PROSA LAMA Dibuat oleh: Kelompok 3
PENGERTIAN CIRI-CIRI JENIS & CONTOH ALIRAN SASTRA
PENGERTIAN karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat.
CIRI-CIRI Statis Bentuk, pola kalimat, ungkapan, tema sama. Diferensiasi sedikit Cerita lama pada umumnya merupakan ikatan unsur-unsur yang sama karena perhubungan beberapa unsur kuat sekali
Tradisional Kalimat-kalimat dan ungkapan-ungkapan yang sama terdapat dalam cerita-cerita yang berlainan, bahkan di dalam satu cerita juga sering diulang-ulang. Anonim Kebanyakan hasil sastra dalam kesusastraan lama tidak diketahui siapa pengarangnya.
Tidak kronologis Sejarah menurut pengertian lama adalah karangan tentang asal usul raja dan kaum bangsawan dan kejadian-kejadian yang penting, tanpa memperhatikan perurutan waktu. Bahasanya menunjukan bentuk tradisional Banyak memakai kata penghubung yang menyatakan urutan peristiwa, memakai bentuk yang tetap, memakai partikel –pun dan -lah
Pokok cerita Tidak menceritakan kebanyakan. Misalnya hanya menceritakan seorang raja, orang dungu dll.
JENIS Hikayat Menceritakan kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Contoh: Hikayat Hang Tuah, Kabayan, Si Pitung, Hikayat Si Miskin
Bidal Cara berbicara dengan menggunakan bahasa kias. Pepatah Pepatah adalah suatu peribahasa yang mengunakan bahasa kias dengan maksud mematahkan ucapan orang lain atau untuk menasehati orang lain. Contoh: Malu bertanya sesat di jalan Pemeo Pemeo adalah suatu peribahasa yang digunakan untuk berolok-olok, menyindir atau mengejek seseorang atau suatu keadaan.
Kiasan Ungkapan tertentu untuk menyampaikan maksud yang sebenarnya kepada seseorang karena sifat, karakter, atau keadaan tubuh yang dimilikinya. Kata-kata sebutan yang digunakan dengan cara tersebut dinamakan bahasa kiasan. Contoh: Makan tangan = memperoleh keuntungan besar Perumpamaan Suatu peribahasa yang digunakan seseorang dengan cara membandingkan suatu keadaan atau tingkah laku seseorang dengan keadaan alam, benda, atau makhluk alam semesta. Contoh: Seperti anjing makan tulang Seperti durian dengan mentimun.
Tamsil Tamsil (ibarat) adalah suatu peribahasa yang berusaha memberikan penjelasan dengan perumpamaan dengan maksud menyindir, menasihati, atau memperingatkan seseorang dari sesuatu yang dianggap tidak benar. Contoh: Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Keras-keras kersik, kena air lemut juga.
Sejarah(tambo) Bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Dapat diungkit dengan fakta. Contoh: Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.
Kisah Cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh: Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah. Cerita Berbingkai Cerita yang di dalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya. Contoh: Seribu Satu Malam
Legenda Suatu cerita yang bersifat khayal. Fabel cerita lama yang menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral. Contoh: Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka
Mite/Mitos Cerita yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai mempuyai kekuatan gaib. Contoh: Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng tentang Gerhana. Legenda Menceritakan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah. Contoh: Tangkuban Perahu
Sage Cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang. Contoh: Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga Parabel Cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan. Contoh: Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman, Mahabarata
Dongeng Jenaka Cerita tentang tingkah laku orang bodoh, malas, atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor. Contoh: Pak Pandir, Lebai Malang
ALIRAN SASTRA Realisme Aliran dalam kesusastraan yang melukiskan suatu keadaan atau kenyataan secara sesungguhnya. Naturalisme Merupakan lanjutan dari realisme, bedanya hanyalah jika realisme menyajikan kejadian yang nyata daam kehidupan sehari-hari, naturalisme cenderung melukiskan kenyataan tampa memilih dan memilahnya. Persamaan dengan realisme adalah sama-sama melukiskan realitas dengan terperinci dan teliti namun perbedaannya pada seleksi materi.
Impresionisme Pelahiran kembali kesan kesan sang penyair atau pengarang terhadap sesuatu yang dilihatnya. Pengarang takkan melukiskan sampai mendetail. Ekspresionisme Merupakan gambaran dunia batin, imaji tentang sesuatu yang dipikirkan. Absurdisme Munyuguhkan pada ketidakjelasan kenyataan. Karena bentuk sastra absurdisme ini memberi ruang yang terbuka bagi para apresiator untuk memberi tafsiran masing-masing dan semuanya dikembakiakan kepada pembaca.
Romantisme Aliran kesenian kesusasteraan yang mengutamakan perasaan. Determinisme Aliran kesusasteraan yang menekankan pada takdir. Dalam determinisme ini, takdir ditentukan oleh unsur-unsur biologis dan lingkungan bukan oleh sesuatu yang gaib seperti, Tuhan, Dewa-dewi. Penganut aliran determinisme berangkat dari paham materialisme dan tidak percaya bahwa tuhanlah yang menakdirkan demikian. Akan tetapi, takdir itu diakibatkan oleh sifat biolgis dari orangtua dan linkungan keadaan masyarakat.
Idealisme Merupakan cabang dari aliran romantik. Aliran idealisme adalah aliran romantik yang mendasarkan citanya pada cita-cita si peniulis atau pada pengarangnya semata. Satirisme Karya sastra yang dimaksudkan untuk menimmbulkan cemooh, nista, atau perasaan muak terhadap penyalahgunaan dan kebodohan manusia serta pranata. Tujuannya untuk mengoreksi penyelewengan dengan jalan mencetuskan kemarahan dan tawa bercampur dengan kecaman dan ketajaman.
Lokalisme Istilah lain untuk jenis cerita lokal. Karya sastra ini menggambarkan corak atau ciri khas suatu masa atau daerah tertentu serta pemakainan bahasa atau kata kata daerah yang bersangkutan, dengan tujuan kisahan menjadi lebih menarik atau keasliannya tampak. Didaktikisme Salah satu bentuk sastra bertendens, yaitu karya sastra yang ditulis dengan maksud tertentu. Yang diutamakan dalam aliran ini adalah bagaimana pengarang menyakinkan pembacanya sehingga pembaca itu mampu mengambil teladan dan makna dari karya sastra itu.
Eksistensialisme Aliran di dalam kesusasteraan yang mula-mula dikenal dalam dunia filsafat. Pada dasarnya aliran eksistensialisme ini menganut paham bahwa manusia ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan ditentukan oleh faktor luar diri, seperti Tuhan, nasib, masyarakat dan keturunan. Detektivisme Merupakan genre fiksi yang menekankan cerita pada misteri dan teka teki serta ketegangan. Tragedisme Melukiskan pertentangan daintara protagonis dengan kekuatan yang luar biasa, yang berakhir dengan keputusasaan atau kehancuran sang protaginis.
Khairunnisa R. Mardiyani CREDITS Geothani H. P. Batubara Gita Puspitasari Khairunnisa R. Mardiyani TERIMA KASIH