TEKNIK PENULISAN RESEP Oleh : Yudi Purnomo, M.Kes,Apt.
TINDAKAN DOKTER UNTUK PENDERITA ANAMNESIS PEM. FISIK DIAGNOSIS OBAT Beri Obat Beri Info Evaluasi NON OBAT TERAPI
LANGKAH TERAPI RASIONAL Tentukan Masalah Pasien. Tentukan Tujuan Pengobatan Pilih Terapi Yang Paling Sesuai Untuk Pasien (Obat / Non Obat) Berikan Pengobatan Berikan Informasi, Instruksi, Peringatan Evaluasi (Atau Stop) Pengobatan
JENIS-JENIS TERAPI Terapi Non Farmakologi 1. Pembedahan 2. Radioterapi (penyinaran) 3. Fisioterapi 4. Pengaturan Pola Makan 5. Pengaturan Pola Hidup 6. Konselling (KIE)
JENIS-JENIS TERAPI Terapi Farmakologi 1. Terapi Profilaktif Antibiotik Profilaktif tindakan Bedah 2. Terapi Simtomatik Meredakan Gejala (Demam, Pusing) 3. Terapi Kausal Menghilangkan Penyebab (Infeksi)
TERAPI FARMAKOLOGI Terapi Farmakologi diwujudkan dalam bentuk peresepan atau penulisan obat dalam resep. Peresepan yang baik idealnya mendekati penulisan resep yang Rasional.
PENULISAN RESEP YANG TEPAT DAN RASIONAL Penulisan resep yang tepat dan rasional merupakan penerapan berbagai ilmu banyak variabel yg harus diperhatikan Variabel yang harus diperhatikan : 1. Unsur Obat 2. Kombinasi Obat 3. Penderita
PENULISAN RESEP YANG TEPAT DAN RASIONAL Rasional : Rasio kemanfaatan lebih besar dari pd resiko efek samping yg ditimbulkan obat. Penulisan resep yg rasional tdp motto : - Tepat Obat - Tepat Dosis - Tepat Bentuk sediaan - Tepat Penderita - Tepat Indikasi
DAMPAK PERESEPAN YG TIDAK RASIONAL Bertambahnya kemungkinan toksisitas obat yg diberikan. Tjd interaksi obat satu dg obat lain. Tidak tercapai efektifitas obat yg dikehendaki Meningkatkan biaya pengobatan penderita
PENGERTIAN UMUM RESEP Resep adalah permintaan tertulis dokter, dokter gigi, dokter hewan kpd Apoteker di Apotek utk membuatkan obat dalam bentuk sediaan ttt & menyerahkan kpd penderita Satu resep Satu penderita
PENGERTIAN UMUM RESEP Dokter umum & spesialis tdk ada pembatasan jenis obat yg diberikan pd Pasien. Dokter gigi jenis obat yg b’hubungan dg penyakit gigi. Dokter hewan resep utk keperluan hewan
KERTAS RESEP Resep ditulis diatas kertas resep dg ukuran panjang 15-18 cm dan lebar 10-12 cm. Permintaan obat melalui telepon hendaknya dihindari !!! Resep utk penderita hendaknya dibuat rangkap dua, satu utk pasien, satu lagi untuk dokumentasi dokter.
