PROSA LAMA Dibuat oleh: Kelompok 3.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERIODESASI SASTRA INDONESIA
Advertisements

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK
Tugas Bahasa Indonesia
KARAKTERISTIK PROSA ANGKATAN bP
unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat
OLEH MUHAMMAD FARRAS AFIF MEIRYNDRA SYAIRA PUTRI YUNI SARI MAGHFIROH
TRADISI MASA PRA AKSARA MASYARAKAT INDONESIA
BENTUK KARYA SASTRA PROSA (cerpen,novel, hikayat)
STRUKTUR PUISI Puisi terdiri dari 2 bagian (struktur) yaitu
Oleh : Nina Kartini Rahdiana
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam kesusastraan
UNSUR EKSTRINSIK, NILAI MORAl & penulisan makalah sastra
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Bahan Ajar Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
Standar Kompetensi: Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan Kompetensi Dasar: Menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat.
HIKAYAT.
Perkembangan bentuk karya tidak mengalami perubahan (statis)
Kelas XII Bahasa Semester 2
UNSUR INTRINSIK & EKSTRINSIK PROSA (cerpen/novel)
HIKAYAT.
PUISI.
Monolog/Dongeng PERTEMUAN KE-5
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Pusat Sumber Belajar
Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik
GENRE FOLKLOR, TRADISI LISAN, dan SASTRA LISAN
HAND OUT 1 Hakekat Folklor dan Sastra Lisan
PENGERTIAN DAN OBYEK LINGUISTIK
TRADISI MASYARAKAT MASA PRA AKSARA.
7.1 Menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat (4jp)
PERIODISASI SASTRA MENURUT NURSINAH SUPARDO
SASTRA ANAK (1) PERTEMUAN KE-13 Khusnul Fatonah, M.Pd. PGSD.
TEKS ANEKDOT.
Bindo sepuluh-II (3-4) SK: Membaca: 11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai 11.1 Merangkum seluruh isi informasi teks buku ke dalam beberapa.
Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks Cerita Pendek
FILOLOGI SEBAGAI ILMU BANTU
FILOLOGI SEBAGAI ILMU BANTU ILMU LAIN
MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN STRUKTUR UNSUR INSTRINSIK SASTRA MELAYU KLASIK kita akan membahas karakteristik dan struktur unsur instrinsik sastra.
ALIRAN ALIRAN DALAM KARYA SASTRA
MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS SMA REGINA PACIS SURAKARTA
MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS
TRADISI LISAN.

BAB III TRADISI MASA PRA-AKSARA DAN AKSARA MASYARAKAT INDONESIA
Bindo sepuluh II (5) KD: 13.1 Menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman Tujuan.
CERPEN Oleh Aqmarina.
Latar Belakang Masalah
Perkembangan bentuk karya tidak mengalami perubahan (statis)
UNSUR-UNSUR INTRINSIK PROSA CERITA
IVON TRIANI XII IPA 2.
PENGERTIAN SASTRA DAN JENIS-JENIS SASTRA
SEJARAH ISLAM APA YANG DIMAKSUD DENGAN SEJARAH?
MENGOMENTARI BUKU CERITA YANG DIBACA
WACANA NARASI TUJUAN CIRI-CIR I LANGKAH MENULIS NARASI MENULIS NARASI POLAJENIS WACANA DESKRIPSI CIRI 2MACAM DESKRIPSI DESKRIPSI TAHAP PENULISAN WACANA.
am/2017/sejarahwajib/x/sem1
CERPEN -Novella Cathlin-.
APRESIASI PROSA FIKSI ANAK
CIRI/CORAK DAN SIFAT HUKUM ADAT.
MENULIS PARAGRAF NARASI
Kemampuan Berbahasa dan Bersastra
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DASAR KESUSASTRAAN
APRESIASI PROSA FIKSI PERTEMUAN KE-7 -KHUSNUL FATONAH- PGSD.
KELOMPOK VI NAMA : Farid M Z Hilman S Erlangga G Zulfahmi.
PENINGGALAN SEJARAH MASA ISLAM
TEKS CERITA SEJARAH RATIH PRATIWI XII/ 1.
KAWASAN SASTRA DAN UNSUR-UNSUR PEMBANGUN FIKSI
Kuliah 4 Seni Bahasa dalam Karya Sastera
Kuliah 3-4 KAJIAN BAHASA DARI SUDUT STILISTIK
Puisi Lama.
NASKAH KORAN BUKU PRASASTI SUMBER TULISAN Sumber tulisan adalah sumber tertulis yang didalamnya terdapat informasi sejarah, antara lain prasasti, naskah,
Transcript presentasi:

