROBLEM BASED LEARNING (PBL) & TUTORIAL IN PBL
Clinical Skills Learning
PROBLEM-BASED LEARNING
Tutorial Modul 1 Disusun oleh Kelompok 7 Bayu Fajar PratamaCahyu Nency Elsa SundariFadilayana Damanik Firdath Rubenzani AlcanMuthmainnah Rachmi AfriyantiRima.
Medical Education Unit Faculty of Medicine & Public Health
Problem Based Learning
Metoda Pemberian Tugas (Resitasi)
STUDENT CENTERED LEARNING (SCL)
Konsep Pengembangan Modul dan Penerapan model model SCL
MATERI 4 MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
Belajar di Kedokteran.
( STUDENT CENTERED LEARNING )
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
copyright: dit.akademik.ditjen dikti
PROSES PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
copyright: dit.akademik.ditjen dikti
Oleh: dr. Zulharman, MMed.Ed Medical Education Unit (MEU) FK UR
Penerapan model pembelajaran
( STUDENT CENTERED LEARNING )
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
IMPLEMENTASI KURIKULUM TERINTEGRASI
SEMINAR MANAJEMEN PEMASARAN
Problem Based Learning
MATERI 4 MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
copyright: dit.akademik.ditjen dikti
Model problem based learning
MATERI 4 MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
MATERI 4 MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
PEMBUATAN MODUL Ariyanti Saleh.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
SEVEN JUMP Sumber: David et al, 1999
PROSES DAN STRATEGI PROBLEM BASE LEARNING (PBL) Dalam Pembelajaran Student Center Learning (SCL) DR dr Bernadetha Nadeak MPd PA.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING (SCL)
Transcript presentasi:

Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 PROSES DAN STRATEGI PROBLEM BASE LEARNING (PBL) Dalam Pembelajaran Student Center Learning (SCL)

Why learning methods should be Changed Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Why learning methods should be Changed Too much information - too little time Student - center learning

PBL is the educational system by 21th century Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 The most popular strategy of student center learning is Problem Based Learning (PBL) PBL is the educational system by 21th century

Defenisi PBL PBL adalah suatu metoda pembelajaran dimana Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Defenisi PBL PBL adalah suatu metoda pembelajaran dimana mahasiswa sejak awal dihadapkan pada suatu masalah, kemudian diikuti oleh proses pencarian informasi yang bersifat student centered.

Metode Pembelajaran : Agar mahasiswa mampu memperoleh Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Tujuan PBL : Agar mahasiswa mampu memperoleh dan membentuk pengetahuannya secara efisien dan terintegrasi Metode Pembelajaran : Belajar dalam kelompok kecil dengan sistem tutorial

Proses dan Strategi PBL Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Proses dan Strategi PBL LAB. WORKS LECTURE Modul -skenario- TUTORIAL SKILL LAB LIBRARY

Fasilitas Ruang kuliah : Ruang Komputer Ruang Diskusi : Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Fasilitas Ruang kuliah : Ruang Komputer Ruang Diskusi : Ruang Perpustakaan Ruang praktikum Ruang Skill lab.

Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007

Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 SKENARIO Seorang wanita umur 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata kanan tiba-tiba tidak bisa melihat terutama lapangan pandang bagian medial. Keluhan ini dirasakan 3 jam yang lalu. Riwayat mata merah dan nyeri pada mata tidak ada. Keluhan ini dirasakan untuk pertama kalinya.

PROBLEM / KASUS Dibuat dan dipilih Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 PROBLEM / KASUS Dibuat dan dipilih Dapat mengarahkan aktivitas pembelajaran Merupakan : - masalah penting di Indonesia - prototipe situasi - pengetahuan penting Merupakan simulasi dari : - praktek atau kehidupan nyata - Keadaan atau kasus sebenarnya Tidak mudah diselesaikan/ mengandung motivasi

The Seven Jump in PBL Identifikasi dan klarifikasi unfamiliar terms. Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 The Seven Jump in PBL Identifikasi dan klarifikasi unfamiliar terms. Penetapan masalah yang perlu didiskusikan Curah pendapat dengan menggunakan prior knowledge Membuat review terhadap langkah 2 dan 3. Membuat formulasi tujuan belajar….. Tutor pengarah. Private study Diskusi bersama terhadap informasi yang relevan

LANGKAH PEMECAHAN MASALAH DALAM PBL NO. PROSES (SEVEN JUMPS) METODE 1. Identifikasi dan klarifikasi unfamiliar terms. Brain Storming = curah pendapat 2. Penetapan masalah yang perlu didiskusikan 3. Curah pendapat dengan menggunakan prior knowledge 4. Membuat review terhadap langkah 2 dan 3. Susun secara sistimatik, analisa & sintese Diskusi, Tanya jawab 5 Membuat formulasi tujuan belajar….. Tutor pengarah. Brain storming 6. Carilah informasi yang diperlukan seba-nyak-banyaknya Belajar Mandiri 7. Lakukan sintese dari semua informasi Diskusi

Pengum-pulan informasi Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 KEGIATAN MAHASISWA PERTEMUAN I II III IV V VI VII Pertemuan I (Penjelasan) Pertemuan Mandiri (Brain Stroming) Tutorial I Pengum-pulan informasi Analisa & sintese Praktikum CSL Kuliah kosultasi Tutorial II (Laporan & Diskusi) Terakhir (Laporan)

Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Pertemuan I : Dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah dan tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.