MODEL KOP RESEP YANG LENGKAP 1. Nama & alamat dokter, SIP, No. tlp, jam & hari praktek 2. Nama kota serta tanggal resep ditulis dokter 3.Tanda R/ atau recipe berarti “ harap diambil” Supersriptio
Dr. Hartono Jl. Durian 1 Surabaya SID : …. SIP : …………………………….. Surabaya, 1 April 2008 R/
MODEL RESEP YANG LENGKAP 4. Nama setiap jenis/bahan obat a. Obat pokok (remedium cardinale) mutlak harus ada b. Bahan pembantu (adjuvan) bantu kerja obat pokok, # wajib c. Corrigens (Coloris, Saporis, Odoris) d. Konstituen (Air, Laktosa, Vaselin)
MODEL RESEP YANG LENGKAP 5. Jumlahnya obat/bahan obat a. Jumlah dinyatakan dalam satuan berat (mcg, mg, g) untuk bhn padat b. Jumlah obat dinyatakan dalam satuan isi (ml, liter, tetes) untuk cairan. c. Penulisan angka tanpa keterangan lain “gram”
MODEL RESEP YANG LENGKAP 6. Cara pembuatan atau bentuk sediaan yg dikehendaki Subscriptio. misalnya m.f.l.a Pulv = buat sesuai aturan pembuatan obat puyer Ungt = salep Potio = sirup Caps = kapsul
MODEL RESEP YANG LENGKAP 7. Aturan pemakaian obat oleh Px umumnya ditulis dg bahasa latin, aturan pakai ditandai dg Signatura disingkat S. 8. Nama penderita dibelakang kata Pro : a. Pasien Dewasa : Tn, Ny, Nn, Bpk, Ibu diikuti nama) b. Anak (An), Bayi (By) c. Lengkapi dengan alamat
MODEL RESEP YANG LENGKAP 9.Tanda tangan atau paraf dokter yg menulis resep Khusus Obat gol Narkotika hrs dibubuhi tanda tangan lengkap dr. Dalam satu kertas resep tdd > 1 R/ dipisah dg tanda # dan tiap R/ diparaf atau ditandatangani
PERTIMBANGAN PEMILIHAN OBAT MANFAAT (Efficacy) KEAMANAN (Safety) HARGA (Cost) KESESUAIAN (Suitability)
PERTIMBANGAN PEMILIHAN BENTUK SEDIAAN Faktor Karateristik Bahan Obat Faktor Penderita
PERTIMBANGAN PENENTUAN DOSIS Dosis Terapi Dosis Px Anak Dosis Px Lansia Dosis Px Obesitas
DOSIS OBAT UNTUK ANAK UMUR BERAT BADAN (KG) DOSIS ANAK THD DWS Bayi Prematur 1,13 2,5-5 % 1,81 4-8 % 2,27 5-10 % Bayi Baru Lahir 3,18 12,5 % 2 bulan 4,54 15 % 4 bulan 6,35 19 % 12 bulan 9,98 25 % 3 tahun 14,97 33 % 7 tahun 22,68 50 % 10 tahun 29,94 60 % 12 tahun 35,52 75 % 14 tahun 54,43 80 %
Dr. Hartono Jl. Durian 1 Surabaya SID : …. SIP : …………………………….. Surabaya, 1 April 2008 R/ Tiamfenicol 200 mg Glucosa q.s m.f.l.a pulv dtd No. X S. 3 dd pulv I ##### R/ Parasetamol Syr No. I Fl S. 3 dd cth I Pro : Siti Kirani (7 tahun) Alamat :
KETENTUAN PENULISAN RESEP Dokter bertanggungjawab penuh thd resep yg ditulisnya. Resep ditulis sedemikian rupa hingga dpt dibaca petugas apotek. Resep ditulis dg tinta warna hitam atau biru shg tdk mudah terhapus
KETENTUAN PENULISAN RESEP Hindari penulisan rumus kimia obat misal : H2O2, NaCl, Hiindari penulisan singkatan yg meragukan Boleh menulis lebih dari 1 R/ diatas satu kertas resep. Menyimpan turunan dari tiap resep yg dituliskan.
KETENTUAN PENULISAN RESEP Sedapat mungkin dokter menulis resep dihadapan pasien Jangan bersikap ragu-ragu, mencoret dan merobek kertas resep dihadapan pasien. Sebelum resep diberikan pasien dibaca kembali apa yg telah ditulis. Perhatikan kondisi ekonomi penderita.
KETENTUAN PENULISAN RESEP Tanggal resep ditulis jelas Bila Px anak-anak cantumkan umur atau berat badan. Di bawah nama Px tulis alamat. Utk jumlah obat yg diberikan dihindari penggunaan angka desimal
KETENTUAN PENULISAN RESEP Obat yg dinyatakan dg satuan unit, jgn disingkat U. Obat berupa cairan dinyatakan satuan ml, hindari menulis cc. Preparat cairan berupa obat minum utk anak 50, 60, 100, 150 ml.
KETENTUAN PENULISAN RESEP Preparat cairan berupa obat minum utk orang dewasa 200, 300 ml. Obat tetes (mata, hidung, telinga) diberikan 10 ml.