PROSA LAMA Dibuat oleh: Kelompok 3

PENGERTIAN CIRI-CIRI JENIS & CONTOH ALIRAN SASTRA

PENGERTIAN karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat.

CIRI-CIRI Statis Bentuk, pola kalimat, ungkapan, tema sama. Diferensiasi sedikit Cerita lama pada umumnya merupakan ikatan unsur-unsur yang sama karena perhubungan beberapa unsur kuat sekali

Tradisional Kalimat-kalimat dan ungkapan-ungkapan yang sama terdapat dalam cerita-cerita yang berlainan, bahkan di dalam satu cerita juga sering diulang-ulang. Anonim Kebanyakan hasil sastra dalam kesusastraan lama tidak diketahui siapa pengarangnya.

Tidak kronologis Sejarah menurut pengertian lama adalah karangan tentang asal usul raja dan kaum bangsawan dan kejadian-kejadian yang penting, tanpa memperhatikan perurutan waktu. Bahasanya menunjukan bentuk tradisional Banyak memakai kata penghubung yang menyatakan urutan peristiwa, memakai bentuk yang tetap, memakai partikel –pun dan -lah

Pokok cerita Tidak menceritakan kebanyakan. Misalnya hanya menceritakan seorang raja, orang dungu dll.

JENIS Hikayat Menceritakan kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Contoh: Hikayat Hang Tuah, Kabayan, Si Pitung, Hikayat Si Miskin

Bidal Cara berbicara dengan menggunakan bahasa kias. Pepatah       Pepatah adalah suatu peribahasa yang mengunakan bahasa kias dengan maksud mematahkan ucapan orang lain atau untuk menasehati orang lain. Contoh: Malu bertanya sesat di jalan Pemeo        Pemeo adalah suatu peribahasa yang digunakan untuk berolok-olok, menyindir atau mengejek seseorang atau suatu keadaan.

Kiasan       Ungkapan tertentu untuk menyampaikan maksud yang sebenarnya kepada seseorang karena sifat, karakter, atau keadaan tubuh yang dimilikinya. Kata-kata sebutan yang digunakan dengan cara tersebut dinamakan bahasa kiasan. Contoh: Makan tangan = memperoleh keuntungan besar Perumpamaan        Suatu peribahasa yang digunakan seseorang dengan cara membandingkan suatu keadaan atau tingkah laku seseorang dengan keadaan alam, benda, atau makhluk alam semesta. Contoh: Seperti anjing makan tulang Seperti durian dengan mentimun.

Tamsil      Tamsil (ibarat) adalah suatu peribahasa yang berusaha memberikan penjelasan dengan perumpamaan dengan maksud menyindir, menasihati, atau memperingatkan seseorang dari sesuatu yang dianggap tidak benar. Contoh: Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Keras-keras kersik, kena air lemut juga.

Sejarah(tambo) Bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Dapat diungkit dengan fakta. Contoh: Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.