Pertemuan II : Diskusi mandiri. Tujuan : Memilih ketua dan sekretaris Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Pertemuan II : Diskusi mandiri. Tujuan : Memilih ketua dan sekretaris kelompok, Brain-storming untuk proses 1 – 3,Membagi tugas

Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Pertemuan III : Diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor. Tujuan: Untuk melaporkan hasil diskusi mandiri dan menyelesaikan proses sampai langkah 5.

Belajar mandiri baik sendiri-sendiri maupun kelompok. Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Belajar mandiri baik sendiri-sendiri maupun kelompok. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang diperlukan,

Pertemuan IV : Diskusi tutorial. Tujuan: Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Pertemuan IV : Diskusi tutorial. Tujuan: Untuk melaporkan hasil diskusi lalu dan mensintese informasi yang baru ditemukan. Bila masih diperlukan informasi baru dilanjutkan lagi seperti No. 2 dan 3.

Pertemuan V / terakhir : Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Pertemuan V / terakhir : Dilakukan dalam kelas besar dengan bentuk diskusi panel untuk melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-hal yang belum terjawab pada ahlinya (temu pakar).

PROSES TUTORIAL Penjelasan kasus/problem “Apa yg telah diketahui ttg PROBLEM / KASUS DISKUSI DLM KELOMPOK TUTORIAL Penjelasan kasus/problem “Apa yg telah diketahui ttg problem/kasus” “Apa yg msh perlu diketahui ttg problem/kasus” Bermacam2 bahan pembelajaran integrasi pengetahuan dr bagian yg berbeda BERTUKAR INFORMASI BELAJAR MANDIRI

KELOMPOK DISKUSI Peserta terdiri dari : Anggota : 10 – 13 mahasiswa Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 KELOMPOK DISKUSI Peserta terdiri dari : Anggota : 10 – 13 mahasiswa Ketua : dipilih oleh peserta dan berganti setiap pertemuan Sekretaris : dipilih oleh peserta berganti setiap pertemuan Tutor : ditentukan oleh MEU dan tidak berganti sampai akhir tutorial (untuk satu modul)

Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007

Proses Tutoria PBL di ruang diskusi kelompok Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Proses Tutoria PBL di ruang diskusi kelompok

Formasi diskusi dalam PBL (dianjurkan) B (dianjurkan) C (dihindari)

BELAJAR MANDIRI Mencari informasi secara individual Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 BELAJAR MANDIRI Mencari informasi secara individual Mampelajari secara mendlm informasi ybs :  mendalami konsep dasar  mengurutkan berdasar pentingnya informas  mencari hubungan antara informasi  membuat penajaman pd informasi yg sangat relevan Mencari penjelasan ttg masalah yg blm jelas

SUMBER INFORMASI BUKU ACUAN DAN PANDUAN TUTOR & PAKAR Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 SUMBER INFORMASI Artikel dan Buku yg relevan (terbitan terahir) Website yg relevan VCD/tapes yg relevan dll BUKU ACUAN DAN PANDUAN TUTOR & PAKAR

LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK Menjawab tujuan pembelajaran Menentukan apakah semua informasi telah dimengerti Menjelaskan masalah yang belum jelas pd anggota kelompok Evaluasi kritis tentang semua informasi yg telah dipelajari Mengevaluasi apakah tujuan pembelajaran telah tercapai

NO. PROSES STRATEGI ALAT/BAHAN 1. Penjelasan kasus Kuliah umum, Kuliah ahli Ruang kuliah besar & perlengkapannya Diktat 2. Diskusi; 7 langkah Tutorial Ruang diskusi kecil Modul 3. Mencari informasi tambahan Kepustakaan Perpustakaan VCD, dll Website Internet CSL Ruangan CSL Model Acuan & Manual Praktikum Ruangan Penuntun Alat & bahan 4. Lap. Hasil diskusi Panel Ruang kuliah besar & perlengkapannya

PERBEDAAN ANTARA KURIKULUM KONVENSIONAL DAN KBK+PBL Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 PERBEDAAN ANTARA KURIKULUM KONVENSIONAL DAN KBK+PBL Aspek Konvensional PBL Integrasi disiplin : -Horisontal -Vertikal +/- ++ + Struktur Unit Dominan - Untuk Tiap Disiplin : -Program tetap -Beban studi tetap -Relevansi content oleh institusi -Jumlah jam tatap muka -Alat belajar yang ditetapkan

Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 KELEBIHAN PBL Student centered - PBL mendorong active learning, memperbaiki pemahaman , retensi, dan pengembangan lifelong learning skills. Generic competencies - PBL memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan generic skills dan attitudes yang diperlukan dalam praktiknya di kemudian hari.