BAHASA LATIN DALAM RESEP Bahasa latin digunakan untuk penulisan : 1. nama obat, 2. ketentuan mengenai pembuatan 3. bentuk obat 4. petunjuk aturan pemakaian obat ditulis berupa singkatan Signatura.
BAHASA LATIN Utk menghindari salah interpretasi singkatan bahasa Indonesia sedapat mungkin dihindari Contoh : - “Obat batuk Hitam” jgn disingkat o.b.h Potio nigra contra tussim (Pot.nigra c.t) - “Kalau perlu” jgn disingkat K.P Pro re nata (p.r.n)
BAHASA LATIN DALAM RESEP Beberapa alasan penggunaan Bahasa Latin : 1. Bahasa latin adalah bahasa mati dan tdk dipakai dlm percakapan sehari-hari. 2. bahasa latin mrp bahasa Internasional dalam dunia profesi kedokteran & farmasi.
BAHASA LATIN DALAM RESEP 3. Dengan bahasa latin tdk akan tjd dualisme ttg bahan yg dimaksud dalam resep. 4. Dalam hal tertentu, krn faktor psikologi ada baiknya Px tdk perlu mengetahui obat yg diberikan kepadanya.
PENULISAN JUMLAH OBAT Penulisan jumlah obat dinyatakan dalam angka romawi : I = 1 V = 5 X = 10 L = 50 C = 100 M = 1000
SINGKATAN LATIN DALAM RESEP Singkatan latin yang sering dipakai di resep aa = sama banyak a.c = sebelum makan a.n = malam sebelum tidur ad lib = secukupnya a.u.e = untuk obat luar a.u.i = untuk obat dalam
SINGKATAN LATIN DALAM RESEP C = sendok makan (15 ml) cth = sendok teh (5 ml) conc = pekat dc = sedang makan dd = sehari dext = kanan dil = encer dtd = berikan sebanyak dosis tersebut
SINGKATAN LATIN DALAM RESEP f. = buat, harap dibuatkan f.l.a = buat menurut cara semestinya g = gram gr = grain gtt = tetes gtt auric = obat tetes telinga gtt nasal = obat tetes hidung gtt opth = obat tetes mata
SINGKATAN LATIN DALAM RESEP i.m.m = berikan ke tangan dokter inf = infus inj = injeksi iter = harap diulang lot = obat cair untuk obat luar m = campur , harap dicampur m.f = campurlah dan buatlah mg = miligram
SINGKATAN LATIN DALAM RESEP o.m = tiap pagi o.n = tiap malam p.c = sesudah makan p.r.n = kalau perlu pulv = serbuk tunggal pulveres = serbuk terbagi S = tandailah sol = larutan
SINGKATAN LATIN DALAM RESEP u.c = aturan pakai diketahui u.e = obat luar Ungt = salep Vespere = sore
RESEP CITO Krn suatu hal Penderita harus mendapat obat dg segera maka dokter memberi tanda pada bagian atas resep dg menulis CITO ! Resep cito pembuatannya harus didahulukan Dokter yg meminta resep cito hendaknya betul-betul bila Px dalam kondisi gawat dan penundaan pemberian obat akan membahayakan jiwa pasien. Persamaan istilah cito statim (amat segera) atau P.I.M (Periculum in Mora = berbahaya bila ditunda)
BENTUK SEDIAAN OBAT PADAT 1. Tablet 2. Kapsul 3. Serbuk Bagi 4. Serbuk Tak terbagi 5. Pil 6. Suppositoria 7. Ovulla
BENTUK SEDIAAN OBAT PADAT
BENTUK SEDIAAN OBAT PADAT
BENTUK SEDIAAN OBAT PADAT
BENTUK SEDIAAN OBAT PADAT
BENTUK SEDIAAN OBAT PADAT