Kisah Cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh: Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah. Cerita Berbingkai Cerita yang di dalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya. Contoh: Seribu Satu Malam

Legenda Suatu cerita yang bersifat khayal. Fabel cerita lama yang menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral. Contoh: Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka

Mite/Mitos Cerita yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai mempuyai kekuatan gaib. Contoh: Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng tentang Gerhana. Legenda Menceritakan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah. Contoh: Tangkuban Perahu

Sage Cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang. Contoh: Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga Parabel Cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan. Contoh: Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman, Mahabarata

Dongeng Jenaka Cerita tentang tingkah laku orang bodoh, malas, atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor. Contoh: Pak Pandir, Lebai Malang

ALIRAN SASTRA Realisme Aliran dalam kesusastraan yang melukiskan suatu keadaan atau kenyataan secara sesungguhnya. Naturalisme Merupakan lanjutan dari realisme, bedanya hanyalah jika realisme menyajikan  kejadian yang nyata daam kehidupan sehari-hari, naturalisme cenderung melukiskan kenyataan tampa memilih dan memilahnya. Persamaan dengan realisme adalah sama-sama melukiskan realitas dengan terperinci dan teliti namun perbedaannya pada seleksi materi.

Impresionisme Pelahiran kembali kesan kesan sang penyair atau pengarang terhadap sesuatu yang dilihatnya. Pengarang takkan melukiskan sampai mendetail. Ekspresionisme Merupakan gambaran dunia batin, imaji tentang sesuatu yang dipikirkan. Absurdisme Munyuguhkan pada ketidakjelasan kenyataan. Karena bentuk sastra absurdisme ini memberi ruang yang terbuka bagi para apresiator untuk memberi tafsiran masing-masing dan semuanya dikembakiakan kepada pembaca.

Romantisme Aliran kesenian kesusasteraan yang mengutamakan perasaan. Determinisme Aliran kesusasteraan yang menekankan pada takdir. Dalam determinisme ini, takdir ditentukan oleh unsur-unsur biologis dan lingkungan bukan oleh sesuatu yang gaib seperti, Tuhan, Dewa-dewi. Penganut aliran determinisme berangkat dari paham materialisme dan tidak percaya bahwa tuhanlah yang menakdirkan demikian. Akan tetapi, takdir itu diakibatkan oleh sifat biolgis dari orangtua dan linkungan keadaan masyarakat.

Idealisme Merupakan cabang dari aliran romantik. Aliran idealisme adalah aliran romantik yang mendasarkan citanya pada cita-cita si peniulis atau pada pengarangnya semata. Satirisme Karya sastra yang dimaksudkan untuk menimmbulkan cemooh, nista, atau perasaan muak terhadap penyalahgunaan dan kebodohan manusia serta pranata. Tujuannya untuk mengoreksi penyelewengan dengan jalan mencetuskan kemarahan dan tawa bercampur dengan kecaman dan ketajaman.

Lokalisme Istilah lain untuk jenis cerita lokal. Karya sastra ini menggambarkan corak atau ciri khas suatu masa atau daerah tertentu serta pemakainan bahasa atau kata kata daerah yang bersangkutan, dengan tujuan kisahan menjadi lebih menarik atau keasliannya tampak. Didaktikisme Salah satu bentuk sastra bertendens, yaitu karya sastra yang ditulis dengan maksud tertentu. Yang diutamakan dalam aliran ini adalah bagaimana pengarang menyakinkan pembacanya sehingga pembaca itu mampu mengambil teladan dan makna dari karya sastra itu.

Eksistensialisme Aliran di dalam kesusasteraan yang mula-mula dikenal dalam dunia filsafat. Pada dasarnya aliran eksistensialisme ini menganut paham bahwa manusia ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan ditentukan oleh faktor luar diri, seperti Tuhan, nasib, masyarakat dan keturunan. Detektivisme Merupakan genre fiksi yang menekankan cerita pada misteri dan teka teki serta ketegangan. Tragedisme Melukiskan pertentangan daintara protagonis dengan kekuatan yang luar biasa, yang berakhir dengan keputusasaan atau kehancuran sang protaginis.

Khairunnisa R. Mardiyani CREDITS Geothani H. P. Batubara Gita Puspitasari Khairunnisa R. Mardiyani TERIMA KASIH