Integration - PBL memberi fasilitas tersusunnya integrated core curriculum. Motivation - PBL cukup menyenangkan bagi mahasiswa dan tutor, dan prosesnya membutuhkan partisipasi seluruh mahasiswa dalam proses pembelajaran. Lingkungan belajar memberi stimulasi untuk meningkatkan motivasi..

Deep learning - PBL mendorong pembelajaran yang lebih mendalam Deep learning - PBL mendorong pembelajaran yang lebih mendalam. Mahasiswa berinterkasi dengan materi belajat, menghubungkan konsep-konsep dengan aktivitas keseharian, dan meningkatkan pemahaman mereka Constructivist approach - mahasiswa mengaktifkan prior knowledge dan mengembangkannya kerangka pengetahuan konseptual yang sedang dihadapi.

Meningkatkan kolaborasi antara berbagai disiplin ( di pendidikan kedokteran : ilmu - ilmu kedokteran dasar dan klinik Relevansi - relevansi kurikulum difasilitasi oleh struktur pembelajaran mahasiswa yang berdasarkan masalah. PBL mengurangi beban kurikulum yang berlebihan bagi mahasiswa.

Perbedaan PBL dengan Metode Pengajaran lainnya Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Perbedaan PBL dengan Metode Pengajaran lainnya Kualifikasi Kuliah Seminar PBL Tutorial Klinik Clinical attachment Efisiensi Tinggi Medium Rendah Sangat rendah Active learning Biasa rendah Bervariasi Medium sampai tinggi Sangat tinggi Mutual feed back Modelling behavior in real life setting

Traditional education Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Traditional education

Small group discussion Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Small group discussion In university you’ll see a different scene

Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007

Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007

Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007

S tudent-centered Teacher-centered Characteristics Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 PBL Kur. Konvensional S tudent-centered Teacher-centered P roblem-based Information gathering I ntegrated Discipline-based C ommunity-based Hospital-based E lectives Standard program S ystematic Apprenticeship-based or opportunistic Harden, Sowden & Dunn, Medical Education, 1984, 18, p.285

The Learning Pyramid Learning Pyramid Retention Rate Lecture Reading Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 The Learning Pyramid Learning Pyramid Retention Rate Lecture 5% 10% Reading Audio Visual 20% Demonstration 30% Discussion Group 50% Practice by Doing 75% Teach each other 80%

Retention Rate in Learning Methods Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Retention Rate in Learning Methods

Retention Rate of Clinical Practice Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Retention Rate of Clinical Practice

Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 KEKURANGAN PBL Tutors who can’t “teach” - tutor hanya menyenangi disiplin ilmunya sendiri, sehingga tutor mengalami kesulitan dalam melakukan tugas sebagai fasilitator dan akhirnya mengalami frustasi. Human Resources - jumlah pengajar yang diperlukan dalam proses tutorial lebih banyak daripada sistem konvensional.

Other Resources - banyak mahasiswa yang ingin mengakses perpustakaan dan komputer dalam waktu yang bersamaan Role models - mahasiswa dapat terbawa kedalam situasi konvensional dimana tutor berubah fungsi menjadi pemberi kuliah Information overload - mahasiswa dapat mengalami kegamangan sampai seberapa jauh mereka harus melakukan self directed study dan informasi apa saja yang relevan dan bermanfaat.

LEMBAR PENILAIAN MAHASISWA OLEH TUTOR Mata Kuliah : ................. Kelompok : ....................... Judul Modul/Masalah : ................. Diskusi ke : ....................... NO NAMA NO. INDUK HAL YANG DINILAI Jumlah   A B C D E F 1 Djasniana C11102003 2 Jayarasti K. C11102161 3 Ahmad Dewan C11102230 4 Fitria Ningsih C11104012 5 Olvi Nancy Marimpan C11104028 6 Meisy Grania A. C11104044 7 Wandani S. C11104060 8 A. Wetenri Padauleng C11104076 9 Awaludin C11104092 10 Fawzia Arifin Daud C11104108 11 Annisa Verawati C11104124 Keterangan : A.Partisipasi aktif dan tanggung jawab dalam proses PBL B. Informasi ilmiah (originalitas, validitas, keterkinian informasi) C. Keterampilan komunikasi (dalam mensosialisakan pendapat) D. Kemampuan analisis (menyangkut materi yg didiskusikan) E. Keterbukaan dalam diskusi (dalam menerima pendapat & kritikan) F. Etika (berbicara, berdiskusi, berpakaian, dll.) Makassar, ….. 2007 Tutor

Information is not instruction …. (David Merril, 1997)

TERIMA KASIH