Guru, Pendidikan Moral, dan Integrtitas Bangsa Oleh: Suyata.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
INTEGRITAS DALAM DUNIA POLITIK
Advertisements

Istri menghormati hak-hak suami
Kemana Karakter Bangsaku Kini? Suhadi Purwantoro* Universitas Negeri Yogyakarta Yogyakarta, 12 Mei 2010.
Meningkatkan Rasa Nasionalisme di Era Globalisasi
Oleh: Dra. Tri Sakti GURU BK SMP N 1 YOGYAKARTA
JAWABAN UAS ARDITA JAWABAN NOMOR 1: Sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang adalah salah satu aspek yang diwarisi dari ibu, ayah atau nenek.
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER
SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Dongengdan Pendidikan Karakter Hartono PBSI FBS UNY.
SERAFIN WISNI SEPTIARTI DOSEN FIP UNY DOSEN PEND.SOSIOLOGI FIS UNY
Smart Parenting Tinjauan : Psikologi Islam
KONSEP DIRI ANAK JALANAN
Oleh: Kelompok V Yusrizal Rita Marlinda Suyitno Zulminiati
Struktur Masyarakat Indonesia dan Maslah Integrasi Nasional
KEKUASAAN POLITIK (THE POWER OF POLITIC)
MEMBANGUN KEPERCAYAAN DALAM KELUARGA
BODY IMAGE 02 Maret 2009 Tim.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER
GURU IMPLEMENTATOR KURIKULUM DAN GENERASI EMAS 2045
ETIKA BISNIS purwati.
Manusia Pembelajar Sebagai Tantangan Oleh : Enceng Mulyana
Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum.
SISTEM PENIDIKAN DALAM MASYARAKAT
AUDIT INTERNAL TM 12 BERHUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN
GAYA HIDUP MODERN DAN NILAI KRISTIANI.
MANUSIA DAN KEADILAN Yanti Trianita S.I.Kom.
Teori Hirarki Kebutuhan
Dr. Risma Niswaty, S.S., M.Si..
Introducing to digital literacy
Pendidikan karakter Apakah karakter? Apakah pendidikan karakter?
MEMBANGUN KARAKTER ISLAMI DI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
KONFLIK ORGANISASI.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER
Jessi tri joeni Stimart amni semarang 2011
POKOK BAHASAN Pertemuan 9
PKN SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL
FILSAFAT MANUSIA THOMAS HOBBES.
PANCASILA dan IMPLEMENTASINYA
Kekuasaan politik kepemimpinan
SCHOOL BULLYING.
TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN
TUJUH LANGKAH MENUJU KEBEBASAN FINANSIAL
Kelompok 4 : 1. Siti Khairiyah ( ) 2
MEMPERJUANGKAN KEBENARAN MELAWAN KEBOHONGAN
PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA
BLOK I PROSES BELAJAR & HUMANIORA
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
PANCASILA NILAI KARAKTER BANGSA
Teori Hirarki Kebutuhan
MANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS MULTI BUDAYA
Kelebihan Bertanggung jawab Patuh Tenggang rasa ( penuh pengertian ) pekerja keras dan pantang menyerah Setia / loyal.
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
SOSIALISASI PENDIDIKAN NILAI DAN KARAKTER DI MASYARAKAT
PANCASILA DAN IMPLEMENTASI
KULTUR DAN ETIKA BIROKRASI DI INDONESIA
KENAKALAN REMAJA Adinda F. Febrianti Anggia B. Chantika
KONFLIK ORGANISASI.
PARIWISATA & SOSIAL BUDAYA
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Nilai Karakter dalam Hubunganya dengan Tuhan: - Religius
Berbaliklah kepada TUHAN
SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
FREDY AKBAR K. Tak terhingga jumlah kata dari doa yg kami panjatkan kpd-Nya utk kalian… Kami meminta kpd Allah agar kalian sehat, kuat, cerdas, sholeh,
Delapan fungsi keluarga Oleh: Dra. T. Yuli Kristiyanti  Picture diambil dari google 1.
SEORANG FIGUR PEMIMPIN MEMBENTUK JIWA DIDAN WATAK ANAK DIDIK BERPERAN DALAM MEMBENTUK DAN MEMBANGUN KEPRIBADIAN ANAK MENJADI SEORANG YANG BERUNA BAGI.
Ruang Lingkup : Kewirausahaan
Lesson 10 for June 8, 2019 MASA KESUSAHAN.
Komunikasi dalam Keluarga
Transcript presentasi:

