M. YAHYA AHMAD FAPERTA - UNSUR PENGUKURAN VARIABEL M. YAHYA AHMAD FAPERTA - UNSUR
PENGUKURAN VARIABEL (1) Pengukuran adalah proses pemberian angka2 atau label kepada unit analisis untuk merepresentasikan atribut2 konsep. Proses ini seharusnya cukup dimengerti orang walau misalnya definisinya tidak dimengerti. Hal ini karena antara lain kita sering kali melakukan pengukuran. Contoh: Angka: “IP rotring/korelasi” Label: “restoran enak”, “restoran enak banget”
PENGUKURAN VARIABEL (2) Pengukuran sehari-hari vs. pengukuran dalam penelitian sosial intuisi vs. aturan2 rinci Metode dan prosedur dalam penelitian harus dirinci dengan gamblang agar: orang-orang bisa menilai benar-ngawurnya penelitian kita penelitian bisa diulang orang lain.
PENGUKURAN VARIABEL (3) Dua langkah awal dalam proses pengukuran: Pembuatan Kerangka Konseptual Operasionalisasi Variabel Penelitian
Kerangka Konseptual (1) Kerangka Konseptual adalah gambaran proses formulasi & penjelasan dari konsep. Sebuah konsep dapat mengacu pada kategori tunggal (misalnya “pria”) atau pada beberapa kategori (misalnya “gender”: pria, wanita, dll.). Nilai untuk tiap kategori harus beda. Banyak konsep yang tidak bisa langsung diamati. Misalnya mau ngukur kebohongan.
Kerangka Konseptual (2) Cek detak jantungnya, tekanan darah, breathing rate, dsb. Ini kemudian mengarah pada salah satu aspek konseptualisasi analisa konsep yang kompleks menjadi komponen2/dimensi2: membantu membentuk pertanyaan penelitian dan hipotesis yang lebih ‘refined’ sering menunjukkan perwujudan konkrit dari konsep
Kerangka Konseptual (3) Menentukan manifestasi2/perwujudan2 dari konsep ini merupakan langkah selanjutnya setelah konseptualisasi. From a language of concepts to a language of variables, dari yang abstrak ke yang lebih observable, dari conceptual definitions ke operational definitions.
Operasionalisasi Variabel (1) Suatu konsep atau konstruk biasanya merupakan suatu yang abstrak, agar dapat diukur maka variabel tersebut harus diuraikan menjadi indikator-indikatornya Contoh: “Pokoknya aplikasinya musti bagus”. Konsep “bagus” itu apa? Misalnya komponen2nya adalah informasi (complete, accurate, relevant, timely, appropriately displayed/CARTA), response time, processing time, availability, security features, navigability, dsb. efektif-efisien: input, output, waktu, dsb.
Operasionalisasi Variabel (2) Terlihat bahwa definisi operasional ini tergantung pada penerjemahan konsep dan penerjemahan ini diusahakan setepat mungkin (cuma) indikator. Karena kadang2 ada error2 dikit atau tidak tepat 100%-nya penerjemahan konsep, seringkali digunakan multiple indicators. Membantu penerjemahan: relevant theory, good judgement, & creative insights.
Operasionalisasi Variabel (3) Tips bikin operational definition: Remember the conceptual definition Keep an open mind (be creative). Borrow from others. Good ideas for measures can be found in other studies or modified from other measures. Credit must be given. Anticipate difficulties. Remember the units of analysis.
Tingkatan Pengukuran variabel (1) Nominal measurement, Misalnya pria-wanita. Kategori2 harus exhaustive (ngga ada sisa) dan mutually exclusive (ngga ada irisan). Makin banyak kategori makin refined. Ordinal measurement, urutan misalnya makanan ngga enak, biasa, enakkk banget Interval measurement, misalnya suhu Ratio measurement, misalnya uang
Tingkatan Pengukuran variabel (1) Information provided Nomi-nal Ordi-nal Inter-val Ratio Classification x Rank order Equal intervals Nonarbitrary zero
Pustaka Bryman, Alan. (2001). Social Research Methods. New York: Oxford University Press. Neuman, W. Lawrence. (2003). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. Fifth Edition. Singapore: Allyn and Bacon. Singleton Jr., Royce A. & Bruce C. Straits. (1999). Approaches to Social Research. Third edition. New York: Oxford University Press.