BENTUK SEDIAAN OBAT CAIR 1. Solutio (larutan) 2. Suspensio (suspensi) 3. Emulsi 4. Eliksir 5. Guttae (tetes) 6. Injectio (injeksi) 7. Aerosol 8. Infus
BENTUK SEDIAAN OBAT CAIR
BENTUK SEDIAAN OBAT CAIR
BENTUK SEDIAAN OBAT CAIR
BENTUK SEDIAAN OBAT CAIR
BENTUK SEDIAAN SETENGAH PADAT 1. Linimentum (obat gosok) 2. Ungentum (salep) 3. Pasta 4. Sapo (sabun) 5. Emplastrum (plester) 6. Krim 7. Gel
BENTUK SEDIAAN OBAT SETENGAH PADAT
BENTUK SEDIAAN OBAT SETENGAH PADAT
Dr. Hari Jl. Durian 10 Surabaya SID : …. SIP : ……………………………… Surabaya, 30 Maret 2007 R/ Cap Amoksisilin 500 mg No. XV S. 3 dd cap I (paraf) Pro : Tn Amir Usia : Dws
Dr. Hartono Jl. Durian 1 Surabaya SID : …. SIP : …………………………….. Surabaya, 1 April 2008 R/ CTM 2 mg DMP 7,5 mg Prednison 2 mg mf.pulv dtd No. XV S. 3 dd pulv I (paraf) Pro : Siti Kirani Umur : 7 tahun
Dr. Bambang Jl. Sumbing 10 Malang SID : …. SIP : …………………………......... Malang, 1 April 2008 R/ Braxidin 1 tab Domperidon 1 tab Famotidin 1 tab mf.pulv da in cap dtd No. XV S. 3 dd cap I ac (paraf) Pro : Ny. Mariani Umur : Dws
RS. Dr. Soetomo Surabaya Dokter : Timoty Bagian : Kulit dan Kelamin………………………. Surabaya, 1 mei 2001 R/ As salisilat 2 % Topcort cr 10 g Ikaderm cr 10 g m.f.l.a cream S.u.e mane-vesp (paraf) Pro : Nn. Lisa Usia : Dws
RS. Haji Batu Dokter : Junaedi Tanggal : 3 Mei 2007 R / Infus Ringer Lactat 500 ml fl No. III s. i. m.m (paraf) R/ Inj Cefotaxim 500 mg vial No. IV s. i.m.m (paraf) Pro : Tn Joni Usia : Dws
RS. Haji Batu Dokter : Abdurahman Tanggal : 3 Mei 2007 R/ Venaron cap No. XII s. 3 dd cap I (paraf) R/ Faktu oint tube No. I s. u.e anal pagi-sore (paraf) R/ Anusol HC supp No. X s.u.e an (paraf) Pro : Tn. Gatutkaca Usia : DWS
Dr. Hari Jl. Tanggamus 10 Malang SID : …. SIP : ….. Malang, 12 Januari 1999 R/ Bricasma syr No. I s. 3 dd Cth (5 ml) (paraf) R/ Ventolin Inhaler No. I fl s prn 1-3 dd puff I (paraf) R/ Dextamin Syr No. I s. 2 dd cth (5 ml) (paraf) Pro : Pandu Usia : 8 thn
RS. Dr. Saiful AnwarMalang Dokter : Rudi Bagian : Ilmu Kesehatan Anak Malang, 12 Januari 1999 R/ Nutrilin drop fl No. I s. I dd 0,5 ml (paraf) R/ Nipe drop fl No. I s. I dd 0,3 ml (paraf) Pro. : By Ary Usia : 10 bln
RS. Dr. Saiful Anwar Malang Dokter : Popi Bagian : THT Tanggal : 11 maret 2003 R/ Ottopain ear drop fl No. I s. 3 dd gtt V auric Dext (paraf) R/ Co amoxiclav 500 mg capl No. X s. 3 dd capl I pc (paraf) R/ Asam Mefenamat capl 500 mg No. VI s. 3 dd capl I prn (paraf) Pro. : Ibu Yatmi Asry Usia : Dws
Klinik Mata Malang Dr. Tuty Jl. Langsep 10 Malang SID : …. SIP : …. R/ C. Tobro Minidose Strip No. II s. 3 dd gtt II ODS (paraf) R/ Lutevit caps No. X s. 3 dd caps I (paraf) Pro :Tn. Mahmud Usia : Dws
TUGAS Buat kop resep nama dokter (nama mhs) Kota (asal kota mhs) SIP (nim mhs) Ukuran sepertiga folio