Guru, Pendidikan Moral, dan Integrtitas Bangsa Oleh: Suyata

Sisi negatif kehidupan anak muda Maraknya kekerasan, vandalisme Maraknya kekerasan, vandalisme Pencurian, penjambretan, penodongan Pencurian, penjambretan, penodongan Meluasnya kecurangan Meluasnya kecurangan Melecehkan kewenangan Melecehkan kewenangan Mencelakai kawan, kekasaran Mencelakai kawan, kekasaran Pandangan sempit Pandangan sempit Bahasa vulgar Bahasa vulgar Menitipisnya kesucian seksual Menitipisnya kesucian seksual Mementingkan diri sendiri Mementingkan diri sendiri Deviansi merusak diri sendiri (Lickoma, 1991) Deviansi merusak diri sendiri (Lickoma, 1991)

Manusia Indonesia? Hipokrit, Munafik Hipokrit, Munafik Segan bertanggungjawab Segan bertanggungjawab Berjiwa feodal Berjiwa feodal Percaya takhayul Percaya takhayul Artistis Artistis Berwatak lemah Berwatak lemah Boros, tak suka kerja keras, kurang sabar, suka menggerutu, dengki, membanggakan diri, suka meniru dll. Boros, tak suka kerja keras, kurang sabar, suka menggerutu, dengki, membanggakan diri, suka meniru dll. (Mochtar Lubis, 1977) (Mochtar Lubis, 1977)

Tiga kehilangan besar kehidupan Sense of Identity: Pribadi dan Bangsa Sense of Identity: Pribadi dan Bangsa Sense of Community: Individualisme berlebihan, penyakit aku dulu Sense of Community: Individualisme berlebihan, penyakit aku dulu Sense of Culture, Values: Formalisme, tampilan luar, Fokus teknis Sense of Culture, Values: Formalisme, tampilan luar, Fokus teknis

Kritik terhadap sekolah Alat penguasa mempertahankan diri (Status quo) Alat penguasa mempertahankan diri (Status quo) Alat penyaring (Screening, Credentialing) Alat penyaring (Screening, Credentialing) Tak mampu menghadirkan dampak: School does not matter Tak mampu menghadirkan dampak: School does not matter Berorientasi elit, bias fungsi otak sebelah kiri Berorientasi elit, bias fungsi otak sebelah kiri

Model sekolah sampai sekarang Berbasis kultur industrial lama Berbasis kultur industrial lama Orientasi ideologis dan kekuasaan Orientasi ideologis dan kekuasaan Birokratis dan regulatif Birokratis dan regulatif Teknologis, inpersonal Teknologis, inpersonal Individualistis, kompetitif Individualistis, kompetitif Materialistis Materialistis Tak peduli sosial, kecuali terpaksa Tak peduli sosial, kecuali terpaksa

Duabelas nilai kehidupan universal inti (UNESCO) Kerja sama Kerja sama Kasih sayang Kasih sayang Kebebasan Kebebasan Perdamaian Perdamaian Respek Respek Tanggung jawab Tanggung jawab Kebahagiaan Kebahagiaan Kesederhanaan Kesederhanaan Kejujuran Kejujuran Kerendahan hati Kerendahan hati Tenggang rasa Tenggang rasa Kesatuan Kesatuan

Nilai-nilai versi Lickona (1991) Inti: Respect & responsibility Inti: Respect & responsibility Derivatives: honesty, fairness, tolerance, prudence, self-discipline, helpfulness, compassion, courage, and a host of democratic values. Derivatives: honesty, fairness, tolerance, prudence, self-discipline, helpfulness, compassion, courage, and a host of democratic values. Fondasi pendidikan watak: nilai inti, nilai lainnya membantu Fondasi pendidikan watak: nilai inti, nilai lainnya membantu

Guru, Sekolah dan Masyarakat Guru baik awal sekolah baik Guru baik awal sekolah baik Sekolah baik awal guru baik Sekolah baik awal guru baik Masyarakat baik awal sakolah baik Masyarakat baik awal sakolah baik Masyarakat baik awal guru baik Masyarakat baik awal guru baik Guru baik awal masyarakat baik Guru baik awal masyarakat baik Sekolah baik awal masyarakat baik Sekolah baik awal masyarakat baik

Sekolah baik (John Goodlad, 1994) Usaha simultan, total, holistis Usaha simultan, total, holistis Keterkaitan antarjenjnang dan birokrasi Keterkaitan antarjenjnang dan birokrasi Memiliki kesadaran kultur sekolah Memiliki kesadaran kultur sekolah Peduli keseluruhan mata rantai manajemen Peduli keseluruhan mata rantai manajemen Mengkaitkan standar eksternal dan internal Mengkaitkan standar eksternal dan internal Membaiknya hubungan humanistis Membaiknya hubungan humanistis Positif terhadap keluarga dan masyarakat Positif terhadap keluarga dan masyarakat

Terima kasih Terima kasih