SMA Negeri 1 Teluk Kuantan Kab.Kuantan Singingi PENGUKURAN Oleh Djuhernaidi SMA Negeri 1 Teluk Kuantan Kab.Kuantan Singingi star Untuk mengakhiri kegiatan tekan Esc.
Untuk mengakhiri kegiatan tekan Esc. 1 Pengantar PENGUKURAN Manusia selalu ingin tahu tentang dunia di sekitarnya, sejak dimulainya penuangan gagasan dalam tulisan, para ilmuwan berupaya mencari cara untuk menerapkan keteraturan pada keanekaragaman berbagai kejadian yang diamati. A. PENGUKURAN & KETIDAKPASTIAN B. INSTRUMEN PENGUKURAN BESARAN C. ANGKA PENTING Pencarian keteraturan ini terwujud dalam tiga bentuk, yaitu : Agama, Seni, dan Sains D. KESALAHAN DALAM PENGUKURAN Istilah sains berasal dari bahasa latin yang berarti “mengetahui”. Dalam perkembangannya sains tidak sekedar berarti pengetahuan tetapi terutama pengetahuan dunia ilmiah. Sains berkaitan dengan cara mencari tahu dan proses penemuan tentang alam secara sistematis yang meliputi pengamatan, pengukuran, dan eksperimen, untuk mendapatkan fakta, konsep, dan prinsip-prinsip sains, khususnya fisika Untuk mengakhiri kegiatan tekan Esc.
Untuk mengakhiri kegiatan tekan Esc. 1 A. Pengukuran dan Ketidakpastian Hukum-hukum fisika menyatakan hubungan antara besaran-besaran fisik, seperti panjang, massa, waktu, gaya, energi, dan suhu. Kemampuan untuk mendefinisikan dan menyatakan hubungan besaran tersebut secara tepat dan mengukurnya secara akurat merupakan suatu syarat dalam fisika PENGUKURAN A. PENGUKURAN & KETIDAKPASTIAN 1. Ketidakpastian dalam Pengukuran 2. Perkiraan Ketidakpastian B. INSTRUMEN PENGUKURAN BESARAN C. ANGKA PENTING Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat diperlukan langkah-langkah pengukuran dengan benar, yaitu : Membaca nilai yang ditunjukkan oleh alat dengan tepat, 2.Mempertimbangkan aspek ketepatan (akurasi) 3.Kesalahan matematis yang memerlukan kalibrasi, 4.Ketelitian (presisi) dan 5.Kepekaan (sensitivitas) alat ukur yang digunakan D. KESALAHAN DALAM PENGUKURAN Untuk mengakhiri kegiatan tekan Esc.
Untuk mengakhiri kegiatan tekan Esc. 1 A. Pengukuran dan Ketidakpastian 1. Ketidakpastian dalam Pengukuran PENGUKURAN Satu fakta menunjukkan bahwa tidak ada pengukuran yang benar-benar tepat. Ada ketidakpastian yang berhubungan dengan setiap pengukuran. A. PENGUKURAN & KETIDAKPASTIAN 1. Ketidakpastian dalam Pengukuran cm 2. Perkiraan Ketidakpastian B. INSTRUMEN PENGUKURAN BESARAN Ketidakpastian muncul dari berbagai faktor, diantaranya adalah keterbatasan ketepatan setiap alat ukur dan ketidakmampuan membaca sebuah instrumen di luar batas bagian terkecil yang ditunjukkan C. ANGKA PENTING D. KESALAHAN DALAM PENGUKURAN Misalkan mistar yang akurat sampai 0,1 cm, digunakan untuk mengukur sebuah panjang kayu (lihat gambar di samping ini) Apakah Anda dapat memastikan nilai diantara dua garis skala terkecil tersebut? Berapakah nilai hasil pengukurannya? Untuk mengakhiri kegiatan tekan Esc.
1 A. Pengukuran dan Ketidakpastian PENGUKURAN cm 2. Perkiraan Ketidakpastian Ketika menyatakan hasil pengukuran, perlu dinyatakan perkiraan ketidakpastian pada pengukuran tersebut. Sebagai contoh pengukuran panjang kayu (lihat gambar di bawah ini) PENGUKURAN A. PENGUKURAN & KETIDAKPASTIAN 1. Ketidakpastian dalam Pengukuran 2. Perkiraan Ketidakpastian B. INSTRUMEN PENGUKURAN BESARAN C. ANGKA PENTING D. KESALAHAN DALAM PENGUKURAN Hasil pengukuran dapat dituliskan (2,6 ±0,1) cm. angka ±0,1 cm (lebih kurang 0,1 cm) menyatakan perkiraaan ketidakpastian pada pengukuran tersebut, sehingga panjang kayu paling mungkin antara 2,5 cm dan 2,7 cm Persentase ketidakpastian merupakan rasio ketidakpastian dengan nilai yang diukur, dikalikan 100. misalnya, hasil pengukuran adalah 2,6 cm dan ketidakpastian sekitar 0,1 cm, persentase ketidakpastiannya adalah 0,1/2,6 x 100% = 3,85%