B EA P EROLEHAN H AK A TAS T ANAH DAN B ANGUNAN Presented By: Rika Lidyah,S.E.,M.Si
Dasar Hukum UU No 21 tahun 1997 sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 tahun 2000 Pengertian: BPHTB : “ pajak yang dikenakan atas Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan” Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan : “ perbuatan atau peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah dan/atau bangunan oleh OP atau badan”
Rika Lidyah,S.E.,M.Si Subjek Pajak Orang Pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan” Objek Pajak Perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan yang dapat berupa: a)Tanah termasuk tanaman diatasnya b)Tanah dan bangunan c)Bangunan
Rika Lidyah,S.E.,M.Si Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan meliputi: 1.Pemindahan hak karena: a)Jual-beli b)Tukar-menukar c)Hibah d)Penggabungan usaha e)Peleburan usaha f)Pemekaran Usaha 2. Pemberian Hak baru
Rika Lidyah,S.E.,M.Si Pengecualian BPHTB: 1)Perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal-balik 2)Negara untuk penyelenggaraan pemerintahan dan atau untuk pelaksanaan pembangunan guna kepentingan umum 3)Badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan dengan Keputusan Menkeu 4)OP atau badan yang digunakan untuk kepentingan ibadah 5)Dll
Rika Lidyah,S.E.,M.Si Tarif Pajak Ditetapkan sebesar 5% (lima persen) Dasar Pengenaan Objek Pajak 1)Jual beli adalah harga transaksi 2)Tukar menukar adalah nilai pasar 3)Hibah adalah nilai pasar 4)Waris adalah nilai pasar 5)Peleburan adalah nilai pasar 6)Dll
Rika Lidyah,S.E.,M.Si Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Ditetapkan secara regional paling banyak Rp Kecuali dalam hal perolehan hak karena waris, hibah wasiat yang diterima OP yang masih dalam hubungan keluarga sedarah ditetapkan secara regional paling banyak Rp
Rika Lidyah,S.E.,M.Si Menghitung Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB yang terutang = tarif x NPOPKP = 5% x (NPOP – NPOPTKP)